کمالوندی

کمالوندی

 

Stasiun televisi Lebanon, dalam salah satu laporannya mengabarkan penggunaan bom-bom yang mengandung uranium oleh Rezim Zionis di Gaza dan Lebanon.

Stasiun televisi Al Mayadeen, Minggu (6/10/2024) mengungkap penggunaan bom-bom yang mengandung uranium oleh pasukan Israel, terhadap penduduk Gaza dan Lebanon.
 
Menurut Al Mayadeen, warna asap yang ditimbulkan dari ledakan-ledakan bom Israel, di Gaza dan Lebanon, menunjukkan warna antara oranye dan kuning.
 
Hal ini, kata Al Mayadeen, mengindikasikan bahwa ledakan itu bukan disebabkan oleh bom-bom biasa, tapi bom-bom yang mengandung uranium dalam kapasitas besar dengan pengayaan rendah.
 
Ledakan bom-bom Israel, tersebut membawa banyak dampak negatif bagi warga sipil. Sejumlah laporan menyebutkan, Israel, sejak setahun lalu telah menggunakan jenis bom ini di Gaza, dan beberapa hari lalu menggunakannya terhadap penduduk Lebanon.
 
Berdasarkan hasil penyelidikan yang telah diakukan, bom-bom tersebut adalah MK-84 yang memiliki bobot hingga 2.000 pon atau setara dengan 907 kilogram.

 

Terorisme teknologi adalah bentuk baru yang belum lama ini menjadi metode teror mengerikan yang dilakukan Israel, di Lebanon.

Sebagaimana diketahui, Rezim Zionis minggu lalu melancarkan peledakan luas dalam waktu dua hari dengan menggunakan peralatan-peralatan komunikasi di Lebanon.
 
Oleh karena itu, pada kesempatan kali akan diulas secara singkat seputar bahaya menjalin hubungan perdagangan dengan Israel, dan dampak-dampak aksi teror terhadap perekonomian Rezim Zionis.
 
 
Ketidakamanan Pasar Dunia
 
Salah satu instrumen yang digunakan negara-negara Barat, adalah mengendalikan pasar. Kenyataannya kendali atas semua yang dijual, diproduksi, dan diberikan izin, ada di tangan negara-negara Barat.
 
Akan tetapi saat ini muncul pertanyaan besar, apakah ada jaminan bahwa negara-negara Barat, dan Rezim Zionis, tidak memasang bom di produk-produknya?
 
Bruce Schneier, pakar keamanan teknologi di Harvard Kennedy School, dalam catatannya di surat kabar New York Times menulis, "Masih tidak jelas bagaimana kita bisa melindungi diri dari serangan-serangan semacam ini. Rantai jaminan hi-tech (teknologi tinggi), kompleks dan global."
 
Paolo Triolo, pakar masalah kebijakan di bidang teknologi meyakini bahwa serangan teror terbaru Israel, di Lebanon, kemungkinan telah menciptakan kekhawatiran di negara lain bahwa rantai jaminan peralatan elektronik akan menjadi sensitif, dan evaluasi atas bahaya potensial bersandar pada para pemasok tak dikenal, harus dilakukan kembali.
 
Surat kabar New York Times menulis, "Komputer-komputer kita rentan bahaya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kendaraan, lemari es, termostat rumah, dan banyak peralatan lainnya di sekitar kita, tidak terkecuali dari bahaya ini."
 
 
Dampak Negatif Terorisme Teknologi bagi Ekonomi Israel
 
Para analis mengatakan serangan terbaru Israel, bukan hanya merugikan kepentingan strategis rezim ini, tapi juga ekspor produk-produk teknologi negara-negara Barat dan Israel.
 
Patrick Kingsley, jurnalis surat kabar New York Times, menulis, "Israel, dalam pandangan kawan dan lawan, dari sisi teknologi, kuat, tapi dari sisi strategi, nampak kebingungan."
 
Mantan Perdana Menteri Rezim Zionis Ehud Olmert, meyakini bahwa para pejabat tinggi Israel, gagal dalam melakukan langkah-langkah efektif.
 
 
Runtuhnya Kuasa Dolar Seiring Hilangnya Kepercayaan Dunia
 
Terorisme teknologi yang buktinya terlihat dalam peledakan peralatan komunikasi di Lebanon, di sampaing penyalahgunaan Amerika Serikat, atas pengaruh dolar, secara perlahan sedang menggerus kepercayaan dunia terhadap Barat.
 
Sekarang hegemoni AS, sebagai pedukung terbesar Israel, sedang jatuh, dan dengan ditemukannya model-model alternatif serta aliansi-aliansi ekonomi non-Barat, seperti BRICS atau Organisasi Kerja Sama Shanghai, yang menempuh upaya-upaya lebih adil dalam menumbuhkan ekonomi negara-negara dunia, telah menempatkan AS, pada posisi sulit dalam menjaga pengaruh globalnya.

Pengguna jejaring sosial X seraya merilis tweet, memuji mendiang sekjen Hizbullah Lebanon, Syahid Sayid Hassan Nasrullah.

Kesyahidan sekjen Hizbullah Lebanon memicu gelombang di media sosial termasuk medsos X, dan laporan Parstoday berikut ini memuat sejumlah tweet tersebut:

 

Sayid Hassan Nasrullah, Gunung yang Kokoh

 

Tasaduq Hussain seraya merilis gambar Syahid Sayid Hassan Nasrullah menyebutnya seperti gunung yang kokoh, dan menulis:

 

83 ton bom digunakan untuk menggugurkanmu, karena kamu adalah gunuh yang kokoh. (83 tons of explosives Because you are a mountain).

 

Bangkit untuk Gaza

 

Akun Uncle Hoz seraya merilis gambar gugurnya Sayid Hassan Nasrullah menulis:

 

Apa pun pandangan Anda tentangnya, Hassan Nasrullah terbunuh karena ia membela Gaza. Di saat tidak ada Pemimpin Arab yang mau melakukannya.

