Print this page

Reuters: Sanksi Telah Meningkatkan Ekspor Bensin Iran

Rate this item
(0 votes)
Reuters: Sanksi Telah Meningkatkan Ekspor Bensin Iran

 

Sanksi terhadap ekspor minyak mentah telah mengubah Iran menjadi eksportir bensin dunia, dan meningkatkan ekspor produk petrokimia serta minyak negara ini. Sebagaimana diketahui beberapa tahun sebelumnya Iran masih mengimpor bensin.

Menurut Reuters, (17/9/2021), data Bank Sentral dan Kementerian Perminyakan Iran menyebutkan, negara ini mengekspor produk petrokimia dan produk minyak bumi senilai hampir $20 miliar pada tahun 2020, dua kali lipat lebih besar dari nilai ekspor minyak mentahnya.
 
Salah seorang pejabat Kementerian Perminyakan Iran kepada Reuters mengatakan, harga yang kompetitif, dan lokasi Iran yang dekat dengan jalur pelayaran utama, membuat produknya menarik.
 
Ketika sebagian besar negara dunia terpaksa memangkas produksi kilang minyaknya selama pandemi COVID-19, ekspor bensin Iran justru naik 600% pada 2020 menjadi 8 juta ton, atau 180.000 barel per hari.
 
Pendapatan Iran dari ekspor bensin diperkirakan $3 miliar pada tahun 2020. Produksi minyak Iran sekarang sekitar 2 juta hingga 2,5 juta barel per hari, sekitar 2 juta barel per hari dialokasikan untuk kilang domestik, dan sekitar 500.000 barel per hari untuk ekspor.
 
Ekspor petrokimia Iran naik menjadi 25 juta ton pada tahun 2020 dari sekitar 20 juta ton pada tahun 2019, sementara kapasitas petrokimia negara ini naik menjadi 90 juta ton per tahun pada tahun 2020 dari 77 juta ton pada tahun 2019. Ini diprediksi akan menembus 100 juta ton pada tahun 2021.
 
Irak dan beberapa negara Afrika dikabarkan membeli bensin Iran, sementara beberapa kapal kargo bensin dikirim ke Venezuela. Di sisi lain Cina merupakan pembeli utama LPG, metanol, dan banyak produk Iran lain. 

Read 374 times