کمالوندی

کمالوندی

 

Ketua Majelis Syura Islami Iran menegaskan bahwa Iran selalu menentang penindasan dan telah menunjukkan bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang mendukung semua Muslim tanpa memandang mazhab mereka, dan telah mengorbankan ribuan syuhada dengan cara ini.

Pidato Ketua Majelis Syura Islami Iran tentang peran Iran dalam mendukung umat Islam, penekanan persatuan pada pertemuan ulama Sunni, kehadiran kelompok musik Sunni Pakistan di Iran, penyelenggaraan konferensi pers Kongres Puisi Qudsian, dan dimulainya produksi film dokumenter tentang perjuangan ulama Sunni di Azerbaijan Barat menjadi berita pilihan berita terbaru tentang Sunni di Iran dalam paket berita Parstoday kali ini.

Ghalibaf: Iran selalu berdiri untuk membela dunia Muslim dari penindasan

Dalam kunjungannya ke Ethiopia yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan parlementer, Ketua Majelis Syura Islami Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf bertemu dengan Sheikh Ibrahim Tufa, Ketua Dewan Tinggi negara tersebut, dan menekankan pentingnya persatuan di antara mazhab-mazhab Islam di dunia dan kehadiran kaum Sunni dalam struktur pemerintahan Iran.

"Saat ini ada 26 perwakilan Sunni di Majelis Syura Islami, dan Iran selalu menentang penindasan dan telah menunjukkan bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang mendukung semua Muslim tanpa memandang mereka" ujar Ghalibaf.

"Tidak diragukan lagi, jika bangsa Islam bersatu dan menentang permusuhan Amerika, mereka akan menang," tegasnya.

Dalam pertemuan ini, Ibrahim Tufa juga melaporkan tentang membaiknya situasi umat Islam di Ethiopia dan memuji peran Iran dalam mendukung umat Islam di seluruh dunia, dengan mengatakan,"Kami menganggap Iran sebagai simbol umat Islam di seluruh dunia. Iran seperti jantung yang memberi kehidupan seluruh dunia Islam,".

Penekanan pada persatuan pada pertemuan ulama karavan Sunni

Dalam pertemuan pada hari Sabtu antara sekelompok ulama dan pemikir Sunni dari kafilah umrah Republik Islam Iran dan Hujatul islam Najafi Rouhani, kepala kantor Bisah di Madinah menyinggung pentingnya Persatuan umat Islam dan penyampaian posisi Republik Islam Iran, Dalam pertemuan ini juga dibahas dan dikaji berbagai persoalan dan masalah ulama Sunni yang turut serta dalam perjalanan ini.

Kehadiran kelompok musik Sunni Pakistan di Iran; Cinta kepada Ahlul Bayt (AS) tidak mengenal batas.

Kelompok musik Sunni Pakistan Sabri Brothers tampil di acara televisi IRIB "Family Time" dalam perjalanan pertama mereka ke Iran. Selain membawakan musik Qawwali, mereka mengungkapkan cinta dan pengabdian mereka yang mendalam kepada Imam Ali dan Ahlul Bait Nabi Muhammad saw.

Afzal Saberi, pemimpin kelompok ini di sela-sela acara mengakui Imam Ali sebagai penerus dan penerus Nabi Muhamamd saw. Ia menambahkan, “Kelompok ini membacakan puisi yang memuji Ahlul Bait, menyampaikan pesan-pesannya melalui seni Qawwali".

Konferensi pers Kongres Puisi Qudsian

Konferensi pers Kongres Puisi Qudsian, khusus untuk penyair Sunni, akan diadakan hari Minggu, di gedung pusat Lembaga Penerangan Islam yang terletak di Lapangan Palestina, Tehran.

Hujatul Islam wal-Muslimin Qomi, Kepala Lembaga Penerangan Islam, Mohammad Mehdi Dadman, kepala Hozeh Honari, Saeed Lashkari, wakil direktur kepemimpinan provinsi Hozeh Honari, dan sekelompok seniman dan profesor budaya dan seni Iran lainnya hadir dalam pertemuan Kongres Puisi Qudsian yang merupakan kongres pertama yang diselenggarakan dengan fokus pada penyair Sunni.

