
کمالوندی
Hari Quds Sedunia; Hari Solidaritas dengan Rakyat Palestina
Hari Quds di hari Jum'at terakhir di bulan Ramadan yang ditetapkan oleh Imam Khomeini tahun 1358 Hs (1979) dijadikan hari resmi untuk mendukung rakyat Palestina.
Tahun ini, mengingat kemungkinan pengumuman Idul Fitri dan hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan, diputuskan untuk menetapkan hari Jumat tanggal 25 Ramadan sebagai Hari Quds.
16 Mordad 1358 HS (7 Agustus 1979), kurang dari satu tahun usia Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini menyeru muslim dunia di hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan sebagai "Hari Quds" menunjukkan solidaritas mereka dalam mendukung hak-hal legal rakyat muslim Palestina dengan menggelar pawai. Sebelumnya PBB juga telah mencatat hari simbolis lain seperti Hari Bumi oleh Palestina atau Hari Solidaritas dengan Rakyat Palestina, tapi Hari Quds dari berbagai sisi memiliki perbedaan esensial dengan hari simbolis sebelumnya, dan oleh karena itu, Hari Quds juga memiliki berbagai fungsi lain.
Dukungan Umat Islam untuk perjuangan Palestina dan pernyataan kebencian dan muak yang diperbarui terhadap perampas Al-Quds Al-Sharif pada Hari Al-Quds Sedunia tidak diragukan lagi akan mengarah pada produksi kekuatan ganda untuk berlanjutnya perlawanan rakyat Palestina yang tertindas dan deklarasi pembatalan perjanjian keji dan curang yang dikenal dengan Perjanjian Abraham dan mengutuk normalisasi hubungan dengan rezim Zionis dan pendudukan juga akan menjadi salah satu konsekuensinya.
Tahun ini, peringatan Hari Quds Sedunia akan diadakan sementara rezim Zionis lebih rapuh dari sebelumnya di jalur pembusukan dan kehancuran, kecepatan perkembangan di wilayah pendudukan menunjukkan fakta bahwa Palestina sedang melalui hari-hari yang menentukan dan apa yang terjadi di beberapa bulan terakhir, khususnya di Tepi Barat, menandakan masuknya generasi baru Palestina ke dalam medan perjuangan intifada dan anti-pendudukan.
Dengan demikian, situasi saat ini dianggap sebagai salah satu masa paling kritis bagi rezim Zionis, karena eskalasi krisis internal, peningkatan kekuatan dan stabilisasi posisi kekuatan perlawanan, serta penyebaran perjuangan Palestina ke Tepi Barat, mempersulit situasi rezim Zionis dan menurut beberapa pengamat, bahkan telah menempatkan rezim ini di ambang kehancuran. Hari Quds adalah hari Islam; Imam Khomeini mengatakan tentang Hari Quds, "Hari Quds bukan hanya hari Palestina, itu adalah hari Islam. Hari Quds bersifat universal dan bukan hari yang hanya didedikasikan untuk Quds. Itu adalah hari bagi yang tertindas untuk menghadapi yang sombong."
Padahal, Hari Quds merupakan simbol persatuan dan kemauan umat Islam melawan kejahatan rezim Zionis di Palestina dan negara-negara Islam lainnya. Ini adalah hari bagi yang tertindas di dunia untuk berdiri melawan yang angkuh dan hari teriakan penindasan sebuah bangsa yang, dengan darah anak-anaknya, menghilangkan tabir dari wajah mengerikan rezim perampas Zionis. Penetapan Jumat terakhir bulan Ramadan sebagai Hari Quds mendapat dukungan dari banyak intelektual dan seniman dunia, dan hari ini selain Iran, prosesi dan acara pada Hari Quds diadakan di berbagai negara di dunia, dan menurut sumber berita, jumlah ini mencapai 80 negara di berbagai benua di dunia.
Al-Quds Sharif, kiblat pertama umat Islam; Alasan keberadaan Masjid Al-Aqsa sangat berharga dan sangat penting tanah suci ini, tempat para nabi tinggal dan diutus, adalah kiblat pertama umat Islam dan tempat kenaikan surgawi Nabi Muhammad Saw terlebih lagi, Yerusalem juga penting secara religius bagi orang Yahudi dan Kristen.
Para pemimpin Zionisme telah mengikat kehidupan dan kelangsungan rezim palsu mereka ke kota suci ini. Dalam hal ini selama dekade terakhir, terutama selama dua dekade terakhir, para pemimpin Zionis telah mengabdikan sebagian besar dan signifikan dari prioritas program lunak, serta sejumlah besar kekuatan mereka, untuk penciptaan distrik Zionis dan Yudaisasi wilayah pendudukan yang berpusat di Quds Sharif yang saat ini dibarengi dengan dana miliaran dolar. Sejatinya fokus intens pada perluasan pemukiman Zionis dan Yudaisasi wilayah pendudukan, terutama daerah sekitar Quds, adalah tema utama dari rencana rezim Zionis untuk menghancurkan Quds.
Menyebarkan budaya perlawanan dan intifada; Ritual tahunan Hari Quds Sedunia membawa perluasan budaya perlawanan dan intifada di opini publik negara-negara Muslim, serta mengungkap sifat palsu rezim Zionis kriminal dan pembunuh anak di dunia, dan penekanan baru tentang perlunya persatuan yang lebih besar melawan rezim Zionis, dan penekanan kembali akan urgensi persatuan lebih besar dalam melawan rezim Zionis sebagai musuh utama dan bersama bangsa Muslim serta seluruh umat manusia.
Orang-orang Palestina, yang pada awalnya menggunakan batu untuk menghadapi penjajah Zionis, kini dilengkapi dengan senjata seperti roket dan memiliki motivasi yang meningkat untuk mengusir penjajah dari tanah mereka. Isu yang sangat mengkhawatirkan rezim Zionis adalah melemahnya keamanan dan intensifikasi aktivitas pemuda dan kelompok rakyat Palestina dalam menghadapi rezim ilegal ini.
Kini kelompok muqawama seperti Arin al-Usud juga turun ke medan dan melawan rezim penjajah, serta menjadi ancaman strategis bagi Zionis. Oleh karena itu, proses kompromi dan perundingan sejumlah rezim Arab sampai saat ini belum membuahkan hasil bagi Zionis, dan kini bukan hanya rakyat Tepi Barat Sungai Jordan yang bergabung dengan perjuangan rakyat Gaza, bahkan kelompok muqawama juga mulai meluas dan kian kuat.
Pentingnya Hari Quds dari perspektif Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam; Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, telah berulang kali menekankan pentingnya Hari Quds Sedunia dan menganggap masalah ini lebih dari sekadar hanya masalah Palestina. Rahbar juga menunjukkan bahwa rezim Zionis adalah teroris, dan menyerukan perlunya melawan rezim ini. “Kita tengah menyongsong Hari Quds; Hari Quds sangat penting. Bukan hanya kita membela bangsa yang tertindas yang telah diusir dari tanah air dan rumahnya; Kita sebenarnya berurusan dengan sistem politik yang menindas dan arogan. Hari ini membela Palestina adalah membela kebenaran, sebuah kebenaran yang jauh lebih luas dari masalah Palestina. Hari ini, perang melawan rezim Zionis adalah perang melawan arogansi, perang melawan sistem dominasi. Seperti yang Anda lihat, Anda yang berbicara menentang rezim Zionis, pejabat dan politisi Amerika itu merasakan permusuhan dengan Anda, dia merasa bahwa Anda telah memukulnya, itulah kebenarannya. Oleh karena itu, Hari Quds harus dianggap hebat, dan pawai Hari Quds juga sangat penting."
Rahbar seraya mengisyaratkan bahwa isu Palestina sampai saat ini masih menjadi isu bersama terpenting dan hidup antara negara-negara Islam mengatakan, "Zionis merampas sejak awal mengubah Palestina pendudukan menjadi sebuah pangkalan terorisme. Israel bukan sebuah negara, sebuah pangkalan teroris melawan bangsa Palestina dan bangsa Muslim lainnya. Melawan rezim brutal ini adalah perjuangan melawan penindasan dan terorisme, dan ini adalah kewajiban setiap orang. "
Syahid Soleimani
Syahid Soleimani, teladan muqawama melawan Zionis adalah teladan terbaik pertempuran ini yang secara cerdas membentuk poros muqawama dan memimpinnya. Syahid Qasem Soleimani, komandan pasukan Quds Sepah Pasdaran yang berdasarkan arahan Rahbar berjuang di jalan ini dan gugur di tangan teroris Amerika. Syahid Soleimani salah satu sosok yang paling komitmen dan dengan baik memainkan peran dan risalahnya terhadap Pelestina dan front muqawama. Contohnya adalah pengokohan front muqawama dan dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza dan kemenangan Hizbullah serta front muqawama melawan rezim Zionis.
Jelas bahwa solidaritas setiap tahun warga dunia terhadap isu Palestina dan Quds Sharif akan memperkuat spirit perjuangan bangsa Palestina khususnya warga Quds dalam melawan agresi Zionis terhadap kota Quds dan Masjid al-Aqsa. Efeknya dapat dilihat pada perlawanan rakyat Palestina saat ini di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan.
Hari Angkatan Bersenjata Iran, Simbol Kedaulatan dan Kekuatan
Tanggal 29 Farvardin, yang bertepatan dengan 18 April dalam kalender nasional Iran disebut sebagai hari angkatan bersenjata. Masalah ini menunjukkan peran sentral angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam stabilitas dan keamanan negara ini.
Pasca kemenangan revolusi Islam, ketika musuh menyulut pertikaian untuk merusak keamanan dan kekacauan di Iran, Imam Khomeini dalam sebuah pesannya menegaskan urgensi angkatan bersenjata dalam menjaga integritas, persatuan dan kesatuan nasional, dan mengeluarkan dekrit bersejarah menamai tanggal 29 Farvardin sebagai "Hari Angkatan Bersenjata Iran".
Angkatan bersenjata Republik Islam Iran, selama periode perang yang dipaksakan tahun 1980-1988, memainkan peran yang efektif dalam menghadapi musuh yang menyerang Iran. Tentara Nasional Republik Islam Iran menekankan pentingnya menjaga kewasapadaan dan pertahanan, dan selalu menyuarakan perdamaian dan keamanan.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, mengatakan, "Menurut ajaran Islam dan cita-cita Republik Islam, kami tidak memiliki niat agresi maupun permusuhan terhadap wilayah negara mana pun, karena dalam strategi kami, strategi pertahanan berarti mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah dan kepentingan nasional bangsa dan negara, Tetapi ini tidak berarti bahwa kita hanya bertindak secara defensif dan pasif dalam pendekatan operasional dan taktis. Oleh karena itu, dalam menjaga kepentingan nasional, kita mungkin mengambil pendekatan ofensif, dengan mempertimbangkan aksi dan dampaknya, demi mencegah munculnya gerakan dari pihak yang berpikir akan menyerang kepentingan nasional. "
Republik Islam Iran telah meningkatkan kekuatan militernya berdasarkan indikator ilmiah dan kemampuan teknis pasukan dan kecanggihan peralatannya, yang disesuaikan dengan dinamika ancaman yang menghadang. Dengan pertimbangan ini, dilakukan perubahan sebagaimana yang tampak dalam manuver militer di Selat Hormuz, Teluk Persia, dan Laut Oman serta di wilayah darat dan udara yang belum lama ini digelar. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Iran siap sepenuhnya untuk menghadapi semua jenis ancaman musuh. Dalam hal ini terdapat dua poin penting yang perlu dipertimbangkan:
Poin pertama mengenai perubahan struktural di Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, yang memiliki peran strategis dalam melindungi keamanan dan menangani ancaman.
