
کمالوندی
Barbenheimer; Konfrontasi Bom Atom dan Bom Pink
Dalam sebuah manuver besar media Amerika, Film Barbie dan Oppenheimer dirilis secara bersamaan pada 21 Juli 2023 di bioskop seluruh dunia, dan persaingan ketat antara kedua film dengan genre yang berlawanan ini mulai meletus.
Barbenheimer adalah fenomena internet dan meme internet yang tenar menjelang perilisan dua film yang secara tema, latar belakang, dan genre sangat berlawanan: Barbie dan Oppenheimer, pada 19 Juli 2023 di seluruh dunia, dan 21 Juli 2023 di Amerika Serikat dan Kanada.
Berikut adalah paparan mengenai sinopsis film 'Oppenheimer' yang disebut-sebut sebagai film terbaik Christopher Nolan sejauh ini.
Christopher Nolan, sutradara kenamaan Hollywood, telah merilis proyek terbarunya yang dinantikan banyak penggemar film, yaitu "Oppenheimer".
Setelah sukses dengan film-film blockbuster seperti "Inception", "Interstellar", dan "Dunkirk", Nolan kembali menghadirkan karya epik yang dipenuhi dengan misteri dan teka-teki.
"Oppenheimer" mengambil inspirasi dari kisah nyata J. Robert Oppenheimer, seorang fisikawan jenius yang memainkan peran krusial dalam pengembangan bom atom selama Perang Dunia II.
Film ini akan mengangkat perjalanan hidup Oppenheimer sejak masa kecilnya hingga terlibat dalam Proyek Manhattan yang mengubah dunia secara drastis.
Secara garis besar, "Oppenheimer" mengisahkan tentang perjalanan intelektual dan moral J. Robert Oppenheimer, diperankan dengan magis oleh aktor papan atas Cillian Murphy, yang membawa penonton melintasi waktu dan ruang sejarah yang menarik.
Cerita dimulai dari masa kecil Oppenheimer yang cerdas, ketertarikan pada ilmu pengetahuan, hingga pendidikan di perguruan tinggi bergengsi.
Setelah terjadinya serangan Pearl Harbor pada 1941, Amerika Serikat mendalami proyek pengembangan senjata nuklir demi mengakhiri perang dengan cepat.
Oppenheimer dipilih untuk memimpin tim ilmuwan paling brilian di dunia dalam Proyek Manhattan.
Di dalam film, masa-masa penuh tekanan dan dilema moral menjalani pengembangan bom atom digambarkan secara mendalam.
Film ini tidak hanya menghadirkan sisi heroik dari Oppenheimer, namun juga mengeksplorasi dampak keputusannya dalam sejarah dan masa depan umat manusia.
Plot cerdas dan pembawaan karakter yang kuat menjadi daya tarik utama film ini.
Sebagaimana yang kita tahu, karya Nolan selalu dikenal dengan penampilan visual yang spektakuler dan narasi non-linear yang membingkai cerita secara unik.
Oleh sebab itu, wajar bila para penonton berharap "Oppenheimer" bakal berhasil menyajikan tampilan visual dan efek yang memukau serta mengajak penonton berpikir dan merenung.
Sementara detail lainnya masih dirahasiakan, "Oppenheimer" dijamin akan menjadi perpaduan sempurna antara sains, sejarah, dan teka-teki yang memikat.
Oleh para kritikus, film ini disebut-sebut sebagai salah satu karya terbaik yang tak terlupakan dalam filmografi Nolan.
Bagi penggemar film dan pecinta karya Nolan, "Oppenheimer" merupakan sajian yang ditunggu-tunggu dengan harapan membawa sinema ke level baru.
Antisipasi atas film ini semakin tinggi, dan kita akan bersama-sama menyambut dengan antusias film terbaik dari Christopher Nolan ini.
Herosima setelah dibom atom AS
Film Barbie
Film Barbie ini disutradarai oleh Greta Gerwig, artis yang dikenal dengan karya-karyanya, seperti film Lady Bird dan Little Women.
Di film ini, tokoh Barbie akan diperankan oleh sejumlah aktor dan aktris ternama. Beberapa di antaranya seperti Margot Robbie, Dua Lipa, Hari Nef, Emma Mackey, Ryan Gosling, John Cena, dan Simu Liu.
Film Barbie menceritakan tentang kehidupan para Barbie di Barbie Land dengan keunikan karakternya masing-masing. Di tempat tersebut, para perempuan dipanggil Barbie sedangkan laki-laki dipanggil Ken.
Barbie dengan peran utama Margot Robbie dan Ken dengan peran utama Ryan Gosling menjalani kehidupannya di Barbie Land dengan penuh kebahagiaan dan berwarna hingga tampak sempurna.
Barbie hidup layaknya boneka Barbie dengan kaki yang selalu berjinjit. Tidak hanya itu, Barbie juga berpenampilan yang menarik dan berglitter.
Namun pada suatu hari, kaki Barbie tersebut berubah menjadi datar sehingga tidak lagi berjinjit. Ia juga tidak memiliki kemampuan untuk terbang lagi saat keluar rumah.
Oleh sebab itu, Barbie akhirnya diusir dari Barbie Land lantaran dianggap tidak normal. Barbie pun pergi bersama Ken dengan mobil merah muda ke dunia nyata.
Saat berada di dunia nyata, mereka segera menemukan kegembiraan. Namun, keberadaan Barbie di dunia nyata disadari oleh beberapa orang sehingga membuat mereka dihantui bahaya hidup di antara manusia.
"Barbie" menghadapi masalah di Vietnam dan Inggris pada hari-hari awal peluncurannya. Otoritas Vietnam tidak mengizinkan pemutaran film ini di negara mereka, dan Inggris Raya juga melarang anak-anak menonton "Barbie" sendirian.
Sebuah adegan dari film tersebut menunjukkan sebuah peta dengan "sembilan garis" yang memisahkan klaim teritorial Cina di Laut Cina Selatan, yang menurut Vietnam merupakan pelanggaran terhadap kedaulatannya dan bahwa wilayah tersebut adalah milik negara tersebut. Vi Kien Thanh, direktur jenderal Departemen Perfilman Vietnam, mengatakan mengenai larangan pemutaran "Barbie" di negara ini: Keputusan pelarangan ini dibuat oleh Dewan Evaluasi Film Nasional. Gambar seperti itu sebelumnya telah menimbulkan masalah untuk pemutaran beberapa film dan serial TV di Vietnam. Animasi DreamWorks berjudul "Maybe" dilarang pada tahun 2019 karena alasan ini, dan tahun lalu Sony "Uncharted" yang dibintangi oleh Mark Wahlberg dan Antonio Banderas juga mengalami nasib yang sama, film ini dihentikan di bioskop setelah seminggu rilis. Pada tahun 2020, serial "Put Your Head on My Shoulder" dan "Madam Secretary" menghapus adegan yang berisi peta tersebut, dan pada tahun 2021, drama mata-mata Australia Netflix "Pine Gap" dari pasar Vietnam, dikesampingkan.
Selain itu, Badan Klasifikasi Film Inggris, yang bertanggung jawab atas klasifikasi usia film-film Inggris, telah mengumumkan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun dilarang menonton film ini tanpa kehadiran orang tuanya, merujuk pada adegan-adegan yang mengandung kekerasan berbahaya.
Kendala lain yang dihadapi Barbie di hari-hari pertama peluncurannya adalah kekalahan film ini di Korea Selatan karena kurang antusiasnya warga negara ini terhadap film tersebut.
Haein Shim, aktivis pembela hak perempuan Korea Selatan meyakini bahwa konten film Barbei bisa membuat penonton pesimis. Terkait hal ini ia mengatakan, "Menurut saya, Barbie tidak diragukan lagi menyoroti fakta bahwa film yang berpusat pada perempuan dengan humor feminis masih dianggap tabu di Korea Selatan. Wanita mungkin ragu untuk menonton film tersebut karena ketakutan dicap sebagai feminis memang nyata di Korea Selatan."
Youn Sung-Eun kritikus sinema terkait Film Barbie mengatakan, "Korea Selatan mungkin setuju dengan prinsip kesetaraan gender, tetapi ada faksi dalam masyarakat konservatif yang sangat menentang apa yang mereka anggap sebagai feminisme ekstrim."
Sung-Eun meyakini, ajaran kesetaraan gender oleh Greta Gerwig (sutradara Barbie) dalam film "Barbie" tidak terlalu menarik, dan karena film ini dianggap sebagai karya yang menghibur, menyajikan tema-tema sensitif seperti itu secara mencolok mungkin tidak menyenangkan.
Selain hal-hal tersebut, kritikus Jepang secara terbuka mengkritik rekan-rekan Amerika mereka karena reaksi "tidak pengertian" mereka terhadap seni dan penjajaran gambar Barbie dengan awan jamur nuklir.
Kapitalisme, konsumerisme, politik seksis, standar kecantikan yang tidak terjangkau, masyarakat patriarkal dan tekanan yang disebabkan oleh feminitas adalah kata kunci yang terbentuk di benak penonton saat menonton "Barbie" dan dari sudut pandang "Barbie" di " Barbie Land diulas . Beberapa percaya bahwa "Barbie" adalah versi film dari iklan lengkap, beberapa menganggapnya sebagai propaganda feminis, dan beberapa menyebut karya ini sebagai film ofensif.
Karya ini telah melampaui "Oppenheimer" karya Christopher Nolan dan saat ini menjadi film dengan pendapatan kotor tertinggi dalam sejarah perfilman yang disutradarai oleh seorang wanita. Tentu saja, kita juga harus ingat bahwa anggaran iklan "Barbie" lebih banyak dari pada "Oppenheimer" dan kelompok usia "Barbie" lebih rendah dari karya terakhir Nolan, sehingga tidak jauh dari harapan bahwa " Barbie" masih akan memiliki penjualan yang tinggi.
Acara Barbenheimer adalah konfrontasi antara kebenaran hidup yang pahit dan dunia fantasi dan pink Barbie di ring Hollywood. "Oppenheimer" adalah film yang berbicara tentang kekuatan mengerikan dari senjata nuklir dan bom lainnya, dan "Barbie" adalah karya fantasi yang memberikan kesempatan kepada penonton untuk berjalan di dunia imajiner.
"Oppenheimer" karya Nolan menghadapkan penonton dengan realitas dunia di jantung peristiwa bersejarah, dan "Barbie" karya Grieg menggambarkan dunia imajiner dan penuh warna bagi penonton. Kini, penontonlah yang harus menentukan pilihan dan memikirkan apakah ingin menonton sebuah tragedi sejarah dari sudut pandang Nolan. Atau melarikan diri dari kenyataan dunia yang pahit dan gelap dan menghabiskan waktu berjam-jam di dunia merah muda Barbie?
Bagaimana pun juga, pilihan dan keputusan apa saja yang diambil penonton, poin ini patut untuk diingatkan bahwa sutradara utama sinema Hollywood adalah mereka yang mengikuti kebijakan Amerika dan mencoba menciptakan banyak ledakan di benak orang di seluruh dunia. Ledakan dengan bom atom atau bom merah muda.
Kepergian Sang Mentari Penerang Alam Semesta
28 Safar hari wafatnya Sayidul Anbiya, Muhammad Saw. Keberadaan manusia suci ini sebab penciptaan alam semesta. Seorang nabi yang berulang kali dipuji Allah Swt di al-Quran. Banyak ucapan mengenai keutamaan dan keagungan Rasul Saw.
Namun begitu ada kebesaran lain terkait nabi akhir zaman ini, yakni musibah besar seperti yang dijelaskan oleh Iman Baqir as,”Siapa saja yang terkena musibah, seyogyanya mengingat musibah besar yang dialami Rasulullah Saw, karena musibah beliau adalah musibah paling besar.”