Produksi film dokumenter tentang perjuangan ulama Sunni di Azerbaijan Barat telah dimulai.

Ketua Pusat Islam Provinsi Azerbaijan Barat Iran, Hujatul Islam Sayid Mohammad Saeed Azad Mousavi menyinggung pengorbanan dan pengabdian ulama Sunni dalam menghadapi musuh-musuh rezim Republik Islam di berbagai waktu di provinsi ini, dengan mengatakan, "Mempersiapkan dokumenter lisan sejarah perjuangan ini dalam tiga periode waktu sebelum revolusi, era perang dan perjuangan melawan Daesh ada dalam agenda pusat ini".

Ia memaparkan rencana untuk menggelar pertemuan para imam shalat Jumat Sunni terkemuka di Tehran dan mengirimkan 18 imam shalat Jumat dari Azerbaijan Barat dalam pertemuan ini, dan berkata,"Memperhatikan poros langkah kedua revolusi, menjelaskan tujuan untuk membentuk menguatkan persatuan dan memperjelas posisi kaum Sunni dalam masyarakat Islam, di antara tujuan rencana strategis Forum Pendekatan Mazhab Islam".

 

Pusat Kerja Sama Ilmiah Internasional Kementerian Sains, Riset, dan Teknologi Republik Islam Iran, saat menjelaskan pencapaian Pekan Sains Iran-Irak kedua, mengumumkan sebanyak 60.000 pelajar Irak belajar di Iran.

Pekan Sains Iran-Irak yang kedua diselenggarakan pada tanggal 28 Day hingga 1 bahman 1403 Hs, dihadiri oleh Menteri Sains, Riset dan Teknologi Republik Islam Iran, wakil Kementerian Sains Iran, Menteri Pendidikan Tinggi, dan Menteri Pendidikan Tinggi. Pendidikan Irak, pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi negara ini, dan sekelompok dekan universitas terpilih di kedua negara. 

Parstoday melaporkan, konferensi ini direncanakan sebagai kelanjutan dari Pekan Sains Iran-Irak pertama dan bertujuan untuk memperdalam hubungan baik antara kedua negara serta interaksi nasional dan internasional dalam sains dan teknologi, mengingat strategi besar kedua negara Muslim, Iran dan Irak.

Tujuan utama konferensi ini meliputi interaksi antara universitas-universitas besar dan lembaga-lembaga penelitian antara kedua negara, menciptakan jembatan antara universitas-universitas besar di dunia dan universitas-universitas di Iran dan Irak; Penelitian bersama yang strategis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; Pendidikan dan pelatihan profesor dan spesialis di bidang teknologi baru, pertukaran profesor dan mahasiswa di semua tingkat dan gelar pendidikan, termasuk bidang ilmu teknik, ilmu dasar, matematika, humaniora, kedokteran dan pertanian, serta menciptakan landasan yang diperlukan untuk interaksi antara profesor di universitas-universitas di kedua negara. Selain itu, penciptaan infrastruktur yang diperlukan untuk pertukaran ilmiah antara profesor dari negara-negara Islam.

Pada konferensi ini, lebih dari 200 perjanjian kerja sama akademik ditandatangani antara universitas-universitas Iran dan Irak, dan kesepakatan dicapai untuk menyediakan beasiswa bagi 200 mahasiswa Irak berbakat di Iran, menyelenggarakan kursus pendidikan bersama, dan mendirikan cabang universitas-universitas Iran di Irak.

 


 

Omid Rezaeifar, kepala Pusat Kerja sama Ilmiah Internasional Kementerian Sains Iran mengatakan tentang rincian "Pekan Sains Iran-Irak" kedua dengan mengatakan,"Sebagai kelanjutan dari Pekan Sains yang diadakan tahun lalu di Mashhad dengan partisipasi universitas Iran dan Irak, sekitar 40 Universitas dan 15 lembaga penelitian Taman Sains dan Teknologi Iran menghadiri acara di Karbala, yang diselenggarakan oleh pihak Irak".

