Print this page

Syahid Soleimani dalam Perspektif Ayatullah Khamenei

Rate this item
(0 votes)
Syahid Soleimani dalam Perspektif Ayatullah Khamenei

 

Syahid Qasem Soleimani menyambut seruan pemimpinnya di perang sulit dengan mengikuti teladan Imam Husein as. Selama bertahun-tahun ia berusaha dan berjuang bagi keamanan Iran dan kawasan Asia Barat (Timur Tengah).

Dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya, ia merusak aksi dan konspirasi busuk Amerika dan Israel di kawasan dan membuat musuh tak enak tidur. Teror tokoh berpengarus seperti Soleimani ini adalah impian bertahun-tahun musuh.

Kesyahidan adalah harapan hamba Tuhan yang mukhlis dan memberi makna bagi kehidupan manusia. Syahadah sebuah mata air yang dicita-citakan pecinta Husein as dan para pengikut jalannya. Para pejuang Husseini dengan mengikuti imam dan panutan mereka seperti Abbas bin Ali di jalan terang ini, mengorbankan seluruh yang dimilikinya supaya bendera kehormatan dan kekuatan Islam tidak akan pernah tumbang dan tujuan besar membela kaum tertindas dunia tetap kekal.

Syahid Soleimani termasuk pengikut Imam Husein di era ini. Ia seperti Abbas bin Ali yang menjadi kekuatan hati keluarga Imam Husein dan semua orang merasa aman dengan keberadaannya, juga menjadi kekuatan hati warga di kawasan di hari-hari sulit dan khususnya selama kerusuhan yang dikobarkan Daesh (ISIS). Haj Soleimani adalah lengah kuat yang dengan ikhlas mengaku dirinya sebagai prajurit Rahbar dan Islam serta empat puluh tahun berjuang dan menunjukkan permainan bersihnya di jalan ini.

Rahbar, Ayatullah Khamenei di pesannya bertepatan dengan syahidnya pahlawan besar ini mengatakan,"Setelah bertahun-tahun berjuang secara ikhlas dan berani melawan setan dan penjahat dunia serta setelah bertahun-tahun berharap kesyahidan di jalan Tuhan, akhirnya Soleimani mereguk cawan syahadah."

Syahid Soleimani sosok yang kuat yang bertawakkal kepada Tuhan. Ia menjadikan Tuhan sebagai pegangannya, oleh karena itu ia tidak memiliki ketakuatan dan tidak ada artinya ketakuatan bagi dirinya. Teman seperjuangannya di era perang delapan tahun Iran-Irak senantiasa ingat bahwa ia sejak saat itu hatinya sangat kuat bergantung kepada Tuhan serta di kondisi tersulit dan menakutkan mengatakan, "Jangan takut! Allah bersama kita."

Syahid Qasem Soleimani menyambut seruan pemimpinnya di perang sulit dengan mengikuti teladan Imam Husein as. Selama bertahun-tahun ia berusaha dan berjuang bagi keamanan Iran dan kawasan Asia Barat (Timur Tengah).

Dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya, ia merusak aksi dan konspirasi busuk Amerika dan Israel di kawasan dan membuat musuh tak enak tidur. Teror tokoh berpengarus seperti Soleimani ini adalah impian bertahun-tahun musuh yang hina.

Seiring dengan kehancuran ISIS (Daesh) yang dibentuk Amerika di kawasan, seluruh rencana musuh untuk memecah belah kawasan Asia Barat (Timur Tengah) dan menguasai air, wilayah dan airnya berantakan serta Amerika semakin haus darah Soleimani yang membuat impian besar mereka semakin jauh untuk diraih.

Syahid Soleimani, pejuang yang tak kenal lelah di medan jihad. Selama tahun-tahun terakhir, Soleimani bangkit melawan kejahatan Daesh yang membabi buta membantai warga tak berdosa serta ingin menghancurkan maktab Husein as dan melakukan kejahatan paling keji di Suriah dan Irak.

