Print this page

Khawatir Hadapi Iran, Pentagon Mundur Alon-alon

Rate this item
(0 votes)
Khawatir Hadapi Iran, Pentagon Mundur Alon-alon

Washington Post melansir sebuah makalah mengenai kebijakan Kementerian Pertahanan AS dengan tema; Pasca Serangan ke Kilang Minyak Saudi, Pentagon Tekankan Mawas Diri.

Washington Post membahas tiga masalah dalam makalahnya kali ini. Pertama membahas tuduhan tak relevan Mike Pompeo terhadap Iran mengenai serangan ke Aramco. Kedua menjelaskan strategi Trump mengenai serangan merugikan Yaman, dan ketiga Washington Post membahas kekhawatiran Kemenhan AS tentang konflik dengan Iran.

Jubir Militer serta Komite Kerakyatan Yaman, Yahya Saree’, pada hari sabtu menegaskan bahwa 10 unit drone telah menembak dua kilang minyak Aramco, Buqayq dan Khurais. Tetapi Menteri Luar Negeri AS menuduh Iran sebagai dalang tanpa bukti jelas.

Menukil sumber dari Kemenhan AS, Washington Post menjelaskan, “Petinggi Pentagon menyarankan semua pihak agar menahan diri dalam mereaksi serangan terakhir. Dan mereka mengingatkan perang penuh biaya dengan Iran”.

“Petinggi militer AS menegaskan agar mawas diri dalam melangkah. Mereka mundur untuk menurunkan tensi panas. Satu situasi, yang menurut analisa petinggi militer AS, akan berubah menjadi perang berdarah dengan Iran. Karena Pentagon berupaya menghindari perang di Timteng dan merubah arah ke perseteruan versus China”, tulis Washington Post.

Salah satu petinggi Pentagon, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada Washington Post menjelaskan bahwa tidak ada satupun pangkalan, maupun pasukan AS yang menjadi sasaran dalam serangan Yaman. “Dengan demikian, maka tidaklah layak bagi AS untuk bertindak. Jika pemerintahan Trump memutuskan langkah militer, mereka harus mencari dasar hukum kebijakan tersebut”, jelasnya.

Pejabat Kemenhan AS menambahkan, “Ketika konflik versus Iran di luar kendali, maka ini akan membahayakan paling sedikitnya 70 ribu tentara di bawah Centcom di Kawasan, dari Mesir hingga Pakistan”.

“Perundingan terus berjalan di AS, kemungkinan besar petinggi Pentagon akan mengambil langkah yang lebih hati-hati, seperti menambah pasukan AS di Timteng dan menambah kekuatan pertahanan AS”, tulis Washington Post melanjutkan.

James Stavridis, Jenderal purnawirawan bintang 4 AS, yakin bahwa Washington mencari pendukung untuk mengecam Iran di DK PBB.

Menurut mantan Komandan AS di NATO tersebut, pemerintahan Trump akan terus berupaya menekan Iran dengan boikot atau serangan rudal atau menyerang daerah-daerah energi Iran dengan diam-diam.

Selanjutnya Washington Post melaporkan suara kontra dan penolakan Kongres AS atas langkah militer versus Iran apapun bentuknya.

“Pemerintahan Trump terus menganalisa pilihan-pilihan yang ada di atas meja, namun mereka jangan melupakan suara Kongres. Karena sebagian Legislatif saat ini berupaya untuk memotong tangan militeris pemerintahan Trump”, tambah Washington Post.

Terakhir Washington Post menerangkan, meskipun para petinggi yakin bahwa tidak akan ada langkah militer, namun ada kemungkinan Gedung Putih memerintahkan Pentagon untuk menganalisa situasi serangan terakhir secara mendadak.

Read 1174 times