کمالوندی

کمالوندی

Seorang anggota badan intelijen Pakistan ditangkap di Timur Afghanistan.

ISNA (3/11) melaporkan, Komandan Kepolisian provinsi Nuristan, Afghanistan, Ahad (3/11) mengumumkan, seorang anggota badan intelijen Pakistan ditangkap di provinsi ini.

Anggota badan intelijen Pakistan itu berumur 20 tahun dan dalam interogasi polisi Afghanistan ia mengakui keanggotaannya dalam badan intelijen Pakistan (ISI).

Polisi Afghanistan mengatakan, anggota badan intelijen Pakistan itu masuk ke distrik Kamdesh, Nuristan untuk mempersiapkan serangan Taliban.

Provinsi Nuristan terletak di Timur Laut Afghanistan dan berdekatan dengan Pakistan. Petinggi Afghanistan mengklaim, provinsi ini menjadi sasaran roket-roket yang ditembakkan dari dalam Pakistan.

Kantor berita Perancis mengutip surat kabar The Guardian mengabarkan, Amerika Serikat dan Australia dalam sebuah aksi bersamanya melakukan spionase terhadap Konferensi PBB yang digelar di Pulau Bali, Indonesia pada tahun 2007.

Fars News (3/11) melaporkan, Australia dan Amerika dalam sebuah operasi pengawasan kolektif memata-matai Konferensi Perubahan Air dan Cuaca PBB di Bali, Indonesia pada tahun 2007.

Surat kabar The Guardian edisi Australia melansir dokumen yang berasal dari Edward Snowden, mantan kontraktor Agen Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang menunjukkan bahwa Badan Intelijen Australia (sistem sinyal-sinyal defensif) bekerjasama dengan NSA mengumpulkan informasi dan menyadap telepon petinggi keamanan Indonesia.

Menyusul publikasi laporan terkait spionase bersama Amerika dan Australia di negara-negara Asia termasuk Malaysia dan Indonesia, pekan lalu Jakarta memanggil Duta Besar Australia untuk dimintai keterangan. Publikasi dokumen baru Snowden diperkirakan akan memicu ketegangan dalam hubungan Jakarta-Canberra.

Surat kabar Sidney Herald Morning pekan lalu melaporkan, pos-pos diplomatik Amerika di Asia digunakan untuk melakukan aksi spionase dan menghimpun informasi.

Menurut The Guardian, operasi mata-mata Amerika dan Australia pada tahun 2007 tidak begitu berhasil dan hasil akhirnya adalah penyadapan telepon kepala polisi Bali.

Target proyek spionase ini adalah mengakses struktur dan informasi yang diperlukan untuk dipakai pada kondisi krisis serta darurat.

Perdana Menteri Georgia Bidzina Ivanishvili telah mengusulkan Menteri Dalam Negeri Irakli Garibashvili untuk menggantikannya sebagai perdana menteri baru.

"Tim kami secara bulat mendukung pencalonan Irakli Garibashvili" kata Ivanishvili pada Sabtu (2/11) seperti dikutip Press TV.

Pemilihan harus disetujui oleh parlemen, di mana Koalisi Impian Georgiayang berkuasa memiliki anggota mayoritas.

Sementara itu, Garibashvili mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan kebijakan Ivanishvili, termasuk meningkatkan hubungan yang lebih kuat dengan Rusia.

Penunjukkan tersebut dilakukan menyusul pemilihan presiden pada tanggal 27 Oktober dimenangkan oleh loyalis Ivanishvili, Giorgi Margvelashvili. Ia berhasil memenangkan 62 persen suara.

Margvelashvili mengalahkan kandidat Presiden Mikhail Saakashvili, David Bakradze, yang hanya mengantongi dukungan di bawah 22 persen.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, prioritas pertama pemerintah saat ini adalah mengambilalih PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada 1 November 2013.

Ia menegaskan pembagian antara pusat dan daerah bisa dilakukan setelahnya. "Memang saya dengar-dengar suara daerah minta bagian. Saya kira itu terbuka untuk dibicarakan," kata Dahlan ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (21/10/2013) malam.

"Tapi jangan satu, dua hari ini. Nanti kalau heboh-heboh, tanggal 1 enggak jadi deh jatuh ke Indonesia. Nanti kehilangan semua," lanjutnya.

Ia juga menambahkan, ternyata pengambilalihan Inalum harus melewati persetujuan DPR RI. Menurutnya, ini harus diketahui oleh publik.