Sosok suci ini dan penuh pengorbanan ini berhadapan dengan Daesh yang haus darah yang menumpahkan darah orang tak berdosa, membunuh anak-anak di hadapan orang tua mereka dan menyembelih pria di hadapan keluarganya serta memperkosa perempuan dan anak gadis.

Daesh, kelompok teroris dan sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah Amerika untuk mengkompensasi kegagalan al-Qaeda, karena AS dengan mengobarkan kerusuhan di kawasan senantiasa ingin meraih kekuatan lebih besar. Meski AS mengklaim pelopor demokrasi, namun Washigton bahkan di dalam negeri tidak menghormati prinsip-prinsip demokrasi. Mereka adalah Yazid-Yazid era ini dan Syahid Soleimani bersama rekan-rekannya seperti pengikut setia Imam Husein as yang bangkit dengan penuh pengorbanan dan ketabahan serta mengoyak musuh seperti badai.

Ayatullah Khamenei terkait berakhirnya keberadaan Daesh, kepada Soleimani menulis,"Saya bersyukur kepada Allah Swt karena memberi berkah melalui perjuangan Anda dan rekan seperjuangan Anda di berbagai bidang, dan pohon jahat yang ditanam taghut dunia berhasil kalian tebang dan hancurkan di Suriah dan Irak. Ini bukan hanya sebuah pukulan telak kepada kelompok jahat Daesh...tapi juga pukulan kepada pemerintah AS sebelumnya dan saat ini serta rezim serta rezim boneka mereka di kawasan yang membentuk fenomena buruk ini serta memberi dukungan penuh, dengan harapan mampu memperluas hegemoninya di Asia Barat serta membuat Israel berkuasa di kawasan. Anda dengan menghapus kanker ini bukan saja memberi layanan besar kepada negara kawasan serta dunia Islam, tapi juga kepada seluruh bangsa adn kemanusiaan. Ini adalah kemenangan Ilahi dan bukti dari ayat  «وَ ما رَمَیتَ اِذ رَمَیتَ وَ لٰکِنَّ اللهَ رَمیٰ»  dan kalian diberi pahala karena perjuangan siang malam Anda dan pejuang lainnya."

Letjen Soleimani merupakan komandan pertama pasca Revolusi Islam yang mendapat lencana Zulfiqar dari Rahbar, Ayatullah Khamenei. Lencana Zulfiqar yang merupakan lencana tertinggi militer dan disematkan oleh panglima tertinggi angkatan bersenjata Iran atau Rahbar ketika seorang prajurit memiliki prestasi besar keberanian dan kesuksesan sebagai komandan.

Sebelumnya Qasem Soleimani juga meraih lencana Fath. Ayatullah Khamenei ketika menganugerahkan lencana Zulfiqar kepada Soleimani dan di depan mereka yang hadir di acara ini mengatakan, "Perjuangan di jalan Tuhan tidak dapat disamakan dengan hal-hal ini. Allah Swt berfirman: إِنَّ اللهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِینَ أَنفُسَهُمْ وَ أَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ یُقَاتِلُونَ فِی سَبِیلِ اللهِ فَیَقْتُلُونَ وَ یُقْتَلُونَ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh (QS: Taubah 111). Apa yang akan diterima oleh pejuang di jalan Tuhan dan apa yang akan diberikan Tuhan dari pengorbanan harta dan nyawa adalah surga dan keridhaan-Nya."

"...Apa yang ada di tangan dan pundak kita, baik ucapan syukur dengan mulut atau dengan amal perbuatan, baik itu lencana atau pangkat yang kita berikan, adalah hal-hal yang berdasarkan prediksi duniawi. Namun ini tidak dapat disebutkan berdasarkan perhitungan maknawi dan Ilahi. Alhamdulillah, kalian telah berjuang dan berusaha. Alhamdulillah Allah Swt juga memberi taufik kepada saudara terkasih kita -Qasem Soleimani-. Saudara kita ini berulang kali menempatkan nyawanya di serangan musuh serta berjuang di jalan Tuhan, demi Tuhan dan ikhlas untuk Allah. Insyaallah, Tuhan akan memberi pahala kepadanya dan kehidupannya penuh kebahagiaan dan diberi kehormatan syahadah,,yang pasti bukan sekarang. Selama bertahun-tahun, Republik Islam bekerja sama dengannya. Pada akhirnya insyaallah, Soleimani akan diberi derajat kesyahidan . insyaallah,,,selamat kepada Anda."