Menurut Rezaeifar, tugas utama pertemuan ini adalah menindaklanjuti kesepahaman sebelumnya dan mengkaji kebutuhan serta fasilitas baru, pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk pertukaran pelajar, kesempatan belajar bagi profesor, dan pelaksanaan proyek penelitian bersama.

Kehadiran 60.000 mahasiswa Irak di Iran

Kepala Pusat Kerja sama Ilmiah Internasional Kementerian Sains, Riset dan Teknologi Republik Islam Iran terus menunjukkan minat mahasiswa Irak untuk belajar di Iran dan berkata: "Saat ini, 60.000 mahasiswa Irak belajar di Iran".

Menurut Rezaeifar, pihak Irak menekankan selama "Pekan Sains Iran-Irak" kedua bahwa mereka tertarik pada mahasiswa Irak yang menyelesaikan pendidikan mereka secara bermartabat, dengan budaya dan bahasa Iran dan Persia.

 

Militer rezim Zionis selama lima hari berturut-turut melanjutkan serangan brutalnya di Tepi Barat, dan menggunakan taktik mematikan dalam perang Gaza.

Selama lima hari berturut-turut, tentara pendudukan melanjutkan serangannya terhadap kota Jenin dan kampnya di Tepi Barat utara pada Jumat malam, menggunakan taktik yang sama mematikannya dengan perang Gaza.

Menurut Pars Today, selama serangan Israel di kota Mithlon di Jenin, sejumlah orang terluka dan bentrokan hebat masih berlangsung di daerah tersebut.

Pada saat yang sama, penjajah telah memperkuat kehadiran militer mereka di berbagai wilayah Tepi Barat. Tentara pendudukan juga menyerang rumah sejumlah tahanan di kamp Jenin di Tepi Barat utara yang dijadwalkan akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dan perjanjian gencatan senjata Gaza.

Sementara tentara Israel melanggar gencatan senjata setiap hari untuk menghindari kekalahan dalam perang Gaza; Pejabat politik dan militer rezim terus mengakui kegagalan dalam perang.

Sementara itu, jenderal tentara Israel Yitzhak Brik dalam sebuah wawancara radio mengatakan, "Tentara Israel menghancurkan kurang dari 10 persen Hamas, dan para perwira militer takut untuk mengatakan kebenaran."

Yitzhak Brik menambahkan,"Israel tidak mengalahkan Hamas, pasukannya terlalu kecil dan tidak dapat melaksanakan misi seperti menghancurkan gerakan Hamas. Semua perayaan yang kita lakukan dengan dalih menghancurkan Hamas hanyalah omong kosong."

Jajak pendapat terbaru di wilayah Palestina yang diduduki menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel percaya bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mengundurkan diri karena bertanggung jawab atas kegagalan menghadapi operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar Zionis Ma'ariv, 62 persen warga Israel mengatakan Netanyahu bertanggung jawab atas kegagalan keamanan pada tanggal 7 Oktober.

Saat bayang-bayang kekalahan perang semakin berat setiap hari bagi rezim Zionis, publikasi keberanian syahid Sinwar setelah dokumenter Al Jazeera disiarkan dengan mengejutkan di media Zionis.

Menanggapi penayangan dokumenter "Ruang Operasi Penyerbuan Al-Aqsa" di program Al Jazeera, saluran TV Israel Channel 12 mengumumkan bahwa dokumenter ini mengungkap sejauh mana kegagalan intelijen Tel Aviv pada Sabtu Hitam.

Jaringan Israel menambahkan bahwa investigasi yang dilakukan oleh Al Jazeera telah mengungkapkan informasi yang menunjukkan bahwa Hamas memiliki akses ke informasi penting sebelum serangan 7 Oktober di Israel. 

Laporan tersebut mengungkapkan kedalaman kelemahan dan ketidakmampuan sistem keamanan rezim Israel untuk memprediksi dan mencegah serangan ini.

