Print this page

Misi AL Iran di Perairan Internasional

Rate this item
(0 votes)
Misi AL Iran di Perairan Internasional

 

Armada ke-75 Angkatan Laut Republik Islam Iran kembali ke pangkalannya setelah berlayar sejauh 44.000 kilometer melintasi pantai bagian barat Afrika dan Laut Baltik. Para pelaut ini disambut secara resmi oleh pejabat tinggi militer Iran di Pelabuhan Bandar Abbas.

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengucapkan selamat kepada para komandan dan pelaut atas pencapaian bersejarah, yang ditorehkan oleh Armada ke-75 AL Republik Islam.

“Pertahankan dan tingkatkan kemampuan ini,” bunyi salah satu kalimat dari pesan Ayatullah Khamenei.

Di tengah sanksi, Angkatan Laut Iran telah memperoleh peralatan strategis di tiga bidang permukaan, bawah-permukaan, dan udara. Kesuksesan dan kebanggaan besar ini merupakan jawaban penuh makna terhadap kebijakan tekanan maksimum Amerika Serikat.

Selama ini, AS berusaha mengisolasi dan menghambat kemajuan Iran di berbagai bidang, termasuk kekuatan militer dan pertahanan, tetapi tidak berhasil. Musuh-musuh bangsa Iran kini harus menerima bahwa Republik Islam adalah negara kuat yang bermartabat dan berwibawa.

Dengan kesuksesan misi besar ini, Angkatan Laut Iran telah memantapkan posisi dan peran strategisnya dalam melakukan misi maritim di perairan internasional. Iran merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang berhasil menjalankan misi berat ini secara mandiri, dan itupun di bawah tekanan sanksi dan ancaman musuh.


Selama menjalani misi 133 hari, armada Angkatan Laut Iran melintasi Samudra Hindia, Atlantik Selatan, dan Atlantik Utara, serta jalur perairan penting di ketiga samudra tersebut, yang merupakan jalur strategis di bidang geopolitik maritim.

Komandan AL Iran, Laksamana Shahram Irani dalam wawancara dengan TV1 IRIB, mengatakan Armada ke-75 telah melintasi tiga samudra dan kami dapat melintasi tiga rute laut yang sangat berombak dengan peralatan buatan Iran murni yaitu kapal perusak Sahand. Samudra Atlantik merupakan salah satu perairan yang ganas di dunia.

“Hampir 90% perdagangan Iran dilakukan melalui lautan. Saat ini perairan maritim juga terancam oleh pemain trans-regional dan sebagian lagi oleh terorisme maritim. Rute ini, yang merupakan poros ekonomi Iran, mulai terancam,” jelasnya mengacu pada pentingnya misi tersebut.

Menurut Institut Tabyin Center Iran, salah satu syarat untuk mencapai pertahanan maritim adalah memiliki akses ke teknologi yang bisa diterapkan untuk memproduksi dan membangun peralatan angkatan laut.

Beberapa teknologi yang membuat negara berjaya di lautan antara lain, sistem navigasi elektronik, pembangunan kapal selam yang dapat menyelam lama di laut, dan kapal perusak yang dilengkapi peralatan perang elektronik serta dipersenjatai dengan rudal pintar. Kemampuan ini sekarang dikuasai oleh divisi khusus industri pertahanan Iran.

Situs web Amerika, Business Insider dalam sebuah laporan tentang kemajuan Angkatan Laut Iran, menulis bahwa hari ini Iran mengirim kapalnya ke berbagai misi di samudra.

Komandan AL Militer Iran, Laksamana Shahram Irani.
Armada Angkatan Laut Iran pernah berlayar di belahan dunia lain seperti India, Sri Lanka, garis khatulistiwa, perairan Indonesia, Selat Malaka, Laut Cina, Samudra Pasifik, Terusan Suez, Laut Mediterania, dan Samudra Hindia Selatan.

Dengan bergabungnya kapal pelabuhan Makran pada Januari 2021, Angkatan Laut Iran telah mengambil sebuah langkah penting dalam menjalankan misi-misi maritim.

Kapal Makran dirancang untuk mendukung misi angkatan laut di perairan jauh. Kapal ini membantu memerangi gangguan dan pembajakan, terutama di Teluk Aden, Laut Merah dan, selat-selat. Ia dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan perang elektronik, operasi rudal, peluncuran drone, dan pelaksanaan operasi khusus.

Kapal perusak Sahand—yang merupakan kapal perusak tercanggih di Timur Tengah—telah bergabung dengan Angkatan Laut Iran sejak Desember 2018. Dengan fitur tempur seperti, peralatan anti-radar, kemampuan ofensif dan defensif, serta kemampuan untuk meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan, permukaan-ke-udara, dan torpedo, telah menyediakan banyak keunggulan bagi pasukan Iran.

Komandan Militer Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi pada upacara penyambutan kru Armada ke-75, mengatakan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata merestui ide mengarungi Samudra Atlantik untuk pertama kalinya.

“Langkah strategis ini membuat angkatan laut para kekuatan arogan global, yang dipimpin oleh teroris Amerika, menjadi bingung,” ujarnya.

Upacara penyambutan Armada ke-75 AL Militer Iran di Pelabuhan Bandar Abbas.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan peristiwa besar ini merupakan awal dari sebuah babak baru untuk meningkatkan kekuatan pertahanan serta memperkuat kapasitas pencegahan Angkatan Bersenjata Iran.

Sekarang Angkatan Laut Iran telah meningkatkan misinya ke tingkat kekuatan strategis dan memiliki kemampuan untuk hadir di perairan internasional demi menjaga keamanan maritim. Dengan memanfaatkan peralatan dan senjata canggih di medan perang maritim, mereka dapat memainkan peran yang kuat untuk menjaga keamanan di setiap titik di perairan internasional.

Kemampuan ini telah dibuktikan oleh Angkatan Laut Iran dengan kehadirannya di empat jalur ekonomi dunia di Samudra Hindia Utara dan pelaksanaan misi maritim di Samudra Atlantik.

“Hari ini Samudra Hindia telah menjadi misi biasa dan rutinitas harian bagi kami. Kami pasti akan hadir di setiap jalur yang diperlukan, karena kami punya kemampuan untuk melakukannya,” tegas Laksamana Shahram Irani.

Read 515 times