Ketika Nabi Muhammad bersandar di dada Imam Ali as di detik-detik kematiannya, Ali berkata, “....Ya Rasulullah! Sungguh, itu terputus dengan kematian Anda, sesuatu yang tidak terputus dengan kematian nabi-nabi lain, kenabian, hukum ilahi, dan berita surgawi (wahyu). Kematian Anda begitu istimewa sehingga menghibur kematian lainnya dan kematian Anda menjadi begitu umum sehingga semua orang sama-sama meratapi Anda. Dan jika Anda tidak memerintahkan kesabaran dan melarang keluhan dan ketidaksabaran, kami akan mengeringkan sumber air mata di mata kami dengan air mata, dan rasa sakit kami yang terus-menerus ini akan terus berlanjut. Ratapan dan kegelisahan dalam perpisahan Anda ini kecil, tetapi kematian tidak dapat dipulihkan dan ditolak. Semoga orang tua saya diselamatkan! Ingat kami di hadapan Tuhan dan selalu ingat kami.”
Kami mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya kepada muslim dan pencari kebenaran di dunia atas wafatnya Rasul Saw, pembawa kebaikan dan kebajikan serta panduan menuju kebahagiaan dan keselamatan, serta kesyahidan Hasan bin Ali as, cucunya tersayang.
Kini kita berada di hari-hari wafatnya Rasulullah Saw di mana cahaya keberadaannya semakin mendunia dan agama yang dibawanya telah menemukan cahaya dan manifestasi lain. Lembaga riset PEW (Pew Research Center) tahun 2010 di sebuah laporannya menyebutkan bahwa Islam dalam 20 tahun mendatang akan menjadi agama terbesar di Eropa.
Untuk saat ini, mayoritas muslim hidup di 55 negara dunia dan populasi mereka kini terus meningkat. Sekaitan dengan ini, jahiliyah modern yang semakin takut akan penyebaran Islam mulai melancarkan serangan dan pelecehan terhadap kesucian Rasulullah Saw. Selama beberapa bulan terakhir berbagai media Barat dengan dalih kebebasan berekspresi menghina Nabi Muhammad Saw.
Pada Januari 2015, sebuah majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo untuk pertama kalinya di halamannya merilis artikel “Aku adalah Charlie” mulai melecehkan Rasulullah Saw dan menuai respon luas dari umat Islam.
Mingguan ini pada awal September 2020 kembali mencetak ulang karikatur menghina Nabi Muhammad Saw dengan harapan mereduksi pengaruh nabi besar Islam ini melalui pelecehan sosok Rasulullah Saw di benak publik. Aksi ini meski menyakiti hati jutaan kaum Muslim, namun menunjukkan bahwa di era sains dan teknologi serta di paruh pertama abad 21, jahiliyah dan ideologinya kembali marak dengan bentuk lain.
Ketika berbicara mengenai jahiliyah, sepertinya jahiliyah hanya berkaitan dengan masa lalu dan dewasa ini kita tengah berada di era rasionalitas kemanusiaan. Sepertinya berbicara mengenai jahiliyah untuk saat ini adalah omong kosong dan bertentangan dengan peradaban umat manusia, namun jika kita mendalami makna jahiliyah dan apa yang dialami umat manusia saat ini, akan menjadi jelas bahwa kendala besar ini (jahiliyah) juga tengah melilit manusia.
Harus disadari bahwa kehidupan jahiliyah adalah sebuah gaya hidup yang didominasi dengan syahwat, hawa nafsu dan kemarahan, kehidupan yang bahkan jika di dalamnya ada ilmu pengetahuan dan sains, tapi ilmu ini digunakan untuk memuaskan hawa nafsu. Dari sisi bahwa meski dengan ilmu dan sains, masyarakat jahiliyah tidak juga mampu keluar dari ke-jahiliyaannya, karena ilmu tidak membentuk koridor khusus bagi gaya hidup mereka, justru sebaliknya, hawa nafsu yang menjadi dasar utama pola hidup mereka.
Dengan demikian kerusakan, kezaliman dan pembunuhan menjadi hal-hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern Barat. Menurut Rahbar, Imam Khamenei, “Jahiliyah dengan maknanya yang luas adalah ketika hawa nafsu dan kemarahan manusia menguasai lingkunga kehidupan, ini adalah jahiliyah. Jahiliyah yakni komunitas manusia dipengaruhi kecenderungan hawa nafsu dna kemarahan khususnya para penguasanya dalam bentuk keutamaan dan nilai-nilai mulia tidak ada dilamnya dan sifat-sifat buruk yang berkuasa.”
Mencermati sejarah sebelum Islam menunjukkan kinerja masyarakat di era jahiliyah dalam membantai dan merampok, tenggelam dalam hawa nafsu, kekerasan, fanatisme dan penyembahan berhala hingga mengubur hidup-hidup anak perempuan serta mengikuti pemikiran khurafat. Imam Ali asketika menyebut karakteristik Arab Baduwi mengatakan, “Masyarakat hidup dalam kebingungan dan tersesat. Fitnah, kebodohan dan kemunkaran, serta hawa nafsu telah menyesatkan mereka dari jalan kebenaran. Kebodohan membuat otak mereka kosong dan cemas serta bingung dan mereka terinfeksi olehnya.”
Di kondisi seperti ini, Rasulullah Saw bangkit memerangi kesesatan di kehidupan manusia. Ia sejak kecil menjahui penyembahan berhala dan tidak terinfeksi oleh keburukan serta perilaku menyimpang masyarakat saat itu. Di usia ke-40 tahun, Ia diangkat sebagai Utusan Tuhan (Nabi) dan risalah utamanya adalah menyeru kepada tauhid. Melalui akhlak mulianya, Ia menyebut tujuan dari pengangkatan dirinya adalah menyempurnakan keutamaan akhlak. Al-Quran terkait hal ini menyatakan, kamu memiliki akhlak mulia.
Rasul menyeru kepada iman, persaudaraan, keadilan dan kemanusiaan. Ia berbicara dengan orang lain sesuai dengan kapasitas dan akalnya. Ia sangat dikenal pemaaf tehradap siapa saja yang menzaliminya. Bahkan ketika penaklukan kota Mekah (Fathu Mekah), beliau menginstruksikan amnesti umum. Wahsyi, pembunuh Hamzah, paman Nabi dan Abu Sufyan, musuh utama Islam juga dimaafkan oleh Nabi Muhammad Saw. Beliau membuat kasih sayang dan persaudaraan menggantikan kekerasan dan pertumpahan darah antar kabilah.
Dengan kedatangan Nabi besar Islam, umat Islam berkembang di mana kemasyhuran budyaa dan akhlaknya menyebar ke berbagai penjuru dunia. Prestasi paling kecil dari Rasul adalah penyebaran budaya membaca, menulis dan menuntut ilmu di dunia Islam serta penyebaran ilmu ini ke Spanyol, Italia, Jerman, Inggris dan seluruh bangsa serta pemerintah Eropa dan kemudian seluruh dunia.
Melalui ajaran al-Quran, Rasulullah Saw telah membuka era ilmu pengetahuan, cahaya dan sains. Bahkan para ilmuwan mengakui bahwa budaya dan peradaban seribu tahun lalu di berbagai dunia sangat berhutang kepada tokoh-tokoh yang dididik di bawah ajaran Muhammad Saw.
Al-Quran menyebut sosok Rasulullah Saw sebagai “Cahaya Penerang” (Sirajan Munirah). Di ayat ke 46 Surah al-Ahzab disebutkan, “Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” Menurut ayat ini, keberadaan Rasulullah seperti mentari sumber kehidupan, gerakan dan pertumbuhan, mengusir kegelaman dan kezaliman serta membuat mata dan hati menuji dirinya. Oleh karena itu, Rasul mampu membawa umat manusia ke jalan terang dan penuh kebahagiaan serta meniti di jalan ini dan menemukan kesempurnaan dirinya.
Untuk saat ini, jalan tunggal untuk bebas dari jahiliyah dan kesombongan adalah kembali kepada apa yang dibawa Rasulullah Saw berdasarkan agama dan syariat Ilahi. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt dan untuk hidup dengan baik, mereka harus mengikuti metode yang diinginkan Tuhan dan apa yang disampaikan oleh para nabi-Nya sehingga mereka mampu meraih kemanusiaannya dan esensi kemanusiaannnya tidak hancur. Kami kembali mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Rasulullah Saw dan cucu tercintanya, Imam Hasan bin Ali as.
Imam Hassan Askari, Mutiara Ahlul Bait dari Samarra
Imam Hasan Askari dilahirkan tahun 232 Hijriah di kota Suci Madinah, dan syahid di Samarra, pada 8 Rabiul Awal tahun 260 Hijriah. Sepanjang hidupnya beliau giat membimbing umat dan menghidupkan serta menjaga ajaran suci Islam. Kehidupan Imam Hasan Askari tidak lebih dari 28 tahun, tapi di usia yang relatif singkat ini telah mempersembahkan mutiara berharga bagi umat Islam.
Manusia mulia ini mewariskan karya besar dan penting di bidang tafsir al-Quran, fiqih dan ilmu pengetahuan bagi umat Islam. Di tengah ketatnya pembatasan dan tingginya tekanan dinasti Abbasiyah terhadap Ahlul Bait Rasulullah Saw, Imam Askari masih tetap menyampaikan ajaran Islam kepada umat Islam secara terorganisir untuk menyiapkan kondisi keghaiban Imam Mahdi setelah beliau.
Penguasa Abbasiyah menempuh berbagai cara untuk membatasi gerakan Imam Askari as, akan tetapi Allah swt berkehendak lain dan juru selamat akan lahir ke dunia di tengah keluarga Sang Imam. Setelah kelahiran Imam Mahdi as, ayah beliau mulai mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi kondisi sulit di masa-masa mendatang. Imam Askari as di berbagai kesempatan berbicara tentang keadaan di masa keghaiban juru selamat, dan peran berpengaruh Imam Mahdi as dalam memimpin masa depan dunia. Beliau menekankan bahwa putranya akan menciptakan keadilan dan kemakmuran di seluruh penjuru dunia.
Di era kegelapan pemikiran dan penyimpangan akidah, Imam Askari bangkit menyampaikan hakikat agama secara jernih kepada masyarakat. Beliau mengobati dahaga para pencari ilmu dan makrifat dengan pancaran mata air kebenaran. Argumentasi yang disampaikan Imam Askari as dalam berbagai forum ilmiah diakui oleh para pemikir di zamannya, bahkan menjadi panduan bagi mereka.Bahkan salah satu menteri dinasti Abbasiyah bernama Ahmad bin Khaqan, mengakui keutamaan akhlak dan keluruhan ilmu Imam Hasan Askari . Dia berkata, "Di Samarra, aku tidak melihat sosok seperti Hasan bin Ali. Dalam hal martabat, kesucian, dan kebesaran jiwa, aku tidak menemukan tandingannya. Meski ia seorang pemuda, Bani Hasyim lebih mengutamakannya dari kelompok tua di tengah mereka. Ia memiliki kedudukan yang sangat tinggi, yang dipuji oleh sahabat dan disegani musuhnya."
Semua kehormatan dan kemuliaan itu karena ketaatan Imam Askari as kepada Allah Swt dan kebersamaan beliau dengan kebenaran. Beliau berkata, "Tidak ada orang mulia yang menjauhi kebenaran kecuali dia akan terhina, dan tidak ada orang hina yang menerima kebenaran kecuali dia akan mulia dan terhormat."
Kedekatan dengan Tuhan dan sifat tawakkal merupakan keutamaan Ahlul Bait Nabi as dalam memikul beban penderitaan dan membuat mereka berkomitmen dalam memperjuangkan kebenaran. Manusia-manusia yang bertakwa dan taat, telah terbebas dari ikatan dan belenggu-belenggu hawa nafsu dan godaan duniawi. Mereka telah mencapai puncak kemuliaan akhlak.Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya adalah pribadi-pribadi sempurna yang menduduki puncak keluhuran akhlak. Mereka dengan ketaatan penuh di hadapan kekuasaan Tuhan, mencapai derajat spiritual yang tinggi konsisten dalam melawan kemusyrikan dan kekufuran serta membimbing masyarakat menuju jalan kebenaran. Dalam sirah Imam Askari disebutkan bahwa beliau saat berada di penjara, menghabiskan seluruh waktunya dengan ibadah dan munajat kepada Tuhan. Pemandangan ini bahkan telah menyihir para sipir yang ditugaskan untuk mengawasi dan menyiksa beliau.
