کمالوندی

کمالوندی

Definisi puasa

Satu dari sekian kewajiban dan ritual tahunan dalam islam untuk membinajiwa seseorang adalah puasa. Puasa ialah meninggalkan hal-hal –yang akan tiba penjelasannya- dari dari azan Subuh sampai Maghrib untuk menaati perintah Allah. Untuk mengenal hukum-hukum puasa, pertama-tama kita harus mengenal macam-macamnya.

Macam-macam puasa:

1. Puasa wajib

2. Puasa haram

3. Puasa sunah

4. Puasa makruh

 

Puasa-puasa wajib

Puasa-puasa ini adalah wajib:

• Puasa bulan Ramadhan.

• Puasa qadha.

• Puasa kaffarah.(1)

• Puasa karena nazar.

• Puasa qadha ayah(2) yang wajib atas anak lelakiterbesar. (3)

 

Sebagian dari puasa-puasa haram

 

• Puasa pada hari raya Idul Fitri (hari pertama dari bulan Syawal).

• Puasa pada hari raya Idul Adha (hari kesepuluh dari bulan Zulhijah)

• Puasa sunahseorang anak yang membuat orang tuaterganggu.

• Puasa sunah seorang anak yang dilarang oleh orang tuanya (berdasarkan ihtiyath wajib) (4)

 

Puasa-puasa sunah

Berpuasa pada hari-hari dalam setahun -selain puasa-puasa haram dan makruh- adalah sunah. Akan tetapi, ada hari-hari tertentu yang lebih ditekankan dan dianjurkan, antara lain:

• Setiap hari Senin dan Jumat.

• Hari dibangkitkannya Nabi Ssaw sebagai nabi (27 Rajab).

• Hari raya Ghadir (18 Zulhijah).

• Hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.(17 Rabi'ul awal).

• Hari Arafah (9 Zulhijah), selama puasa tidak menjadi kendala dalam membaca doa-doa hari itu.

• Sepanjang bulan Rajab dan Syaban.

• Tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan. (5)

 

Puasa-puasa makruh

• Puasanya tamu tanpa izin tuan rumah.

• Puasanya tamu yang dilarang tuan rumah.

• Puasanya anak tanpa seizin ayahnya.

• Puasa pada hari ‘Asyura (10 Muharam).

• Puasa hari Arafah jika menjadi penghalang untuk membaca doa-doa hari itu.

• Puasa seseorang pada hari yang dia tidak tahu apakah itu hari Arafah atau hari raya Idul Adha.(6)

 

Niat puasa

1. Puasa termasuk ibadah dan harus dikerjakan dalam rangka melaksanakan perintah Allah Swt. (7)

2. Seseorang bisa berniat pada setiap malam bulan Ramadhan untuk puasa esok harinya, dan lebih baik berniat pada malam pertama bulan Ramadhan untuk puasa sebulanpenuh. (8)

3. Pada puasa wajib, niat puasa tidak boleh terlambat sampai azan Subuh tanpa uzur. (9)

4. Pada puasa wajib, jika karena ada uzur -seperti lupa atau bepergian- tidak berniat puasa, maka selama tidak mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa, bisa berniat puasa sebelum waktu Zuhur tiba. (10)

5. Niat tidak harus diucapkan dengan kata-kata, bahkan sudah cukup sebatas kesadaran untuk tidak mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa dari Subuh sampai Maghrib demi melaksanakan perintah Allah Swt. (11)

 

Kesimpulan pelajaran

1. Waktu puasa, sejak dari azan Subuh sampai Maghrib.

2. Puasa bulan Ramadhan, puasa qadha, puasa kaffarah dan puasa nazar adalah termasuk puasa-puasa wajib.

3. Puasa qadha ayah, setelah meninggalnya,adalah atas anak lelakiterbesar.

4. Puasa hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha serta puasa sunah anak yang menyebabkan terusiknta orang tua adalah haram.