 

Nasrullah; Syuhada di pihak yang benar dalam sejarah

 

Kim Iversen, seorang presenter TV terkenal Amerika, menerbitkan sebuah postingan di jejaring sosial X dan menggambarkan Syahid Sayid Hassan Nasrullah sebagai berikut:

 

Apa pun pendapat Anda tentang Hizbullah, penting bagi kita untuk mengingat alasan mereka menargetkan Israel adalah untuk menekan rezim ini agar menghentikan genosida terhadap warga Palestina. Nasrullah gugur sebagai syuhada sejati saat membela mereka yang tak berdaya. Ia berada di pihak yang benar dalam sejarah.

 

Unsur Pemersatu Syiah dan Sunni

 

Hussain Makke, mahasiswa ilmu-ilmu Islam seraya merilis tweet menjelaskan sosok Syahid Nasrullah sebagai berikut:

 

Pemimpin Syiah yang terbunuh dalam membela saudara-saudara Sunninya. 

 

Presiden Amerika Serikat terus memberikan lampu hijau kepada rezim Zionis untuk melanjutkan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyat Palestina dan rakyat Lebanon, dan mengakui bahwa tidak ada pemerintah di Amerika Serikat yang membantu Israel sebanyak pemerintahannya.

“Tidak ada pemerintahan yang membantu Israel lebih dari pemerintahan saya,” kata Presiden AS Joe Biden baru-baru ini dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Zionis.

Menurut Pars Today, Biden, yang menurut pengakuannya sendiri adalah pendukung terbesar rezim Zionis dan penghasut perangnya, lebih lanjut mengklaim bahwa masalah pentingnya adalah mencegah perang skala penuh di kawasan Asia Barat.

Klaim Amerika untuk menciptakan perdamaian dan ketenangan di Asia Barat tidak sejalan dengan tindakannya dalam mendukung rezim Zionis. Sejak lama, Amerika Serikat, di bawah tekanan opini publik domestik dan global, mengaku berusaha melakukan gencatan senjata dan mencapai kesepakatan antarpihak untuk menghentikan perang di Gaza dan Lebanon.

Klaim ini dibuat ketika pemerintah AS selalu mengambil posisi ganda dan kontradiktif sejalan dengan keinginan lobi perang dan pembunuhan di Asia Barat. Permasalahan yang menyebabkan Perdana Menteri rezim Zionis tanpa rasa takut melanjutkan kejahatannya dan kini memperluas cakupan perang hingga ke Lebanon.

Pada masa pemerintahan Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat, berdasarkan perjanjian antara Tel Aviv dan Washington, diputuskan bahwa Amerika Serikat setiap tahunnya akan menyumbangkan paket militer senilai 3,8 miliar dolar kepada rezim Zionis.

Di sisi lain, sejak dimulainya perang Israel dengan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, Amerika Serikat telah memberlakukan undang-undang yang memberikan setidaknya $12,5 miliar bantuan militer kepada Israel, termasuk $3,8 miliar dari RUU Maret 2024 (berdasarkan nota kesepahaman saat ini ) dan $8,7 miliar dari pengesahan alokasi tambahan pada bulan April 2024.

Menurut laporan yang sama, jumlah bantuan militer AS ke Israel dari tahun 1946 hingga 2024 telah melebihi 230 miliar dolar berdasarkan nilai tukar dolar pada tahun 2022.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengklaim alokasi paket bantuan kemanusiaan senilai 157 juta dolar untuk membantu penduduk yang terkena dampak di Lebanon dan wilayah lainnya.

Menanggapi alokasi paket reformasi kemanusiaan ini, televisi Al-Jazeera mengumumkan, Sekarang senjata yang disumbangkan oleh Amerika Serikatlah yang mendarat di warga sipil Lebanon. Dukungan diplomatik Washington yang luas juga semakin menguatkan para pejabat Tel Aviv untuk melakukan lebih banyak kekejaman di Asia Barat. Meski demikian, Amerika masih berusaha mempertahankan penampilannya yang menipu opini publik.

Terkait hal ini, Senator Demokrat Mark Kelly, anggota senior Komite Angkatan Bersenjata Senat AS mengakui bahwa rezim Zionis menggunakan bom berpemandu buatan AS dalam kejahatan baru-baru ini di Lebanon.

Surat kabar Washington Post, setelah memeriksa gambar-gambar yang diterbitkan oleh rezim Zionis, menulis, Israel kemungkinan besar menggunakan bom seberat 2.000 pon buatan Amerika Serikat dalam serangannya di Beirut yang menyebabkan kesyahidan Sayid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah.

 

Imam Muhammad Baqir, cucu Imam Husein dan Imam kelima Syi'ah, sangat terkenal dalam ilmu dan akhlaknya. Banyak hadits yang diriwayatkan dari beliau menjelaskan berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, akidah, Al-Qur'an serta bimbingan akhlak.

Tehran, Pars Today- Muhammad bin Ali bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagai Imam Muhammad Baqir adalah Imam Syiah kelima setelah ayahnya Imam Sajad.

Beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw dan cucu Imam Husein.

Julukannya yang paling terkenal adalah Baqir yang berarti pembelah atau pembuka, dan konon julukan ini diberikan kepadanya oleh Nabi Muhammad Saw sebelum ia dilahirkan.

Imam Baqir menjadi Imam selama kurang lebih 19 tahun.

Ia syahid pada tanggal 7 Dzulhijjah tahun 114 H dalam usia 57 tahun oleh raja Bani Umayyah karena penekanannya pada keadilan sosial.

Jenazah Imam Baqir  ini dimakamkan di pemakaman Baqi di Hijaz.

Menurut para sejarawan, Imam Muhammad Baqir menciptakan gerakan keilmuan yang mencapai puncaknya pada masa Imamah putranya Imam Sadiq.

Jumlah sahabat dan muridnya sebanyaj 462 orang.

Parstoday melaporkan, dalam rangka syahidnya tokoh agama dan akhlak ini, akan dikutip tujuh hadis berharga di bidang akhlak.

1- Zakat Ilmu

 

امام باقر(ع ): زَكاةُ العِلمِ أن تُعَلِّمَهُ عِبادَ اللّهِ .(الكافی:۱/۴۱ / ۳)

Imam Baqir berkata, "Zakat ilmu adalah mengajarkannya kepada hamba Allah,".

 

2- Memberikan bimbingan kepada orang lain

الإمام الباقر(ع ): مَن عَلَّمَ بابَ هُدىً فَلَهُ مِثلُ أجرِ مَن عَمِلَ بِهِ، ولا ینقُصُ اُولئِكَ مِن اُجورِهِم شَیئا .

