Print this page

Sedikit Tentang Tokoh Imam Hasan Al-Askari (as)

Rate this item
(0 votes)
Sedikit Tentang Tokoh Imam Hasan Al-Askari (as)

Turut Berduka Hari Syahadah Imam Hasan Al-Askari (as)

Beliau adalah putri Imam Hadi (as) dan Imam kesebelas orang Syi'ah. Beliau lahir pada tahun 232 H, dan pada tahun 260 H syahi di Samerra, Iraq.

Muhammad bin Abdul Aziz Balkhi meriwayatkan bahwa: " Pada suatu hari saya duduk di sebuah jalan , tiba- tiba Abu Muhammad ( Imam Hasn Askari as) keluar dari rumahnya menuju ke perkumpulan orang-orang. Saya berkata diri sendiri : " Seandainya saya berteriak bahwa orang ini adalah hujjah Allah swt , apakah mereka akan membunuhku? Ketika saya sedang berpikir demikian, Imam as langsung mendekatiku dan berisyarah dengan jari telunjuknya yang diletakkan diatas bibir (yakni diamlah dan jangan berkata apa-apa).

Antek-antek rezim dictator telah berkali-kali telah menangkap beliau as da dimasukkan ke dalam penjara. Ketika beliau berada di penjara Saleh bin Washif, sebagian kaum Abbasiyah berkata kepadanya: " Imam harus terus ditekan dan didesek." Saleh bin Washif berkata: " apa yang harus saya lakukan?" Saya pun mengutus dua orang yang paling jelek dan paling jahat yang pernah saya lihat ke penjara untuk tinggal selama beberapa waktu bersama Imam guna menggangunya. Namun tidak lama kemudian kedua orang tersebut malah berubah menjadi seorang 'abid (ahli ibadah) dan ahli shalat. Ketika itu juga saya memerintahkan untuk memanggil kedua orang tersebut menghadapnyadan ia berkata :" Celakalah kalian berdua ini, kenapa kalian berdua tidak melaksanakan perintahku atas orang tersebut ( Imam Hasan Al-Askari as)?" Mereka berkata : " Apa yang harus kami lakukan, beliau setiap harinya berpuasa dan malamnya sibuk beribadah , tidak berbicara dan tidak berbuat apa-apa kecuali hanya beribadah. Selain itu, ketika beliau memandang kea rah kami, seluruh tulang-tulang ini bergetar secara otomatis." Ketika kaum Abbasiyah mendengar kisah ini, mereka pun kembali dengan rasa putus asa.

Sumber: (Belajar Mudah Akidah Islam. Sayid Riyadh Al-Hakeem. Hal98)

 

Read 2019 times