5. Berpuasa pada hari-hari dalam setahun selain puasa-puasa haram da makruh adalah sunah. Akan tetapi,terdapat hari-hari yang lebih ditekankan seperti:

 

a. Setiap hari Kamis dan Jumat.

b. Hari kelahiran dan hari pengangkatan Muhammad Saw sebagi nabi utusan Allah Swt.

c. Hari kesembilan dan kedelapan belas Zulhijah (hari Arafah dan hari raya Ghadir)

 

6. Puasa sunah anak tanpa seizin ayahnya adalah makruh.

7. Pada bulan Ramadhan, bisa berniat pada setiap malam untuk puasa esok harinya, dan lebih baik berniat pada malam pertama bulan Ramadhan untuk puasa sebulanpenuh.

 

Pertanyaan:

1. Apa hukum berpuasa pada hari-hari ini; 10 Muharam, 10 Zulhijah, 9 Zulhijah dan pertama Syawal?

2. Apakah seorang anak boleh berpuasa jika ayahnya mengatakan kepadanya bahwa besok jangan berpuasa?

3. Jika setelah subuh seseorangbangun dari tidur, apakah dia bisa berniat puasa?(IRIB Indonesia / SL)

 

Catatan:

(1) Penjelasan puasa qadha dan kaffarah dan beberapa hal yang berkaitan dengannya akan tiba pada pelajaran selanjutnya.

(2) Araki: dan puasa qadhanya ibu, (masalah 1382). Golpaigani: berdasarkan ihtiyath wajib shalat qadhanya ibu juga wajib baginya, (masalah 1399).

(3) Al-'Urwah Al-Wutsqa, jilid 2, hal 240 dan Taudhih Al-masail, masalah 1390.

(4) Taudhih Al-masail, masalah 1739 sampai 1742.

(5) Ibid, masalah 1748.

(6) Taudhih Al-Masail, masalah 1747.

(7) Ibid, masalah 1550.

(8) Ibid.

(9) Ibid, masalah 1554-1561.

(10) Ibid.

(11) Ibid, masalah ke-1550.

Sumber: Belajar Fikih Untuk Tingkat Pemula, 2008, Lembaga Internasional Ahul Bait

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Saw di akhir bulan Sya'ban mempersiapkan kaum Muslimin untuk menyamput datangnya bulan Ramadhan. Dalam kesempatan itu, Rasulullah menyampaikan sebuah nasehat yang amat indah sebagai berikut:

"Wahai kaum Muslimin!

Bulan Allah telah datang dengan membawa berkah, rahmat, dan ampunan bagi kita semua. Bulan ini merupakan bulan yang paling baik di sisi Allah. Hari-hari di bulan ini merupakan hari-hari terbaik, malam-malamnya merupakan malam-malam yang terbaik, serta detik-detiknya merupakan detik-detik terbaik. Dalam bulan ini, Allah mengundang tamu-tamu-Nya dan Allah menganugerahi mereka kasih sayang dan rahmat-Nya. Di bulan ini, setiap tarikan nafas memiliki pahala yang setara dengan zikir kepada Allah dan tidur pun dinilai sebagai ibadah. Di bulan ini, setiap kali kalian bermunajat kepada Allah, Allah akan mengabulkan doa-doa kalian. Oleh karena itu, dengan kejujuran, ketenangan, dan hati yang bersih, mintalah kepada Alalh agar memberikan taufik kepada kalian untuk berpuasa dan membaca al-Quran. Orang yang celaka adalah orang yang di bulan agung dan penuh berkah ini, tidak mendapatkan rahmat dari Allah."

Ketika menyaksikan hilal atau terbitnya bulan Ramadhan, Rasulullah Saw akan berdiri menghadap kiblat dan berdoa kepada Allah, meminta keamanan dan keselamatan serta memohon agar Allah menemaninya dalam shalat, puasa, dan membaca al-Quran. Dalam bulan Ramadhan, Rasulullah sangat banyak melakukan amal saleh. Di antaranya memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa.

