Print this page

Velayati: Muqawama, Opsi Tunggal Selesaikan Krisis Palestina

Rate this item
(0 votes)
Velayati: Muqawama, Opsi Tunggal Selesaikan Krisis Palestina

 

Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran untuk Urusan Internasional Ali Akbar Velayati mengatakan, Muqawama (perlawanan) adalah opsi terbaik dan tunggal untuk menyelesaikan krisis Palestina.

Hal itu ditegaskan Velayati dalam sebuah pesan menandai peringatan Hari Quds Internasional yang jatuh pada setiap Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

"Pasca berlalunya 40 tahun dari inisiatif strategis, pemikiran dan pandangan jauh ke depan Imam Khomeini ra untuk menamai Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds Seudia, dan dimulainya langkah kedua Revolusi Islam, konvergensi umat Islam dan front Muqawama semakin kuat dan saling menyuarakan untuk menghancurkan rezim Zionis," kata Velayati dalam pesannya, Kamis (30/5/2019).

Dia menambahkan, Pendiri Republik Islam Iran menegaskan bahwa Palestina akan tetap menjadi masalah pertama dan terpenting bagi dunia Islam.


Imam Khomeini ra, lanjut Velayati, telah memperkenalkan kepada rakyat Palestina tentang cara Islam dan revolusioner baru yang lebih kuat untuk menghadapi Zionis, dan menggeser keseimbangan kekuatan yang berpihak pada Israel pada paruh kedua abad ke-20, di mana dengan mengambil pendekatan baru Muqawama, mampu mengubah kondisi yang menguntungkan dunia Islam dalam waktu singkat.

"Strategi persatuan umat Islam untuk menentukan prioritas pertama dunia Islam dengan mengambil pendekatan Muqawama dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan melemahnya rezim Zionis. Ketika proses tersebut bergerak maju, margin keamanan rezim ini menjadi lebih lemah, dan sebaliknya, menyebabkan menguatnya Front Muqawama," pungkasnya.

Di Republik Islam Iran, Pawai Hari Quds Sedunia tahun ini akan digelar serentak di 950 kota di negara ini. 4000 wartawan Iran dan 250 wartawan asing akan meliput acara yang akan dimulai pukul 10.00 waktu setempat itu.

Slogan pawai tahun ini adalah "Kegagalan Kesepakatan Abad dan konsolidasi cita-cita Palestina. 

Read 615 times