Poin kedua berkaitan dengan penekanan pada prinsip pencegahan. Peningkatan kekuatan pencegahan sangat penting bagi angkatan bersenjata dalam dekade kelima Revolusi Islam. Kini, dalam hal pencegahan, bahkan menangkal agresi, Iran memiliki kapasitas untuk menghadapi unsur-unsur yang mengancam keamanan bangsa dan negaranya. Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami mengatakan, "Mengingat tingginya permusuhan terhadap Iran, sebuah visi strategis telah dikembangkan di Iran yang membuat Republik Islam Iran memiliki kemampuan pertahanan yang tinggi."
Hari ini, bangsa Iran merayakan hari angkatan bersenjata nasionalnya, yang merupakan rangkaian dari berbagai pasukan bersenjata Republik Islam Iran, termasuk tentara dan Sepah Pasdaran, pasukan Basij dan polisi, untuk menghadapi unsur-unsur yang berpotensi merusak keamanan dan stabilitas negara.
Selama ini, Iran tidak pernah mencari ketegangan militer di kawasan. Namun menunjukkan kekuatan kepada musuh dan agresor, supaya musuh tidak melancarkan serangan terhadap negaranya.
Di bidang alutsista dan persenjataan, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran berhasil meraih swasembada. Saat ini Republik Islam Iran dengan segala teknologi canggih yang dimilikinya dan kemandirian dalam memproduksi berbagai jenis rudal balistik, tercatat sebagai satu dari sedikit negara yang berhasil menguasai teknologi ini.
Salah satu sektor paling sensitif dan maju dalam sistem pertahanan Iran adalah penggunaan teknologi elektronik yang mengalami perkembangan signifikan selama beberapa tahun terakhir. Di bidang sistem radar dan sistem anti udara, para pakar Iran berhasil memproduksi berbagai sistem anti udara untuk mempertahankan zona udara negara ini dan tidak lagi membutuhkan bantuan asing di bidang teknologi pertahanannya. Di zona bawah laut dan pertahanan maritim, armada-armada tempur Angkatan Laut Iran juga mampu melaksanakan tugas-tugas besar di Teluk Persia dan Selat Hormuz hingga menjangkau samudera lepas dan perairan internasional.
Berbagai prestasi di bidang industri pertahanan yang diraih Iran ini membuktikan bahwa hari ini Angkatan Bersenjata Iran, sesuai dengan perubahan struktur dan strategi, senantiasa siaga untuk menghadapi segala bentuk ancaman di setiap medan dengan kekuatan penuh.
Kekuatan pertahanan Iran ini, terutama di bidang rudal menjadi perhatian berbagai pihak di luar negeri, termasuk lembaga riset strategis yang menilai kekuatan militer. Kepala Institut Studi Timur Tengah di Rusia (MEMRI), Maxim Shevchenko, mengatakan, Iran memiliki pasukan paling kuat di kawasan Timur Tengah, dan angkatan bersenjatanya telah berhasil memproduksi berbagai senjata canggih yang kita lihat dalam berbagai latihan pasukannya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam berbagai pernyataannya berulangkali menekankan komponen utama kedaulatan rakyat Iran dengan mengatakan bahwa tujuan kebijakan "kekuatan pertahanan Republil Islam" adalah untuk mencegah munculnya ancaman terhadap Iran dari agresor internasional. Ayatullah Khamenei mengaskan bahwa musuh harus tahu mereka akan menghadapi reaksi keras jika berpikir untuk menyerang Iran, sebab mereka mungkin yang memulai, tetapi nasib akhirnya bukan di tangan.
Faktanya, Iran terus-menerus menjadi sasaran plot destruktif Amerika Serikat dan sekutu regionalnya, yang hingga semakin masif dan meluas. Langkah keliru Amerika Serikat memasukan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran atau Sepah Pasdaran dalam daftar kelompok teroris adalah bagian dari agenda peningkatan permusuhan Washington terhadap Tehran. Mesin propaganda Barat berusaha merongrong unsur-unsur kedaulatan Iran dengan memfitnah revolusi ini dan menempatkan label palsu ke lembaga-lembaga revolusioner seperti Sepah Pasdaran.
Selama ini musuh-musuh Republik Islam Iran tidak dapat melihat kesatuan antara Pasdaran dan angkatan bersenjata Iran Iran. Pasalnya, kehadiran pasukan bersenjata Iran, termasuk Sepah Pasdaran dan militer Iran berhasil menangkal berbagai plot busuk AS, Zionis dan Saudi di kawasan.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) berada di garios depan Front Perlawanan Islam, dengan mengikuti jejak Imam Hussein dan memainkan peran penting yang membanggakan dalam membela revolusi Islam dan Republik Islam, serta mendukung umat Islam dan negara-negara tertindas yang menghadapi kelompok-kelompok teroris di wilayah Asia Barat, yang membuahkan kebanggaan bagi rakyat Iran.
Kekuatan ini telah teruji berhasil melalui berbagai kondisi sulit di berbagai bidang dari ilmu pengetahuan, teknologi hingga pertahanan yang mencapai puncak tertingginya.
Ayatullah Khamenei dalam pidato yang disampaikan memperingati kelahiran Imam Hussein mengatakan, musuh Iran melancarkan berbagai tekanan politik, ekonomi dan propaganda media terhadap bangsa ini selama lebih dari empat puluh tahun yang lalu, tetapi mereka tidak berdaya bahkan sejak awal Republik Islam berdiri.
Idul Fitri; Kesempatan Kembali ke Fitrah
Hari ini adalah hari pertama bulan Syawal. Hari di bawah ketaatan satu bulan Ramadan yang membuat jiwa-jiwa manusia bersih dari segala polusi. Oleh karena itu, hari ini disebut hari raya.
Di hari ini orang mukmin dengan hati penuh harapan seraya melantunkan doa Imam Sajjad as, bermunajat kepada Allah Swt; "Ya Tuhan, kami bertobat dari setiap dosa yang telah kami lakukan, atau setiap perbuatan buruk yang telah kami kirimkan sebelumnya, atau setiap pikiran buruk yang kami miliki di dalam hati kami, pertobatan dari orang yang tidak memiliki pemikiran untuk kembali berbuat dosa di dalam hatinya, pertobatan murni yang bebas dari keraguan, maka terimalah dari kami dan teguhkan kami di atasnya."
Ulama besar Syiah, Sheikh Mufid menulis, "Hari pertama bulan Syawal ditetapkan sebagai hari raya orang mukmin karena mereka gembira ketika amalannya di bulan Ramadan diterima dan Allah Swt mengampuni dosa-dosa mereka, menutupi aibnya dan kabar gembira dari Tuhan telah tiba bahwa Ia akan memberi pahala berlimpah kepada orang-orang yang berpuasa. Orang mukmin dalam kondisi gembira dikarenakan upaya siang malamnya di bulan Ramadan dan ia semakin dekat dengan Tuhan. Di hari ini ditentukan untuk mandi, dan ini tanda kesucian dari dosa. Selain itu, memakai parfum dan memakai pakaian baru serta bersih, pergi ke padang pasir atau sahra serta menunaikan shalat ied di bawah langit, seluruhnya tanda-tanda kegembiraan serta kebijaksanaan (hikmah)."
Pada dasarnya, setiap hari bisa menjadi hari raya yang sesungguhnya bagi seorang muslim. Ketika dia menjauhi dosa. Idul Fitri adalah hari berbuka puasa, hari memulai kembali kehidupan spiritual; Seperti datangnya musim semi untuk tanaman dan pepohonan yang dingin dan kering. Setiap tahun, Tuhan memberikan kesempatan luar biasa kepada seseorang yang mungkin telah menderita dari segala jenis polusi dan dosa, atau yang secara bertahap menjauhkan diri dari rahmat Tuhan karena hawa nafsu dan sifat yang buruk, dan kesempatan itu adalah bulan suci Ramadhan.
Selama bulan Ramadhan, hati menjadi lembut, jiwa menjadi berseri-seri, orang-orang bersiap untuk melangkah ke lembah rahmat khusus Tuhan, dan setiap orang, sesuai dengan bakat, usaha dan usahanya, menikmati jamuan ilahi yang agung. Akhir bulan suci ini adalah hari dimana seseorang dapat mengambil jalan lurus dengan menggunakan prestasi bulan Ramadhan, dan menghindari jalan yang bengkok.
Hari raya Idul Fitri adalah hari rahmat Allah dan limpahan nikmat-Nya, namun setiap orang akan mendapatkan manfaat dari nikmat Sang Pencipta sesuai dengan kapasitas spiritualnya dan upaya yang telah dilakukannya di bulan ini. Ayatullah Maleki Tabrizi, salah satu ulama Islam kontemporer, membagi orang yang berpuasa yang memasuki Idul Fitri menjadi beberapa kelompok dan mengingatkan bahwa orang puasa peringkat terendah yang berpikiran baik terhadap Tuhan pada hari Idul Fitri adalah diberkati. Dan mereka mendapat manfaat dari rahmat Tuhan.
Beliau menulis, "Sekelompok orang berpuasa hanya karena kewajiban, dan karena kesulitan, mereka menahan diri dari makan dan minum dan segala sesuatu yang dilarang bagi mereka selama puasa, dan menganggapnya sebagai layanan dan ketaatan, sementara mereka tidak menghindari dosa, ketika mereka berpuasa, mereka tidak menghindari kebohongan, fitnah, ghibah, kutukan dan merugikan orang lain selama puasa. Meskipun golongan orang yang berpuasa ini adalah orang-orang yang berdosa, namun jika mereka memiliki pemikiran yang baik tentang Allah pada hari Idul Fitri, maka Allah akan membalas mereka sebanyak mereka berpuasa karena menjalankan kewajiban, dan akan memberi mereka pahala."
Namun ada kelompok lain, dan mereka adalah orang-orang yang ketika berpuasa senantiasa menjaga anggota badannya untuk tidak berbuat dosa. Mereka juga menghindari perbuatan dosa seperti ghibah, mencemarkan nama baik orang lain, menyulitkan dan mengganggu orang lain. Namun begitu, kelompok ini tidak begitu sukses dalam menghindari perbuatan dosa, meski telah berusaha keras. Terkadang mereka tergelincir dosa, tapi bertaubat dan minta ampunan Tuhan...Kelompok ini adalah orang-orang yang dijanjikan Tuhan bahwa perbuatan buruknya akan diganti dengan kebaikan, ia akan menerima pahala ibadahnya di luar dari harapannya...
