Print this page

Reaksi Dingin Dunia di Hadapan Seruan Anti-Iran oleh AS

Rate this item
(0 votes)
Reaksi Dingin Dunia di Hadapan Seruan Anti-Iran oleh AS

Pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai permintaan Amerika terkait demonstrasi di Iran dapat diindikasikan sebagai langkah baru Washington untuk melanjutkan permusuhan dan intervensi tanpa henti di Republik Islam.

Meskipun langkah AS ini menjadi bencana baru bagi pemerintah Trump di bidang kebijakan luar negeri, namun langkah Amerika Serikat harus dipertimbangkan lebih mendalam dari sisi dimensi dan aspeknya.

Pada hari Jumat (5/1/2018), Dewan Keamanan menentang upaya Amerika untuk menciptakan krisis baru terkait Iran, dan sebagian besar anggota Dewan menekankan perlunya implementasi penuh kesepakatan Rencana Aksi Bersama (JCPOA) dan non-intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain.

Pada sidang yang digelar meski dengan penentangan tegas Rusia itu, sebagian besar negara menilai situasi di Iran sebagai fenomena yang wajar dan isu protes adalah urusan internal Iran. Ditekankan bahwa poros dan fokus Dewan harus tertuju pada isu-isu kunci seperti pemberantasan terorisme, perwujudan perdamaian Timur Tengah, peyeleseian krisis Suriah dan lain sebagainya.

Tapi pertanyaan yang tersisa adalah apakah dengan penentangan tersebut Amerika Serikat akan menghentikan kejahatannya terhadap Iran?

Menjawab pertanyaan ini, dua poin penting yang harus diperhatikan:

Poin pertama adalah bahwa perilaku Amerika, khususnya pada tahun lalu di mana kontrol Gedung Putih telah beralih ke tangan Trump, tertuju pada upaya untuk mengubah perlawanan terhadap Iran dari satu dimensi dan menjadi isu internasional.

Poin kedua, adalah jenis respon terhadap perilaku yang memiliki dua aspek penting. Aspek pertama, reaksi proporsional misi diplomatik Iran dan lembaga-lembaga internasional terhadap pertemuan tersebut. Akan tetapi aspek terpenting dari hal ini adalah identifikasi esensi tujuan, metode, dan konspirasi lunak musuh untuk mempengaruhi barisan terpadu dan merusak kesatuan bangsa Iran di hadapan musuh. Karena persatuan bangsa Iran merupakan basis terkuat dan handal untuk menghadapi segala krisis dan tantangan.

Bangsa Iran telah berulang kali menunjukkan kewaspadaan dan wawasan politiknya pada masa-masa kritis dengan gerakan epik dan kebangkitannya, serta telah memamerkan kekuatan lunaknya dalam melawan ancaman musuh. Pengalaman menunjukkan bahwa musuh tetap akan berusaha melemahkan Iran, dan mereka geram dengan kenyataan bahwa Iran berkembang di semua bidang.

Faktanya adalah bahwa Iran, tanpa memberikan upeti kepada kekuatan global, menjadi negara unggul di kawasan dan dengan kapasitas ekonomi yang besar, dapat mengatasi tantangan seperti pengangguran atau kenaikan harga komoditi, kekurangan dan berbagai masalah pendapatan rakyatnya. Acuan ekonomi Iran sedang bergerak menuju ketahanan ekonomi. Namun Amerika Serikat melalui sanksi berusaha mempertahankan atmosfer gejolak dan krisis anti-Iran di tingkat internasional.

Noam Chomsky, seorang analis politik terkemuka Amerika dalam sebuah wawancara dengan situs TomDispatch menyinggung alasan di balik permusuhan Amerika terhadap Iran dan mengatakan:  "Amerika Serikat tidak dapat mentolerir kekuatan independen di kawaan ini ... dalam enam dekade terakhir pemerintah AS sangat jarang melewatkan sehari tanpa berusaha menyerang Iran ... Washington adalah pendorong utama di balik pemberlakuan sanksi berat anti-Iran dan hingga kini terus berlanjut."

Read 1405 times