"Banyak yang menyangka tidak pakai persetujuan DPR. Jangan tanya aturan apa, saya lupa. Karena itu, besok malam kan ada rapat dengan DPR, gabungan dengan Komisi VI. Sehingga kami minta persetujuan DPR," jelas mantan Dirut PLN itu.

Dahlan menyatakan bahwa persetujuan DPR diperlukan terkait dengan anggaran yang dialokasikan. Pemerintah sejauh ini telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 7 triliun untuk memiliki 100 persen saham Inalum.

Sebelumnya, dalam pertemuan terakhir, pihak Jepang menginginkan harga Inalum sebesar 626 juta dollar AS, sedangkan Indonesia sendiri menginginkan harga Inalum hanya 424 juta dollar AS.

Namun kabar terakhir meyebutkan, pihak Indonesia telah menaikkan tawarannya menjadi 558 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 6,14 triliun (kurs Rp 11.000 per dollar AS) kepada Nippon Asahan Aluminium (NAA).

Selasa, 22 Oktober 2013 18:36

Dam Jemaah Indonesia Capai Rp 300 Miliar

Ketua Dewan Masjid Indonesia M Jusuf Kalla menuturkan bahwa dam atau kurban para jemaah haji bisa mencapai nilai Rp 300 miliar setiap tahunnya. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia bisa mengkaji kemungkinan pembayaran ini dilakukan di Tanah Air.

Dilansir laman Antara, kemarin Kalla mengingatkan nilai dam atau kurban yang dibayarkan jemaah haji bisa mencapai Rp 300 miliar dengan asumsi harga kambing Rp 1,5 juta/ekor. Jadi, jika jemaah mencapai 200 ribu orang, maka total uang yang disumbangkan mencapai Rp 300 miliar.

Jumlah kambing sebanyak itu tentu bisa dialokasikan ke Tanah Air ketimbang harus dibagikan di Arab Saudi yang masyarakatnya lebih sejahtera. "Selama ini pembayaran dam atau kurban dilakukan di Mekah. Padahal, bukan tidak mungkin hal ini bisa dilakukan di Indonesia karena salah satu esensi penyaluran kurban adalah untuk orang miskin," ujar Kalla dalam siaran pers di Jakarta.

Pembayaran dam merupakan nilai ibadah yang harus dibayar oleh jemaah haji karena melakukan pelanggaran selama pelaksanaannya. Rata-rata jemaah haji membayar 1 ekor kambing karena melakukan pelanggaran melakukan umrah sebelum haji. Namun demikian, itu bukan berarti dam diserahkan dalam bentuk hewan hidup, melainkan daging ternak yang sudah disembelih.

"Kalau hewan dari dam itu disembelih di luar Mekah jelas melanggar, tapi jika dagingnya dibawa ke luar setelah hewan hasil dam tersebut disembelih, baru bisa," kata Faisal Ali, yang juga Ketua PWNU Aceh.

Selasa, 22 Oktober 2013 18:32

Wapres: Kemiskinan, Tantangan Negara OKI

Wakil Presiden Boediono menyebutkan persoalan kemiskinan di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah persoalan utama yang menjadi tantangan terbesar. Wapres pun mengingatkan banyak dari negara OKI yang belum mencapai tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs).

"Kita menyadari adanya induk segala masalah, yang menjadi sumber dari banyak masalah pembangunan di negara-negara berkembang, yaitu masalah kemiskinan. Ini semua merupakan tantangan besar bagi kita para anggota OKI," kata Wapres Boediono ketika membuka Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan Organisasi Kerja Sama Islam di Istana Wakil Presiden, Selasa (22/10).

Boediono menerangkan, dengan adanya persoalan kemiskinan maka merembet ke persoalan lain, terutama dalam bidang kesehatan yang menjadi target MDGs. Diingatkan Boediono, negara-negara Islam yang tergabung di OKI masih banyak yang belum mencapai target tersebut.

"Berdasarkan Millenium Development Goals score-card yang dikeluarkan oleh the Islamic Development Bank tahun 2011, banyak anggota OKI yang belum berhasil mencapai tiga tujuan utama MDGs yang terkait dengan bidang kesehatan," kata Boediono.

Wapres kemudian menguraikan tiga target MDGs yang belum terlaksana di negara-negara OKI, yakni menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan Ibu dan terakhir memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. Wapres khawatir jika tidak segera ditangani, akan memperburuk pembangunan manusia dinegara-negara tersebut.