Menurut laporan jaringan Zionis ini, investigasi Al Jazeera menunjukkan pergerakan Yahya Sinwar saat ia secara diam-diam mengelola pertempuran di Tal Sultan, Rafah.

Media Zionis menambahkan bahwa dokumenter Al Jazeera menunjukkan bahwa Sinwar sedang meninjau peta di sebuah rumah di Rafah tempat pasukan militer sebelumnya beroperasi.

Surat kabar Ma'ariv juga menulis, dokumenter yang disiarkan oleh Al Jazeera menegaskan bahwa Sinwar tidak takut berada di jalan selama perang.

 

Presiden Irak meminta Turki mengakhiri campur tangannya dalam urusan Irak.

Jaringan Sahab melaporkan, Presiden Irak Abdul Latif Rashid mengkritik campur tangan Turki dalam urusan Irak dan berkata, "Sayangnya, pasukan Turki di wilayah Kurdistan terus mencampuri urusan kami. Kami menyerukan kepada Turki untuk mengakhiri campur tangan ini,".

Dalam wawancara dengan media Amerika Bloomberg, Abdul Latif Rashid menegaskan bahwa Irak adalah negara merdeka, dan menambahkan,"Baghdad tidak akan membiarkan negara mana pun melemahkan kedaulatan Irak."

Turki telah lama melanggar integritas teritorial Irak dengan dalih menghadapi elemen Partai Pekerja Kurdistan Turki (PKK), yang ada dalam daftar teroris negara tersebut.

Baghdad berulang kali menyebut serangan militer Turki terhadap Irak utara sebagai contoh pendudukan.

Dalam wawancara ini, Presiden Irak juga menganggap Iran sebagai tetangga yang baik dan penting bagi Irak dan mengatakan, "Hubungan antara Baghdad dan Tehean bersahabat."

Ia melanjutkan,"Masyarakat Iran dan Irak memiliki hubungan sosial, agama, dan bahkan kekeluargaan."

 

Setidaknya 10 warga Syiah tewas dalam serangan oleh elemen bersenjata yang berafiliasi dengan pemerintah Jolani terhadap warga Suriah di provinsi Homs.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, milisi bersenjata yang berafiliasi dengan al-Jolani, kepala pemerintahan baru Suriah dan komandan kelompok Tahrir al-Sham, mengganggu dan melecehkan penduduk wilayah Syiah provinsi Homs dalam serangan yang meluas.

Menurut Pars Today, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengumumkan bahwa milisi kelompok teroris Tahrir al-Sham mengeksekusi 10 orang, menangkap 15 orang, dan melukai 32 lainnya dalam serangan terhadap beberapa desa di provinsi Homs, Suriah.

Di sisi lain, Direktorat Keamanan Publik Suriah mengumumkan jam malam di kota Jabla di provinsi Latakia di barat laut Suriah.

Laporan menunjukkan bahwa kota ini telah menjadi tempat bentrokan antara masyarakat dan elemen yang berafiliasi dengan kelompok teroris Tahrir al-Sham dalam beberapa hari terakhir.

Kelompok oposisi bersenjata di Suriah memulai operasi mereka di Suriah utara pada pagi hari tanggal 27 November 2024, dengan tujuan untuk menyingkirkan pemerintahan Bashar al-Assad dari kekuasaan.

Akhirnya, setelah sebelas hari, mereka mengumumkan kendali mereka atas Damaskus, ibu kota Suriah. Suriah, dan kepergian Assad dari negara tersebut.

 

Ketua Partai Demokratik Kurdistan Irak dalam wawancara dengan media berbahasa Arab menyinggung perkembangan terkini di kawasan, khususnya hubungan antara Iran dan Irak, serta kunjungan Presiden Iran ke Wilayah Kurdistan Irak.

Masoud Barzani, kepala Partai Demokrat Pemerintah Daerah Kurdistan Irak dalam wawancara dengan jaringan berbahasa Arab, Shams menyoroti bentuk hubungan antara Baghdad dan Tehran di masa depan, dengan mengatakan,"Hubungan didasarkan pada rasa saling menghormati dan saling kepentingan, dan tidak ada campur tangan dalam urusan internal negara mana pun."