Imam Baqir berkata, "Siapa pun yang mengajarkan jalan petunjuk kepada [orang lain], sebagaimana pahala akhirat (dan keberkahan duniawi) bagi siapa pun yang mengamalkannya, maka itu menjadi miliknya, dan tidak ada yang dikurangi dari pahala Ilahi bagi orang yang melakukannya,".

3- Setan lebih menyukai kematian ulama darpada ahli ibadah

الإمام الباقر(ع ): واللّهِ لَمَوتُ عالِمٍ أحَبُّ إلى إبلیسَ مِن مَوتِ سَبعینَ عابِدًا .

Imam al-Baqir berkata, "Demi Tuhan, kematian seorang yang berilmu lebih disukai Iblis daripada kematian tujuh puluh orang yang ahli ibadah,".

 

Menurut seorang peneliti, ketika manusia menderita, mereka memahami bahwa hanya Tuhan yang bisa menolongnya. Namun ketika menerima kebahagiaan dan kelapangan hidup, mereka juga memberikan peran kepada selain Tuhan, karena mereka lupa bahwa semuanya berada dalam kendali-Nya.

Memohon kepada Allah swt bukan hanya dalam kesulitan, tetapi juga untuk kebahagiaan. Doa sangat penting dalam pemikiran Islam dan Al-Quran. Dalam konteks mengkaji fungsi doa dan pengaruhnya terhadap jiwa dan ruh manusia, Dr. Mohammad Abedi, dosen Institut Kebudayaan dan Pemikiran Islam Iran, berbicara kepada kantor berita Mehr, yang dapat Anda lihat ringkasannya di situs Parstoday berikut ini.

Struktur penciptaan manusia sedemikian rupa sehingga setiap manusia dalam situasi kehidupan pribadi dan sosial, bahkan dalam kesendirian, setiap kali ia menemui jalan buntu, maka ia berpaling kepada Tuhan dan memanggilnya. Artinya, doa adalah ciri umum dan alamiah seluruh umat manusia; Tentu saja, akal sehat ini mungkin tidak terlalu terlihat pada lapisan luar kepribadian manusia, karena berbagai masalah dan hubungan di dunia. Tetapi ketika terjadi kecelakaan dan ditimpa musibah, maka tidak ada yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan seseorang, kecuali kembali memohon kepada Allah swt.

Ayat-ayat Al-Quran memperhatikan secara seksama kondisi puncak kesulitan seluruh umat manusia, dan menarik mereka ke arah permainan hidup dan mati dengan mengingat Tuhan dan tidak melupakan-Nya dalam kehidupan normal dan sehari-hari mereka. kehidupan yang tidak bertentangan dengan tatanan individu, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan keluarga.
Dr.Mohammad Abedi, dosen Institut Kebudayaan dan Pemikiran Islam Iran
Ketika manusia disakiti, mereka memahami bahwa hanya Tuhan yang menjadi tempat bergantung, namun ketika kebahagiaan dan kelapangan hidup menimpa, mereka juga memberikan peran kepada selain Tuhan. Al Quran surat az Zumar ayat 8 menjelaskan,

وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِن قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَندَادًا لِّيُضِلَّ عَن سَبِيلِهِ ۚ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا ۖ إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ ‎

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka".

Mari kita lihat beberapa contoh. Misal yang pertama ketika kita berada kapal di tengah lautan luas Salah satu tempat yang setiap manusia merasa kecil dan tidak berdaya saat pertama kali melihatnya adalah laut. Tuhan menggunakan pengalaman manusia ini untuk menyadarkannya bahwa doa adalah sifat setiap manusia. Namun ketika kondisi reda, mereka kembali menyekutukan-Nya. Surat Al-Ankabut ayat 65 menjelaskan,

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ 

Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)

Al-Quran memberikan contoh lain dalam surat Luqman ayat 32 yang berbunyi:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا ۖ إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

Dan apabila mereka dihantam ombak yang besar, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.

Al-Qur'an juga menekankan pada saat ini bahwa jika manusia memohon kepada Tuhan, maka Dia akan menjawabnya, sebagaimana ditegaskan dalam al-Quran surat al-Naml ayat 62: 

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَّعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

Ini adalah ayat yang kita semua bacakan ratusan kali, terutama di masjid-masjid dan lainnya. Kalian pasti pernah mendengar bahwa ayat ini untuk orang yang sakit, untuk orang yang ditimpa masalah besar, yaitu keadaan darurat atau ditimpa badai.

Berapa kali kita membaca doa ini yang berarti bahwa meskipun seseorang, sebuah institusi, sebuah negara, dan sebuah kekuasaan tidak menyadari keseluruhan permainan kehidupan pribadi, politik, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan sebagainya, namun menyadari Tuhan pada puncak masalah yang dihadapinya, maka Tuhan tetap tidak akan membiarkannya. Inilah puncak kasih sayang, belas kasihan, kebaikan, berada di sisi umat manusia dan berjanji tidak akan meninggalkannya.
Dalam seluruh ayat tersebut terdapat satu hal yang penting, tauhid, yaitu kesadaran serta pemahaman bahwa seseorang hendaknya hidup hanya sesuai dengan kehendak dan hukum Tuhan. Artinya, Allah berkali-kali menekankan agar manusia berhati-hati dan yakin bahwa segala sesuatu ada di tangan-Nya, dan tidak ada selembar daun pun yang jatuh ke tanah tanpa izin-Nya. Demikian juga dalam kehidupan kita, dalam masalah ekonomi, pernikahan, politik dan lainnya penting untuk terus memohon kepada-Nya.

 

Hujatul Islam Wal Muslimin, Sheikh Hussein Ansarian mengungkapkan bahwa sifat keras kepala dan kesombongan berakar dari materialisme manusia yang lahir akibat dari kecintaan berlebihan terhadap dunia.

Tehran, Parstoday-Guru besar studi Islam dalam ceramahnya di Hosseiniyeh Hedayat mengatakan,"Sekelompok orang, baik pada masa para Nabi maupun pada masa Ahlul Bait, sejak saat itu hingga sekarang, tidak pernah menerima kebenaran dengan kesombongannya, bahkan setelah melihat mukjizat para Nabi Ilahi dan Ahlul Bait, mereka tetap tidak menerima kebenaran karena kesombongannya yang ekstrim,".