Beberapa pejabat dinasti Abbasiyah memerintahkan Saleh bin Wasif, kepala penjara untuk bersikap keras terhadap Imam Askari as. Mereka berkata kepada Wasif, "Tekan Abu Muhammad semampumu dan jangan biarkan ia menikmati kelonggaran!" Saleh bin Wasif menjawab, "Apa yang harus aku lakukan? Aku sudah menempatkan dua orang terkejam dari bawahanku untuk mengawasinya, keduanya sekarang tidak hanya menganggap Abu Muhammad sebagai seorang tahanan, tapi mereka juga mencapai kedudukan yang tinggi dalam ibadah, shalat, dan puasa."
Para pejabat tersebut kemudian memerintahkan Wasif untuk menghadirkan kedua algojonya itu. Mereka berkata kepada para algojo tersebut, "Celaka kalian! Apa yang telah membuat kalian lunak terhadap tahanan itu?" Mereka menjawab, "Apa yang harus kami katakan tentang seseorang yang hari-harinya dilewati dengan puasa dan seluruh malamnya dihabiskan dengan ibadah? Ia tidak melakukan pekerjaan lain kecuali beribadah dan bermunajat dengan Tuhannya. Setiap kali ia menatap kami, wibawa dan kebesarannya menguasai seluruh wujud kami."
Imam Askari as dalam sebuah riwayat menyinggung kedudukan orang-orang yang shalat, dan berkata, "Ketika seorang hamba beranjak ke tempat ibadah untuk menunaikan shalat, Allah berfirman kepada para malaikatnya, ?Apakah kalian tidak menyaksikan hamba-Ku bagaimana ia berpaling dari semua makhluk dan datang menghadap-Ku, sementara ia mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Ku? Aku jadikan kalian sebagai saksi bahwa Aku khususkan rahmat dan kemuliaan-Ku kepadanya." Imam Askari as senantiasa mewasiatkan kepada para pengikutnya untuk memperpanjang sujud, dan berkata, "Aku wasiatkan kalian untuk bertakwa dalam agama kalian, dan berusaha karena Allah serta memperpanjang sujud."
Pengaruh pemikiran dan spiritualitas Imam Askari membuat para penguasa Abbasiyah ketakutan. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membunuhnya. Penguasa dinasti Abbasiyah akhirnya menyusun sebuah skenario untuk membunuh Imam Askari. Beliau syahid setelah beberapa hari menahan rasa sakit akibat diracun musuhnya. Seorang pembantu Imam Askari berkata, "Ketika beliau terbaring sakit dan sedang melewati detik-detik terakhir dari kehidupannya, beliau teringat bahwa waktu shalat subuh telah tiba. Beliau berkata, ?Aku ingin shalat.' Mendengar itu, aku langsung menggelar sajadah di tempat tidurnya. Abu Muhammad kemudian mengambil wudhu dan shalat subuh terakhir dilakukan dalam keadaan sakit dan selang beberapa saat, ruh beliau menyambut panggilan Tuhan." Inna lillahi wa inna ilahi rajiun.
Kini para pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw hingga kini terus menziarahi makam Imam Hasan Askari, dan membaca doa di kompleks pemakaman suci, meskipun situasi Samarra rentan terhadap ancaman musuh. Semoga Allah Swt menjadikan kita semua termasuk para peziarah dan pembela haram suci Ahlul Bait Rasulullah Saw. "Ya Allah, shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Baitnya. Teriring salam bagi Imam Hasan bin Ali (Askari) yang telah menunjukkan jalan menuju agama-Mu, pembawa bendera hidayah, mata air ketakwaan, dan tambang akal, muara hikmah dan rahmah bagi umat. Wahai Imam yang terjaga dari dosa, wahai yang mewarisi ilmu kitab suci (al-Quran) yang dengannya menjadi pembeda antara hak dan batil. Salam bagimu, ya Imam Hasan Askari."
Jalaluddin Rumi
Maulana Jalaluddin Mohammad Maulawi yang lebih dikenal dengan sebutan Rumi hingga kini namanya masih bersinar terang berkat karya-karyanya yang memukau. Pemikiran dan karyanya yang berbahasa Farsi telah menyebar ke segenap penjuru dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Maulawi adalah arif dan penyair terkemuka Persia abad ketujuh hijriah atau abad ketiga belas masehi. Kebanyakan para peneliti mengungkapkan bahwa Maulawi dilahirkan tanggal enam Rabiul Awal 604 Hijriah, atau bertepatan dengan 30 Desember 1207 Masehi di Balkh.
Ayah Maulawi, Baha Valad memutuskan untuk meninggalkan Balkh, karena situasi politik dan sosial di kota itu yang tidak kondusif akibat ancaman serangan Moghul. Bersama keluarganya, beliau menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan singgah di berbagai kota besar seperti: Nisabur, Baghdad, Syam hingga Hijaz.
Maulawi memiliki berbagai karya terkemuka di antaranya: Makatib, Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah dalam bentuk nasr. Di bidang syair, ada Divan Kabir dan Matsnavi-e Maknavi. Selain Makatib yang terdiri dari sebagian surat Maulawi kepada seseorang dan tokoh terkemuka di zamannya, para peneliti meyakini Maulawi tidak memiliki karya lain di bidang tulisan selain syair.
Syair Maulawi disusun oleh murid setianya, Hessamuddin Chilbi, dan ia juga membacakan kembali syair yang ditulisnya kepada Maulawi untuk diperiksa. Kitab Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah juga dikumpulkan oleh para muridnya. Fihi Ma Fihi adalah kitab yang merupakan catatan dialog Maulawi di berbagai pertemuan dan kelas.
Divan Kabir yang dikenal dengan nama Divan Shams berisi enam ribu bait syair yang terdiri dari ghazal, rubaiyah dan tarjiat Maulawi.Alasan penamaan kitab syair ini menjadi Divan Shams Tabriz, sebab seluruh syair yang ditulis Maulawi dalam buku ini lahir setelah pertemuannya dengan Shams, yang mengubah jalan hidupnya. Selain itu, ghazal dalam buku tersebut didedikasikan untuk mengingat Shams Tabrizi.
Menurut peneliti sastra Persia, Shafeie Kadkani, unsur-usur afeksi dalam syair Maulawi dari awal hingga akhir menunjukkan keluasan horizonnya. Peneliti sastra Persia tersebut menuturkan, “Horizon pemikirannya seluas semesta, dan masalah partikular dan menengah tidak muncul dalam syairnya.”
Hal tersebut disebabkan karena penguasaan Maulawi terhadap ilmu aqli sangat tinggi. Beliau juga sangat menguasai ilmu-ilmu naqli. Selain berbagai pengetahuannya yang tinggi tersebut, Maulawi juga menggunakan pengalaman yang diperolehnya dalam kehidupan ini sebagai bekal untuk memandang masalah dengan kedalaman dan keluasan horizonnya.
Keluasan alam semesta, dari awal hingga akhir dunia, hubungan Tuhan dan dunia, wahdatul wujud, dan akhirnya masalah manusia serta unsur-unsur yang berkaitan dengannya seperti cinta, kebebasan, kesempurnaan dan jalan yang menghubungkan manusia menuju Tuhan, termasuk pemikiran mendasar yang dituangkan Maulawi dalam bentuk syair yang menawan.
Saking luasnya horizon imaji Maulawi, awal dan keabadian saling terikat dan digambarkan dalam bentuk syair yang menarik. Para kritikus sastra menilainya sebagai karya baru dan orsinil. Maulawi menilai keindahan dalam kesederhanaan dan kenaturalan sesuatu. Ia menggunakan terma baru dan lama dengan penggambaran yang memukau. Untuk mencapai tujuan tersebut, Maulawi menggunakan unsur-unsur penggambaran pendahulunya, tapi dengan makna baru yang memikat dan berbobot.
Doktor Shafeie Kadkanie berkeyakinan bahwa “Kelahiran baru Maulawi terjadi ketika bertemu dengan Shams Tabrizi”. Shams-i-Tabrizi atau Shams al-Din Malekdad Tabrizi adalah orang Tabriz, provinsi Azerbaijan Timur Iran saat ini, dan wafat di Khoy, provinsi Azerbaijan barat.
Shams dikenal sebagai guru spiritual Maulawi. Bahkan Maulawi menulis karya sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya itu berjudul Divan-i Shams-i Tabrizi. Makam Shams-i Tabrizi dinominasikan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Mengenai latar belakang kehidupan Shams, tidak banyak yang dijelaskan oleh para sejarawan. Kebanyakan bersandar kepada perkataan Maulawi mengenai gurunya itu. Menurut pengakuan Maulawi sendiri, Shams adalah orang yang mengenalkan cinta bukan kepemikiran sebagai jalan menuju kebenaran.
Menurut Sipah Salar, teman dekat Rumi yang menghabiskan empat puluh tahun dengan dia, Shams adalah putra Imam Ala al-Din. Dalam sebuah karya berjudul Manaqib al-'Arifīn (eulogi Gnostik), Aflaki menyebut nama Ali sebagai Ayah Shams-i Tabrizi dan kakeknya bernama Malik Dad. Menurut Aflaki, mendasarkan perhitungan Haji Bektasy Wali dalam bukunya Maqālāt, Shams tiba di Konya pada usia enam puluh tahun. Namun, sebagian sarjana meragukannya.
Shams menerima pendidikan di Tabriz dan merupakan murid dari Baba Kamal al-Din Jumdi. Sebelum bertemu Rumi, ia tampaknya melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sebagai penenun dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Haji Bektasy Wali dalam bukunya menjelaskan seorang pria dengan setelan serba hitam dari kepala sampai kaki datang ke penginapan di Konya, namanya Shams-i Tabrizi. Dia mengaku sebagai pedagang keliling. Dia sedang mencari sesuatu di Konya, dan akhirnya bertemu dengan Maulawi.
Sesuai penjelasan Maqālāt, pada akhir Jumadil Akhir tahun 642 Hijriah (akhir Oktober 1244 M) Shams memasuki Konya. Pertemuan antara Shams dan Maulawi terjadi yang dimulai dengan tanya jawab. Kemudian setelah enam belas bulan terjadi interaksi intens antara Maulawi dan Shams, Shams mengunjungi Konya untuk menjumpai Maulawi tahun 643 Hijriah (1245 M).
Pertemuan Maulawi dengan Shams menimbulkan perubahan besar dalam dirinya. Kehadiran Shams di Konya membawa warna baru bagi Rumi. Maulawi sendiri termasuk orang yang tekun belajar sekaligus mufti besar di zamannya. Selain menguasai dengan baik ilmu-ilmu keislaman, ia mengenal dengan baik tasawuf dan Irfan.
Tapi ketika bertemu dengan Shams, Maulawi seolah menemukan jalan baru, yang tidak ditemuinya di masa lalu. Profesor sastra Persia, Doktor Sirus Shamisa mengutip syair Maulawi menjelaskan, “Hangus, dari mentah menjadi matang, az khami beh pokhtegi rasideh bod, sokht”. Jika perjalanan hidup Maulawi dituliskan dengan tiga kalimat,”Dulu mentah, lalu matang dan terbakar. “Kham bodam, pokhteh shodam, sokht”.
Profesor Zerin Koub dalam bukunya “Tangga-tangga menuju Tuhan” menjelaskan tentang pertemuan penting antara Maulawi dan Shams. Pakar sastra Persia ini menuturkan, “Pertemuan dengan orang asing karismatik mengubah kehidupan faqih dan ulama besar Iran di Konya, dan bagi Maulana menjadi awal kehidupan baru. Kehidupan baru seorang zahid dan khatib menjadi seorang arif dan pencinta.”