"Iran adalah negara yang berbatasan dengan Irak sepanjang seribu kilometer atau lebih, dan memiliki banyak sejarah dan kesamaan dengan kita, dan merupakan negara penting di kawasan," ujar Barzani.

Mengacu pada pertemuannya dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian selama kunjungannya ke Wilayah Kurdistan Irak, Barzani juga mengatakan, "Pertemuan kami sangat baik. Presiden Iran berbicara bahasa Kurdi seolah-olah itu bahasa ibunya, ia baik dan sangat bersahabat, dan ia sangat memberi semangat dalam mengembangkan hubungan dan memperbaiki apa yang telah rusak oleh tindakan sebelumnya dari beberapa pihak. Pertemuan itu sangat positif".

Ia melanjutkan: "Kami berbicara bahasa Kurdi, kami berdua lahir di kota yang sama, Mahabad, dan nama kami berdua adalah Masoud."

Terkait hubungan antara Kawasan Kurdistan Irak dan Iran selama masa kepresidenan Pezeshkian, Barzani juga menekankan,"Kedatangan presiden baru Iran ke kawasan tersebut merupakan kesempatan besar untuk meningkatkan hubungan dengan suku Kurdi di Iran dan bahkan di wilayah lain di dunia."

Senin, 27 Januari 2025 06:17

Perkembangan terbaru Kamp Jenin

 

Seiring berlanjutnya serangan militer rezim Zionis ke kota dan kamp Jenin di Tepi Barat Sungai Jordan dalam dua hari berturut-turut, 12 warga Palestina gugur dan lebih dari 100 orang lainnya terluka.

Menurut laporan Parstoday, militer rezim Zionis sejak Selasa pagi dan setelah pelaksanaan gencatan senjata di Gaza, mulai melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai wilayah Tepi Barat khususnya Jenin di utara daerah ini, dan serangan brutal ini terus berlanjut. Dalam serangan militer rezim Zionis ke kota Jenin, infrastruktur rumah sakit pemerintah kota ini rusak.

Berbagai sumber Palestina Kamis dini hari mengonfirmasi perlawanan pejuang muqawama dan pemuda Palestina terhadap serangan militer Zionis ke kota Jenin. Bersamaan dengan itu, Batalion Jenin yang berafiliasi dengan Saraya al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina dilaporkan melancarkan serangan berat terhadap penjajah dan memberikan kerugian besar.

Batalion Jenin juga mengumumkan, sebuah peluru kendali dari tipe Sejjil, juga menghantam dan menghancurkan sebuah kendaraan militer Israel lain di wilayah kota Jenin, utara Tepi Barat yang berujung pada jatuhnya korban terluka di pihak tentara Zionis.

Menurut sumber Palestina, dua ledakan besar telah dilakukan di kamp Jenin oleh pasukan perlawanan Palestina.

Pasukan perlawanan Palestina juga meledakkan bom kemarin di jalur kendaraan militer Israel.

Tentara Zionis menangkap sejumlah warga Palestina selama penggerebekan di desa-desa dan kota-kota di Tepi Barat.

Pasukan pendudukan Israel mengubah rumah seorang warga Palestina di desa al-Mazra'a, utara Ramallah, menjadi barak militer dan menangkap delapan warga Palestina selama penggerebekan di desa tersebut.

Menurut Kamal Abu al-Rabb, gubernur Jenin, rezim Zionis sedang bergerak untuk mengubah Jenin menjadi pusat perang baru melawan rakyat Palestina.

Mengacu pada pengerahan pasukan Israel secara luas ke Tepi Barat, gubernur Jenin menyatakan bahwa rezim Israel berusaha mengubah provinsi Jenin menjadi Gaza yang kecil dan hancur.