"Al-Qur'an menegaskan bahwa mereka mengejek mukjizat dan menganggap kata-kata para Nabi dan rasul sebagai legenda, dan mereka tidak memiliki alasan rasional atau ilmiah atas pernyataannya. Mereka selalu bertahan dalam kesombongan dan keras kepala. Misalnya, pada hari Asyura, ketika Sayidah Zainab berkata kepada Imam Hussain, perkenalkan diri Anda kepada orang-orang ini, mungkin mereka akan sadar dan melihat kenyataan. Menurut pakar agama ini, hal tersebut disebabkan sifat keras kepala dan sombong mereka," ujar Sheiikh Ansarian.

Tokoh agama ini menilai sifat keras kepala dan kesombongan berakar pada materialisme manusia dan ini adalah akibat dari kecintaan yang ekstrim terhadap dunia,

"Orang yang sombong berakar pada kesombongan setan. Tuhan Yang Maha Esa adalah Pemilik segala kesempurnaan dan Pencipta yang ada dan Pencipta semua makhluk, dan Iblis mengetahui semua hal ini, tetapi dia tidak menerima perintah Tuhan karena kesombongan atau ketidaktahuan. Iblis juga mengenal Kiamat dengan baik," tegas guru besar hauzah Ilmiah ini.

Sheikh Ansarian menunjukkan bahwa orang-orang sombong di dunia adalah murid-murid Iblis, dan menyatakan, "Siksaan orang-orang sombong di dunia seperti siksa setan. Tuhan akan membawa mereka semua ke neraka bersama Iblis dan mengisi neraka dengan mereka. Para pencinta Ahlul Bait Nabi dan Imam Husain patut berbahagia karena mereka bukan murid mazhab Iblis. Siapa pun yang menjadi murid sekolah ini tidak akan menitikkan air mata atas kezaliman terhadap Nabi dan keluarganya serta meninggalkan kewajiban yang telah Allah tetapkan bagi mereka,".

Beliau menyatakan bahwa orang yang sombong adalah musuh agama dan kebenaran. 

"Mereka tidak pernah berhenti bersikap sombong. Al-Qur'an dan Ahlul Bait Nabi adalah dua ukuran yang membuat seseorang bisa bahagia. Oleh karena itu, dalam segala aspek kehidupan, seseorang harus bertindak sesuai dengan kaidah kedua ukuran tersebut," papar Sheikh Ansarian.

Merujuk pada ayat 97 Surah Nahl Al-Qur'an, Sheikh Ansarian berkata, "Ayat ini menegaskan bahwa amal shaleh tidak dibedakan apakah dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Namun ada perbedaan yang membedakan amal shaleh ini adalah mengimani tauhid, kenabian, imamah dan kebangkitan. Allah swt berfirman, 'Tempatku di hati orang yang berduka, maka Allah ada di hati orang yang berduka.' Hidup suci adalah pahala bagi orang yang beriman dan beramal shaleh<'.

Beliau melanjutkan, "Mendapatkan penghidupan yang halal disebutkan di samping ibadah kepada Allah. Apa alasan 30.000 orang datang berperang melawan Imam Husain, cucu Nabi Muhammad saw dan Ahlul al-Baitnya yang disebutkan dalam Al-Qur'an? Alasan mereka membunuh Imam Husein adalah makanan yang haram. Hati mereka tertutup terhadap kebenaran, dan cahaya Al-Qur'an, Imamah dan kebenaran sama sekali tidak masuk ke dalam hati mereka,".

Beliau mencontohkan, "Jika manusia menginginkan ibadah yang ikhlas, hendaknya ia terlebih dahulu menjadikan makanan dan rezekinya halal. Harta yang haram tidak membuat seseorang bisa diselamatkan melalui ibadah. Kita bisa mendapatkan kehidupan yang baik dengan makanan halal. Setan selalu mengajak manusia untuk melakukan hal-hal buruk dan berbohong kepada Tuhan,".

 

Menurut Javadi Amoli, Imam Husein mengajak umatnya untuk sadar beribadah agar mengikuti ajaran yang agama benar dalam segala urusan kehidupannya.

Tehran, Parstoday- Sejak bangkitnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad saw dan Imam Syiah ketiga di Karbala, timbul pertanyaan di kalangan pemikir bahkan masyarakat awam tentang apa motif utama Imam Husain melakukan hal seperti itu?

Ayatullah Abdullah Javadi Amoli, seorang ahli hukum Islam, filosof, arif, mufasir Al-Qur'an menjelaskan filosofi perjuangan Asyura, dan motif Imam Husein melakukan perlawanan di Karbala.

Ayatullah Javadi dalam hal ini mengatakan:

Untuk membebaskan agama ketuhanan dari kungkungan dan penyimpangan Bani Umayah, Imam Husein berusaha memperluas ilmu pengetahuan umat Islam dalam bidang agama dan kebenarannya. Oleh karena itu beliau menyebarkan ajaran tauhid dan mengajak umat untuk beribadah dengan kesadaran.
Imam Husein menjelaskan tujuan penciptaan manusia sebagai berikut:

«إِنَّ اللَّهَ جَلَّ ذِکْرُهُ مَا خَلَقَ الْعِبَادَ إِلَّا لِیَعْرِفُوهُ فَإِذَا عَرَفُوهُ عَبَدُوهُ فَإِذَا عَبَدُوهُ اسْتَغْنَوْا بعِبادتِهِ عَن عِبادِهِ ما سِواه:

Allah swt telah menciptakan manusia untuk mengenal dirinya sendiri. Orang yang mengenal Tuhan akan beribadah kepada-Nya, dan orang yang menyembah Tuhan menjadi tidak perlu lagi menyembah selain Dia.
Maksud perkataan Imam Husein bukanlah bahwa manusia mengenali Tuhan dengan mendirikan shalat dan menunaikan puasa dan tidak lebih dari itu. Ini adalah sebagian dari makna ibadah yang sejati. Ibadah adalah kedalaman pengetahuan intelektual dan agama serta kualitas moral terhadap semua urusan kehidupan dan spiritualnya.