Ayatullah Khamenei yang memiliki hubungan mendalam dengan Soleimani, menyebut kesyahidan komandan ini sangat pahit dan memperingatkan musuh bahwa balasan paling keras menanti mereka. Ayatullah Khamenei menyebut Soleimani sebagai contoh unggul dari anak didik Islam dan Imam Khomeini yang menghabiskan seluruh usianya untuk berjihad di jalan Allah.

Di sisi lain, Syahid Soleimani juga menyebut dirinya prajurit dan anak Rahbar. Ia sangat mencintai dan taat kepada Rahbar. Salah satu sahabat dan rekan seperjuangan Syahid Soleimani mengatakan,"Ikhlas, taat beragama dan berwilayah Syahid Soleimani sangat terkenal. Ia sangat antusias melawan musuh Islam dan Revolusi Islam. Ia tidak pernah menjadi komandan yang hanya duduk diam. Tapi seorang komandan pemberani yang berada di garis terdepan medan pertempuran."

Ayatullah Khamenei menilai iman, keberanian dan keikhlasan Syahid Soleimani sebagai hasil dari jihad melawan hawa nafsu. Terkait Syahid Soleimani, Rahbar menekankan bahwa jihad lapangan (melawan musuh) sangat bergantung pada jihad akbar, yakni jihad interal melawan hawa nafsu.

Di pesannya Ayatullah Khamenei menulis, syahadah adalah pahala bagi upaya yang tak kenal lelah Soleimani selama bertahun-tahun. Rahbar di pesannya menyebut syahadah Soleimani sebagai kesyahidan besar dan darah Letjen Soleimani adalah darah suci yang ditumpahkan ke bumi oleh manusia paling jahat.

Menyimak sifat yang diberikan Rahbar kepada Soleimani ini, maka ucapan Imam Husein as ketika akan menuju Padang Karbala kembali muncul di ingatan kita. Imam Husein berkata, "Siapa saja yang siap menumpahkan darahnya di jalan kita, maka ikutlah kami." " من کان باذلا فینا مهجته فلیرحل ‌معنا".


Soleimani juga menyambut seruan Imam Husein ini dan selama 40 tahun berjuang di jalan ini hingga mereguk cawan syahadah. Sakralitas dan kesucian darah syuhada juga dari sisi ini, karena ia melakukan transaksi dengan Tuhan dan merupakan haknya untuk mendapat ampunan untuk setiap tetesan darah yang jatuh ke bumi, sama seperti yang disebutkan dalam hadis Qudsi: أوَّلُ ما یهَراقُ مِن دمِ الشَّهیدِ یغفَرُ لَهُ ذَنبُهُ کلُّهُ إلّا الدَّینَ, tetasan darah pertama syahid yang jatuh ke bumi menghapus seluruh dosanya kecuali hutang.

Ayatullah Khamenei saat bertemu dengan keluarga Syahid Soleimani, "Perjuangannya adalah perjuangan yang hebat, dan Allah SWT menjadikan kesyahidannya sebagai kesyahidan yang besar. Ini adalah berkah besar baginya, yang benar-benar layak (dari kesyahidan yang begitu mulia). Haj Qasem harus menjadi syahid dengan cara yang sesuai."

Syahid Soleimani juga murid ajaran Imam Husein as dan Abbas bin Ali serta jalan yang mendidik ribuan Haj Soleimani lain dan membuat abadi madrasah jihad dan muqawama serta menjadikannya pihak yang menang.

Read 1058 times