Sementara itu, ada kelompok yang telah melupakan kegembiraan panggilan kebenaran, penderitaan kelaparan dan begadang di malam hari, dan mereka telah menyelesaikan bulan ini dengan kegembiraan dan rasa syukur, tetapi juga dengan ekstasi dan mabuk. Mereka mendengarkan seruan Tuhan semesta alam dengan telinga mereka dan mengucapkannya dengan bibir mereka, dan mereka bersegera melakukan perbuatan baik di bulan ini. Tuhan memanggil mereka ke posisi kedekatan-Nya, dan di hadirat-Nya, dan mengumpulkan mereka dengan para wali-Nya, dan memberi mereka begitu banyak cahaya, kebahagiaan, dan rahmat yang tidak dapat dilihat oleh mata atau masuk ke dalam hati manusia.
Dengan demikian, Idul Fitri adalah salah satu hari raya umat Islam terbesar dan terindah, di mana negara-negara Islam memiliki beberapa hari libur dan menyambutnya dengan kebiasaan khusus setelah sebulan berpuasa. Umat Muslim di negara-negara Islam menganggap Idul Fitri sebagai hari pembaruan, dan dengan dalih Idul Fitri ini, mereka mulai membersihkan rumah serta membeli pakaian baru untuk anggota keluarga. Bagi umat Islam, Idul Fitri adalah hari raya penyegaran jiwa. Selama hari-hari ini, rumah Muslim memiliki suasana spiritual dan menyenangkan, dan cinta serta keintiman terpancar di dalamnya. Kebiasaan sosial dan ritual hari ini telah mengubah Idul Fitri menjadi perayaan publik dan dirayakan dengan cara yang unik di berbagai negara.
Salah satu keistimewaan Idul Fitri yang merupakan salah satu aspek puasa yang diterima adalah pembayaran zakat fitrah. Pesan agung ajaran agama ini adalah kebaikan dan altruisme, dan salah satu hikmahnya adalah mengatur dan memajukan kehidupan material masyarakat Islam. Sunnah ilahi ini, yang diterapkan secara besar-besaran di umat Islam, merupakan faktor berharga untuk mengentaskan kemiskinan dan memecahkan masalah ekonomi dan sosial umat Islam.
Zakat secara alami menciptakan semacam moderasi dan keseimbangan ekonomi dalam masyarakat dan mengurangi ruang lingkup kemiskinan dan kekurangan. Padahal, menunaikan zakat fitrah yang dilakukan dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu bentuk pemanfaatan materi untuk mencapai kesempurnaan spiritual.
Dengan memberikan zakat Fitrah, orang yang berpuasa melepaskan belenggu ikatan materi dari kakinya sehingga dia bisa berjalan menuju Tuhan. Seperti yang dikatakan Imam Ali (saw): " تَخَفَّفُوا تَلْحَقُوا: Ringankan dirimu sehingga kamu dapat mencapai tujuanmu."
Zakat adalah penyuci individu dan masyarakat, dan juga menyebarkan benih-benih kebajikan dalam diri individu, dan juga alasan kemajuan masyarakat. Zakat fitrah dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, medis dan status budaya umat Islam dan untuk membayar hutang debitur. Dana zakat juga dapat digunakan untuk membangun masjid, sekolah, jembatan, jalan, rumah sakit dan hal-hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu hasil terpenting memasuki Ramadan adalah menghilangkan debu kekurangan dari wajah masyarakat Islam. Karena kemiskinan adalah akar dari setiap kemerosotan moral dan sosial. Oleh karena itu, orang yang berpuasa membayar zakat fitrah dan mensucikan diri sebelum shalat Idul Fitri guna menyempurnakan ibadahnya dan berada di jalan keselamatan. Sebagaimana Tuhan menyebut orang-orang yang selamat dan berbahagia adalah mereka yang telah membersihkan dan menyucikan diri.
Dalam surat Al-A'la ayat 14-15 Allah berfirman yang artinya, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang."
Shalat Idul Fitri, Manifestasi Solidaritas Umat Islam
Hari Raya Idul Fitri telah tiba. Hari raya setelah 30 hari menjadi tamu Tuhan dan memenuhi panggilan ketaatan dan penghambaan.
Cahaya mentari yang bersinar di hari pertama bulan Syawal menandai hari raya Idul Fitri, dan hati-hati umat Islam tak sabar untuk menunaikan shalat Ied dengan segala keaguangannya. Pagi hari telah tiba, dan masyarakat sibuk dengan persiapan shalat Ied. Setiap orang berbondong-bondong menuju tempat shalat Ied dengan wajah berseri-seri dan penuh kegembiraan. Seakan-akan jamuan lain telah digelar. Mereka datang untuk mengambil hadiah mereka dan menyampaikan panggailan tauhid kepada seluruh dunia.
اللّه اکبر، اللّه اکبر، لا اله الا اللّه واللّه اکبر، اللّه اکبر وللّه الحمد، اللّه اکبر على ما هدانا.»
Mengagungkan syiar ilahi merupakan salah satu karakteristik utama Idul Fitri. Syiar Takbir dan pujian serta penyucian termasuk amalan yang memberi warna khusus hari raya Idul Fitri. Rasulullah Saw bersabda, زینوا اعیادکم بالتکبیر Hiasilah ied kalian dengan takbir. Dan di hadis lain disebutkan, زینوا العیدین بالتهلیل والتکبیر والتحمید والتقدیس Hiasilah Idul Fitri dan Kurban dengan syiar لا اله الا الله و الله اکبر و الحمدلله و سبحان الله
Sementara itu, Rasulullah Saw sendiri melakukan hal ini. Di hari raya Idul Fitri, Rasulullah keluar dari rumah sambil melantunkan لا اله الا الله و الله اکبر dengan suara keras hingga sampai ke tempat shalat ied. Bahkan di antara khutbah dan setelahnya, beliau juga mengulang kalimat ini dengan jelas. Imam Ridha as terkait alasan takbir yang banyak di hari raya Idul Fitri mengatakan, takbir merupakan bentuk pengagungan Tuhan, dan rasa syukur atas hidayah dan nikmat Tuhan kepada penghuni dunia.
Shalat Idul Fitri adalah upacara umum semua negara Muslim, yang menandai awal dari Idul Fitri yang agung ini. Kemegahan shalat Idul Fitri menyinari hati orang-orang beriman dan membuat para musuh Islam terkagum-kagum dengan persatuan dan spiritualitasnya.
Kehadiran seluruh umat Islam dalam salat Idul Fitri, keagungan Islam dan solidaritas umat Islam serta berkah lain yang datang darinya, menjadi alasan kelangsungan agama Nabi. Dalam shalat Idul Fitri, hari ini dianggap sebagai cadangan agama Nabi dan juga merupakan sumber kehormatan bagi Nabi yang mampu mempersatukan bangsa dengan cara ini. Oleh karena itu, dalam doa qunut shalat Idul Fitri, kita memohon kepada Allah untuk memasukkan kita ke dalam apa yang Nabi dan keluarganya masukkan ke dalam kesempurnaan dan nilai-nilai Islam dan manusia. اللّهُمَّ أَدْخِلْنِی فِی کُلِّ خَیْرٍ أَدْخَلْتَ فِیهِ مُحَمَّداً وَآلِ مُحَمَّدٍ وَ أَخْرِجْنِی مِنْ کُلِّ شَرٍّ أَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّداً وَآلِ مُحَمَّدٍ.
Perlu dicatat bahwa Islam mengajak manusia untuk beribadah, perbaikan diri dan perawatan diri; Tapi ini bukan hanya tindakan individu di mana setiap orang terhubung dengan Tuhan untuk dirinya sendiri.; Sebaliknya, hubungan, perhatian, dan ingatan ini adalah sarana agar orang dapat mengambil langkah yang mantap dan kokoh untuk urusan dunia dan membangun masa depan yang baik. Oleh karena itu, Idul Fitri dan doa serta munajat pada hari ini adalah manifestasi dari tauhid dan persatuan; Usai shalat, dua khutbah singkat disampaikan.
Dalam khutbah-khutbah ini, pembicara doa memanggil orang-orang untuk takwa dan takwa serta mematuhi standar moral. Selain itu, isu-isu penting dan tantangan dunia Islam antara lain menjadi perhatian dalam khutbah Idul Fitri agar para jamaah dapat mengetahui permasalahan saudara seagama di negara lain dan berusaha untuk memecahkannya. Oleh karena itu, pertemuan pada hari raya Idul Fitri menjadi sangat penting dan transformatif sehingga para pemimpin politik juga mendapat manfaat darinya, dan bangsa Islam yang besar juga mendapat manfaat dari pilar yang kokoh dan prinsip Islam yang agung ini.
Image Caption
Gerakan spiritual, sosial dan politik Imam Ridha as untuk shalat Id adalah kenangan abadi dalam sejarah Islam dan sangat penting.
Ma'mun, khalifah Abbasiyah, meminta Imam Ridha as untuk melakukan shalat Idul Fitri. Imam menolak, tetapi dengan desakan Ma'mun, dia setuju, dengan syarat dia akan keluar seperti yang biasa dilakukan Rasulullah Saw dan Imam Ali as untuk shalat Idul Fitri. Ma'mun menerima dan memerintahkan para prajurit dan abdi dalem untuk menemani Imam. Matahari belum terbit ketika orang-orang berkumpul di sekitar rumah Imam dan di atap, dan wanita serta anak-anak juga berkumpul. Para panglima dan prajurit semuanya menunggu di atas kereta mereka di samping rumah Imam.
Imam Ridha as mandi dan mengenakan pakaiannya serta mengenakan serban putih dan katun. Dia meletakkan ujung sorban di dadanya dan sisi lain di antara bahunya dan memakai sedikit parfum. Kemudian dia mengambil tongkat dan meninggalkan rumah. Ketika dia muncul dari antara prosesi, orang-orang melihat wajahnya, mengingat Nabi dan bersorak kegirangan.
Sang imam keluar dari rumah dengan sikap khusyuk, mulai mengucapkan takbir dengan suara lantang. Orang-orang tidak mendengar zikir ini dengan benar selama bertahun-tahun. Para panglima tentara dan kepala suku, yang tidak menyangka akan melihat Imam dengan cara ini, menjatuhkan diri dari kuda mereka dan meninggalkan kudanya dan mulai mengikuti beliau. Seruan Takbir berkumandang dari semua sisi, seakan-akan tembok juga mengucapkan suara takbir dan mengiringi Imam. Kabar sampai ke Ma'mun bahwa jika shalat ini dilakukan, istana akan digulingkan. Jadi Ma'mun memerintahkan untuk membawa Imam kembali di tengah jalan.