Dengan kata-kata seperti itu, Imam Husein  mengajak umat manusia untuk beribadah secara sadar agar dalam segala urusan kehidupannya mengikuti agama yang merupakan sumber kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ketika kebangkitan dimulai

Sepeninggal khalifah Bani Umayah, Muawiyah, putranya Yazid naik takhta. Dia adalah seorang pemuda yang korup dan kriminal. Kecerobohannya dalam melanggar aturan Islam dan mengungkap korupsinya membuat masyarakat sadar akan kemunafikan Bani Umayah, dan waktu terbaik untuk melakukan kebangkitan dan perbaikan urusan agama telah tiba. Imam Husein bersikeras untuk berdiri melawan Yazid meskipun ada banyak penentangan yang muncul dengan keputusannya untuk berperang melawan Yazid. Ketika seseorang memberitahu Imam Husein tentang situasi yang tidak menguntungkan dan kritis, beliau menjawab:

«والله لَو لَم یکُن لِی مَلْجَأَ وَ لا مَأوی لَما بایعْتُ یزیدُبنُ مُعاویه

Demi Tuhan, jika tidak ada tempat berteduh dan aman bagiku di timur dan barat, utara dan selatan dunia ini, aku tetap tidak akan pernah berkompromi dengan pemerintahan tercela ini.
Imam Hussain  juga menentang tawaran baiat dari Walid kepada Yazid dengan menegaskan, “Yazid adalah laki-laki pezina, pemabuk, pembunuh jiwa terlarang, dan korup. Orang seperti kita tidak akan bersumpah setia kepada orang seperti itu.”

Di sini kita tidak berbicara tentang Yazid secara pribadi, namun gagasan seperti itu tidak sesuai dengan gagasan Husein. Orang bertauhid yang telah menjual nyawa dan hartanya kepada Tuhan tidak akan membuat kesepakatan dengan musuh Tuhan.

Menanggapi usulan Marwan Ibnu Hakam supaya berbaiat kepada Yazid, Imam Husein berkata: 

علی الاسلام السلام اذقد بلیت الأمة براعه مثل یزید:

Ketika masyarakat mendapatkan pemimpin seperti Yazid, sudah seharusnya mereka mengucapkan selamat tinggal pada Islam. Artinya siapa pun yang memiliki pemikiran logis dan motivasi seperti saya, tidak akan pernah mau menerima kekuasaan dominasi dan penindasan.
Imam Husein adalah penerus para Nabi

Imam Husein adalah pewaris para nabi Ilahi dan gerakannya mengikuti dan sejalan dengan gerakan mereka. Sebagaimana para nabi diutus untuk mengembangkan akal manusia, Imam Husein juga bangkit dengan tujuan yang sama. Maka kebangkitan tersebut membawa banyak akibat, dan empat di antaranya yaitu:

1- Kebangkitan dan kesyahidan untuk menjelaskan cinta ilahi dan menghidupkan kebenaran

Imam Husain, pemimpin syuhada, berusaha menunjukkan cinta ilahi dan menyadarkan manusia bahwa Tuhan menciptakan hamba-hambanya karena cinta dan mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan mereka. 

2- kebangkitan dan kesyahidan untuk mengingatkan kehormatan dan martabat manusia dan masyarakat

Pada masa Imam Husein, kemuliaan akhlak berada dalam belenggu Dinasti Bani Umayah. Dengan gerakannya, Imam Husein melepaskan simpul-simpul cemkeraman dari tangan dan kaki agama dan membuka babak baru ilmu dan akhlak ilahi kepada masyarakat manusia dan mengingatkannya akan kehormatan dan martabat manusia.

3- Kebangkitan dan kesyahidan untuk mengingat Sunah Nabi

Dalam suratnya kepada masyarakat Kufah, Imam Husein, menulis, "Sunnah telah mati, dan bid'ah telah dihidupkan kembali: Sunnah Rasulullah, damai dan berkah Allah besertanya telah hancur dan ajaran sesat telah menyebar."

Dengan kebangkitannya yang berdarah-darah, beliau mengingatkan kita akan aturan-aturan dan batasan-batasan ketentuan Tuhan serta sunah Nabi dalam memerangi kebodohan, penindasan dan korupsi, dan menyebabkan kebangkitannya di masa depan.

4- Kebangkitan dan kesyahidan untuk menghidupkan kembali jalan para Nabi dan mengubah pikiran manusia

Mengingat para nabi diutus untuk mengembangkan akal manusia dan sepanjang sejarah ada kekuatan seperti Bani Umayah yang menghambat pertumbuhan intelektual manusia, maka mereka datang silih berganti untuk menghilangkan hambatan tersebut. Dengan kebangkitannya, Imam Husein memberikan perhatian kepada masyarakat bahwa Bani Umayah tidak mengikuti kebenaran, dan mereka yang tidak mengikuti kebenaran tidak mencapai kesempurnaan akal.

Masyarakat yang tidak bertindak sesuai kebenaran tidak mencapai kesempurnaan akal dan terjebak dalam belenggu dunia. Sebab, kesempurnaan akal diwujudkan dengan mengikuti hak, dan hal ini tidak terjadi dalam kondisi seperti pemerintahan tiran, termasuk Bani Umayah.

 

Husein bin Ali, seorang anggota keluarga dan cucu Nabi Muhammad Saw, sebelum melakukan perlawanan berkata, "Saya tidak bangkit dari aorgansi, korupsi, dan ketidakadilan, saya hanya berdiri untuk memperbaiki urusan umat kakekku,".

Tidak ada orang seperti Imam Husein yang bersemayam di hati orang-orang yang bebas dan mencintai kebebasan di dunia. beliau adalah teladan spiritualitas dan ketulusan, keberanian dan pengusung keadilan dan anti-tirani, dan pada saat yang sama, penuh pengabdian.

Dalam artikel Parstoday ini, kita melihat kehidupan dan pemikiran Imam Husein.

Hussain, Ahlul Bait dan cucu Nabi Muhammad saw, dan putra Sayidah Fatimah putri Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib, Imam pertama Syi'ah , lahir pada tahun keempat Hijriah di kota Madinah.

Imam Husein adalah salah satu Ahlul-Bait Nabi, yang disinggung dalam ayat Tathir dalam al-Quran mengenai orang-orang yang suci dari dosa. Beliau mengerahkan segala dayanya untuk memulihkan moralitas, kemanusiaan, dan kebebasan.