Di hadapan Shams, Maulawi seolah tampak menjadi murid yang baru belajar alif ba, dan dituntun menuju tiap tangga maknavi yang harus ditempuhnya. Maulawi bertutur:
Zahed keshvari bodam saheb manbari bodam
Kard ghaza mara eshgh-o kap zanan to
[dahulu zahid, sang pemilik mimbar
tapi jadi pencinta di telapak tanganmu]
Apa yang disampaikan Shams sebenarnya telah dipelajari dan dijalankan oleh Maulawi sebelum bertemu dengannya. Shams membawa Maulawi menuju alam maknawi yang dahulu dipelajarinya di rumah sang ayah ketika masih kecil. Shams mengingatkan Maulawi dan membimbingnya menuju jalan ketaatan kepada Tuhan dan melepaskan kecintaan kepada dunia dengan jalan cinta. Sebab, keterikatan terhadap dunia menjadi penghalang mencapai Tuhan, sekaligus hijab untuk mencapai fana fillah.
Menurut Zerin Koub, “Maulawi menghabiskan usianya untuk mencari Allah dan dunia ghaib. Meskipun sibuk memberikan nasehat kepada masyarakat dan pelajaran kepada para muridnya, tapi ia tidak pernah meninggalkan pencarian menuju kebenaran. Baginya, Shams adalah kepingan dari alam maknawi. Kehadiran Shams membawa Maulawi menuju insan kamil dan cita-citanya.”
Ketika itu Maulawi meliburkan kelas yang diampunya. Ceramah dan pelajarannya dihentikan. Sebagai gantinya ia menghadiri majlis Shams. Tentu saja kehadiran Maulawi di majlis itu membuat suasana semakin meriah.
Diliburkannya kelas dan ceramah Maulawi membuat sebagian muridnya kecewa. Mereka menuding Shams sebagai penyebabnya. Sebagian dari murid Maulawi mulai melakukan tindakan tercela terhadap Shams supaya Maulawi kembali mengajar dan meninggalkan Shams. Akhirnya Shams meninggalkan Konya tanpa pamit kepada Maulawi hingga setahun lamanya tanpa kabar.
Tapi, ketidakhadiran Shams justru menimbulkan masalah bagi Maulawi. Ia murung dan tidak mau menyampaikan pelajaran dan ceramah. Kemudian, Maulawi mengirimkan pengikutnya untuk mencari Shams, tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda hingga surat Shams dari Damaskus sampai di tangan Maulawi. Akhirnya Maulawi sendiri menemui Shams.
Profesor Annemarie Schimmel dalam bukunya “Keagungan Shams” menjelaskan kehidupan Maulawi setelah bertemu dengan Shams. Peneliti sastra Persia dari Jerman ini menuturkan, “Kehidupan Maulana dilalui dengan ibadah dan tafakur serta diskusi serta pertemuan Sama’...tiga tahapan dalam diri Maulawi terulang, setelah mengalami terbakar dalam gairah cinta Shams al-Din, ia tenang dalam pembicaraan Salah Al-Din Zerkub, dan akhirnya pengaruh Hesamuddin Chilbi menyempurnakan pemikirannya. Setelah mencapai puncak cinta Shams-i Tabrizi, dan ketenangan dalam persahabatan dengan Zerkoub, kemudian kembali menjadi mursyid dan sheikh di dunia dalam bentuk seorang guru”.
Pada musim gugur tahun 672 Hq atau 1273 M, Maulawi jatuh sakit hingga dokter tidak berdaya untuk mengobatinya. Ulama, penyair, arif sekaligus ilmuwan Iran ini wafat pada 5 Jumadil Akhir 672 H atau 17 Desember 1273 M di usia 68 tahun.
Maulid Rasulullah, Kelahiran Cahaya Ilahi
Penantian panjang berabad-abad umat manusia akhirnya tiba. Manusia paling mulia lahir ke bumi. Sang pembawa rahmat bagi segenap alam terlahir ke dunia yang akan menebarkan Rahmatan lil Alamin. Kelahirannya menyinari alam semesta dengan keutamaan, dan membawa umat manusia menuju jalan yang benar.
Para astronom melihat bintang yang bersinar terang dan akan mengubah dunia. Ketika itu, seorang bayi yang baru lahir memancarkan cahaya berkilau. Kelahirannya mengubah gurun kebodohan dan fanatisme buta menjadi taman kasih sayang dan pemikiran. Kelahirannya membawa cahaya ilahi untuk umat manusia di muka bumi.
Pada tanggal 17 Rabiul Awal, menurut versi Syiah, dan 12 Rabiul Awal menurut versi Sunni, terlahir seorang bayi agung bernama Muhammad dari keluarga terhormat di kota suci Mekah.
Sang ibu, Aminah menuturkan peristiwa kelahiran puteranya, "Malam itu pancaran keagungan ilahi hadir di hadapanku. Sebuah cahaya terang memancar dari atas kepalaku menuju angkasa. Malaikat di sekelilingku turun, dan aku merasakan ketentraman di batin ini. Ruangan dipenuhi cahaya, dan puteraku Muhammad lahir,".
"Wajah Muhammad seperti ayahnya, Abdullah.Tapi lebih tampan dan indah. Di keningnya tampak cahaya yang memancar terang. Satu tangannya di tanah dan satu lagi menengadah ke langit, dan dengan bahasa yang indah mengagungkan keesaan Allah Swt. Ketika itu, malaikat memangkunya dan mengucapkan selamat, dan kabar gembira kepadaku. Salah seorang dari mereka berucap: Wahai Aminah, Serahkan anakmu kepada Allah Yang Maha Esa, dan katakanlah Aku berserah diri kepada Tuhan yang Maha Esa dari segala bentuk dendam dan hasud," ujar Siti Aminah.
Abdul Muthalib, ayah Abdullah berada di dekat Aminah. Kemudian memangku bayi agung itu dan membawanya menuju Masjidul Haram untuk mengagungkan Tuhan dan bersyukur atas segala karunia besar dengan kelahiran manusia mulia ini bagi keluarganya.
Ketika memasuki bagian dalam Kabah, tiba-tiba bibir bayi bergerak dan di seantero Kabah berkumandang, "Bismillah wa Billah". Abdul Muthalib berkata, "Wahai umat manusia; hak telah datang, dan kebatilan akan binasa. Kebatilan akan musnah selamanya."
Sang bayi Muhammad beranjak besar hingga berusia 12 tahun. Di usia yang masih belia, Muhammad bersama pamannya, Abu Thalib, melakukan perjalanan dagang menuju Syam. Rombongan mereka berhenti di tengah perjalanan untuk beristirahat. Di sebuah tempat mereka dijamu oleh seorang pendeta saleh bernama Bukhaira.
Ketika rombongan tiba, Bukhaira bertanya kepada mereka, "Di antara kalian adakah yang belum masuk?" Abu Thalib menjawab, "Hanya seorang remaja yang masih di luarl." Kemudian pendeta Bukhaira mempersilahkan remaja itu untuk masuk.
Pada saat Muhammad masuk, Bukhaira melihatnya dengan penuh keheranan. "Wahai anak muda, ada yang mau aku tanyakan kepadamu," tutur Bukhaira. "Jawablah dengan benar, bersaksilah demi Latta dan Uzza !" tegasnya. Tapi remaja itu menjawab, "Dua nama itu yang paling tidak aku terima,".
Lalu Bukhaira melanjutkan percakapannya, "Bersaksilah demi Tuhan Yang Maha Esa, engkau berkata benar!" Remaja itu menjawab, "Aku senantiasa berkata benar." Bukhaira kembali bertanya, "Apa yang paling engkau sukai?" Lalu remaja itu menjawab, "Kesendirian."
Bukhaira semakin penasaran, kemudian melanjutkan pertanyaannya,"Apa yang paling kau sukai dari alam semesta ini?" Remaja itu menjawab, "Langit dan bintang." Berbagai pertanyaan lain terus mengalir dari Bukhaira terhadap Muhammad yang masih belia, hingga akhirnya ia meminta Muhammad menunjukkan sebuah tanda di punggungnya. Akhirnya, pendeta Kristen ini yakin bahwa orang yang ada di hadapannya adalah Muhammad, penerus Nabi Isa Al Masih.
Dengan raut muka bahagia, pendeta Bukhaira mengajukan pertanyaan kepada Abu Thalib, "Anak siapa remaja ini?" Abu Thalib menjawab, "Anakku." Tapi pendeta Bukhaira balik berkata, "Bukan, ayah anak ini telah meninggal." Dengan penuh rasa heran, Abu Thalib bertanya, "Dari mana engkau mengetahuinya?" Pendeta Bukhaira bertutur lirih, "Masa depan remaja ini sangat penting. Jika orang lain melihat tanda-tanda yang aku ketahui, maka ia akan membunuhnya. Jagalah dia, karena dia adalah Nabi terakhir."
Sejak kecil Muhammad selalu prihatin dengan kondisi sosial masyarakatnya. Ia seringkali menyendiri untuk merenung dan memikirkan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat jahiliyah Arab ketika itu. Jarak pemikiran antara beliau dan masyarakat semakin menganga. Beliau acapkali menjauh dari keramaian dan menyendiri di gua Hira untuk beribadah dan merenung.
Ketika menginjak usia 40 tahun beliau pergi ke gua Hira untuk beribadah dan berkhalwat menjauh dari hiruk pikuk kehidupan duniawi. Di sana, turun wahyu pertama kepada Rasulullah Saw, yaitu ayat pertama surat Al-Alaq
. اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
"Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan"
Rasulullah saw memberikan suri teladan bagi umat manusia. Akhlaknya yang mulia menjadi panutan sekaligus contoh terbaik bagi umat Islam. Salah satu tujuan diutusnya beliau oleh Allah Swt sebagai panutan dengan akhlak karimnya.
Selain itu, beliau menyerukan persaudaraan dan persatuan di bawah bendera tauhid. Rasulullah Saw berhasil menyatukan kaum Aus dan Khazraj yang berperang selama bertahun-tahun. Beliau juga menebarkan cinta kasih menggantikan permusuhan dan fanatisme kabilah yang mendarah daging dalam kehidupan masyarakat jahiliyah ketika itu.
Fase pertama memasuki Madinah, langkah pertama dilakukan Rasulullah Saw mempersaudarakan Muhajirin dan Ansar. Beliau membangun kekuatan umat dengan cinta dan persahabatan antarsesama Muslim yang melampaui sekat dan ikatan kabilah. Dalam sebuah pertemuan Rasulullah Saw bersabda, "Dua orang dari kalian dipersaudarakan dalam ikatan agama,".
Dengan demikian, setiap satu orang Muhajir dari Mekah akan dipersaudarakan dengan satu orang dari tuan rumah Ansar dari Madinah. Di akhir pertemuan itu, Rasulullah Saw menyebut Imam Ali bin Abi Thalib sebagai saudaranya di dunia dan akhirat.
Rasulullah Saw dikenal dengan kemuliaan dan keluhuran akhlaknya. Bahkan diakui oleh orang-orang yang memusuhi beliau. Seorang Yahudi, setiap hari menanti Nabi Muhammad Saw melewati jalan yang biasa ditempuhnya. Dari atap rumah ia melempari Rasulullah dengan tanah. Tapi beliau tidak memperdulikan perbuatan keji tersebut. Kejadian tersebut berlangsung setiap hari selama beberapa waktu tertentu.
Suatu hari, Rasulullah Saw tidak melihat Yahudi yang biasa mengganggunya. Kemudian, beliau menanyakan kabar orang itu. Beliau mendapat kabar orang Yahudi itu sedang sakit. Lalu Rasulullah Saw menjenguknya. Kasih sayang dan ketulusan yang ditunjukkan Nabi Muhammad saw membuat orang Yahudi yang selalu mengganggunya itu berubah. Akhlak Karimah yang ditampilkan Rasulullah mengubah musuh menjadi sahabat. Ia pun masuk Islam.