Serangan militer Israel terhadap Jenin juga telah memicu reaksi dari kelompok perlawanan Palestina, negara-negara di kawasan, dan dunia. Menanggapi kejahatan rezim Zionis di Tepi Barat, gerakan Palestina Hamas, Jihad Islam, dan Front Nasional untuk Pembebasan Palestina menyerukan mobilisasi umum untuk menghadapi kejahatan ini.

Brigade Izuddin al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, juga mengumumkan tewasnya dua anggota brigade di Tepi Barat, menekankan bahwa mereka akan menghilangkan keamanan Zionis.

Gerakan Ansarullah Yaman juga memperingatkan rezim Zionis bahwa jika operasi di Jenin berlanjut, mereka akan melanjutkan serangan rudal dan pesawat tak berawak.

Shafqat Ali Khan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, mengutuk serangan baru-baru ini oleh pasukan Israel ke berbagai wilayah Tepi Barat, termasuk Jenin, dan memperingatkan bahwa agresi Israel yang berkelanjutan akan membahayakan keberlanjutan gencatan senjata Gaza.

Shafqat Ali Khan menambahkan bahwa dunia harus meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas kejahatannya, karena rakyat Palestina telah menghadapi agresi dan genosida paling parah selama enam belas bulan terakhir, dan sekarang adalah saatnya untuk penerapan gencatan senjata yang sempurna di Gaza.

Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengutuk serangan pasukan militer Israel di kota Jenin pada Kamis pagi dan mengumumkan bahwa Arab Saudi sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bertanggung jawab menghentikan pelanggaran Israel terhadap hukum dan perjanjian internasional.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot seraya mengungkapkan kekhawatirannya atas serangan rezim Zionis Israel ke kota Jenin, menuntut dihentikannya serangan tersebut

 

Laporan media menunjukkan adanya hambatan baru yang dilakukan Perdana Menteri Israel terhadap penerapan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

Situs web berbahasa Ibrani Walla mengutip pejabat Israel melaporkan bahwa Tel Aviv telah meminta mediator untuk bekerja secara terpisah untuk membebaskan Arbel Yehoud, seorang tahanan Israel berusia 29 tahun yang ditawan oleh pasukan perlawanan Palestina.

Menurut Pars Today, Tel Aviv telah mengumumkan bahwa tawanan wanita Zionis ini harus dibebaskan sebelum Sabtu depan sehingga pengungsi Palestina dapat kembali ke wilayah utara.

Sementara itu, tuntutan rezim Zionis dianggap sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata dengan gerakan Hamas.

Lembaga penyiaran Israel melaporkan bahwa kontak sedang berlangsung antara Tel Aviv dan mediator dalam hal ini.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengumumkan bahwa kembalinya pengungsi Palestina ke wilayah utara dikaitkan dengan pembebasan tahanan Zionis ini.

Arbel Yehoud adalah seorang peserta pelatihan militer dalam program kedirgantaraan rezim Israel.

Spekulasi menunjukkan bahwa Perdana Menteri Israel sedang mencoba mengurangi tekanan publik atas kekalahan perang Gaza dengan memprioritaskan pembebasan Arbel Yehoud.

Sebelum menyerang Gaza, Netanyahu telah mengklaim bahwa ia akan menghancurkan Hamas dan membebaskan tentara Zionis yang ditangkap melalui serangan militer. Tapi hal ini tidak menjadi kenyataan dan Netanyahu terpaksa membuat perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Kekalahan ini menuai kritik paling keras di kalangan Zionis dan sejumlah pejabat dan personel militer Israel mengundurkan diri karenanya.

Sementara itu, gerakan Hamas dan Jihad Islam Palestina bereaksi terhadap syarat baru rezim Zionis untuk kembalinya pengungsi Palestina.

Sebuah sumber terkemuka di antara para pemimpin Hamas menekankan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera bahwa gerakan tersebut telah memberi tahu para mediator bahwa tahanan wanita Arbel Yehoud masih hidup di tangan pasukan perlawanan.