Menurut laporan sejarah Syiah dan Sunni, Nabi Muhammad Saw mengumumkan kesyahidannya ketika ia dilahirkan, dan memilih nama Husein untuknya. Selain posisinya sebagai Imam ketiga dan pemimpin syuhada di kalangan Syiah, juga di kalangan Sunni, Imam Husein dikenal karena keutamaan yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw dan juga dihormati karena pendiriannya melawan penguasa yang kejam di zamannya, Yazid bin Muawiyah.

Peringatan Asyura di Makam Shahcheragh, Shiraz, Iran
 

Imam Husein sangat keberatan dengan kinerja Muawiyah, raja Dinasti Bani Umayyah saat itu. Beliau menolak berjanji setia kepada Yazid (putra Muawiyah) dalam urusan jabatan khalifah. Imam Husein menyebut Yazid sebagai orang yang kejam, menindas, dan tidak kompeten dengan perilaku anti kemanusiaan dan anti sosial.

Imam Husein memandang kekhalifahan sebagai kedudukan ilahi dan meyakini bahwa penjaga masyarakat harus menauladani Nabi Muhammad saw. Setelah kematian Muawiyah, Yazid menekan Imam Husain untuk berbaiat, bahkan akan membunuhnya, jika menolak untuk berjanji setia.

Akhirnya Imam Husain berangkat ke Mekkah dari kota Madinah karena tekanan dari antek-antek Yazid dan tentara bayarannya. Selama empat bulan tinggal di Mekkah, beliau juga menerima banyak permintaan dan surat dari masyarakat Kufah untuk menerima jabatan Khalifah. Dengan mengikuti permintaan tersebut, Imam Husein mengirimkan utusannya Muslim bin Aqil ke Kufah. Muslim membenarkan dukungan orang-orang Kufi dan Imam berangkat ke kota ini. Tapi di sisi lain, Yazid juga mengirimkan pasukan untuk menghadapi Imam Husein.

 

Upacara berkabung Asyura di Afghanistan
 

Akhirnya kedua belah pihak saling bertemu pada hari kedua Muharram tahun 61 H di gurun Karbala. Sementara itu, masyarakat Kufah tidak berpegang teguh pada kesepakatan mereka dengan Imam Husein dan membiarkannya sendirian dalam pertempuran yang tidak adil. Menurut riwayat sejarah, pasukan Yazid berjumlah sekitar 30 ribu orang, sedangkan jumlah prajurit Imam Hussein hanya 72 orang. Namun, Imam tidak menyerah pada kesetiaan palsu musuh.

Pada hari Asyura, 10 Muharram, terjadi pertempuran sengit dan para sahabat Imam Husain membuat epos yang langgeng dalam sejarah. Tentara Yazid bahkan memblokir jalur air menuju perkemahan Imam Husein, sehingga beliau serta para sahabatnya syahid dengan bibir kehausan. Kepala suci Imam Husein dan para sahabatnya dipisahkan dari tubuh mereka dan dikirim ke istana Yazid.

Imam Husein pernah dalam suratnya sebelum syahid mengungkapkan,"Dan saya tidak bangkit karena pemberontakan, korupsi dan penindasan, saya hanya ingin mereformasi bangsa nenek moyang saya." Aku ingin memerintahkan apa yang baik dan melarang apa yang buruk dan berperilaku seperti kakekku dan ayahku Ali bin Abi Thalib.

Nabi Islam telah bersabda berkali-kali tentang beliau, "Hussein bagian dariku, dan aku bagian dari Hussain." Bagian pertama dari pernyataan ini jelas, tetapi bagian kedua, yaitu agama, aliran, dan keyakinan Nabi Muhammad saw, akan bertahan dengan perjuangan Husein, untuk membawa umat manusia menuju tujuan yang disampaikan Nabi.

Makam Imam Husein di Karbala saat ini menjadi tempat ziarah bagi orang-orang yang merdeka di dunia, dan kesyahidannya adalah ibu kota gerakan kaum tertindas dan pencari kebebasan di dunia.


Dalam kelanjutan artikel dari Parstodi ini, kita menelisik petuah terkenal Imam Husein.

Permata berharga

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «نَحْنُ حِزْبُ اللّه ِ الْغالِبُونَ، وَعِتْرَةُ رَسُولِ اللّه ِ صلي الله عليه و آلهالاْقْرَبُونَ، وَاَهْلُ بَيْتِهِ الطَّيِّبُونَ، وَأَحَدُالثَّقَلَيْنِ الَّذينَ جَعَلَنا رَسُولُ اللّه ِ ثانِىَ كِتابِ اللّه ِ...» [احتجاج طبرسى، 229]

Imam Husain (a.s.) berkata, "Kami para pejuang di jalan Allah akan menang, dan kami lebih dekat dengan Rasulullah (saw) dan Ahlul Bait yang suci, dan kami adalah salah satu dari dua neraca berat yang diberikan Rasulullah saw, Kitabullah (dan penafsirnya)".

Kemunculan Mahdi bin Husein

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «لَوْلَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيا إلاّيَوْمٌ واحِدٌ لَطَوَّلَ اللّه ُ عَزَّوَجَلَّ ذلِكَ الْيَوْمَ حَتّى يَخْرُجَ رَجُلٌ مِنْ وُلْدى، فَيَمْلاَءُها عَدْلاً وَ قِسْطاً كَما مُلِئَتْ جَوْراً وَظُلْماً، كَذلِكَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللّه ِ صلي الله عليه و آلهيَقُول» [كمال الدين، ص317 - بحارالانوار، ج51، ص133]

Imam Husain AS berkata, "Seandainya hanya tersisa satu hari dalam kehidupan dunia, niscaya Allah akan menjadikan hari itu panjang sehingga muncullah seorang laki-laki dari keluargaku dan memenuhi dunia yang penuh dengan penindasan dengan keadilan dan kebaikan. Saya mendengarnya dari Rasulullah Saw,".

