Print this page

Keadilan Tuhan, Jabr dan Tafwidh

Rate this item
(0 votes)
Keadilan Tuhan, Jabr dan Tafwidh

Keadilan Tuhan, Jabr dan Tafwidh

Untuk mengenal dengan makna “Qadr”, kami bawakan riwayat dari Imam Muhammad Ridha as. dalam menjawab pertanyaan tentang makna hadits dari Kakek beliau Imam Jafar ash-Shidiq as. yang berkata : ”Bukan Jabr atau Tafwidh namun Amr bayna Amroin” Imam Ridho as. berkata :

Barang siapa yang mengira bahwa pelaku setiap pekerjaan adalah Allah swt dan kemudian Allah menyiksa kita atas pekerjaan tersebut, maka ia termasuk Jabr. Dan setiap orang yang meyakini bahwa Allah menyerahkan semua urusan kepada makhluk-Nya maka dia termasuk Tafwidh. Meyakini Qadr merupakan kekafiran dan meyakini Tafwidz merupakan bentuk syirik.

Adapun makna Amr bayna Amroin terdapat jalan dalam ketaatan kepada perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya, maksudnya adalah Allah telah memberikan kekuatan potensi untuk melakukan keburukan atau meninggalkannya sebagi mana ia telah memberikan kekuatan untuk melakukan kebaikan ataupun meninggalkannya. Dan di samping itu Ia memerintahkan untuk melakukan kebaikan dan melarang untuk melakukan keburukan.

Ringkasnya adalah bahwa pengakuan terhadap Jabr bertentangan dengan keadilan Tuhan dan mereka yang termasuk di dalamnya, menganggap Dzulm merupakan sesuatu yang tidak mustahil untuk Tuhan dengan mengatakan kedzoliman-Nya adala keadilan itu sendiri. Tapi mereka tidak memperhatikan bahwa pada dasarnya kedzoliman adalah suatu keburukan dan mustahil Allah swt. melakukan sesuatu yang buruk.

 

Read 2148 times