Diriwayatkan, ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah menunjukkan kasih sayang secara lebih besar kepada kaum fakir miskin. Rasulullah juga berpesan kepada kaum Muslimin agar di dalam bulan ini, mereka banyak membaca al-Quran. Suatu hari beliau ditanyai oleh seseorang, "Apakah amal terbaik di bulan ini?" Rasulullah menjawab, "Pekerjaan terbaik yang dilakukan pada bulan Ramadhan adalah tidak melakukan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt."

Umur manusia merupakan kumpulan dari detik-detik. Manusia yang beruntung adalah manusia yang berhasil memanfaatkan setiap detik dalam kehidupannya dengan cara yang bermanfaat. Langkah awal untuk memanfaatkan umur adalah mengenal kesempatan-kesempatan yang tiada bandingannya yang diberikan Allah kepada manusia. Suatu hari Allah berfirman kepada Nabi Daud as, "Dalam hari-hari kehidupan, ada saat-saat yang tiada bandingannya, berusahalah agar berada dalam naungan saat-saat tersebut."

Angin semilir yang membelai jiwa yang ditiupkan oleh bulan Ramadhan adalah salah satu momen penting yang memberikan semangat baru kepada jiwa manusia. Bulan suci Ramadhan bagaikan sebuah universitas yang memiliki jam pelajaran padat, yang menyatukan seluruh bulan dalam setahun. Pelajaran-pelajaran yang disampaikan dalam universitas ini sangatlah bermanfaat dan membangun. Manusia meskipun dengan seluruh uang yang dimilikinya, tidak akan mampu mendirikan universitas semacam ini. Firman Allah dalam jiwa kaum Muslimin sedemikian dalam dan memberikan pengaruh, sehingga kini setelah berlalu lebih dari 14 abad sejak diturunkannya hukum puasa melalui Rasulullah Muhammad Saw, universitas ini terus berdiri dengan diikuti oleh jutaan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.

Bulan suci Ramadhan dengan keistimewaan yang hanya dimiliki olehnya, memainkan peran menentukan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemanfaatan bulan ini sebaik-baiknya merupakan langkah pendahuluan dalam perkembangan dan pertumbuhan spiritualitas manusia di sepanjang hidupnya. Allah Swt menginginkan agar kaum muslimin di bulan ini berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan. Amal terpenting dan wajib dilakukan di bulan ini adalah puasa. Puasa adalah kewajiban yang sangat banyak memiliki faedah bagi jiwa dan fisik manusia. Puasa akan membuat jiwa manusia menjadi lembut, memperkuat semangat, serta mengontrol hawa nafsu. Allah menetapkan kewajiban puasa agar manusia dihiasi oleh cahaya iman, makrifat, dan akhlak yang mulia. Sebagai balasan atas kewajiban puasa ini, Allah juga memanjakan hamba-hambanya dengan pahala yang sangat besar. Allah berfirman, "Puasa berasal dari-Ku dan Akulah yang akan memberi pahala."

* * *

Suatu hari Rasulullah menceritakan kepada para sahabat beliau tentang seorang lelaki yang akan menjadi penduduk surga. Para sahabat merasa takjub dan bertanya-tanya, apakah gerangan kelebihan lelaki yang disebut oleh Rasulullah itu, sehingga dia berhak menjadi penghuni surga. Lalu, salah seorang sahabat Rasul memutuskan untuk datang ke rumah lelaki itu agar secara langsung dapat menyaksikan perilakunya sehari-hari. Di rumah si lelaki ahli surga itu, sahabat Rasul melihat bahwa dia melakukan amal ibadah yang biasa saja. Di waktu subuh, ia bangun dan pergi menunaikan shalat di masjid. Sepulang dari masjid, lelaki itu menyediakan sarapan sederhana bagi tamunya, lalu berkata, "Tinggallah di rumahku sampai aku kembali. Aku akan pergi keluar."

Sahabat Rasulullah dengan penuh rasa ingin tahu, bertanya, "Kemanakan kamu akan pergi?"