"Bahkan di sementara negara indikator-indikator bagi ketiga tujuan itu, akhir-akhir ini, justru menunjukkan trend yang memburuk. Tantangan ini harus dijawab oleh para Menteri Kesehatan OKI dan oleh kita semua," ucap Boediono.

Tak hanya target MDGs yang belum tercapai, Wapres juga menyebutkan banyak negara masih menghadapi masalah-masalah kesehatan lain, seperti masalah gizi buruk, berbagai penyakit menular lain dan di tidak sedikit negara, penyakit-penyakit tidak menular yang cenderung meningkat cepat. Ia berharap konferensi Menkes OKI dapat mengatasi persoalan tersebut.

"Ini semua merupakan tantangan besar bagi kita para anggota OKI. Kita tidak boleh melewatkan peluang apapun. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan konferensi ini dapat menghasilkan langkah-langkah kongkrit untuk meningkatkan kerjasama di antara kita anggota OKI. Forum ini merupakan forum yang baik untuk bertukar informasi, bertukar pengalaman dan mencari peluang-peluang kerja sama di antara kita," papar Boediono.

Menteri Kesehatan yang juga menjabat sebagai ketua Islamic Conference on Health Minister (ICHM) keempat, Nafsiah Mboi mengakui tantangan kemiskinan di negara-negara OKI. Ia pun menyebutkan di beberapa anggota OKI masih banyak angka kematian ibu dan anak yang lebih tinggi.

Selain itu, Menkes juga menyampaikan masalah besar negara OKI lainnya adalah tinggi mortalitas dan morbiditas pada perempuan di usia produktif sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan untuk kehamilan dan persalinan.

"Berdasarkan data WHO, ada 287 ribu perempuan didunia mati akibat komplikasi kehamilan atau persalinan di tahun 2010," kata Nafsiah.

ICHM tahun ini merupakan yang keempat dilaksanakan. Adapun 11 menteri kesehatan anggota OKI hadir dalam pertemuan tersebut sedangkan 40 negara lainnya diwakilkan oleh delegasinya.

Wapres Boediono berharap seusai penyelenggaraan ICHM OKI akan didapat kesepakatan untuk mengatasi masalah OKI yang disebutkan sebelumnya.

"Saya mendengar bahwa konferensi sedang merumuskan sebuah langkah kongkrit, yaitu menyepakati suatu OIC Strategic Health Program of Action 2014-2023. Saya menyambut baik langkah ini," tutup Boediono.

Pemerintah Romania telah meningkatkan keamanan di tengah aksi protes besar-besaran terhadap proyek tambang emas Kanada yang kontroversial di sebuah kota di negara itu.

Pemerintah Bucharestpada Senin (21/10) mendesak aparat keamanan Romania untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh negeri untuk menghadapi demonstrasi yang menentang rencana perusahaan Kanada, Gabriel Resources untuk menambang emas di desa Rosia Montana di wilayah Transylvania.

Pada hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Romania Radu Stroe memperingatkan bahwa para penyelenggara protes perlu memahami bahwa mereka harus mentaati hukum.

Pada Ahad malam, warga Romania menggelar demonstrasi di dekat Bundaran Universitas di Bukares sebagai protes lanjutan terhadap penambangan emas di Montana.

Demonstrasi itu meletus pada 1 September setelah pemerintah Romania menyetujui rancangan undang-undang yang memberikan status kepentingan nasional untuk proyek Gabriel Resources.


Sosiolog Mircea Kivu kepada AFP mengatakan, "… Mereka akan terus protes sampai proyek Montana Rosia ditarik dan hukum yang melarang proyek pertambangan yang merugikan lingkungan diadopsi."

Para kritikus memperingatkan bahwa proyek tersebut akan merusak lingkungan karena perusahaan Kanada berencana menghancurkan empat puncak gunung dan melenyapkan tiga desa terpencil di daerah itu.

Proyek ini juga akan menggunakan rata-rata 12.000 ton zat sianida pertahun untuk menambang, di mana jumlah tersebut 12 kali lebih banyak dari jumlah yang digunakan di industri pertambangan di seluruh Uni Eropa.

Menurut para ahli, wilayah Montana Rosia mengandung sekitar 314 ton emas dan 1.500 ton perak.