Selama Revolusi Islam Iran, pada 13 Shahrivar 1357 (4 September 1978), Tehran mengalami Idul Fitri terbesar hingga hari itu. Shalat Idul Fitri dan pawai setelahnya benar-benar mengislamkan identitas revolusi Iran dan membangun hubungan antara perjuangan dan agama, serta doa dan kebutuhan. Pada hari itu, shalat dan prosesi sejarah jutaan Idul Fitri yang dipimpin oleh Dr. Mofatih digelar di perbukitan Qaitarieh, Tehran. Usai shalat Ied, gerakan masyarakat diawali dengan salawat dan takbir Idul Fitri. Orang-orang bergabung satu sama lain di setiap halaman jalan. Ketakutan akan keberadaan mereka telah berakhir. Setiap orang, di bawah perlindungan orang banyak, mendapati dirinya mampu melakukan setiap hal yang mustahil.
Tetapi lautan manusia yang menutupi jalan-jalan Tehran menutupi wajah politik dan agamanya dengan ketenangan yang mengejutkan. Demonstran damai di mana-mana menjangkau petugas dan truk yang penuh dengan tentara, dengan hangat melambai kepada tentara dan menghujani mereka dengan bunga. Faktanya, jutaan orang menggunakan doa sebagai deklarasi penentangan terhadap rezim Shah. Faksi non-agama dari gerakan tersebut menyadari bahwa jika mereka ingin bersama rakyat, mereka harus menerima agama sebagai prinsip perjuangan yang penting.
Idul Fitri bisa dikatakan menjadi titik balik di antara gerakan revolusioner. Setelah itu, khutbah-khutbah Idul Fitri memandu gerakan orang-orang yang lemah dan dianggap sebagai awal yang sangat penting untuk menunjukkan kewibawaan umat Islam terhadap orang-orang yang sombong. Bahkan sekarang, hasil Idul Fitri ini adalah pencerahan dan banyaknya barisan umat Islam, yang telah menempatkan nasib zionis dalam situasi baru.
Image Caption
Tahun lalu, Departemen Wakaf dan Urusan Islam Masjid Al-Aqsa di Quds mengumumkan bahwa sekitar 200.000 Muslim Palestina yang berpuasa melaksanakan salat Idul Fitri di halaman Masjid Al-Aqsa. Kota Quds yang diduduki menyaksikan banjir besar pada dini hari orang-orang Palestina, termasuk pria, wanita dan anak-anak, hadir di sana untuk berpartisipasi dalam shalat Idul Fitri. Pusat Informasi Palestina juga mengumumkan bahwa ribuan warga Palestina melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa meskipun ada serangan pasukan Zionis. Para jemaah Palestina, memegang bendera Palestina di tangan mereka, berteriak " Laa ilaaha illallah" dan "Darah kami dikorbankan untukmu, hai Masjid Al-Aqsa."
Beginilah hakikat Idul Fitri terletak pada menghilangkan kegelapan yang mungkin telah digeluti manusia semasa hidupnya dengan berbuat dosa dan tidak bertanggung jawab, dan sesungguhnya hari Idul Fitri adalah waktu untuk kembali ke diri sendiri dan belajar pelajaran.
Imam Ali as berkata, ketika kalian keluar rumah untuk menunaikan shalat Ied, maka ingatlah bahwa kalian keluar dari rumah kalian dan menuju Tuhan. Ketika kalian berdiri untuk menunaikan shalat, maka ingatlah ketika kalian berdiri di hadapan Tuhan dan Ia memperhitungkan amal kalian. Ketika kalian kembali ke rumah usai menunaikan shalat Ied, maka ingatlah bahwa kalian akan kembali ke rumah kalian di surga.
Mencermati Kegagalan Operasi Delta Force AS di Tabas
Pada tanggal 5 Ordibehesht 1359 Hijriyah Syamsiah (24 April 1980), 6 pesawat dan 8 helikopter Amerika Serikat menyusup ke wilayah Iran dengan alasan membebaskan 53 sandera di Tehran.
Namun, tujuan asli agresi itu adalah melaksanakan skenario kudeta militer dan menggulingkan sistem Republik Islam Iran yang baru berdiri, yang bangkit menentang hegemoni AS.
Pada 4 November 1979, AS membentuk unit Delta Force yang terdiri dari 132 personel terlatih untuk menyerang Iran dan membebaskan para sendera. Agresi militer AS di Gurun Tabas ini dilancarkan dengan sandi Operation Eagle Claw.
Ketika sedang mengudara di wilayah Iran, salah satu helikopter mengalami kerusakan teknis di 120 km Kerman dan terpaksa mendarat. Seluruh awaknya kemudian menumpang helikopter lain. Helikopter kedua ini pada akhirnya juga mengalami kendala teknis dan terpaksa kembali ke kapal induk.
Namun, 6 pesawat dan 6 helikopter lainnya berhasil sampai di Gurun Tabas dan mendarat di daerah terpencil ini di kegelapan malam. Sialnya, sebuah helikopter lain mengalami gangguan teknis ketika mengisi bahan bakar dan ketika misi utama belum dijalankan, tiga helikopter telah berkurang.
Setelah menerima informasi dari pusat komando, Presiden AS waktu itu, Jimmy Carter memerintahkan pembatalan operasi dan meminta pasukan kembali ke markas. Tapi ketika pesawat dan helikopter mulai mengudara, tiba-tiba terjadi badai pasir. Pesawat C-130 dan helikopter CH-53 terbakar setelah bertabrakan di udara. Dalam insiden itu, delapan personel AS tewas terbakar dan empat helikopter gagal terbang dan ditinggalkan. Sisa pasukan Amerika meninggalkan Tabas dengan lima pesawat tersisa dan kembali ke kapal induk USS Nimitz.
Pasukan komando AS ini sebelumnya dikirim ke Arizona dan menjalani latihan keras di wilayah yang mirip dengan Gurun Tabas, Iran. Latihan ini untuk mempersiapkan mereka menghadapi medan sulit dan siap melancarkan operasinya.
Namun, Operation Eagle Claw berubah menjadi neraka yang membakar pasukan AS di Gurun Tabas dan operasi ini berakhir dengan kegagalan total. Menteri Pertahanan AS waktu itu, Harold Brown mengatakan, "Delapan tentara Amerika tewas dalam operasi gagal Tabas dan para sandera belum dibebaskan hingga Ronald Reagen menjabat presiden pada Januari 1981."
Peristiwa Tabas kembali menguak sifat agresor Amerika. Namun demikian skandal ini bukan akhir dari agresi negara itu. AS tidak belajar dari kegagalan di Tabas dan terus mengobarkan permusuhan terhadap Iran dengan berbagai cara.
Saat ini AS mengadopsi kebijakan untuk mengucilkan Iran dengan membentuk koalisi dan kampanye anti-Tehran. Mengesankan Iran sebagai ancaman bagi tetangganya dan bahkan Eropa telah menjadi sebuah tujuan strategis bagi AS.
Puing-puing pesawat Amerika yang hancur di Gurun Tabas.
Tetapi, AS dengan kemunafikannya telah menyebabkan ketegangan, konflik, serta penyebaran terorisme dan ekstremisme di wilayah Asia Barat (Timur Tengah). Kebijakan keliru yang diadopsi AS selama beberapa dekade terakhir, mendorong Donald Trump untuk berkata, "AS telah menghabiskan 7 triliun dolar di kawasan tanpa mencapai apapun." Tentu saja Trump melanjutkan jalan salah yang sama.
AS mengambil banyak langkah untuk merusak stabilitas regional dan mengusik Iran seperti, memberlakukan kontrol ilegal terhadap kebebasan navigasi di kawasan, memperkuat armada tempurnya serta mengerahkan pasukan dan peralatan militer di Suriah dan Irak.
AS memperkenalkan dirinya sebagai pendukung bangsa Iran ketika negara itu justru meningkatkan tekanan terhadap rakyat Iran. Sebagai contoh, Washington menentang pengiriman bantuan medis internasional kepada Tehran dan menghalangi negara ini mengimpor peralatan medis untuk melawan wabah virus Corona.
Langkah ini menunjukkan bahwa kebijakan konfrontatif AS terhadap Iran semakin kehilangan akal sehat. Demi memperlihatkan taringnya, negara adidaya ini rela melakukan tindakan anti-kemanusiaan yang paling bawah sekalipun yaitu melarang pengiriman obat-obatan dan bahan pangan ke Iran. AS memanfaatkan momen penyebaran virus Corona di Iran untuk meningkatkan tekanannya dengan tujuan strategis menggulingkan rezim.
Iran – di tingkat regional dan internasional serta dari segi ekonomi – bukanlah sebuah negara yang lemah. Sebaliknya, Amerika-lah yang berada pada posisi yang pasif.
Para pejabat AS tidak pernah berhenti memusuhi bangsa Iran dan sistem Republik Islam selama 14 tahun terakhir. AS mulai memperlihatkan permusuhannya terhadap bangsa Iran sejak kemenangan revolusi. Negara itu melakukan berbagai cara untuk menumbangkan sistem Republik Islam termasuk, intervensi militer, aksi kudeta, dukungan kepada rezim Saddam untuk menyerang Iran, serta mengganggu keamanan perbatasan Iran dengan membentuk dan mendukung kelompok-kelompok teroris.
AS mengesankan Iran sebagai pembuat onar di kawasan dan mencoba merusak hubungan Tehran dengan negara-negara regional. Sejalan dengan misi itu, Washington memasukkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam daftar organisasi terorisme. Padahal, IRGC selalu membela bangsa Iran dan keamanan regional pada kondisi yang paling sulit sekali pun.
Pada 3 Januari 2020, AS dalam sebuah tindakan terorisme membunuh Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan rekan-rekannya di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Mereaksi kejahatan itu, IRGC pada 8 Januari menembakkan 13 rudal ke pangkalan militer Amerika, Ain al-Assad di Provinsi al-Anbar, Irak. Republik Islam Iran tidak pernah menjadi pihak yang memulai perang, tetapi jika terancam dan diserang, ia siap membela keamanannya dengan penuh kekuatan.
Dalam sebuah aksi provokatif pada Juni 2018, AS menerbangkan sebuah drone mata-mata ke wilayah udara Iran. Namun, drone Global Hawk ini ditembak jatuh oleh pasukan udara IRGC di wilayah Kuh-e Mubarak, Provinsi Hormozgan.
Televisi CNN menyatakan AS telah mendapatkan salah satu pelajaran yang paling penting di ketinggian 22 ribu kaki.
Koresponden senior CNN, Nick Walsh dalam tulisannya dengan judul "What shooting down a $110M US drone tells us about Iran" mengatakan bahwa ini merupakan bukti nyata dari meningkatnya kemampuan militer Iran.
Iran memamerkan drone Global Hawk AS yang ditembak jatuh oleh IRGC.
Analis Timur Tengah dan Afrika Utara di Jane's Defense Weekly, menuturkan, "Mereka berhasil. Insiden itu menunjukkan bahwa ketika Iran benar-benar melakukan investasi, ini benar-benar harus diperhitungkan. Kami tahu tentang rudal balistik mereka, tetapi sepertinya kondisi sistem pertahanan udara mereka juga seperti itu."