Ketika terjadi peristiwa Fathu Makkah, di tengah puncak kemenangan beliau mendengar slogan yang berkumandang dari pasukannya, "Hari ini adalah hari perang. Kini nyawa dan harta kalian halal bagi kami. Hari ini adalah kehinaan Quraisy,".
Mendengar slogan ini, Rasulullah Saw segera bertindak dengan menampilkan akhlak mulianya. Beliau berpidato, "Hari ini adalah hari kemuliaan Quraisy, hari ini Allah Swt mengagungkan Kabah,". Setelah itu Rasululalh memberikan pengampunan massal dan menebarkan kehidupan damai di tengah masyarakat Arab.
Di penghujung acara, sekali lagi kami mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Muhammad Saw. Mengenai keutamaan Rasulullah Saw, Imam Sajad dalam Sahifah Sajadiyah mengumandangkan doanya, "Ilahi aku bersyukur kepada-Mu yang menganugerahkan kepada kami Muhammad Saw, dan umat beliau hingga berabad-abad lamanya. Tuhanku, limpahkan shalawat dan salam kepada Muhammad Saw sebagai penyampai wahyu-Mu, makhluk paling mulia, hamba yang paling Engkau ridhai, pembawa berkah, penebar rahmat dan kebaikan."
Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat
Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw, pada tanggal 17 Rabiul Awal, keluarga besar risalah dan nubuwah, menyambut kelahiran manusia yang akan melanjutkan perjuangan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dia akan menerangi dunia dengan cahaya, keilmuan dan pengetahuan, serta akan memberikan perubahan besar di dunia ilmu pengetahuan dan spiritual. Dia tidak lain adalah Jafar bin Muhammad yang dijuluki as-Shadiq as, matahari imamah keenam Ahlul Bait Nabi as.
Masalah persatuan dan solidaritas umat Islam, termasuk di antara berbagai masalah penting dan prioritas bagi para imam maksum Ahlul Bait as, sedemikian rupa sehingga mereka selain menekankan pentingnya menjaga persatuan umat Islam, juga menilai perhatian terhadap persatuan sebagai salah satu di antara kewajiban para Syiah mereka.
Sebagaimana sirah amal Ahlul Bait as dan para pengikutnya dalam bertoleransi dengan pengikut mazhab lain, merupakan bukti nyata pentingnya masalah persatuan umat Islam. Ini adalah poin yang selain dapat menunjukkan budaya prinsip agama dan mazhab Syiah, juga menjadi perisai di hadapan tuduhan dan upaya sebagian kelompok mencoreng citra Syiah.
Ahlul Bait Nabi as adalah para pemimpin ilahi dimana Rasulullah Saw menyebut kebersamaan dengan mereka di samping al-Quran akan membawa kebahagiaan dan keselamatan di akhirat. Ucapan mereka adalah ucapan al-Quran dan tujuan mereka adalah pelaksanaan firman-firman Allah Swt.
Imam Shadiq as adalah contoh sempurna hamba Allah Swt yang saleh dan selalu menekankan persatuan dan kekompakan masyarakat serta agar nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan afeksi yang dalam selalu terjaga dalam masyarakat. Beliau mengatakan, "Bersamalah kalian, saling mencintailah kalian, berbuat baiklah kalian dengan sesama serta berkasih sayanglah."
Sebagai cucu Rasulullah Saw dan juga karea memiliki ilmu pengetahuan luas serta akhlak mulia dan juga berbagai faktor lainnya, membuat Imam Ja'far Shadiq as, menjadi jembatan kokoh dalam hubungan umat Islam untuk mewujudkan persatuan yang sangat kokoh.
Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."
Imam Ja'far Shadiq as berpendapat bahwa seluruh kelompok mazhab adalah anggota masyarakat Islam serta mereka harus dihormati dan didukung. Karena mereka juga tidak terkecualikan dari kezaliman dan kejahatan penguasa. Oleh sebab itu, beliau menekankan sangat penting bagi umat Islam untuk selain menjaga hubungan persaudaraan, juga memberikan dukungan dan bantuan kepada saudara Muslimnya.
Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq disebutkan bahwa “Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. Seorang Muslim adalah cermin dan panduan Muslim lainnya. Seorang Muslim tidak akan pernah mengkhianati, menipu dan menindas Muslim lainnya, dan tidak berbohong kepadanya serta tidak mengghibahnya.”
Menurut Imam Ja'far Shadiq as, solidaritas dan persaudaraan berpijak pada tiga faktor. Pertama meninggalkan kedengkian untuk mencegah dan menghindari lemahnya masyarakat Islam, sehingga umat Islam tidak terpecah-belah. Faktor kedua, meningkatkan ikatan persaudaraan dan solidaritas. Adapun faktor ketiga adalah saling membantu sehingga meningkatkan kemuliaan umat Islam.
Kemuliaan akhlak dan ketinggian ilmu Imam Shadiq telah menarik perhatian Abu Hanifah dan para pemimpin mazhab Ahlussunnah lainnya sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi beliau untuk menimba kekayaan ilmu cucu Rasulullah Saw ini.
Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, “Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam Shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka.” Sementara itu, Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, “Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Ja’far Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya.”
Mereka yang hadir dalam kelas Imam Shadiq as mengakui keutamaan beliau di bidang ilmu pengetahuan, meskipun sebagian dari mereka tidak sejalan dengan pemikirannya. Imam Shadiq mendidik murid-murid besar di antaranya Hisyam bin Hakam, Muhammad bin Muslim dan Jabir bin Hayan.
Sebagian dari mereka memiliki berbagai karya ilmiah yang tiada tara di zamannya. Misalnya Hisyam bin Hakam menulis 31 buku. Jabir bin Hayyan menulis lebih dari 200 buku dan pada abad pertengahan, karya tersebut diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa. Mufadhal juga merupakan salah satu murid terkemuka Imam Shadiq yang menulis buku “Tauhid Mufadhal”.
Berbagai kitab sejarah baik dari kalangan Sunni maupun Syiah menjelaskan dialog dan perdebatan ilmiah yang diikuti oleh Imam Shadiq. Menariknya, seluruh perdebatan tersebut tidak berujung debat kusir, apalagi pertengkaran. Imam Shadiq kepada para pengikutnya menekankan prinsip akhlak mulia di berbagai bidang, termasuk ketika berdialog. Beliau sangat menjunjung tinggi pesan al-Quran dalam berdialog untuk menggunakan cara yang baik, atau al-Jidal Ahsan.
Para lawan Imam Shadiq pun mengakui ketinggian akhlaknya. Ketika pihak lawan dalam debat menyampaikan pandangan, beliau mendengarkan argumentasinya hingga selesai, lalu secara singkat menanggapinya. Beliau juga menghormati dan menjaga etika berdebat, kemudian mengemukakan pandangannya dengan kalimat yang benar dan berisi, yang disampaikan secara singkat dan padat. Ketika berdebat, Imam Shadiq membela keyakinannya secara tegas dan terang-terangan, tapi disampaikan dengan cara yang bijaksana.
Imam Shadiq meminta para pengikutnya untuk menghormati sesama Muslim, dan menjaga persatuan Islam. Cucu Rasulullah Saw ini memberikan nasehat kepada salah seorang sahabatnya bernama Zaid bin Hisyam supaya menghormati Ahlusunnah.
Beliau berkata, "Datangilah masjid-masjid mereka dan shalatlah di sana. Jenguklah mereka jika sakit, dan iringilah jenazahnya ketika mereka meninggal. Bersikap baiklah kalian, sehingga mereka datang dan ikut bersama-sama shalat dengan kalian. Jika akhlak kalian demikian, mereka akan berkata inilah pengikut mazhab Ja’fari; Tuhan merahmati Imam Shadiq yang telah mendidik pengikutnya demikian….. Tapi jika akhlak kalian buruk, maka mereka akan memandang buruk mazhab Ja’fari, dan menilai sebegitu burukkah Imam Shadiq mendidik para pengikutnya."
Suatu hari Hisyam bin Hakam menanyakan kepada Imam Shadiq alasan mengapa umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji. Imam Shadiq menjawab, "Allah Swt menciptakan makhluk supaya mereka menaati aturan agama dan menjauhi yang dilarang agama, demi kemaslahatan hidupnya di dunia. Dalam ibadah Haji terdapat sarana bagi orang-orang yang ada di timur dan barat untuk saling mengenali. Lalu kelompok dan suku yang satu mengunjungi satu kota ke kota lain, sehingga terjalin perniagaan yang menguntungkan di antara mereka… selain itu warisan Rasulullah Saw lebih dikenali dan selalu teringat dan tidak akan pernah terlupakan."
Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.
Selain menekankan masalah akhlak dan persatuan Islam, Imam Shadiq menegaskan mengenai masalah politik dan nasib masyarakat, termasuk mengkritik kinerja buruk pemerintahan lalim yang merugikan masyarakat.
Mengapa "Tufan al-Aqsa" Membuat Militer Israel Kalang Kabut?
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, seperti Hamas dan gerakan Jihad Islam Palestina, memulai operasi bersandi "Tufan al-Aqsa" (Badai al-Aqsa) pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.
Operasi ini bertujuan untuk membalas kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan Masjid al-Aqsa. Operasi pejuang Palestina ini membuat pasukan rezim Zionis kalang kabut dan menimbulkan guncangan terhadap militer dan warga Zionis.
Operasi pada hari Sabtu merupakan operasi kelompok perlawanan Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya. Metode intelijen, militer dan taktis yang digunakan di dalamnya, dan beberapa peralatan dan senjata yang digunakan dalam operasi tersebut, sangat berbeda dari pertempuran pada masa lalu yang dilakukan kelompok-kelompok pejuang Palestina.
Keberanian dan kreativitas yang ditampilkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina dalam operasi "Tufan al-Aqsa" telah mengungkap dimensi baru peluang bagi front ini dan kelemahan rezim Zionis Israel.
Serangan kelompok-kelompok perlawanan Palestina dilakukan melalui darat, udara dan laut. Serangan ini meliputi semua wilayah sekitar Jalur Gaza, yang mencakup 50 pangkalan militer rezim Zionis Israel dan pemukiman-pemukiman Zionis di sekitar Gaza. Menurut pengumuman Kementerian Kesehatan Zionis, 350 Zionis tewas, 1.864 lainnya terluka, dan 750 Zionis hilang.
Salah satu ciri penting dari operasi Badai al-Aqsa adalah ketaatan penuh terhadap prinsip tindakan kejutan, yang melambangkan ketidaksiapan militer Israel untuk menghadapi para pejuang Palestina.
Dalam video-video yang dirilis menunjukkan bahwa pasukan Israel di beberapa pos pemeriksaan dan pangkalan militer terkejut dan tidak siap menghadapi serangan sehingga mereka tewas di tempat.
Direktur Pusat Institusi Brookings untuk Timur Tengah Nathan Sacks mengakui bahwa kesiapan Kataib al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, sangat mencengangkan.
"Dalam serangan mendadak besar-besaran yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada Sabtu pagi, puluhan pasukan Hamas menyusup ke kota-kota dan desa-desa Israel di bawah perlindungan ribuan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza," tulis Sacks.
Dalam sebuah artikel yang dimuat di the Wall Street Journal, disebutkan bahwa serangan Hamas terhadap Israel sebagai "kejutan besar". Surat kabar Amerika itu menggambarkan serangan Hamas sebagai kekalahan besar dan bersejarah bagi militer dan dinas intelijen Israel.
Brian Katulis, anggota senior lembaga think tank Middle East Institute di Washington mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa serangan Hamas merupakan operasi terencana yang tidak terjadi dalam semalam, dan mengejutkan bahwa rencana operasi ini tidak terdeteksi oleh Israel atau mitra-mitra keamanannya. Sungguh sangat sulit untuk menerima kekalahan besar dan bersejarah ini.
Dalam aspek militer, penggunaan senjata baru oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina menunjukkan perhatian mereka terhadap pencapaian dan pembelajaran dari perang yang terjadi belakangan ini, khususnya perang di Karabakh pada tahun 2020 dan perang di Ukraina.