Minggu, 20 Oktober 2013 20:15

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Anfal Ayat 70-72

Ayat ke 70

Artinya:

Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu." Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (8: 70)

 

Dalam perang Badr, sebagian dari tokoh dan pembesar Mekah, di antaranya Abbas, paman Nabi, ditawan oleh barisan kaum Muslimin. Sebagian orang mengatakan, "Pembebasan Abbas tidak perlu menggunakan fidyah," Akan tetapi Nabi Saw tidak menyetujui hal ini, dan beliau bersabda, "Dia juga harus diperlakukan seperti tawanan lainnya, apabila dia telah membayar fidyah, barulah dia dibebaskan."

 

Ayat ke-70 dari surat al-Anfal menyatakan, "Kepada mereka yang menjadi tawanan kalian dan telah membayar sejumlah uang (fidyah), katakan kepada mereka, "Apabila kalian beriman dan menjadi muslim, maka pintu rahmat Allah akan terbuka bagi kalian dan kalian akan mendapatkan kenikmatan yang lebih besar daripada fidyah yang kalian keluarkan, yaitu ampunan dan rahmat Allah Swt."

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Dalam medan jihad atau peperangan, pasukan Islam harus bersikap baik terhadap para tawanan, supaya para tawanan itu mengenal hakikat Islam dan terbuka peluang bagi mereka untuk menerima kebenaran Islam.

2. Kita harus selalu membuka pintu bagi orang-orang yang sesat untuk kembali ke jalan yang benar. Sejarah Islam mengajarkan bahwa orang-orang yang memerangi Nabi pun berkesempatan untuk bertaubat dan mendapatkan ampunan Allah Swt.

 

Ayat ke 71

 

Artinya:

Akan tetapi jika mereka bermaksud hendak berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikanmu berkuasa terhadap mereka. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (8: 71)

 

Setelah ayat sebelumnya menyinggung tentang cara pembebasan para tawanan, ayat ini mengatakan, "Kalian tidak perlu takut atas pengkhianatan musuh dan menjadikannya alasan untuk bersikap kejam terhadap mereka. Sebaliknya, kalian harus bersikap baik kepada para tawanan itu agar mereka tergerak untuk memeluk Islam. Apabila kalian bersikap baik dan lembut terhadap musuh yang kalian tawan, maka mereka tidak akan berpikir lagi berperang melawan kalian. Kekhawatiran akan adanya pengkhianatan dari mereka tidak boleh menghalangi kalian dari pelaksanaan tugas-tugas kalian."

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Jika kita telah melaksanakan tugas-tugas kita, urusan selanjutnya adalah di tangan Allah Swt. Dialah yang akan membela orang-orang mukmin di hadapan rancangan makar musuh-musuh.

2. Selain pengkhianatan, tidak ada lagi yang bisa kita harapkan dari seorang musuh. Namun demikian, orang mukmin harus senantiasa bersikap baik terhadap musuh sekalipun, dengan harapan dia akan menerima kebenaran dan berbalik menjadi kawan.

 

Ayat ke 72

 

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan, mereka itu satu sama lain melindungi. Dan orang-oramg beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (8: 72)

 

Berbagai bentuk serangan, konspirasi, dan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang musyrik Mekah telah menyebabkan Nabi dan sejumlah besar kaum Muslimin hijrah meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka di Mekah menuju ke Madinah. Kelompok tersebut dalam sejarah Islam disebut dengan kaum Muhajirin. Sebagian warga Madinah yang telah beriman kepada Nabi Saw dan menerima kedatangan kaum Muhajirin disebut kaum Anshar. Guna menguatkan hubungan persaudaraan di antara kedua kelompok ini, Nabi Muhammad Saw menciptakan suatu perjanjian ikatan persaudaraan di antara meraka.

 

Ayat ini menyinggung ikatan perjanjian tersebut, yang telah menciptakan ikatan persahabatan yang kuat antara kaum Anshar dan Muhajirin. Ayat ini mengatakan, "Mereka yang tidak melakukan hijrah, dan lebih memilih tetap bertahan di Mekah untuk menjaga rumah dan keluarga mereka, tidak termasuk dalam perjanjian ikatan persaudaraan ini. Namun, sebagian dari mereka tidak bisa ikut berhijrah karena ditekan dan dihalangi oleh kaumnya. Apabila orang-orang ini meminta pertolongan kepadamu, engkau harus memberi pertolongan kepada mereka. Namun, jika orang-orang itu hidup di tengah-tengah kaum kafir yang telah menjalin perjanjian denganmu untuk tidak bermusuhan, engkau harus komitmen terhadap perjanjian itu."