Lelaki itu menjawab, "Aku pergi melakukan pekerjaan harianku di padang sahara."

Sahabat Rasulullah mendesak untuk diizinkan mengikuti lelaki ahli surga itu dan akhirnya, merekapun pergi bersama-sama ke padang pasir. Di sana, si lelaki mengumpulkan kayu bakar dan di sela-sela kesibukannya, bibirnya melantunkan zikir dan tasbih. Setelah kayu bakar cukup banyak terkumpul, iapun menjualnya dan uang yang didapatkannya digunakan untuk membeli air dan roti.

Selama dua-tiga hari, sahabat Rasulullah menyaksikan hal yang sama. Lelaki ahli surga itu sama sekali tidak melakukan perbuatan yang luar biasa dan istimewa. Akhirnya, iapun bertanya, "Wahai sahabatku, Rasulullah menyebutmu sebagai seorang yang akan dimasukkan ke dalam surga. Apakah kelebihanmu sehingga mendapatkan kemuliaan itu?"

Lelaki ahli surga menjawab, "Sahabatku, antara aku dan surga sangatlah jauh. Namun aku ingin menyampaikan hakikat kehidupanku kepadamu, dan sampaikan pulalah kepada orang lain. Aku selalu berusaha menjalankan hal-hal yang diwajibkan Allah sebaik mungkin. Selain itu, aku sangat takut berbuat dosa. Setiap kali aku ingin berbohong, menghina, atau berkata-kata yang buruk, seluruh tubuhku gemetar ketakutan. Aku selalu menginginkan kebaikan bagi orang lain sebagaimana aku menginginkan kebaikan bagi diriku. Aku juga selalu berharap orang lain tidak tertimpa keburukan sebagaimana aku juga tidak menyukai keburukan menimpa diriku."

Syekh Saduq meriwayatkan dengan sanad mu'tabar, dari Imam Ridha as dari ayah-ayah beliau, dari Imam Ali bin Abitalib as, berkata, "Suatu hari Rasul Allah Saw berkhutbah di hadapan kami.

Beliau berkata:

"Wahai umat manusia!

Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah dengan berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang di sisi Allah merupakan bulan paling mulia. Hari-harinya, paling mulia, malam-malamnya paling mulia, dan saat-saatnya paling utama. Di bulan ini kalian diundang untuk menjadi tamu-tamu Allah, dan kalian diajak untuk menerima karunia Allah. Di bulan ini tarikan dan desahan nafas kalian adalah tasbih, tidur kalian ibadah, amal kalian diterima, dan doa kalian dikabulkan. Maka dari itu, mohonlah kepada Allah dengan niat yang jujur dan hati yang bersih, agar Allah memberikan taufik kepada kalian untuk dapat melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya. Sesungguhnya celakalah orang yang tidak memperoleh ampunan Allah di bulan yang mulia ini.

Dengan lapar dan dahaga kalian di bulan ini, ingatlah lapar dan dahaga Hari Kiamat. Bersedekahlah untuk kaum miskin kalian, dan muliakanlah orang-orang tua kalian dan kasihilah anak-anak kecil kalian. Bersilaturahmilah kalian dan jagalah lidah kalian, dan pejamkanlah mata kalian dari hal-hal yang tidak halal kalian memandangnya, dan hindarilah mendengar hal-hal yang tidak halal kalian mendengarnya. Berikanlah kasih sayang kepada anak-anak yatim orang lain, maka Allah akan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada anak-anak yatim kalian. Bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian, dan angkatlah tangan-tangan kalian kepada-Nya dengan doa di waktu-waktu shalat kalian. Karena ia adalah sebaik-baik waktu, dimana Allah memandang kepada hamba-hamba-Nya di saat itu dengan pandangan rahmat. Allah akan menjawab permohonan mereka yang memohon, dan memenuhi panggilan mereka yang memanggil.

Wahai sekalian manusia!