Salah satu kasus penting di bidang ini adalah penggunaan quadcopter yang dilengkapi dengan mortir dan peralatan peledak lainnya untuk menghancurkan tank, kendaraan lapis baja dan personel musuh, yang telah digunakan secara efektif. Penggunaan taktik ini telah menyebabkan tank Merkava hancur, padahal tank ini memiliki sistem pertahanan aktif untuk menghadapi rudal anti-tank.
Kasus baru lainnya adalah penggunaan pesawat layang oleh pejuang Palestina untuk terbang dan menyusup ke wilayah sekitar Gaza. Penggunaan alat ini juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam kasus konfrontasi antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Zionis.
Gerakan perlawanan Palestina juga menggunakan drone bunuh diri untuk menyerang peralatan militer dan pasukan Israel. Pada saat yang sama, untuk menggerakkan kekuatan tempur, mereka menggunakan mobil-mobil pick-up dan sepeda motor, yang sangat efektif dan membuat militer Israel terkejut dan kocar-kacir.
Penggunaan berbagai jenis roket dan rudal dengan jangkauan berbeda-beda yang ditembakkan dalam jumlah ribuan oleh gerakan perlawanan Palestina telah menimbulkan kebingungan dalam sistem Iron Dome Israel, dan oleh karena itu, banyak diantaranya yang menghantam berbagai wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tel Aviv.
Pada hari Rabu (8/10/2023), gerakan Jihad Islam memamerkan rudal balistik jarak jauh baru dalam parade pasukannya, yang namanya belum diumumkan. Rudal ini dipamerkan saat upacara peringatan 36 tahun berdirinya gerakan ini, dan beberapa hari sebelum dimulainya operasi Tufan al-Aqsa (Badai Al Aqsa).
Tidak diragukan lagi, penggunaan rudal semacam itu, yang akurasi dan jangkauannya semakin meningkat dari hari ke hari, telah menjadi tantangan besar bagi militer rezim Zionis.
Dapat dikatakan bahwa operasi "Tufan al-Aqsa" tidak hanya mengubah keseimbangan antara kelompok-kelompok perlawanan Palestina dan Israel, namun juga menjadi titik balik dalam proses militer, intelijen dan persenjataan dalam konflik antara Palestina dan rezim Zionis.
6 Poin Strategis dari Operasi Tufan Al Aqsa
Operasi Tufan Al Aqsa yang tercatat sebagai serangan militer Palestina terbesar terhadap rezim Zionis Israel dalam 75 tahun lalu, memiliki berbagai poin strategis.
Batalion Ezzeddine Al-Qassam, sayat militer Hamas sejak 7 Oktober 2023 melancarkan operasi anti-Zionis yang diberi sandi Taufan Al Aqsa. Tak diragukan lagi, sampai saat ini banyak dimensi operasi Taufan Al Aqsa yang belum terkuak, tapi sejumlah dimensi strategis operasi ini yang telah tampak adalah sebagai berikut:
Batalion Ezzeddine Al-Qassam tidak melancarkan sebuah operasi yang sederhana kali ini terhadap Israel, tapi operasi Al Aqsa dalah sebuah perang hibrida dengan dimensi militer, intelijen dan media. Pejuang Hamas melancarkan perang baik dari udara, darat dan bawah tanah. Roket, paralayang, quadcopter dan drone kali ini dimanfaatkan dalam serangan udara.
Roket-roket tersebut melewati sistem Iron Dome dan menghantam daerah-daerah dan kota-kota strategis, pasukan terjun payung Palestina menggunakan paraglider (paralayang) untuk menyusup ke permukiman Zionis, quadcopter digunakan untuk menghancurkan tank Merkava, drone bunuh diri juga digunakan untuk menyerang peralatan militer dan kekuatan rezim Zionis. Pada saat yang sama, pejuang Palestina bentrok dengan tentara Israel di darat dan menggunakan terowongan tersebut untuk memasuki pemukiman dan merebut pangkalan Israel.
Selain itu, para pejuang Palestina dalam operasi Tufan Al Aqsa memiliki keterikatan media. Dengan kata lain, bersamaan dengan serangan militer hebat yang mereka lakukan terhadap Zionis, mereka mempublikasikan gambar-gambar kekalahan tersebut menggunakan ponsel, termasuk penghancuran tank Merkava, penangkapan tentara Zionis, penangkapan militer, perebutan pangkalan dan pelarian para pemukim.
Abdul Bari Atwan, seorang analis Palestina terkemuka, mengatakan: “Gambar langsung, audio dan video tidak berbohong. Pejuang Palestina telah membunuh ratusan Zionis dan melukai lebih dari dua ribu orang, dan tak terhitung banyaknya dari mereka yang ditangkap hidup atau mati dan disimpan di tempat yang aman untuk digunakan sebagai kartu kuat untuk pembebasan semua pahlawan dan pejuang Palestina dari penjara rezim penjajah. Gambar-gambar ini didokumentasikan sepenuhnya dan telah dipublikasikan di semua jejaring sosial. Ini sendiri merupakan perang lain dalam bentuk perang media yang mempunyai dampak negatif yang tinggi terhadap moral tentara rezim pendudukan dan pemukimnya.”
Kekalahan militer paling besar dalam sejarah Israel
Poin strategis kedua adalah operasi Tufan Al Aqsa menorehkan kekalahan militer paling parah dalam sejarah rezim Zionis. Alasan utama hal ini adalah jumlah korban tewas dan teluka dari pihak Zionis. Berdasarkan data terbaru yang diumumkan media Israel, 750 Zionis terbunuh dalam operasi ini, padahal dalam perang 12 hari Pedang Al Quds tahun 2021, hanya 14 Zionis yang terbunuh.
Sementara itu, lebih dari 2000 Zionis terluka dalam operasi Tufan Al Aqsa. Dalam operasi ini, lebih dari 5.000 roket ditembakkan ke wilayah pendudukan hanya dalam waktu 8 jam, sedangkan 4.500 roket ditembakkan dalam 12 hari dalam operasi Pedang Al Quds. Hal penting lainnya adalah tertangkapnya puluhan tentara Israel dalam operasi Tufan Al Aqsa, sebuah hal yang bisa mempunyai konsekuensi penting, termasuk fakta bahwa hal itu bahkan bisa berujung pada pembebasan seluruh 5.000 tahanan Palestina karena Israel sebelumnya sudah membuktikannya bahwa Tel Aviv bahkan rela membebaskan ratusan tahanan Palestina dengan imbalan pembebasan satu tahanan Zionis di tangan pejuang Palestina. Selain itu, dalam Tufan Al Aqsa, 912 kilometer persegi wilayah pendudukan dibebaskan, yaitu tiga kali luas Jalur Gaza.
Abdul Bari Atwan mengatakan, “Ini adalah pukulan mematikan militer, politik dan psikologis terbesar terhadap institusi militer, keamanan dan politik penting rezim Zionis dalam 50 tahun terakhir, terutama sejak perang Oktober 1973; Karena para pejuang perlawanan mengincar kedalaman keamanan penjajah. Kita melihat bagaimana para pemukim zionis lari ketakutan dan meminta bantuan kepada militer, polisi, tentara Israel dan aparat keamanan, namun tidak ada yang menjawab, inilah puncak keruntuhan tentara Israel yang tergolong sebagai tentara terkuat keempat di dunia."
Hasan Hanizadeh, pakar Asia Barat menyebutkan, "Dalam waktu kurang dari 8 jam, setidaknya 5.000 rudal berpemandu presisi dan 100 drone penghindar radar diluncurkan oleh Hamas menuju fasilitas militer dan ekonomi Israel di wilayah pendudukan, dan Iron Dome Israel gagal mencegat rudal-rudal tersebut. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, tentara Zionis mengerahkan seluruh pasukan cadangannya dan ini menunjukkan bahwa situasi di wilayah pendudukan sangatlah kritis."
Sebuah syok besar dan kejutan informasi bagi rezim Zionis
Prinsip kejutan bisa dikatakan sebagai salah satu prinsip militer terpenting yang ditampilkan pejuang Hamas dalam Tufan Al Aqsa. Liputan media mengenai operasi Tufan Al Aqsa sukses besar dan menunjukkan bahwa waktu berbulan-bulan telah dihabiskan untuk operasi ini. Tidak diragukan lagi, para pejuang Hamas dilatih untuk melakukan operasi ini, termasuk penggunaan paralayang dan quadcopter, namun Zionis tidak dapat memperoleh tanda-tanda apapun mengenai hal ini. Oleh karena itu, operasi Tufan Al Aqsa jelas telah menimbulkan keterkejutan dan kebingungan bagi Zionis dan telah menimbulkan guncangan besar bagi otoritas politik dan militer rezim ini. Yang membuat kegagalan intelijen rezim Zionis ini semakin berat adalah rezim ini mempunyai banyak mata-mata, termasuk di jalur Gaza, namun mata-mata tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.
Dalam sebuah laporan mengenai operasi pasukan perlawanan Palestina melawan posisi rezim Zionis, majalah Inggris The Guardian menulis, “Serangan mendadak Hamas terhadap Israel akan dikenang sebagai kegagalan intelijen selama berabad-abad. Dalam beberapa jam, puluhan pejuang Gaza menyerbu pagar perbatasan di selatan Israel dan mengejutkan militer setempat. Orang-orang bersenjata menculik dan membunuh warga Israel di wilayah perbatasan selatan dan memfilmkan serangan tersebut ketika mereka maju di beberapa lokasi. Jika operasi Hamas mengejutkan, itu karena mekanisme Israel di wilayah Palestina sangat kompleks dan agresif, dan memantau aktivitas Hamas adalah salah satu tugas terpenting lembaga keamanan Israel."
Media Inggris ini menambahkan,“Meskipun industri teknologi mata-mata Israel adalah salah satu yang paling maju di dunia, seperti yang ditunjukkan dalam kasus perangkat lunak mata-mata Pegasus, industri tersebut tidak mengidentifikasi operasi Hamas. Hal ini menunjukkan bahwa Hamas, meski selalu bertekad dan mampu melakukan perencanaan jangka panjang, kini jauh lebih mahir dalam menghadapi tantangan militer dan telah melakukan banyak upaya dalam perencanaan dan mengidentifikasi kerentanan Israel.”
Operasi Tufan Al Aqsa selain merupakan kekalahan besar rezim Zionis, juga menunjukkan perencanaan cerdas Hamas. Rezim Zionis ketika mengalami kekalahan militer, intelijen dan keamanan terhadap Hamas dan bangsa Palestina, juga pada dasarnya Palestina lebih lemah dari sisi intelijen dan militer di banding dengan kubu muqawama lainnya seperti Hizbullah.
Terlepas dari pelatihan yang diterima pasukan Hamas tanpa disadari oleh Zionis, waktu pelaksanaan operasi juga sangat penting. Operasi ini dilakukan dalam situasi banyak kekuatan rezim Zionis yang sedang libur hari raya. Dikatakan bahwa 1.000 pasukan Hamas memasuki pemukiman dan bahkan menangkap tentara senior Israel. Selain itu, kecerdasan Hamas sebelum melakukan operasi dan selama dua tahun terakhir menjadi penting karena Hamas membiarkan rezim Zionis membayangkan bahwa gerakan ini tidak lagi percaya pada perlawanan dan perjuangan serta menginginkan kompromi dengan rezim Zionis dan memiliki perselisihan dengan Jihad Islam Palestina.
Kesan yang ditimbulkan oleh Zionis ini membuat mereka bahkan tidak membayangkan serangan militer yang dilakukan Hamas, apalagi melakukan serangan militer terbesar terhadap Israel sepanjang sejarah rezim ini. Serangan ini memberikan garis yang salah mengenai perbedaan antara Hamas dan Jihad Islam dan membuktikan bahwa perlawanan Palestina telah menjadi lebih kuat dari sebelumnya dan telah berubah dari intifada dengan batu menjadi perang dengan peralatan militer modern.