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Berhijrah dari lingkungan kufur, syirik, dan dosa untuk menjaga agama dan melaksanakan tugas-tugas agama merupakan suatu perkara yang diharuskan.

2. Perjanjian dan perbatasan antara negara tidaklah menghalangi seorang muslim untuk melakukan tugas-tugas agamanya. Jika ada seorang muslim yang berada di negara lain dalam kondisi teraniaya dan meminta pertolongan kepada kita, kita sebagai saudara sesama muslim harus memberikan pertolongan kepadanya.

3. Berpegang teguh pada perjanjian yang telah dijalin, termasuk dengan kaum Kafir sekalipun, adalah sebuah keharusan, selama pihak lain juga komitmen terhadap janji mereka.

Minggu, 20 Oktober 2013 20:13

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Anfal Ayat 65-69

Ayat ke 65

Artinya:

Hai Nabi, korbankanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar di antaramu, niscaya meraka dapat mengalahkan seribu orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. (8: 65)

 

Pada pelajaran lalu, kami telah membahas bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw dan kaum mukminin agar menerima perjanjian damai yang diusulkan kaum kafir, dengan mengatakan, "Apabila musuh mengusulkan suatu perjanjian damai, maka hendaknya kamu menerima, dan sekali-kali janganlah kamu khawatir akan akibat dari perjanjian damai tersebut, karena Allah Swt akan membantu dan menolongmu." Namun, apabila pihak musuh tidak menepati janji, dan melakukan berbagai konspirasi untuk menggulingkan pemerintahan Islam, kaum Mukminin harus bangkit dan berjihad melawan orang-orang kafir itu.

 

Ayat ke-65 mengatakan kepada kaum Mukminin, "Meskipun jumlah pasukan kalian hanya sedikit, janganlah kalian gentar dan takut, karena Allah Swt telah berjanji untuk membantu kalian. Jika kalian sabar dan teguh, setiap orang dari kalian akan mengalahkan 10 orang musuh." Kekuatan untuk mengalahkan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat kuat seperti yang dimiliki kaum Mukmin karana mereka tidak memiliki keimanan pada Allah.

 

Sejarah Islam menunjukkan bukti dari ayat ini. Dalam Perang Badr, 313 orang pasukan Muslim berhasil mengalahkan 1.000 orang musuh. Dalam Perang Uhud 700 kaum Muslimin berhadapan dengan 3.000 orang kafir. Begitu juga dalam Perang Khandaq, 3.000 pasukan Islam menghadapi 10.000 personil musuh. Sementara itu, pada peperangan Mu'tah, 10.000 orang pasukan Islam menghadapi 100.000 personil musuh. Berkat keteguhan iman dan kesabaran, kaum Muslimin berhasil mengalahkan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Unsur yang paling menentukan di medan perang adalah iman kepada Allah Swt dan kesabaran, dan sama sekali tidak bergantung pada jumlah personil atau jumlah peralatan perang.

2. Pemimpin umat Islam harus bisa menjaga kesiap-sigaan kaum Muslimin untuk berjihad melawan musuh.

 

Ayat ke 66

 

Artinya:

Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir, dan jika di antaramu ada seribu orang, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (8: 66)

 

Berdasarkan ayat sebelumnya, ketentuan hukum jihad ditetapkan Allah ketika jumlah kaum Mukmin sepersepuluh dari jumlah pasukan musuh. Saat itu Allah berjanji menolong kaum Mukmin, sehingga setiap satu orang Islam dapat menghadapi 10 orang musuh. Akan tetapi, sayangnya, lambat laun semangat dan keimanan mereka menurun sehingga Allah memberi keringanan kepada mereka, yaitu setiap satu orang Islam diperintahkan hanya menghadapi 2 orang musuh. Hal ini membuktikan bahwa jika keimanan dan kesabaran kaum Muslimin melemah, kemampuan mereka pun menyusut menjadi seperlimanya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Dalam mengurus dan mengatur masyarakat, terkadang perubahan situasi dan kondisi mengharuskan seorang pemimpin untuk mengubah atau meringankan peraturan. Dengan kata lain, seorang pemimpin yang baik harus memahami kondisi masyarakatnya.