Sesungguhnya diri kalian terikat oleh amal perbuatan kalian, maka bebaskan diri kalian dengan istighfar. Pundak-pundak kalian berat terbebani oleh dosa-dosa, maka ringankanlah ia dengan sujud yang lama. Ketahuilah bahwa Allah Swt telah bersumpah dengan kemuliaan-Nya untuk tidak mengazab orang yang shalat dan yang sujud, dan tidak pula akan menakut-nakuti mereka dengan api neraka pada hari ketika semua orang berdiri di hadapan Tuhan seru sekalian alam.

Wahai umat manusia!

Barangsiapa diantara kalian menolong seorang mukmin yang berpuasa untuk berbuka di bulan ini maka Allah akan membebaskannya dari api neraka dan mengampuninya dari dosa-dosa masa lalunya……"

Sampai di sini, seseorang bertanya kepada Rasul Allah, "Wahai Rasul Allah Saw! Tidak semua kami mampu untuk bersedekah seperti itu."

Rasul Allah Saw menjawab, "Hindarilah api neraka, meskipun dengan separuh kurma. Hindarilah api neraka walau dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah Swt akan memberikan pahala tersebut kepada orang yang bersedekah sekecil itu, jika tidak mampu bersedekah dengan yang lebih besar.

Wahai manusia!

Barangsiapa di antara kalian yang baik akhlaknya di bulan ini maka ia akan mendapat kemudahan melewati shirat (jembatan di akherat) ketika banyak kaki yang tergelincir.

Barangsiapa di bulan ini memberikan keringanan kepada budak atau pembantunya, maka Allah akan meringankan perhitungan amalnya.

Barangsiapa menghentikan kejahatannya, maka Allah akan mencegah kemarahan-Nya terhadap orang itu di hari pertemuan.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, maka Allah akan memuliakannya di hari pertemuan.

Barangsiapa menjalin hubungan kekeluargaan di bulan ini, maka Allah akan menjalinnya dengan rahmat-Nya di hari pertemuan.

Barangsiapa memutus hubungan kekeluargaan di bulan ini, maka Allah akan memutusnya dari rahmat-Nya di hari pertemuan.

Barangsiapa melakukan shalat sunnah di bulan ini, maka Allah akan menetapkan baginya kebebasan dari api neraka.

Barangsiapa melaksanakan kewajiban di bulan ini, maka baginya pahala pelaksanaan 70 kewajiban di bulan-bulan selainnya.

Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, maka Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di hari ringannya timbangan amal baik.

Barangsiapa membaca satu ayat al-Quran di bulan ini, maka baginya pahala orang yang mengkhatamkan seluruh al-Quran di bulan lain.

Wahai manusia!

Sesungguhnya pintu-pintu surga di bulan ini terbuka lebar, maka mohonlah kepada Allah untuk tidak menutupnya bagi kalian. Sedangkan pintu-pintu neraka tertutup rapat, maka mohonlah kepada Allah untuk tidak membukanya bagi kalian. Setan-setan pun terbelenggu, maka mintalah kepada Allah untuk tidak membiarkannya berkuasa atas kalian."

Di hari pertama bulan Ramadhan kita membaca:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِى فِيهِ صِيَامَ الصَّائِمِينَ وَ قِيَامِى فِيهِ قِيَامَ الْقَائِمِينَ وَ نَبِّهْنِى فِيهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِينَ وَ هَبْ لِى جُرْمِى فِيهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِينَ وَ اعْفُ عَنِّى يَا عَافِيا عَنِ الْمُجْرِمِينَ.