"Beberapa tahun yang lalu ini akan menjadi kejutan, tetapi sekarang perlengkapan pertahanan udara baru mereka terlihat jauh lebih mengesankan," tambahnya.
Pemerintah AS – demi mencapai target kebijakannya dan memaksa Iran untuk bernegosiasi – mencoba mengisolasi Iran di bawah tekanan politik dan ekonomi yang sangat kuat, tetapi Republik Islam bukanlah sebuah negara yang lemah.
Pada dasarnya, perilaku dan cara usang ini memperlihatkan bahwa pemerintah AS masih berpikiran seperti 40 tahun lalu dan terperangkap dalam ilusi petualangan di Gurun Tabas, yang mengakibatkan kekalahan memalukan bagi Washington.
Saat ini para pejabat AS berada dalam posisi pasif, dan dengan berbagai retorika yang agresif, berusaha mengesankan bahwa mereka menguasai situasi, padahal jalan yang mereka tempuh justru jalan buntu.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pidato, mengatakan kemajuan revolusi di tengah konspirasi anti-Republik Islam selama 40 tahun, adalah bukti dari ketidakmampuan AS dalam menghentikan gerakan bangsa Iran.
"Musuh Iran telah menerapkan berbagai tekanan politik, ekonomi, dan propaganda luas terhadap bangsa ini selama 40 tahun, tapi mereka tidak mampu berbuat apa-apa bahkan ketika Republik Islam baru berdiri," ungkapnya.
Ayatullah Khamenei menjelaskan Amerika, Eropa, dan bahkan Uni Soviet telah mengambil tindakan apapun yang mereka mampu untuk melawan Iran selama 40 tahun ini, tapi mereka gagal. Tentu saja aksi mereka menimbulkan gangguan dan kerugian, namun mereka tidak mampu menghentikan gerakan dan kemajuan Republik Islam.
Khutbah Idul Fitri Rahbar dan Pertemuan dengan Dubes Negara-negara Islam
Bersamaan dengan berakhirnya bulan suci Ramadan dan tibanya bulan Syawal di Iran, Rahbar memimpin shalat Idul Fitri di Musallah Imam Khomeini di Tehran dengan dihadiri jutaan warga ibu kota.
Dalam khutbah pertama shalat Idul Fitri, Rahbar mengucapkan selamat Idul Fitri kepada seluruh Muslim dunia dan bangsa Iran. Dalam khutbahnya, Rahbar menyinggung poin-poin uggul bulan suci Ramadan tahun ini seperti ritual malam lailatul qadar yang diikuti para pemuda, penyelenggaraan majlis pendidikan agama dan tilawatul qur'an di seluruh negara, dan bantuan kepada anak yatim serta orang miskin.
Rahbar mengatakan bahwa kehadiran rakyat di samping orang tertindas dan membutuhkan termasuk kewajiban penting bulan Ramadan. Rahbar juga menyebut kehadiran penuh semangat warga di hari Quds Sedunia sebagai berkah Tuhan dan seraya menjelaskan bahwa bulan Ramadan adalah bulan doa dan jihad mengatakan, dua peristiwa penting di awal Islam yakni perang Badr dan penaklukan kota Mekah terjadi di bulan suci Ramadan.
Image Caption
Menurut Rahbar, Hari Quds Sedunia adalah hari perlawanan bangas Iran di mana tahun ini bersama bangsa lain digelar dalam level yang tinggi dan lebih luas. Beliau merekomendasikan jamaah untuk mempertahankan dan melestarikan prestasi bulan suci ini seperti kelembutan hati, kedekatan dengan Tuhan semesta alam, kesucian jiwa, perhatian dan pengingat spiritualitas, berkenalan dengan banyak ajaran ilahi dan Islam serta memukul musuh di hari Quds.
Ayatullah Khamenei di khutbah kedua Idul Fitri menilai karakteristik bulan suci Ramadan adalah memperkuat tekad. Rahbar mengatakan, "Salah satu karakteristik besar dan penting puasa adalah memperkuat tekad dan kehendak kalian. Kehendak sebuah alat yang diberikan Tuhan kepada seluruh manusia untuk bergerak, untuk maju; Alat yang diperkuat selama bulan Ramadan ini juga mendapat peningkatan kemampuannya, setelah bulan Ramadan, alat ini harus dimanfaatkan untuk meraih keridhaan Tuhan, di jalan kemajuan, itu harus digunakan dalam arah yang telah ditentukan Tuhan Yang Maha Esa bagi manusia; Dan masyarakat Islam penjamin untuk memperkuat jalan ini dan membuatnya lancar dan mudah untuk bergerak di jalan ini. Otoritas negara harus menggunakan fasilitas ini; Dengan penguatan kemauan inilah simpul-simpul dapat dilepaskan dan masalah-masalah besar negara dapat diselesaikan; dengan kemauan yang kuat."
Di antara isi khutbah kedua Rahbar adalah rekomendasi beliau kepada pejabat pemerintah untuk berempati dan bersinergi satu sama lain untuk menjalankan urusan negara sebagai strategi yang sangat penting dan mendasar. Rahbar juga meminta masyarakat dan pejabat agar tidak sibuk dan terhibur di pinggir lapangan serta fokus pada persoalan-persoalan dasar negara.
Rahbar meminta masyarakat untuk mempertahankan persatuan dan terkait hal ini mengatakan, " Sejak awal Revolusi Islam, persatuan ini telah membuka selat dan jalan yang sulit bagi rakyat. Musuh menentang persatuan dan kesatuan satuan rakyat, dan menginginkan rakyat saling berperang dan bertengkar karena perbedaan pendapat. Selera dan pandangan masyarakat yang berbeda-beda tidak menjadi halangan bagi setiap orang untuk bekerja dan hidup bersama. Godaan musuh untuk membuat orang pesimis terhadap satu sama lain dan terhadap penguasa harus ditiadakan."
Rahbar pimpin shalat Idul Fitri di Tehran
Seraya menjelaskan bahwa strategi musuh saat ini berubah mengatakan bahwa di masa lalu, musuh melancarkan serangan militer ke berbagai negara, tapi saat ini musuh Islam menyadari bahwa serangan militer tidak lagi efektif. Kali ini Amerika Serikat sendiri telah mengalaminya di Afghanistan dan Irak, oleh karena itu, mereka mengubah strateginya.
Rahbar mengatahkan, "Dulu musuh datang menjajah dengan kekuatan militer, tetapi taktik ini sudah usang saat ini. Mereka telah memahami bahwa tidak ada yang bisa dilakukan dengan kekuatan militer, sehingga mereka mengganti pemimpinnya. Pekerjaan mereka adalah menipu, mendistorsi, berbohong dan menggoda, menghina bangsa, membuat mereka pesimis serta menyembunyikan kemampuan bangsa. Kita harus up-to-date dalam mengetahui gerakan, taktik dan metode musuh."
Bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, pejabat pemerintah dan duta besar negara-negara Islam bertemu dengan Rahbar, Ayatullah Khamenei di Huseiniyah Imam Khomeini. Seraya mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada seluruh hadirin, Rahbar menyebut bulan Ramadan sebagai bulan yang mendekatkan hati-hati, dan ini harus dimanfaatkan untuk menciptakan persatuan dan kedekatan seluruh umat Islam.
Rahbar mengatakan, "Saat ini tantangan kita adalah perpecahan; Meski al-Quran melaran perpecahan وَ لا تَکونوا کَالَّذینَ تَفَرَّقوا وَ اختَلَفوا (Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih...Al-Imran: 105) dan memerintahkan persatuan وَ اعتَصِموا بِحَبلِ اللّهِ جَمیعًا وَ لا تَفَرَّقوا (Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai....Al-Imran: 103), tapi demikian bangsa dan umat Islam tetap saja berselisih dan terpecah belah. Benar, ada akidah (keyakinan)...mazhab..dan selera yang berbeda.....Selera berbeda ini jangan sampai membuat kita tidak dapat mencicipi nikmat besar persatuan umat Islam. Hari ini jika umat Islam yang mendekati dua miliar orang dan tersebar di berbagai titik geografi penting dan sensitif bersatu, maka negara-negara Islam akan memiliki kebaikan lebih besar. Jika persatuan ini digalang dalam ukuran berapa pun, maka sinar penyelesaian masalah dunia Islam akan terungkap... Sekarang dunia Islam menderita banyak masalah; Ia mengalami perpecahan, konflik, pertumpahan darah, ketergantungan, kemiskinan, dan keterbelakangan; Ini adalah tantangan dan kendala bagi umat Islam. Jika kita saling mendekat maka akan mungkin menyelesaikan kendala ini, bahkan lebih mudah."
Rahbar menyebut isu terpenting dan paling sensitif dunia Islam saat ini adalah isu Palestina dan menempati isu utama dunia Islam. Rahbar menilai keruntuhan bertahap Israel yang selama beberapa tahun terakhir semakin cepat sebagai peluang besar bagi dunia Islam.
Pertemuan Rahbar dengan Dubes negara-negara Islam dan pejabat negara
Ayatullah Khamenei mengatakan, "Isu Palestina bukan sekedar isu Islam, tapi sebuah masalah kemanusiaan; Yakni di dunia, siapa saja baik Muslim atau non-Muslim yang menyadari fakta peristiwa Palestina pasti akan melawan rezim penjajah Zionis. Tahun ini ketika sebagian kejahatan rezim Zionis dan sejumlah tragedi yang diciptakannya terkuak bagi dunia, kalian saksikan bahwa konsentrasi dan demo rakyat di Hari Quds Sedunia tidak lagi terjadi di dunia Islam; Yakni di dunia non-Islam bahkan di Eropa dan juga di Amerika sendiri, banyak yang berdemo dan mendukung bangsa Palestina."
Ayatullah Khamenei menganggap masalah ini disebabkan oleh perlawanan rakyat Palestina. Menurut Pemimpin Revolusi Islam itu, perlawanan internal rakyat Palestina menjadi alasan utama kemajuan ini. Situasi sengsara rezim Zionis saat ini disebabkan oleh perlawanan pemuda Palestina yang membeli kesulitan dan bahaya dengan nyawanya, melakukan itikaf di Yerusalem dengan populasi besar, melawan dan mengorbankan diri di berbagai kota di Tepi Barat di depan militer Zionis yang bengis dan bersenjata. Mereka terus maju dan melawan.
Dalam bagian pidatonya, Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa Ben-Gurion, salah satu pendiri utama rezim Zionis dan perdana menteri rezim ini, mengatakan beberapa dekade yang lalu bahwa setiap kali kekuatan pencegahan kami berakhir, rezim kami akan menderita. Hari ini, kekuatan penangkal rezim Zionis telah berakhir atau akan segera berakhir. Mereka sendiri telah memahami bahwa kehancuran dan kemusnahan mereka sudah dekat.
Menurut Rahbar strategi dunia Islam saat ini mengenai Palestina seharusnya membantu kekuatan internal Palestina, "Front muqawama di mana pun tempatnya, usaha mereka mulia; Seperti kita sendiri konsisten dan berdiiri tegak atas isu Palestina. Front muqawama usahanya mulia; Upaya ini harus difokuskan pada penguatan elemen pejuang yang berperang di dalam wilayah Palestina dan mempertaruhkan nyawa mereka."