2- Unsur utama kekalahan biasanya datangnya dari dalam, bukan dari luar. Dengan kata lain, bila iman dan kesabaran mengalami degradasi, akan terbuka pintu bagi musuh untuk mengalahkan kaum Muslimin.

 

Ayat ke 67

 

Artinya:

Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki akhirat. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (8: 67)

 

Setelah ayat-ayat sebelumnya berbicara mengenai cara berperang melawan musuh, ayat ini mengatakan, "Dalam perang, hanya Allah Swt yang bisa memenangkan agama-Nya di hadapan orang-orang Kafir dan Syirik. Oleh kerana itu kalian janganlah memikirkan pengumpulan rampasan perang dan tawanan. Semua itu semua adalah perhiasan dunia fana yang tidak ada artinya, sementara Allah Swt telah menjanjikan kepada kalian kenikmatan di akhirat yang tiada taranya. Selama kemenangan pasukan Islam terhadap musuh belum terealisasi, kalian tidak berhak mengambil tawanan dan kalian harus tetap melakukan perjuangan."

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Cinta dunia adalah bahaya yang selalu mengancam orang-orang Mukmin. Akibat cinta dunia, kaum Mukmin bisa terseret pada kekalahan dan kehinaan. Oleh karena itu, kaum Mukmin harus selalu waspada agar tidak terjebak dalam nafsu cinta dunia.

2. Tujuan jihad dalam Islam adalah melaksanakan tugas agama guna mencapai kebahagian di akhirat, dan bukan untuk memperoleh rampasan perang dan mengambil tawanan guna kepentingan duniawi.

 

Ayat ke 68-69

 

Artinya:

Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. (8: 68)

 

Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (8: 69)

 

Kedua ayat ini mengatakan, "Jika saja Allah menjatuhkan azab kepada manusia sebelum dia menjelaskan hukum-hukum-Nya, sudah pasti kalian kini akan mendapatkan azab yang pedih. Karena telah menawan musuh di saat perang masih berlangsung. Jika bukan karena Allah Swt memang berkehendak memenangkan kalian dalam perang Badr, pasti perilaku kalian yang menawan musuh di saat perang akan memberikan pukulan berat kepada pasukan Muslim. Namun, Allah berkehendak untuk memenangkan kalian dan Allah Swt tidak menjatuhkan azab-Nya kepada kalian demi memuliakan Nabi-Nya yang berada di tengah-tengah kalian."

 

Selanjutnya, ayat ini mengatakan, "Segala sesuatu yang kalian peroleh sebagai rampasan perang, setelah dipotong khumus yang merupakan hak pemerintah Islam, akan menjadi hak kalian. Allah menjadikan harta itu halal dan baik pada kalian. Bertakwalah kalian dalam segala hal agar Allah Swt mengampuni segala kesalahan kalian."

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Menawan musuh di saat perang masih berlangsung akan diikuti oleh kegagalan duniawi dan azab akhirat. Oleh karena itu, dalam berjihad kaum Mukmin harus mematuhi perintah dan aturan yang ditetapkan Allah, serta berniat semata-mata untuk membela agama Allah, bukan untuk mencari harta.

2. Di antara manifestasi rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-hamba Allah ialah pengampunan terhadap kesalahan dan dosa mereka, atau mereka akan dicegah dari perbuatan dosa dan kesalahan, atau ketika mereka berada dalam kesulitan kemudian bertaubat dan memohon ampunan, Allah akan menurunkan rahmat dan anugerah-Nya.

Minggu, 20 Oktober 2013 20:13

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Anfal Ayat 60-64

Ayat ke 60

 

Artinya:

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berpegang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya. (8: 60)

 

Dalam tafsir sebelumnya telah disebutkan bahwa orang-orang Yahudi telah melanggar perjanjian yang telah mereka jalin dengan Nabi di Madinah. Mereka malah bergabung dengan orang-orang Musyrik Mekah untuk merancang konspirasi terhadap kaum Muslimin. Dalam ayat sebelumnya disebutkan bahwa bila pihak lain tidak setia terhadap perjanjian, kaum Muslimin diperbolehkan mengabaikan perjanjian itu. Kini, pada ayat ke-60, Allah berfirman kepada kaum Muslimin agar mempersiapkan pasukan mereka sebaik-baiknya.