Potensi Keruntuhan Kabinet Netanyahu
Perang terjadi ketika rezim Zionis dalam kondisi paling rentan secara internal. Tahun 2018, kekalahan terhadap Gaza juga membuat keruntuhan kabinet Israel, dan terbentukan pemilu parlemen tanpa akhir (selama lima kali pemilu). Kini salahs atu dampak dari perang ini adalah potensi kian kuatnya friksi di dalam bumi pendudukan, dan keruntuhan kembai kabinet Netanyahu, dan bahkan berakhirnya umur dan aktivitas politik perdana menteri Israel ini, karena kekalahan politik terparah dalam sejarah Israel akan tercatat atas nama Netanyahu.
Faktanya, Tufan Al Aqsa membuktikan perilaku rasis dan ekstremis kabinet Netanyahu, dan operasi ini membuktikan bahwa kekerasan dan rasisme yang berlebihan terhadap warga Palestina tidak hanya akan menyebabkan mereka mundur, tetapi juga membuat perlawanan semakin kuat, dan runtuhnya kabinet Israel serta intensifikasi perselisihan internal.
Masa Depan Kelam bagi Normalisasi Hubungan dengan Israel
Poin lain adalah perang meletus ketika Israel dan Amerika Serikat terus memajukan proyek normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam statemennya seraya mengkritik rezim Zionis menyatakan bahwa perang ini akibat dari kekerasan rezim Israel. Dalam statemen ini disebutkan, Arab Saudi mengulangi peringatannya yang berulang-ulang tentang bahaya ledakan situasi akibat pendudukan yang terus berlanjut dan perampasan hak-hak sah rakyat Palestina, serta pengulangan tindakan provokatif yang ditargetkan terhadap tempat-tempat suci mereka. Secara umum, Tufan Al Aqsa dapat dikatakan menghidupkan kembali semangat anti-Israel di kawasan Asia Barat.
Poin terakhir adalah, Tufan Al Aqsa dilancarkan kurang dari sepekan dari statemen terbaru Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei yang mengatakan, "Pemerintah-pemerintah yang melakukan pertaruhan (berjudi) normalisasi dengan rezim Zionis harus menyadari bahwa, seperti yang dikatakan orang-orang Eropa, mereka bertaruh pada pihak yang akan kalah."
Kehancuran dari Dalam
Ini adalah pekan kedua serangan berturut-turut rezim Zionis terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza yang diblokade, dan serangan ini semakin gencar dan luas.
Israel juga menorehkan namanya dalam sejarah sebagai pelaku Holocaust abad dengan menjatuhkan bom satu ton hadiah Amerika ke Rumah Sakit Al Ahli Baptist di Jalur Gaza. Sementara Amerika Serikat juga tercatat sebagai mitra kejahatan Israel dan Netanyahu, baik dengan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB atau pun melalui kunjungan Presiden Joe Biden ke Tel Aviv.
Penjajah Zionis Selasa malam lalu dalam sebuah aksi kriminal dan kejahatan membombardir RS Al Ahli Baptist di Jalur Gaza dan menggugurkan lebih dari seribu warga tertindas Palestina termasuk ratusan anak-anak.
Serangan brutal Zionis ke RS Al Ahli Baptist di Gaza, serta pembantaian sadis perempuan dan anak-anak serta pria merupakan kejahatan perang terbesar dan holocaust abad.
Menyusul kejahatan mengerikan rezim penjajah al-Quds terhadap RS Al Ahli Baptist di Jalur Ghaza, kantor media pemerintah di Gaza mengumumkan, kejahatan yang dilakukan Israel terhadap RS Al Ahli sebuah holocaust sejati dan kejahatan abad 21.
Kepala-kepala yang terpotong dan badan yang hancur anak-anak, serta badan tanpa tangan, kaki atau kepala bercampur menjadi satu, seluruhnya adalah gambar yang sulit diterima dan akhir zaman hasil dari kejahatan bersejarah Zionis di RS Al Ahli Baptist di Jalur Gaza.
Para korban ini tengah berada di rumah sakit tersebut untuk berobat, atau mengingat hukum internasional, mereka menganggap akan aman dari serangan rezim Zionis.
Menurut keterangan Departemen Kesehatan Palestina, seluruh korban serangan brutal Zionis ke RS Al Ahli di Gaza adalah warga sipil.
Sepanjang sejarah, negara-negara yang tengah berperang seluruhnya mematuhi hukum internasional paling minim, termasuk tidak menyerang rumah sakit dan balai pengobatan, tapi rezim Israel tidak mematuhi hukum mana pun, dan menyusul respon komunitas global, Tel Aviv ingin melepaskan diri dari tanggung jawab serangan tersebut.
Seakan-akan Zionis berargumentasi dengan Talmud untuk melakukan kejahatannya, di mana di kitab tersebut ditulis, "Selain Yahudi, meski mereka orang baik dan saleh, tapi tetap harus dibunuh."
Salah satu karakteristik operasi Badai Al Aqsa adalah sejak awal operasi tingkat korban, baik korban terbunuh, atau terluka, maupun tawanan perang, seluruhnya menguntungkan Palestina. Oleh karena itu, salah satu tujuan Zionis sejak awal adalah membuat korban sebanyak-banyaknya dari pihak Palestina, sehingga keseimbangan akan berubah menguntungkan mereka.
Untuk mencegah refleksi kejahatannya di Gaza, yang nantinya dapat menjadi dokumen untuk mengutuk para pejabat militer dan politik rezim ini, terutama anggota kabinet ekstrem Netanyahu, rezim Zionis sengaja menyasar jurnalis, sehingga lebih dari 18 jurnalis dari media berbeda telah dibunuh.
Dengan demikian, untuk mengambil lebih banyak korban di pihak Palestina, kabinet Netanyahu yang ekstrem dan sayap kanan, selain menggunakan bom berat dan pembakar, juga dengan sengaja menargetkan para penyelamat dan pada saat yang sama mencegah masuknya fasilitas dan peralatan medis ke Gaza.
Meskipun jumlah korban warga Palestina kini telah mencapai beberapa kali lipat jumlah korban di Israel, baik rezim Zionis maupun pendukung Baratnya tidak puas dengan hal ini.
Selama beberapa hari terakhir, rezim Zionis telah menuntut kepergian lebih dari satu juta penduduk Jalur Gaza utara dari daerah ini guna mempersiapkan serangan darat di Jalur Gaza, namun karena penduduk Gaza menolak untuk meninggalkan wilayah ini, dan pada saat yang sama Mesir tidak mengizinkan mereka memasuki wilayahnya, oleh karena itu, rezim pembantai anak ini sengaja menyerang rumah sakit Al Ahli Baptist untuk memaksa warga Gaza keluar dari daerah ini.
Menurut Statuta Roma, ada empat tindakan kriminal atau kejahatan internasional yang termasuk dalam yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional, yang meliputi genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi.
Seluruh bukti dari empat kejahatan ini termanifestasi dalam serangan dua pekan lalu rezim Zionis.
Petinggi Zionis dengan terang-terangan menggunakan kata-kata atau mengambil sikap yang masuk dalam kewenangan ICC, dan jika ada tekad politik, maka mereka dapat diajukan ke meja hijau.
Selain itu, negara-negara Islam dapat membentuk pengadilan khusus untuk menindaklanjuti kejahatan rezim Zionis Israel.
Pengusiran duta besar Israel dari negara-negara Islam dan Arab, boikot produk Amerika dan Israel serta negara Barat lainnya yang menciptakan zona aman bagi berlanjutnya kejahatan di Gaza, termasuk langkah efektif lainnya di bidang ini.
Berdasarkan hal tersebut, Menteri Luar Negeri Iran, dalam pertemuan luar biasa Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait Palestina yang diselenggarakan di Jeddah pada hari Rabu dengan dihadiri para menteri luar negeri dari 57 negara Islam dari berbagai benua, mengajukan empat usulan antara lain: memutuskan hubungan negara-negara Islam dengan rezim Zionis, boikot total terhadap rezim ini, pengiriman tim pencari fakta Islam dan mengadakan pengadilan kejahatan perang atas kejahatan Zionis kepada anggota OKI untuk mengambil keputusan yang menentukan.
Meskipun sebagian dari cakupan dan intensitas tindakan rezim Zionis terhadap warga sipil Gaza berasal dari sifat rasis rezim ini dan pendekatan kabinet Netanyahu yang ekstremis dan sayap kanan, namun sebagian lagi berasal dari kelambanan negara- organisasi dan lembaga internasional serta regional, serta pendekatan ganda pemerintah Barat, yang membuka zona aman bagi berlanjutnya kejahatan israel dengan memveto resolusi yang diusulkan.
Dalam hal ini, meskipun Dewan Keamanan PBB mengadakan dua pertemuan dalam dua minggu terakhir setelah dimulainya babak baru serangan rezim Zionis di Gaza, kedua pertemuan tersebut tidak berhasil karena veto AS, sementara itu, isi resolusi tersebut sepenuhnya bersifat kemanusiaan dan berdasarkan prinsip dan hukum internasional, menekankan perlunya membantu warga sipil yang berada di bawah pengepungan Israel.
Tor Wennesland, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu waktu setempat: Ini adalah salah satu momen tersulit yang dihadapi rakyat Israel dan Palestina dalam 75 tahun terakhir. Kita berada di tepi jurang yang dalam dan berbahaya yang dapat mengubah arah konflik Israel-Palestina, serta seluruh kawasan. Risiko meluasnya konflik “sangat nyata dan sangat berbahaya.”
Pada mulanya alasan veto terhadap rancangan resolusi pertama dianggap karena presentasi Rusia, namun veto terhadap rancangan resolusi yang diajukan Brazil menunjukkan bahwa negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Biden sendiri, sepenuhnya bermain di lapangan Netanyahu demi kebutuhan internal mereka sendiri, seperti menutupi ketidakmampuan menghadapi operasi al-Aqsa atau menciptakan persatuan internal ilusi untuk membendung perpecahan internal, ia telah menempatkan pembunuhan yang disengaja dan pembantaian serta pemindahan paksa lebih dari sekedar dua juta penduduk Jalur Gaza dalam agenda tersebut dan hal itu dilakukan dengan segala cara, bahkan jika dia harus melakukan kejahatan perang.
Resolusi yang diusulkan oleh Brasil mendapat suara dari 12 negara, Albania, Brasil, Cina, Ekuador, Prancis, Gabon, Ghana, Jepang, Malta, Mozambik, Swiss, dan Uni Emirat Arab, satu suara menentang Amerika Serikat, dan dua negara, Rusia dan Inggris, juga abstain.
Dengan hasil suara menentangnya, Amerika memveto resolusi yang menyerukan “jeda kemanusiaan” untuk mengirimkan bantuan penting kepada jutaan orang di Gaza.
Di sisi lain, Joe Biden yang sebelumnya menolak bertemu dengan Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, tapi akhirnya perdana menteri Israel ini melakukan sesuatu yang memaksa Biden menangguhkan seluruh aktivitasnya dan di usianya yang tua terpaksa berkunjung ke bumi Palestina pendudukan.
Kunjungan ini digelar ketika Israel menggunakan bom satu ton hadiah dari Amerika untuk membantai warga sipil yang berlindung di Rumah Sakit Al Ahli Baptist. Warga ini setelah mendengar jaminan Israel menganggap akan aman dari serangan udara rezim ilegal ini. Selain itu, berdasarkan prinsip dan hukum internasional, serangan terhadap warga sipil dan pusat-pusat publik seperti rumah sakit adalah sebuah kejahatan perang.
Meski demkian mengingat standar ganda yang menguasai lembaga internasional, dan juga karena dukungan pemerintah Barat khususnya AS, kejahatan rezim Zionis tidak pernah dikejar atau diadili. Oleh karena itu, Israel dengan tenang dan kian berani melakukan kejahatan. Dari sudut pandang ini, maka sebagian tanggung jawab kejahatan Israel berada di pundak pemerintah Barat dan otoritas politik serta keamanan internasional seperti Dewan HAM dan juga otoritas internasional seperti Pengadilan Kriminal Internasional.