Kematian lebih baik daripada kejahatan

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «مَوْتٌ في عِزٍّ خَيْرٌ مِنْ حَياةٍ في ذُلٍّ اَلْمَوْتُ اَوْلى مِنْ رُكُوبِ الْعارِ وَالْعارُ اَوْلى مِنْ دُخُولِ النّارِ» [موسوعة كلمات الامام الحسين 499، ح 289]

Imam Husein pada hari Asyura berkata, "Kematian yang bermartabat lebih baik daripada kehidupan yang hina. Kematian lebih baik dari pada dikaitkan dengan kehinaan dan kehinaan, dan kehinaan lebih baik dari pada masuk api (neraka),".

Kebebasan

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «وَيْحَكُمْ يا شِيعَةَ آلِ اَبى سُفْيانَ، اِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ دِيْنٌ وَكُنْتُمْ لاتَخافُونَ الْمَعادَ فَكُونُوا اَحْـراراً فِى دُنْيـاكُمْ» [بحارالانوار، ج 45، ص 51 - مقتل خوارزمى، ج 2، ص 33]

Imam Husein berkata, "Celakalah kalian, pengikut Abu Sufyan, jika kamu tidak beragama dan tidak takut hari kiamat, maka setidaknya jadilah orang yang merdeka di duniamu sendiri,".

Peringatan Asyura di Türki
 

Kematian dan kehidupan

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «لَيْسَ شَأْنى شَأنُ مَنْ يَخافُ الْمَوْتَ، ما أَهْوَنَ الْمَوْتِ عَلى سَبيلِ نَيْلِ الْعِزِّ وَاِحْياءِ الْحَقِّ، لَيْسَ الْمَوْتُ في سَبيلِ الْعِزِّ اِلاّ حَياةً خالِدَةً وَلَيْسَتِ الْحَياةُ مَعَ الذُّلِّ اِلاَّالْمَوْتَ الَّذى لاحَياةَ مَعَهُ، اَفَبِالْمَوْتِ تُخَوِّفُنى... وَهَلْ تَقْدِرُونَ عَلى أَكْثَرِ مِنْ قَتْلى؟! مَرْحَباً بِالْقَتْلِ فيسَبيلِ اللّه ِ، وَلكِنَّكُمْ لاتَقْدِروُنَ عَلى هَدْمِ مَجْدى وَمَحْوِ عِزّى وَشَرَفى» [كلمات الامام الحسين، 360، ح 348]

 

Imam Hussein berbicara kepada musuh-musuhnya, dengan berkata, "Aku bukanlah orang yang takut mati. Kematian di jalan kehormatan dan kebangkitan kebenaran sangatlah mudah bagiku. Kematian di jalan kehormatan tidak lain hanyalah hidup kekal dan hidup dengan kehinaan tidak lain hanyalah kematian dan ketiadaan. Apakah kamu membuatku takut menghadapi kematian? Bisakah kamu melakukan lebih dari sekedar membunuhku? Mulialah mati di jalan Allah, tetapi kamu tidak dapat menghancurkan kemuliaanku dan menghancurkan martabat dan kehormatanku,".

Jadilah orang yang berguna

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «خَمْسٌ مَنْ لَمْ تَكُنْ فِيهِ، لَمْ يَكُنْ فِيهِ كَثيرُ مُسْتَمْتَعٍ: اَلْعَقْلُ، وَالدّينُ وَالْأَدَبُ، وَالْحَياءُ، وَحُسْنُ الْخُلْقِ» [حياة الامام الحسين، ج 1، ص 181]

Imam Husein berkata, "Jika tidak ada lima hal dalam diri seseorang, maka kita tidak akan melihat banyak manfaat pada dirinya: Akal,agama, adab,  rasa malu, dan akhlak yang baik,".

Jenis ibadah

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «اِنَّ قَوْماً عَبَدُوا اللّه َ رَغْبَةً فَتِلْكَ عِبادَةُ التُّجّارِ، وَاِنَّ قَوْماً عَبَدُوا اللّه َ رَهْبَةً فَتِلْكَ عِبادَةُ الْعَبيدِ، وَاِنَّ قَوْماً عَبَدُوا اللّه َ شُكْراً فَتِلْكَ عِبادَةُ الاَْحْرارِ، وَ هِىَ اَفْضَلُ العِبادَةِ» [بحارالانوار، 78، 117. موسوعه كلمات الامام الحسين 748، ح 906. بلاغة الامام على بن الحسين، ص 171 باب سوم كلمات قصار]

Imam Husein berkata, "Sekelompok orang yang beribadah kepada Tuhan untuk mendapat pahala, itulah ibadah para pedagang. Kelompok menyembah Tuhan karena takut, inilah ibadah para budak. Namun suatu kelompok beribadah kepada Tuhan karena rasa syukur, maka ibadah ini milik orang-orang merdeka dan merupakan jenis ibadah yang terbaik,".

Hikmah puasa

سُئِلَ الْحُسَيْنُ (ع): «لِمَ افْتَرَضَ اللّه ُ عَزَّوَجّلَ عَلى عَبيدِهِ الصَّوْمَ؟ قالَ: لِيَجِدَ الْغَنىُّ مَسَّ الْجُوعِ فَيَعُودَ بِالْفَضْلِ عَلَى المَساكينَ» [موسوعة كلمات الامام الحسين، ص 692، ح 759]

Imam Husain ditanya mengapa Allah mewajibkan puasa bagi hamba-Nya? Beliau menjawab, "Agar orang kaya merasakan kerasnya kelaparan dan akibatnya menggunakan hartanya untuk membantu orang miskin,".

Makam imam Husein di Karbala
 

Semuanya, kecuali Tuhan akan binasa

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): ا«ِنَّ سُكّانَ السَّمواتِ يَفْنُونَ وَاَهْلَ الاْرْضِ يَمُوتُونَ وَجَمِيعُ الْبَرِيَّةِ لا يَبْقُونَ وَكُلَّ شَىْ ءٍ هالِكٌ اِلاّ وَجْهَهُ» [فتوح ابن اعثم، ج 5، ص 94 - مقاتل الطالبيين، ص 112]

Imam Husein berkata, "Makhluk langit binasa dan makhluk bumi mati, semuanya tidak stabil dan segala sesuatu dapat binasa, kecuali Tuhan,".

Jangan menindas orang lain

قالَ الْحُسَيْنُ (ع): «يا بُنَىَّ اِيّاكَ وَظُلْمَ مَنْ لايَجِدُ عَلَيْكَ ناصِراً اِلاَّ اللّه َ» [بحارالانوار، ج 75، ص 308 - اعيان الشيعة، ج 1، ص 620]

Imam Husein berkata, "Anakku! Hindarilah menindas orang yang tidak ada penolong di hadapanmu selain Allah,".