 

Ayat ini mengatakan, "Pasukan militer muslim harus kuat agar musuh merasa ketakutan dan tidak jadi melakukan penyerangan terhadap kaum Muslim. Dalam rangka memperkuat pasukan ini, kaum Muslimin harus menyumbangkan apa saja yang mereka mampu, demi terbentuknya pasukan Islam yang tangguh. Sumbangan itu bisa berupa senjata, fasilitas perang, atau kuda dan hewan tunggangan lain. Atas sumbangan dan peran serta kaum muslimin dalam pembentukan pasukan Muslim, Allah Swt akan memberi pahala yang setimpal.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Kita tidak boleh bersikap pasif, yaitu menunggu dulu sampai ada serangan musuh, baru setelah itu bersiap-siap. Sebaliknya, kaum Muslimin harus selalu waspada dan mempersiapkan pasukan yang tangguh dan selalu siap siaga. Kesiapsiagaan pasukan muslim akan membuat musuh-musuh Islam gentar dan tidak akan menyerang kaum musuh.

2. Kehadiran di medan jihad dan pasrtisipasi dalam menyiapkan pasukan Muslim merupakan sebuah tugas agama bagi setiap orang muslim.

 

Ayat ke 61-62

 

Artinya:

Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (8: 61)

 

Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin. (8: 62)

 

Setelah ayat sebelumnya berbicara mengenai perlunya kesiagaan kaum Muslimin dalam menghadapi segala bentuk konspirasi musuh, ayat ini mengatakan bahwa persiapan itu bukan untuk mengajak kaum Musyrik berperang. Kesiapsiagaan pasukan muslimin hanyalah untuk membela diri, bukan untuk menyerang. Sebaliknya, bila kaum Musyrik ingin berdamai dan mengajak kaum Muslimin untuk mengikat perjanjian damai itu dan bertakwa kepada Allah.

 

Namun demikian, kaum Muslimin juga harus bersikap cerdas dan teliti. Artinya setiap usulan damai yang diajukan oleh kaum Musyrikin harus kita pelajari dengan baik. Jangan sampai kita termakan tipu muslihat kaum Musyrik yang berkedok perjanjian damai. Setelah benar-benar meneliti dan menyelidik usulan perdamaian itu, barulah kita bertawakal kepada Allah Swt, karena Dialah penolong orang-orang mukmin yang hakiki. Bila kaum Musyrikin melakukan penipuan terhadap kaum Muslimin, maka kaum Muslimin harus bersikap tegas dan tidak boleh merasa gentar sedikit pun, karena Allah akan selalu melindungi mereka.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Kaum Muslimin harus secara maksimal melakukan pertahanan dan pembelaan, sehingga musuh-musuh gentar dan akhirnya memilih untuk berdamai dengan kaum Muslimin.

2. Islam bukanlah agama eskpansif dan tidak akan melakukan penyerangan terlebih dulu. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya agar jangan berdiam diri bila ditindas dan dijajah. Selain itu, dalam Islam juga dianjurkan menerima perdamaian selama pihak lawan tidak berusaha menipu.

 

Ayat ke 63-64

 

Artinya:

Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (8: 63)

 

Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. (6: 64)

 

Ayat ini berbicara kepada Nabi Muhammad Saw dengan mengatakan, "Kaum Muslimin yang saat ini berada di sisimu, sebelum mereka memeluk Islam sesungguhnya adalah kaum yang di antara mereka selalu timbul permusuhan dan dendam. Bila saat itu engkau menghabiskan semua kekayaan yang ada di bumi, engkau tetap tidak akan mampu mempersatukan hati mereka. Namun kini setelah mereka masuk Islam, Allah telah menciptakan perdamaian di hati mereka dan mereka pun hidup dengan damai dan bersaudara."

 

Selanjutnya ayat ini berpesan kepada Nabi Muhammad, "Wahai Rasulullah, janganlah sekalipun engkau takut pada tipu daya musuh, kerana Allah Swt selalu membantu dan melindungi. Allah juga telah mempersatukan hati kaum mukminin dan mereka akan teguh memebelamu, sehingga musuh menjadi gentar dalam menghadapimu."

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Allah Swt senantiasa melindungi orang-orang yang beriman, mempersatukan hati mereka, dan menjauhkan rasa dendam di tengah mereka.

2. Kasih sayang, persatuan, dan solidaritas merupakan nikmat-nikmat Allah Swt, dan ini semua merupakan tanda-tanda orang-orang mukmin.

3. Umat Islam harus saling mendukung dan melindungi pemimpin Islam, agar musuh-musuh merasa gentar dan segan dalam menghadapi mereka.