Presiden Amerika dalam pidatonya di akhir kunjungannya ke bumi Palestina pendudukan mengonfirmasi kesepakatan Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, tapi Reuters mengutip kantor Netanyahu menulis bahwa masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza tidak mungkin tanpa pembebasan para sandera (tawanan Zionis).
Presiden Amerika juga mengatakan, "Kami tidak akan bersikap netral terhadap peristiwa 7 Oktober. Apa yang terjadi di Israel (Wilayah Pendudukan Palestina) adalah 15 kali lipat dari apa yang terjadi pada 11 September. Orang Israel dan Amerika disandera. Saya akan mendorong Kongres untuk meningkatkan bantuan, termasuk senjata, kepada Israel."
Dalam hal ini, kunjungan Biden ke Palestina pendudukan, di tengah-tengah pembantian besar-besaran warga Gaza, khususnya anak-anak dan perempuan, bukan saja mengubah Amerika menjadi mitra kejahatan Netanyahu, karena bukan saja pembantaian dengan Jet tempur F-16 dan bom satu ton Amerika, bahkan kunjungan ini akan mendorong rezim Zionis melanjutkan kejahatan dan melancarkan serangan darat untuk menghancurkan total Jalur Gaza. Dari sudut pandang ini, sepertinya hasil dari kunjungan Biden ke Israel adalah berlanjutnya serangan Zionis dan kian gencarnya brutalitas rezim penjajah Al Quds.
Imam Hasan Askari, Hujjah Tuhan ke-11
Momen penting dalam kehidupan Imam Hasan Askari as adalah kelahiran putra beliau. Berita gembira sampai ke telinga masyarakat bahwa orang yang akan membebaskan dunia dari penindasan dan ketidakadilan adalah putra Imam Askari tersebut. Ia tidak lain adalah juru selamat umat manusia yang kebangkitannya akan menghapus penindasan di muka bumi. Oleh karena itu, Dinasti Abbasiah mencemaskan kelahiran putra Imam Askari itu.
Imamah dalam terminologi Islam adalah kelanjutan risalah kenabian Nabi Muhammad Saw. Maka tidak diragukan dengan mengikuti ajaran agung ini, umat Islam akan terlindung dari berbagai bahaya dan ancaman, sehingga bisa mengelola urusannya dengan baik. Karena itu pula atas dasar hikmah-Nya dan kebutuhan manusia akan pemimpin, Allah Swt mengangkat para Imam sebagai hujjah-Nya di muka bumi. Hujjah secara etimologi bermakna bukti, dalil atau argumen. Al Quran, akal, nabi dan para penggantinya, begitu juga ulama yang membimbing masyarakat, adalah hujjah Tuhan bagi manusia.
Imam Ali as berkata, bumi tidak akan pernah kosong dari hujjah Tuhan, baik yang kasatmata dan dikenal, maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia. Rahasia Ilahi diserahkan kepada mereka dan barangsiapa yang berada dalam lindungannya, maka ia berdiri di jalan kebenaran. Mereka adalah khazanah ilmu Ilahi dan penjaga agama-Nya. Mereka layaknya gunung yang menjulang tinggi sehingga Islam kokoh karena keberadaannya.
Hari ini di tahun 232 Hijriah, di kota Madinah, Imam Hasan Askari as terlahir ke dunia. Di masa kanak-kanak atas paksaan Khalifah Bani Abbas, ia bersama ayahnya Imam Hadi as harus meninggalkan Madinah dan tinggal di kota Samarra, pusat kekuasaan Dinasti Abbasiah kala itu. Meski hidup tidak lebih dari 28 tahun, namun Imam Askari banyak mewariskan ajaran luhur Islam.
Dalam riwayat disebutkan bahwa Imam Askari memiliki perangai yang penuh kasih sayang dan kelembutan. Beliau memiliki daya tarik akhlak yang begitu kuat sehingga setiap orang yang melihat wajahnya akan terpengaruh. Sejarah mencatat ada orang-orang yang menjauhi Imam Askari karena tidak mengenalnya, namun setelah bertemu dengan beliau, berubah total dan menjadi sahabat setia beliau. Di antaranya cerita tentang dua petugas penjara paling bengis yang ditugaskan untuk menyiksa Imam Askari. Ketika Imam Askari berada dalam penjara Khalifah Abbasi, para tahanan terpengaruh perkataan Imam karena sering bertemu dengan beliau dan mengalami perubahan yang luar biasa dalam dirinya.
Masa kepemimpinan Imam Askari berlangsung sekitar enam tahun dan sebagian besar waktunya dihabiskan dalam pengasingan dan penjara. Imam Askari hidup sezaman dengan tiga khalifah Bani Abbas, Mu'taz, Muhtadi dan Mu'tamid. Di masa tirani Bani Abbas yang begitu keras, Imam Askari punya sangat sedikit kesempatan untuk membuka kelas atau diskusi. Beliau bahkan sangat kesulitan untuk berhubungan langsung dengan masyarakat atau para pencari kebenaran. Oleh karena itu Imam Askari menggunakan berbagai metode, terutama lewat surat menyurat, untuk menjelaskan ajaran Islam.
Ali bin Muhammad Al Maliki yang lebih dikenal dengan Ibnu Shabag, salah satu intelektual terkemuka Islam terkait Imam Askari berkata, dia satu-satunya di masanya, tidak ada yang mampu menandinginya. Dengan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaannya, ia menyelesaikan satu persatu permasalahan masyarakat. Begitu juga dengan kekuatan pemikirannya, ia mengungkap kebenaran. Para sejarawan sepakat bahwa Imam Askari adalah mata air pengetahuan dan makrifat Ilahi. Beliau adalah orang paling berpengetahuan di zamannya. Ilmu beliau di berbagai bidang, baik ilmu aqli maupun naqli, tidak ada bandingannya.
Masa keimamahan Imam Askari termasuk masa paling penuh kekacauan di tubuh pemerintahan Bani Abbas. Ketidakcakapan khalifah dan pertikaian di antara pejabat istana, ketikdapuasan masyarakat dan kebangkitan berkelanjutan serta menyebarnya pemikiran menyimpang, di antara faktor gejolak politik dan sosial di masa itu. Para penguasa menjajah masyarakat dan membangun istana-istana mewah dan megah dengan uang rakyat, dan sama sekali tidak mempedulikan penderitaan mereka.
Imam Askari meski berada dalam lingkaran penjagaan ketat penguasa Abbasi, kekacauan situasi sosial dan pendeknya masa keimamahan beliau, namun berhasil mendidik sejumlah murid unggul yang masing-masing memberikan sumbangan berharga dalam penyebaran budaya dan ajaran hakiki Islam. Jumlah murid beliau mencapai lebih dari ratusan orang termasuk beberapa murid unggul. Di masa Imam Askari, kota-kota dan daerah seperti Kuffah, Baghdad, Nesyabur, Qom, Khorasan, Yaman, Rey, Azerbaijan dan Samarra adalah pusat-pusat konsentrasi penting Syiah kala itu.
Dalam menyebarkan budaya Syiah dan ilmu pengetahuan, Imam Askari menulis banyak surat untuk masyarakat seperti surat beliau untuk Syiah di Qom dan Nesyabur. Imam Askari juga menulis sejumlah buku untuk menyebarluaskan ajaran Islam dan menjaga benteng akidah. Salah satunya adalah tafsir sebagian surat Al Quran. Buku lain yang ditulis Imam Askari mencakup fikih dan seputar masalah halal haram. Beliau selalu memberikan apresiasi tinggi kepada para penulis dan pembuat karya ilmiah yang menyebabkan tersebarluasnya ilmu pengetahuan dan tumbuhnya kesadaran di tengah masyarakat.
Para penguasa Bani Abbas merasa cemas dengan kelahiran putra Imam Hasan Askari karena mereka mendengar hadis-hadis tentang kelahiran Juru Selamat dunia itu. Hadis-hadis yang menyebutkan bahwa pengganti Nabi Muhammad Saw berjumlah 12 orang dan semuanya berasal dari Quraysh, banyak ditulis dalam sumber-sumber hadis Ahlu Sunnah. Begitu juga kalimat seperti Mahdi dari Quraysh atau Mahdi salah satu putra Fathimah, dijelaskan di banyak sumber hadis terpercaya Ahlu Sunnah.
Oleh karena itu, para penguasa Bani Abbas, mengontrol pergerakan Imam Askari dengan penuh kekhawatiran. Pasalnya, mereka mengetahui dengan baik bahwa Imam Askari adalah pengganti Nabi ke-11 dan itu berarti pertanda bahwa janji kemunculan Juru Selamat akan segera tiba.
Penjagaan Bani Abbas terhadap Imam Askari begitu ketat sampai-sampai mereka menetapkan jadwal khusus yang mengharuskan beliau hadir di pusat pemerintahan Bani Abbas di hari-hari yang telah ditentukan setiap pekan. Namun upaya keras Bani Abbas tidak mampu membendung kehendak Allah Swt dan Imam Mahdi af putra Imam Hasan Askari akhirnya terlahir ke dunia.
Imam Askari merahasiakan kelahiran putranya. Hal itu dilakukan agar musuh yang ingin membunuh beliau tidak mengetahuinya. Namun Imam Askari memberitahu sejumlah orang tertentu yang menjadi kepercayaannya terkait kelahiran Imam Mahdi, bahkan menunjukkan kepada sebagian mereka, sehingga masyarakat tidak akan kebingungan mengenal Imam Zamannya selepas kepergiannya.
Pasca kesyahidan Imam Askari, para sahabat sepakat bahwa Imam Mahdi adalah pengganti Imam terdahulu yang telah ditetapkan Allah Swt. Satu lagi langkah terukur Imam Askari adalah membangun kesiapan masyarakat untuk menyambut masa keghaiban, karena ghaibnya Imam Mahdi adalah masalah yang tidak biasa dan memerlukan persiapan. Sebelum masa keghaiban, para pengikut dan sahabat Ahlul Bait as bisa bertemu langsung dengan Imam dan menyampaikan permasalahan serta pertanyaan mereka.
Tibanya masa keghaiban membuat masyarakat yang terbiasa berhubungan langsung dengan Imam Zaman mereka, berada pada situasi sulit yang tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dengan Imamnya. Imam Askari harus mempersiapkan masyarakat menghadapi masa keghaiban, maka dari itu beliau mendidik sejumlah sahabat yang kelak ditugasi memikul tanggung jawab di masa keghaiban Imam Mahdi.
Imam Askari menganjurkan agar masyarakat menemui para fakih dan periwayat hadis Ahlul Bait as dan memperoleh penjelasan tentang ajaran hakiki Islam. Hadis Imam Mahdi ini contohnya, fakih yang menjaga diri dan kesuciannya serta menjaga agamanya, memerangi hawa nafsunya dan mematuhi perintah Allah Swt, maka masyarakat awam harus mengikuti dan bertaklid kepada mereka.
Salah satu karakteristik menonjol Imam Askari adalah tidak pernah tunduk pada penguasa zalim dan tekad kuat beliau untuk menyebarluaskan pemikiran dan ajaran hakiki Islam. Mu'tamid Abbasi, salah satu khalifah Bani Abbas mengakui kapasitas spiritual dan keilmuan Imam Askari. Ia menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat mendahulukan Imam Askari dari orang lain.
Ia merasa berlanjutnya aktivitas Imam Askari dapat memperlemah fondasi pemerintahannya. Oleh karena itu, Mu'tamid memutuskan untuk membunuh Imam di saat beliau masih berusia 28 tahun. Lebih dari itu karena dari Imam Askari akan lahir seorang Juru Selamat yang akan membebaskan dunia dari penindasan dan memenuhinya dengan keadilan.
Imam Hasan Askari berkata, kami adalah perlindungan bagi orang-orang yang berlindung kepada kami dan cahaya bagi orang-orang yang mendambakan kesadaran dari kami. Orang-orang yang mencintai kami Ahlul Bait akan bersama kami di surga yang paling tinggi.