Ayatullah Khamenei memperingatkan semua pihak bahwa alasan peningkatan perjuangan di dalam Palestina dan faktor keberhasilan adalah kecenderungan terhadap Islam di antara pejuang Palestina yang setiap hari mencapai puncaknya, sehingga hari ini tercapai kemajuan sedemikian rupa dalam perjuangan bangsa Palestina.
Rahbar
"Musuh juga memahami hal ini, oleh karena itu, kalian saksikan mereka menyebarkan Islamphobia di dunia...dan berbagai usaha dan propaganda lainnya. Tapi pastinya Islamphobia ini tidak akan berhasil: اَم یُریدونَ کَیداً فَالَّذینَ کَفَروا هُمُ المَکیدون (Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya...At-Tur: 42) .... Allah Swt akan menghancurkan upaya mereka. Tugas hari ini adalah... Imam yang terhormat (Imam Khomeini) adalah perintis dalam hal ini. Imam yang terhormat menganggap masalah Palestina sebagai masalah pertama atau di antara masalah pertama dunia Islam. Gerakan ini dimulai di Republik Islam sejak awal berdirinya Republik Islam dan alhamdulillah terus berlanjut. Dan kami berharap bangsa kita tercinta, rakyat kita, pemuda kita, akan melihat hari ketika umat Islam dari seluruh dunia dapat dengan bebas shalat di Quds."
Hari Guru Iran dan Peringatan Kesyahidan Muthahhari
Setiap tanggal 12 Ordibehest, diperingati sebagai hari guru di Iran. Pada tanggal 12 Ordibehesht 1358 HS, belum sampai setahun dari kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Murtadha Muthahhari diteror oleh kelompok teroris MKO. Tanggal kesyahidan beliau diperingati sebagai hari guru untuk mengenang jasa besarnya.
Selain itu, sebuah jalan utama di Teheran Utara, Takhte Tavoos, Singgasana Merak, diganti menjadi jalan Morteza Motahari. Jalan raya tersebut menghubungkan jalur utama Sohravardi dan Vali Ashr. Nama beliau juga menghiasi nama institusi pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Salah satunya diabadikan menjadi nama Sekolah Tinggi Motahari Tehran.
Muthahhari muda mengenyam pendidikannya hingga mencapai derajat mujtahid di Hauzah Ilmiah Qom dari tahun 1944 hingga1952. Kemudian, ia hijrah ke ibu kota Iran dan mengajar di Fakultas Teologi Universitas Tehran selama 22 tahun.
Muthahhari juga memberikan ceramah di Huseiniyah Irsyad, Tehran Utara selama delapan tahun. Bersama pemikir lainnya, Muthahhari mengobarkan spirit perlawanan menghadapi rezim diktator Reza Shah.
Di bawah bimbingan Imam Khomeini, Allamah Thabathabai, dan ulama terkemuka masa itu, Muthahhari mendalami khazanah klasik Islam dari fikih, akhlak hingga filsafat. Bahkan, Muthahhari tidak hanya mencerap gagasan sang guru. Ia pun fasih mengkritik pemikiran gurunya dan berhasil menelorkan pemikiran orsinil.
Tidak hanya mahir berorasi di mimbar, pemikir prolifik ini menulis berbagai isu penting tentang Islam, Iran, dan problem kontemporer. Saat ini, karya-karya Muthahhari yang melebihi 60 buku diterbitkan penerbit Sadra, Tehran.
Ayatullah Syahid Murtadha Muthahhari
Keluasan dan ketajaman pemikiran Muthahhari membuat dirinya mampu merespon beragam pemikiran yang berkembang saat itu, bahkan pandangannya masih relevan hingga kini.
Allamah Thabathabai ketika ditanya komentarnya mengenai kepribadian muridnya itu, berkata, "Syahid Muthahhari adalah seorang cendekiawan besar, pemikir dan peneliti. Ia sangat cerdas, punya pemikiran yang terbuka dan realistis. Berbagai karya gemilang dan riset yang dilakukannya ditulis dengan argumentasi kokoh dan menakjubkan".
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma sayid Ali Khamenei menilai Syahid Muthahhari sebagai guru sejati. Rahbar mengungkapkan, "Dilihat dari tulisan dan lisannya, serta perbuatan beliau dalam kehidupan sehari-hari, terutama caranya menyikapi zaman dan masyarakat, beliau adalah seorang pengajar dan guru sejati," Ayatullah Khamenei menegaskan, "Musuh-musuh umat manusia, musuh negara dan musuh Islam, mengambilnya dari kita, akan tetapi Alhamdulillah, karya-karyanya tetap lestari,".
Menurut Rahbar, karya-karya Syahid Muthahhari menyampaikan ajaran Islam yang benar dan kuat. Beliau menganjurkan agar semua kalangan, terutama generasi muda mempelajari karya-karyanya.
Syahid Muthahhari dikenal sebagai ulama yang memiliki dedikasi tinggi di dunia pendidikan, dan dikenal sebagai tokoh pendidikan terkemuka di Iran. Ceramah-ceramah, kelas dan buku-buku Syahid Mutahhari berperan penting dalam menjelaskan Islam sejati dan mendidik generasi muda Muslim Iran yang revolusioner.
Setahun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, tepat di saat kebangkitan rakyat dan Islam tengah berkembang dan tunas mudanya mulai tumbuh, kelompok teroris anti-revolusi dengan dukungan Barat, melancarkan aksi-aksi teror di Iran.
Aksi teror luas itu dilakukan untuk meruntuhkan pilar-pilar intelektual dari kebangkitan rakyat demi menurunkan bendera Republik Islam yang baru saja dikibarkan. Teror terhadap Syahid Muthahhari di awal kemenangan Revolusi Islam juga dilakukan untuk tujuan tersebut. Meski Iran telah kehilangan seorang pemikir besar dan guru mulia, namun tetap melanjutkan jalan perjuangannya.
Muthahhari meninggalkan banyak karya ilmiah yang masih tetap menarik dan diminati oleh berbagai kalangan terutama para pemuda pencari kebenaran. Salah satu kelebihan Muthahhari adalah perhatiannya terhadap berbagai masalah sosial ketika itu, termasuk mengungkap penyimpangan pemikiran Islam yang tumbuh di tengah masyarakat, sekaligus memberikan jawabannya. Syahid Muthahhari dalam berbagai bukunya menjelaskan tugas Muslim dalam menghadapi upaya distorsi dan perusakan agama dan tatanan masyarakat.
Syahid Muthahhari menilai Islam sebagai agama yang dapat menjawab seluruh tuntutan pada zamannya. Di antara karya komprehensif beliau adalah buku berjudul "Islam dan Tantangan Zaman".
Beliau berpendapat bahwa umat manusia memiliki ketergantungan terhadap unsur-unsur material dan non-material. Cara untuk memenuhi tuntutan tersebut pun sangat beragam dan berbeda-beda pada setiap zaman. Sebab itu, manusia harus menyesuaikan diri dengan tantangan zamannya.
Menurut Muthahhari, setiap individu dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan zamannya serta memiliki kemampuan untuk mengontrol dan membenahi dirinya yang mengikuti panduan ajaran Islam.
Ayatullah Syahid Murtadha Muthahhari
Umat manusia harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi zamannya seperti memanfaatkan teknologi yang terus berkembang. Namun pada saat yang sama mereka juga harus tetap menjaga diri dari dampak negatif yang muncul dari arus kemajuan teknologi.
Dalam pandangan Muthahhari, Islam adalah ajaran yang paling komprehensif, sempurna, dan terus hidup sepanjang zaman. Ajaran Islam juga dapat disesuaikan dengan tantangan zamannya. Kepergian Muthahhari menimbulkan kesedihan bagi semua kalangan di Iran, dari pelajar hingga pemimpin negara.
Tidak lama setelah berita kesyahidan Muthahari sampai ke telinga Imam Khomeini, bapak pendiri Revolusi Islam Iran mengungkapkan kesedihannya, "Saya tidak bisa menyembunyikan perasaan sedih mendengar berita kehilangan sosok mulia ini. Saya amat menyesalkan kepergiannya. Para penjahat telah mengambil pohon berbuah dari dunia akademis dan Islam ini, Beliau telah menyumbangkan pengabdian berharganya untuk Islam dan ilmu pengetahuan… "
Imam Khomeini melanjutkan ucapannya, "Muthahhari sangat berharga dan mulia bagi saya, sekaligus pendukung yang kuat bagi pesantren dan dunia akademis. Beliau juga pelayan yang baik dan berharga bagi bangsa dan negara ini. Di usianya yang relatif singkat, ia telah melahirkan berbagai karya abadi yang menghidupkan nurani dan kecintaan terhadap mazhab Syiah,".
Menelisik Peran Syahid Soleimani dalam Penumpasan Teroris Daesh di Suriah
Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi Suriah pekan lalu yang disambut baik oleh pemerintah dan rakyat negara ini.
Meskipun Suriah dan Iran adalah dua mitra di kawasan Asia Barat, tapi salah satu alasan utama penerimaan hangat presiden Iran di Suriah terkait dengan kontribusi penting Syahid Qassem Soleimani selama krisis internal di Suriah dan perang melawan kelompok teroris Daesh di negara ini.
Daesh, Kelompok Teroris yang melayani Islamofobia di Barat
Kelompok teroris Daesh adalah salah satu fenomena langka di kancah keamanan Asia Barat. Di kawasan Asia Barat, banyak kelompok teroris telah terbentuk dan beroperasi, tetapi hanya sedikit kelompok seperti Daesh yang bertindak melakukan begitu banyak kejahatan terhadap kemanusiaan.
Daesh sebenarnya merupakan kelanjutan organisasi dari kelompok Salafi Jihadi di Irak yang dipimpin oleh Abu Musab Zarqawi. Salah satu perbedaan penting antara Daesh dengan kelompok teroris lainnya mengenai posisi Daesh yang selalu menganggap dirinya sebagai negara dan menilai kawasan Asia Barat sebagai titik berdiri negaranya.
Salah satu karakteristik penting dan menonjol dari kelompok teroris Daesh adalah kekerasan yang sangat parah dan penggunaan strategi teror terhadap warga sipil. Selain itu, kelompok teroris yang berkembang dalam beberapa tahap di wilayah pendudukan, maupun dari segi jenis operasi atau struktur ideologis dan metode terornya, bertindak seperti pabrik produksi Islamofobia. Dengan berbagai kejahatan Daesh ini, Barat mengeksploitasinya untuk menyudutkan Islam di arena internasional.
Suriah seperti kebanyakan negara Arab lainnya menjadi ajang protes rakyat terhadap rezim yang berkuasa pada tahun 2011. Suriah berperan strategis sebagai basis front perlawanan dan menjadi salah satu negara di garis depan perang melawan Israel dan mendukung pertahanan Palestina. Oleh karena itu, krisis internal Suriah segera berubah menjadi perang skala penuh baru dengan intervensi Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, sejumlah negara Arab, Turki, dan rezim Zionis.