 

Teladan dan ajaran-ajaran Imam Hussein as, dalam kebangkitan Asyura, sampai hari ini terus mempengaruhi orientasi dan langkah dari gerakan-gerakan perlawanan Islam.

Karbala, adalah madrasah kesadaran, dan penentuan sikap. Apa yang harus dilakukan seseorang untuk mengetahui tindakan paling tepat saat ini? Pengetahuan melimpah yang dimiliki oleh para sahabat Imam Hussein as terkait beliau.
 
Pada pembahasan kali ini akan diulas pandangan terhadap salah satu dimensi masalah penting ini, dan beberapa poin lainnya.
 
Gerakan Imam Hussein as, di hari Asyura, tahun 61 Hijriah Qamariah, dan darah suci yang tertumpah di Asyura, telah memperlihatkan tolok ukur kebebasan dan kemanusaiaan kepada sejarah sehingga menjadi bimbingan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
 
Dengan kata lain, Imam Hussein as, telah mendefinisikan serta mengajarkan identitas yang menyejarah dan menyeluruh, sehingga bukan hanya identitas Muslim, Sunni maupun Syiah, tapi juga identitas para penganut agama lain seperti Kristen, dan Hindu, didefinisikan ulang.
 
Tidak diragukan bahwa persatuan Islam, disebabkan oleh banyak faktor, tapi kecintaan umat Islam, terhadap Ahlul Bait, sebagai warisan Nabi Muhammad SAW, dan kunci untuk menjaga identitas Islam, memainkan peran sentral.
 
Beberapa peneliti menilai awal kebangkitan mazhab Ahlul Bait, dan Syiah adalah hari ke-10 Muharam. Setelah Asyura, kebangkitan-kebangkitan perlawanan Islam, terhadap kezaliman dan kerusakan memiliki nuansa yang berbeda.
 
Kata-kata terkenal, "Kullu yaumin Asyura wa Kullu ardin Karbala" menyinggung tegas masalah tersebut. Hal ini terlihat jelas dalam Revolusi Islam Iran, dan dalam perlawanan-perlawanan yang terjadi di Asia Barat, terutama dalam kebangkitan Islam, dan iman rakyat tertindas Palestina.
 
Sehubungan dengan ini, Ustadz Morteza Motahhari, saat meneriakkan penentangan terhadap Zionisme, di hari Asyura tahun 1390 Hijriah Qamariah, atau 1970, yang berujung dengan penangkapan beliau oleh Rezim Shah Pahlevi mengatakan,
 
"Apakah Anda ingin berharga di sisi Tuhan dan Nabi-Nya? Bahkan jika Anda ingin dihargai oleh berbagai bangsa dunia, Blok Timur dan Barat memperhitungkan Anda, mereka tidak menentukan nasib Anda, dan tidak mengambil keputusan untuk Anda, maka tegakkanlah Ammar Makruf dan Nahyi Munkar. Milikilah solidaritas dan empati. Hidupkan persaudaraan Islam, jauhilah ketidaktahuan, kelemahan, dan kebebasan tanpa batas. Untuk apa proyek-proyek ketidaktahuan ini? Supaya Anda tidak sadar, tidak paham, tidak tahu, lemah, dan tak punya kekuatan.
 
Jika Nabi Muhammad SAW hidup, hari ini apa yang dipikirkan beliau? Saya bersumpah Nabi Muhammad SAW hari ini di makam sucinya marah pada Yahudi. Kejadian yang membuat hati Nabi Muhammad SAW dan Imam Hussein as, berdarah hari ini adalah kejadian itu.
 
Jika kita ingin menghargai diri kita, dan acara duka Imam Hussein as, kita harus memikirkan jika Imam Hussein as, hari ini ada lalu bertanya slogan apa yang akan Anda sampaikan dalam acara duka saya? Tak diragukan beliau pasti berkata, "Jika Anda ingin menggelar acara duka untuk saya, dan memukul dada, maka slogan hari ini Anda, haruslah Palestina. Shimr hari ini adalah Moshe Dayan, Perdana Menteri Israel. Shimr, 1.300 tahun yang lalu sudah mati, kenalilah Shimr hari ini."
 
Gerakan Nabi untuk Menyelamatan Umat Manusia
 
Imam Hussein as, dengan kesyahidannya telah mempertahankan syariat tetap hidup, dan dengan menjaga syariat, beliau telah menjaga identitas umat Islam. Meski beliau berhadapan dengan Yazid, tapi tidak memulai perang. Ketika menjawab pertanyaan Tamim bin Qahbatah, yang mengatakan, "Hai putra Ali, sampai kapan kamu ingin melanjutkan permusuhan? Beliau menjawab tegas, "Apakah saya datang untuk memerangi kalian? Atau kalianlah yang memerangi saya? Apakah saya menutup jalan untuk kalian? Atau kalian yang menutup jalan untuk saya, dan saudara serta anak-anak saya?".
 
 
Jawaban untuk Sebuah Keraguan
 
Yazid putra Muawiyah memerintahan Walid bin Uqbah, yang saat itu menjabat sebagai Wali Madinah, jika Imam Hussein as, tidak berbaiat kepadanya, langsung dipenggal kepalanya. Kebijakan memenggal kepada adalah buah dari tidak adanya kebijaksanaan dalam diri Yazid, bukan buah dari gerakan Imam Hussein.
 
Pasalnya Yazid, telah memerintahkan pemenggalan kepala Imam Hussein as kepada Walid, namun saat itu belum ada gerakan dari Imam Hussein as. Maka dari itu muncul kata-kata bahwa bangkitnya Imam Hussein as merupakan bukti fitnah dan fasad atau kata-kata bahwa secara umum Imam Hussein as telah melakukan kesalahan besar, karena bangkit melawan.
 
Karena dengan kebangkitan itu umat Islam menjadi lemah, terpecah, dan berkonflik, serta menjadi landasan pertikaian hingga saat ini, semuanya adalah penilaian yang tidak adil. Sampai-sampai para ulama Sunni sendiri memprotes kata-kata itu, dan membantah kebenarannya.