Sebuah sumber yang bertanggung jawab dalam gerakan Jihad Islam juga menekankan bahwa pembebasan tahanan Zionis ini akan dilakukan dalam kerangka ketentuan perjanjian gencatan senjata.

Gerakan Hamas juga mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu, yang menuduh rezim Israel menghalangi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dengan menutup Jalan Al-Rashid di Gaza dan mencegah pengungsi Palestina kembali ke wilayah utara.

Penghalang pelaksanaan perjanjian gencatan senjata terjadi saat rakyat Tepi Barat menyambut hangat tahanan Palestina yang dibebaskan pada Sabtu malam.

Rakyat Palestina menyatakan dukungan mereka terhadap perlawanan dengan meneriakkan slogan-slogan dukungan terhadap perlawanan dan meneriakkan nama-nama Muhammad Deif dan syahid Yahya al-Sinwar, mendiang kepala kantor politik Hamas, sambil menyambut tahanan yang dibebaskan Nasr Barham Dawood. di kota Beita, selatan Nablus.

Pada Sabtu malam, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, setelah pembebasan 200 tahanan Palestina, empat tahanan wanita Zionis diserahkan kepada Palang Merah.

Menyusul penyerahan empat tahanan wanita Zionis ke Palang Merah, beberapa gambar telah dirilis yang memperlihatkan pejuang Hamas memegang senjata dari pasukan khusus tentara Israel. Senjata-senjata ini kemungkinan besar diperoleh selama Operasi Badai Al-Aqsa.

Setelah satu tahun tiga bulan melancarkan perang brutal dan tidak mampu mencapai tujuannya, yaitu pembebasan tentaranya yang ditangkap melalui intervensi darat, penghapusan perlawanan rakyat Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dan penghapusan kemampuan militer Jalur Gaza, akhirnya ada hari Rabu, 15 Januari, rezim Zionis menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada Minggu malam, 19 Januari 2025.

 

Setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani beberapa perintah eksekutif yang memengaruhi nasib ribuan imigran Meksiko di Amerika Serikat, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum berjanji untuk mempertahankan kemerdekaan negara dan warga negara Meksiko.

Permintaan Qatar agar AS kembali ke meja perundingan dengan Iran, pembunuhan pejabat Hizbullah, perjanjian baru antara Iran dan Republik Azerbaijan, penunjukan Iran sebagai ketua Kelompok Asia-Pasifik di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, dan Pembelaan Presiden Meksiko terhadap warga negara Meksiko terhadap aksi Trump menjadi pilihan berita terbaru dari Iran dan dunia yang dapat Anda baca dalam paket berita dari Pars Today kali ini.

Wilayah Pendudukan: Satu tentara Israel tewas dan 11 lainnya terluka di Tepi Barat

Jaringan Berita Palestina melaporkan tewasnya seorang tentara Israel dan terlukanya 11 lainnya di Tepi Barat selama empat operasi.

Operasi ini mencakup dua operasi di Tel Aviv, satu operasi di sekitar Tamun di Tubas, dan satu operasi di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.

Irak: Sekjen Gerakan Al-Nujaba Irak Apresiasi Dukungan Republik Islam Iran untuk Rakyat Palestina

Sheikh Akram Al-Kaabi, Sekretaris Jenderal Gerakan Al-Nujaba Irak menanggapi kemenangan perlawanan Palestina dalam Pertempuran Badai Al-Aqsa, dan memuji kepemimpinan bijaksana Imam Khamenei dan dukungan Republik Islam Iran untuk rakyat Palestina.

Asia Barat: Perdana Menteri Qatar serukan AS kembali ke meja perundingan dengan Iran

Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada Forum Ekonomi Dunia di Davos mengatakan bahwa diplomasi adalah solusi terbaik untuk masalah yang kompleks dan meminta Amerika Serikat untuk kembali ke meja perundingan guna mencapai kesepakatan baru mengenai masalah nuklir Iran.

Amerika: Presiden Meksiko Membela Warga Meksiko dari Trump

Setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani beberapa perintah eksekutif yang memengaruhi nasib ribuan imigran Meksiko di Amerika Serikat, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji untuk mempertahankan kemerdekaan negara dan warga negara Meksiko.