Ini adalah perang baru, karena tentara Suriah tidak menghadapi tentara negara lain, tetapi menghadapi kelompok teroris yang anggotanya adalah bagian dari rakyat Suriah dan berkebangsaan lebih dari 80 negara. Dengan demikian, ada yang mengatakan bahwa Suriah telah menjadi ajang perang dunia baru.
Seiring dimulainya krisis Suriah pada Maret 2011, berbagai kelompok teroris juga lahir di negara ini. Front Al-Nusra dan Pasukan Pembebasan Suriah termasuk di antara kelompok teroris pertama di negara ini, yang lahir dibidani oleh Amerika Serikat, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Turki dan rezim Zionis. Daesh juga merupakan salah satu kelompok teroris yang terbentuk paling belakangan dibandingkan kelompok lain di Suriah.
Dengan pecahnya perang saudara di Suriah dan kedatangan pasukan al-Qaeda dari seluruh dunia ke negara ini, al-Qaeda di Irak, yang beroperasi dengan nama Negara Islam, berangkat ke Suriah dan merebut kota-kota dan mencoba untuk menggulingkan otoritas pemerintahan Bashar al-Assad yang sah, dan melemahkan pengaruhnya di berbagai wilayah negara Arab ini.
Nama Abu Bakr al-Baghdadi pertama kali populer di Irak pada tahun 2010. Kemudian pada awal tahun 2012, ia dan antek-anteknya pergi ke Suriah, dan sejak saat itu, kelompok teroris Takfiri Daesh memasuki wilayah tersebut, dan nama Abu Bakr al-Baghdadi dibantu oleh orang Barat, dan negara-negara Arab reaksioner menjadikan pemimpin kelompok teroris ini dikenal di arena internasional.
Kelompok teroris Daesh merebut kota Raqqa dalam operasi pertamanya pada Maret 2013. Selanjutnya, seiring masuknya Daesh ke Irak dan pendudukan berbagai wilayah negara ini, kekuatan Daesh meningkat di Suriah, dan ketidakamanan tersebar di mana-mana dalam bentuk peperangan jalanan dan perkotaan.
Setelah menduduki Irak di Suriah, Daesh meningkatkan jumlah dan tingkat kejahatannya. Warga sipil, khususnya perempuan, menjadi korban utama kelompok teroris Daesh di Suriah. Kelompok takfiri ini telah mengorganisir pembantaian yang tidak diketahui dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah umat manusia, dan menggunakan alat baru untuk penyiksaan dan eksekusi.
Pemenggalan kepala menjadi metode keji Daesh yang paling terkenal. Bahkan mereka meneriakkan slogan "Kami datang untuk memenggal kepala" dan menerbitkan banyak video dari tindakan sadisnya ini. Pembakaran juga merupakan metode keji lainnya dari Daesh yang dijalankan. Unsur takfiri Daesh membakar seorang pilot Suriah bernama Azzam Eid dan memublikasikan adegan kejahatan tidak manusiawi ini selama 58 menit. Selain itu, Daesh juga menimbulkan kerusakan besar pada budaya Suriah, terutama pada karya kuno negara ini. Menurut laporan UNESCO, kota kuno Aleppo yang masuk dalam daftar tempat kuno dunia mengalami kerusakan paling parah akibat kejahatan Daesh.
Pada tahun 2017, Daesh dan kelompok teroris lainnya berhasil dikalahkan setelah empat tahun digelar operasi teroris yang ekstensif di Suriah dan Irak. Meskipun demikian, inti dan sisa-sisanya di Irak dan Suriah masih melakukan operasi terhadap warga sipil dan pasukan keamanan.Menurut sumber keamanan dan media, hampir 100.000 teroris bersama keluarga mereka, yang sebagian besar adalah orang asing, telah menetap di provinsi Idlib di barat laut Suriah dan utara Aleppo dan dekat perbatasan negara ini dengan Turki.
Peran Syahid Soleimani dalam Kekalahan Daesh di Suriah
Seiring dimulainya perang di Suriah, masalah besar di negara ini adalah infrastrukturnya, termasuk organisasi, fasilitas, dan tenaga kerja yang tidak berada dalam kondisi sesuai untuk menghadapi serangan gelombang terorisme besar-besaran. Salah satu kelemahan pemerintah Suriah adalah kurangnya pengalaman dalam menggunakan kekuatan rakyat dalam mengatasi krisis.
Dalam situasi seperti itu, Republik Islam Iran terjun atas permintaan pemerintah Suriah untuk membantu negara ini memerangi terorisme, dan Letnan Jenderal Qassem Soleimani berperan besar perang melawan terorisme di negara ini. Letjen Soleimani memenuhi undangan pemerintah Suriah dan mempresentasikan rencananya, termasuk mengandalkan kekuatan rakyat. Ia berhasil memulihkan kepercayaan publik rakyat Suriah terhadap pemerintahan Bashar al-Assad.
Syahid Soleimani merancang dan mengelola lebih dari 32 operasi melawan Daesh di Irak, dan merancang, mengelola, dan memimpin lebih dari 100 operasi di Suriah untuk mengalahkan Daesh. Benteng terakhir Daesh di Suriah adalah kota Al-Bukamal. Banyak analis menyebut Syahid Soleimani sebagai arsitek kekalahan Daesh di Irak dan Suriah.
Amin Hoteit, seorang ahli strategi dan analis urusan militer dan strategis Lebanon, mengatakan, "Syahid Soleimani memainkan peran khusus di Suriah dan mampu membuat kelompok perlawanan di negara ini koheren dan bersatu dalam perang melawan terorisme, dan ini adalah faktor penting dalam kegagalan konspirasi muduh melawan Suriah."
Syahid Soleimani juga dianggap sebagai pemenang perang Aleppo di Suriah. Dialah yang mematahkan punggung Daesh di Suriah. John Maguire, mantan perwira CIA, mengatakan,"Pertempuran al-Qasir di Suriah, yang menyebabkan direbutnya kembali kota strategis ini oleh tentara Suriah dan titik balik dalam perang, berada di bawah pengawasan dan komando Jenderal Soleimani."
Surat kabar elektronik Rai Al-Youm yang diterbitkan di London menulis, “Daesh muncul di Suriah dan menaklukkan berbagai wilayah negara ini satu demi satu, hingga dikatakan telah menaklukkan dua pertiga wilayah Suriah. Kemudian dia pindah ke Irak dan menduduki provinsi Mosul serta mulai memperluas kehadirannya di Irak, hingga mencapai tembok Baghdad. Anehnya, meskipun ada kesepakatan antara Irak dan Amerika Serikat, Washington tidak terburu-buru mendukung Irak, tetapi media Amerika mencerminkan posisi yang sangat mengecilkan hati, termasuk bahwa Daesh tidak dapat dikalahkan dalam waktu kurang dari dua puluh tahun,".
Pernyataan-pernyataan ini menunjukkan bahwa badan intelijen AS berencana untuk membuat kawasan itu dalam kekacauan total selama 20 tahun, periode di mana ia berencana untuk mendapatkan kembali kemampuannya dan pada akhirnya mengendalikan kawasan dan dunia. Tindakan Syahid Soleimani dalam melawan Daesh dan dukungannya yang besar untuk pasukan Irak, Al-Hashd Al-Shaabi dan kelompok Irak dan Suriah, serta pembentukan batalion militer di Suriah, dan lebih dari itu semua, tindakannya dalam membujuk Moskow untuk terlibat dalam perang di Suriah. Semua itu menghancurkan seluruh plot dan konspirasi Amerika Serikat.
Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam
Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw, pada tanggal 17 Rabiul Awal, keluarga besar risalah dan nubuwah, menyambut kelahiran manusia yang akan melanjutkan perjuangan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dia akan menerangi dunia dengan cahaya, keilmuan dan pengetahuan, serta akan memberikan perubahan besar di dunia ilmu pengetahuan dan spiritual. Dia tidak lain adalah Jafar bin Muhammad yang dijuluki as-Shadiq as, matahari imamah keenam Ahlul Bait Nabi as.
Masalah persatuan dan solidaritas umat Islam, termasuk di antara berbagai masalah penting dan prioritas bagi para imam maksum Ahlul Bait as, sedemikian rupa sehingga mereka selain menekankan pentingnya menjaga persatuan umat Islam, juga menilai perhatian terhadap persatuan sebagai salah satu di antara kewajiban para Syiah mereka.
Sebagaimana sirah amal Ahlul Bait as dan para pengikutnya dalam bertoleransi dengan pengikut mazhab lain, merupakan bukti nyata pentingnya masalah persatuan umat Islam. Ini adalah poin yang selain dapat menunjukkan budaya prinsip agama dan mazhab Syiah, juga menjadi perisai di hadapan tuduhan dan upaya sebagian kelompok mencoreng citra Syiah.
Ahlul Bait Nabi as adalah para pemimpin ilahi dimana Rasulullah Saw menyebut kebersamaan dengan mereka di samping al-Quran akan membawa kebahagiaan dan keselamatan di akhirat. Ucapan mereka adalah ucapan al-Quran dan tujuan mereka adalah pelaksanaan firman-firman Allah Swt.
Imam Shadiq as adalah contoh sempurna hamba Allah Swt yang saleh dan selalu menekankan persatuan dan kekompakan masyarakat serta agar nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan afeksi yang dalam selalu terjaga dalam masyarakat. Beliau mengatakan, "Bersamalah kalian, saling mencintailah kalian, berbuat baiklah kalian dengan sesama serta berkasih sayanglah."
Peringatan syahadah Imam Shadiq as
Sebagai cucu Rasulullah Saw dan juga karea memiliki ilmu pengetahuan luas serta akhlak mulia dan juga berbagai faktor lainnya, membuat Imam Ja'far Shadiq as, menjadi jembatan kokoh dalam hubungan umat Islam untuk mewujudkan persatuan yang sangat kokoh.
Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."
Imam Ja'far Shadiq as berpendapat bahwa seluruh kelompok mazhab adalah anggota masyarakat Islam serta mereka harus dihormati dan didukung. Karena mereka juga tidak terkecualikan dari kezaliman dan kejahatan penguasa. Oleh sebab itu, beliau menekankan sangat penting bagi umat Islam untuk selain menjaga hubungan persaudaraan, juga memberikan dukungan dan bantuan kepada saudara Muslimnya.
Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq disebutkan bahwa “Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. Seorang Muslim adalah cermin dan panduan Muslim lainnya. Seorang Muslim tidak akan pernah mengkhianati, menipu dan menindas Muslim lainnya, dan tidak berbohong kepadanya serta tidak mengghibahnya.”
Menurut Imam Ja'far Shadiq as, solidaritas dan persaudaraan berpijak pada tiga faktor. Pertama meninggalkan kedengkian untuk mencegah dan menghindari lemahnya masyarakat Islam, sehingga umat Islam tidak terpecah-belah. Faktor kedua, meningkatkan ikatan persaudaraan dan solidaritas. Adapun faktor ketiga adalah saling membantu sehingga meningkatkan kemuliaan umat Islam.
Kemuliaan akhlak dan ketinggian ilmu Imam Shadiq telah menarik perhatian Abu Hanifah dan para pemimpin mazhab Ahlussunnah lainnya sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi beliau untuk menimba kekayaan ilmu cucu Rasulullah Saw ini.
Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, “Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam Shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka.” Sementara itu, Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, “Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Ja’far Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya.”
Mereka yang hadir dalam kelas Imam Shadiq as mengakui keutamaan beliau di bidang ilmu pengetahuan, meskipun sebagian dari mereka tidak sejalan dengan pemikirannya. Imam Shadiq mendidik murid-murid besar di antaranya Hisyam bin Hakam, Muhammad bin Muslim dan Jabir bin Hayan.
Sebagian dari mereka memiliki berbagai karya ilmiah yang tiada tara di zamannya. Misalnya Hisyam bin Hakam menulis 31 buku. Jabir bin Hayyan menulis lebih dari 200 buku dan pada abad pertengahan, karya tersebut diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa. Mufadhal juga merupakan salah satu murid terkemuka Imam Shadiq yang menulis buku “Tauhid Mufadhal”.
Berbagai kitab sejarah baik dari kalangan Sunni maupun Syiah menjelaskan dialog dan perdebatan ilmiah yang diikuti oleh Imam Shadiq. Menariknya, seluruh perdebatan tersebut tidak berujung debat kusir, apalagi pertengkaran. Imam Shadiq kepada para pengikutnya menekankan prinsip akhlak mulia di berbagai bidang, termasuk ketika berdialog. Beliau sangat menjunjung tinggi pesan al-Quran dalam berdialog untuk menggunakan cara yang baik, atau al-Jidal Ahsan.
Peringatan syahadah Imam Shadiq as
Para lawan Imam Shadiq pun mengakui ketinggian akhlaknya. Ketika pihak lawan dalam debat menyampaikan pandangan, beliau mendengarkan argumentasinya hingga selesai, lalu secara singkat menanggapinya. Beliau juga menghormati dan menjaga etika berdebat, kemudian mengemukakan pandangannya dengan kalimat yang benar dan berisi, yang disampaikan secara singkat dan padat. Ketika berdebat, Imam Shadiq membela keyakinannya secara tegas dan terang-terangan, tapi disampaikan dengan cara yang bijaksana.
Imam Shadiq meminta para pengikutnya untuk menghormati sesama Muslim, dan menjaga persatuan Islam. Cucu Rasulullah Saw ini memberikan nasehat kepada salah seorang sahabatnya bernama Zaid bin Hisyam supaya menghormati Ahlusunnah.
Beliau berkata, "Datangilah masjid-masjid mereka dan shalatlah di sana. Jenguklah mereka jika sakit, dan iringilah jenazahnya ketika mereka meninggal. Bersikap baiklah kalian, sehingga mereka datang dan ikut bersama-sama shalat dengan kalian. Jika akhlak kalian demikian, mereka akan berkata inilah pengikut mazhab Ja’fari; Tuhan merahmati Imam Shadiq yang telah mendidik pengikutnya demikian….. Tapi jika akhlak kalian buruk, maka mereka akan memandang buruk mazhab Ja’fari, dan menilai sebegitu burukkah Imam Shadiq mendidik para pengikutnya."
Suatu hari Hisyam bin Hakam menanyakan kepada Imam Shadiq alasan mengapa umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji. Imam Shadiq menjawab, "Allah Swt menciptakan makhluk supaya mereka menaati aturan agama dan menjauhi yang dilarang agama, demi kemaslahatan hidupnya di dunia. Dalam ibadah Haji terdapat sarana bagi orang-orang yang ada di timur dan barat untuk saling mengenali. Lalu kelompok dan suku yang satu mengunjungi satu kota ke kota lain, sehingga terjalin perniagaan yang menguntungkan di antara mereka… selain itu warisan Rasulullah Saw lebih dikenali dan selalu teringat dan tidak akan pernah terlupakan."
Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.
Selain menekankan masalah akhlak dan persatuan Islam, Imam Shadiq menegaskan mengenai masalah politik dan nasib masyarakat, termasuk mengkritik kinerja buruk pemerintahan lalim yang merugikan masyarakat.
Omar Khayyam, Saintis yang Penyair
Setiap tanggal 28 Ordibehesht, yang bertepatan dengan 18 Mei, kalender nasional Republik Islam Iran memperingatinya sebagai hari penghormatan terhadap Omar Khayyam Neishabouri, ilmuwan sekaligus penyair besar Iran.
Khayyam Neishabouri adalah salah satu cendekiawan dan pemikir terkemuka Iran akhir abad kelima dan awal keenam Hijriah, atau akhir abad ke-11 dan awal abad ke-12 Masehi.
Karya puisinya, Rubaiyat membuat Khayyam dikenal sebagai penyair besar. Tidak hanya itu, dia juga seorang ahli matematika, dan astronomi yang dikenal luas. Setelah kematiannya, puisinya diterbitkan, dan kemudian aspek puitisnya dikaji para pemikir setelahnya, selain posisinya sebagai seorang ilmuwan. Reputasi Khayyam saat ini di timur dan barat, bukan karena statusnya sebagai ilmuwan, tetapi juga karena posisinya sebagai penyair terkemuka.
Buku Rubaiyat Omar Khayyam termasuk buku puisi terkecil di dunia sastra, tetapi ketenarannya menembus batas geografi Iran dan terkenal ke berbagai penjuru dunia. Lalu apa, yang ditulis Khayyam hingga buku kecilnya ini menjadi perhatian sejak dahulu hingga kini. Apa yang tersembunyi dalam Rubaiyat Khayyam. Sebagaimana diungkapkan Will Durant, apa yang ditiupkan selain filsafat dalam puisi Khayyam dengan segenap kebesaran?
Dalam sejarah sastra Persia, ada banyak penyair yang telah menggabungkan puisi mereka dengan kebijaksanaan dan menciptakan ramuan puisi dan filsafat yang luar biasa. Tetapi reputasi mereka tidak mampu melampaui Khayyam dengan Rubaiyatnya yang menawan.
Daya tarik dan pesona Rubaiyat membuat penyair Inggris Fitz Gerald terdorong untuk menerjemahkan puisi ini pada tahun 1859. karyanya terjemahannya inilah yangmemperkenalkan Khayyam ke seluruh penjuru dunia, terutama dunia Barat.
Menurut peneliti terkemuka Arberry, terjemahan Khayyam oleh Fitzgerald diterbitkan dua puluh lima kali, antara tahun 1859 hingga akhir abad ke-19 Masehi. Pada 1929, lebih dari 410 buku Rubaiyat Khayyam dalam terjemah bahasa Inggris dicetak, dan muncul lebih dari 700 buku dan artikel maupun komposisi musik dan teater yang didasarkan pada puisi Khayyam. Tentu saja, angka-angka ini akan jauh lebih tinggi dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan hingga kini terjemahan Rubaiyat bahasa Inggris mengisi rak-rak perpustakaan dan sebagian rumah orang-orang Inggris dan AS.
Khayyam adalah salah satu teka-teki dalam sastra Persia selama berabad-abad, terutama kontroversi tentang apakah Khayyam adalah seorang mistikus dan seorang yang religius, ataukah seorang yang menolak syariat. Kontroversi ini muncul dari kesalahan memahami Khayyam.
Khayyam adalah seorang penyair yang meyakini Allah dan berjiwa saleh. Tapi ia kritis, dan merenungkan penciptaan alam semesta. Khayyam memilih karya puisinya dalam format Rubaiyat. Dalam Rubaiyat, kalimat dicari yang paling singkat dalam bentuk empat baris.
Pada tiga baris pertama dari rubaiatnya, Khayyam memberikan landasan yang tepat untuk gagasan utamanya yang dikemukakan di baris keempat. Dalam format kecil ini, peluang untuk menjabarkan dan memperluas pemikirannya menjadi lebih luas.
Diksi yang kuat dalam Rubaiyat Khayyam menunjukkan kekuatan puitisnya. Ritme paling awal Rubaiyat Khayyam sangat efektif dalam mentransfer konsep dan pemikiran Khayyam kepada pembaca.
Karakteristik lain dari Rubaiyat Khayyam adalah kesederhanaannya dan menghindari pemujaan yang puitis, tetapi pada saat yang sama fasih dalam penyampaikan maknanaya. Seluruh puisi Khayyam tidak menggunakan retorika atau bahasa yang berlebihan.
Seluruh usaha adalah untuk menyampaikan makna dan pemikirannya dilakukan dengan memilih diksi yang singkat . Makna dalam puisi Khayyam begitu halus dan tepat, yang menunjukkan keunggulannya dari aspek imajinasi dan artistik. Puisi Khayyam serius dan tidak diresapi dengan humor.
Kata-kata kunci dalam puisi Khayyam sangat jelas. Tetapi ditafsirkan dengan banyak ragam pemikiran sesuai dengan kecenderungan ideologis masing-masing.
Kematian dan kehidupan menajadi dua masalah utama dalam pemikiran Khayyam. Kematian dibayangi oleh sebagian besar puisi Khayyam. Dalam kata pengantar untuk terjemahan Rubaiyat Khayyam dalam bahasa Prancis, Pierre Pascal menggambarkan kematian sebagai pemikiran abadi dan eksklusif dari Ru'ba'iyat Khayyam.
Pemikiran ini sangat didominasi oleh suku-suku Khayyab sehingga, bahkan ketika merekomendasikan agar manusia mengambil kesempatan untuk merampok, orang masih dapat melihat dominasi pemikiran fana. Tetapi ini tidak berarti takut akan kematian, karena menurut prinsip-prinsip psikologi, orang yang takut mati tidak begitu banyak berkeras untuk mengingat kematian, tetapi ia tidak mampu melupakannya.
Konfrontasi antara hidup dan mati, yang diwujudkan dalam sebagian besar struktur Rubaiyat Khayyab dan digambarkan dalam segala hal dengan cara artistik dan indah yang indah, tidak diragukan lagi telah dipengaruhi oleh kepeduliannya dalam misteri makhluk. Dengan mengungkap konfrontasi ini di sebagian besar kuatrainnya, Khayyam telah mencoba menunjukkan nilai momen-momen kehidupan kepada para pendengarnya dan menggunakannya untuk memanfaatkan waktu.
Khayyam secara sadar menghubungkan tanah, tanah liat dan keramik dengan sesuatu yang berharga dan indah untuk lebih memengaruhi pembaca sekaligus mendekatkan konsep yang ingin disampaikannya secara lebih artistik dan lebih efektif . Dalam karya Rubaiyatnya, Khayyam tidak mengatakan apa-apa tentang kematian, tetapi merujuk pada kehidupan yang berjalan yang digunakan untuk mengingatkan kematian yang dekat. Menurut Khayyam, setiap orang harus meyakini kadar umur yang diberikan Tuhan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya hingga ajal menjemput.(