Iran: Perjanjian baru antara Iran dan Republik Azerbaijan di bidang energi

Menteri Energi Iran Abbas Aliabadi dan Wakil Perdana Menteri Republik Azerbaijan Shahin Mustafayev sepakat untuk membangun jalur komunikasi listrik dan proyek bersama di bidang air dan listrik.

Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas berbagai masalah teknis dan rekayasa di bidang air dan listrik, termasuk koneksi listrik jaringan listrik Iran dan Azerbaijan, pembangunan dan penyelesaian pembangkit listrik tenaga air Qizqala-e Si, proses konstruksi bendungan Ordubad dan Marazad, dan melakukan studi lingkungan serta bertukar pandangan tentang proyek bersama.

Perdana Menteri Greenland: Kami tidak ingin menjadi orang Amerika

Perdana Menteri Greenland menanggapi retorika baru Presiden AS Donald Trump tentang kendali atas pulau itu, dengan mengatakan wilayah otonomi Denmark itu ingin membentuk masa depannya sendiri dan tidak ingin menjadi bagian dari Amerika Serikat.

Perdana Menteri Greenland, Múte B. Egede hari Selasa (21/1/2025) mengatakan,"Kami adalah warga Greenland.Kami tidak ingin menjadi orang Amerika, dan juga tidak ingin menjadi orang Denmark".

“Masa depan Greenland akan ditentukan oleh warga Greenland sendiri,”tegas Múte B. Egede. 

Iran ditunjuk sebagai ketua kelompok Asia-Pasifik di Dewan HAM PBB

Republik Islam Iran dengan persetujuan negara-negara anggota Kelompok Asia-Pasifik, terpilih sebagai ketua kelompok ini di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga akhir tahun 2025.

Ali Bahreini, Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, akan memikul tanggung jawab ini.

Lebanon: Pembunuhan seorang pejabat Hizbullah Lebanon di wilayah Bekaa Barat

Sheikh Mohammed Hammadi, salah satu pejabat Hizbullah Lebanon dibunuh dan mati syahid oleh orang tak dikenal di depan rumahnya di kota Mashghara, yang terletak di wilayah Bekaa Barat.

Pihak berwenang Lebanon belum merilis informasi terperinci tentang operasi teroris ini, dan penyelidikan masih berlangsung.

 

Surat kabar Amerika Serikat, Washington Post mengungkap kolaborasi Google dengan rezim Israel dalam genosida di Gaza.

Surat kabar Washington Post mengakui bahwa perusahaan Amerika Serikat, Google telah melengkapi tentara Israel dengan teknologi kecerdasan buatan yang paling canggih sejak beberapa pekan pertama serangan tentara Israel di Jalur Gaza.

Menurut Pars Today, Washington Post mengumumkan dalam hal ini bahwa kerja sama antara Google dan Kementerian Pertahanan Israel telah dimulai pada tahun 2021.

Menurut Washington Post, Google telah memberi militer Israel akses ke Gemini, alat kecerdasan buatan untuk memproses dokumen dan berkas audio.

Menurut laporan tersebut, kerja sama rezim Israel dengan Google berlanjut hingga November lalu, ketika sebagian besar wilayah di Gaza rata dengan tanah akibat serangan Israel.

Menyusul kejahatan ini, Washington Post menambahkan bahwa lebih dari 100 karyawan Google telah meminta perusahaan untuk mempertimbangkan kembali kerja samanya dengan tentara Israel, tetapi Google mengabaikan tuntutan tersebut.

Dokumen yang tersedia menunjukkan bahwa militer Israel terus menggunakan teknologi kecerdasan buatan terkini yang disediakan oleh Google.

Sebelumnya, perusahaan teknologi Amerika Serikat, Google memecat beberapa karyawannya setelah menggelar serangkaian protes terhadap kontrak Nimbus senilai $1,2 miliar untuk menyediakan layanan cloud dan kecerdasan buatan bagi rezim Israel.