Allhumaj'al Shiyaami Fiihi Shiyaama al-Shaaimin wa Qiyaami Fiihi Qiyaama al-Qaaimina wa Nabbihni Fiihi an Naumatil Ghafiliin wa Habli Jurmi Fiihi Yaa Ilaaha al-‘Alamiina wa'fu'anni Yaa Afian anilmujrimin

Ya Allah! Jadikanlah puasaku, puasa orang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku ibadah orang benar-benar mengerjakan ibadah. Dan jagalah aku dari tidurnya orang yang lalai. Hapuskanlah dosaku wahai Tuhan sekalian alam. Dan ampunilah aku wahai Tuhan Maha Pengampun dari pada segala dosa. (Klik file suara di sini)

Dalam doa hari pertama bulan Ramadhan ada empat tema penting yang dibahas; shalat hakiki, puasa hakiki, sadar dari kelalaian dan pengampunan dosa. Dan di hari pertama tentu saja kesadaran sangat penting untuk dapat meraih tujuan puncak dari puasa di bulan Ramadhan.

Tanda-tanda orang yang lengah dan tidak sadar:

1. Tidak mengambil pelajaran dari kejadian di dunia

Rasulullah Saw bersabda, "Orang yang paling lengah dan tidak sadar adalah orang yang tidak pernah mengambil pelajaran dari perubahan dunia." (Bihar al-Anwar, jilid 77, hal 112)

2. Menyia-nyiakan umur

Imam Ali as berkata, "Menghabiskan umur di jalan yang tidak dapat menyelamatkan manusia sudah cukup untuk disebut lengah dan tidak sadar." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)

3. Tidak berpikir terlebih dahulu

Luqman al-Hakim berkata kepada anaknya, "Orang yang lengah dan tidak sadar itu memiliki tiga tanda; tidak berpikir terlebih dahulu, tidak konsentrasi dan pelupa." (Tafsir Nur al-Tsaqalain. Jili2, hal 815)

Dampak lengah dan tidak sadar:

1. Kebodohan

Imam Ali as berkata, "Orang yang lalai dan tidak sadar adalah bodoh." (Nahjul Balaghah, hal 153)

2. Kekerasan hati

Imam Muhammad Baqir as berkata, "Jauhkan dirimu dari sifat lengah dan tidak sadar. Karena dalam kelengahan itu ada kekerasan hati." (Bihar al-Anwar, jilid 78, hal 164)

3. Kebinasaan

Imam Ali as berkata, "Orang yang kelengahan dan ketidaksadarannya berkepanjangan, maka akan cepat binasa." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)

4. Hati mati

Imam Ali as berkata, "Seseorang yang dikalahkan oleh kelengahan dan ketidaksadarannya, maka hatinya akan mati." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)

5. Kehilangan hati nurani

Imam Ali as berkata, "Bila ketidaksadaran seseorang terus berlanjut maka ia akan kehilangan hati nuraninya." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)

6. Kerugian

Imam Ali as berkata, "Orang yang menghisab dirinya bakal beruntung dan orang yang lalai akan merugi." (Nahjul Balaghah, hikmah 208)

Faktor-Faktor Penyebab Kelengahan dan Ketidaksadaran

1. Harta dan anak

Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. 63: 9)

2. Fasilitas dan kesejahteraan

Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa"." (QS. 25: 18)

3. Tamak

Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu." (QS. 102: 1) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Tebyan

Jumat, 06 Juli 2012 18:50

16 Syaban, Ibnu Syahr Asyub Wafat

Ibnu Syahr Asyub Wafat

Tanggal 16 Sya'ban 588 Hijriah, Ibnu Syahr Asyub, seorang ahli fiqih, tafsir, dan ahli hadis muslim, meninggal dunia. Dia sejak kanak-kanak telah memulai pendidikannya dan pada usia delapan tahun, dia sudah menghapal al-Quranal-Karim. Dia menimba ilmu pada ulama-ulama besar saat itu, seperti Zamakhsyari, Muhammad Ghazali, dan Khatib Kharazmi.

Selain menguasai bidang agama, Ibnu Syahr Asyub juga dikenal sebagai penyair. Dia banyak menciptakan syair-syair yang memuji keutamaan Ahlul Bait rasulullah Saw. Syair-syair tersebut dibukukan dalam kitab "Manaqib Ali Abi Thalib".

Ibnu Syahr Asyub juga menulis buku-buku agama, di antaranya berjudul "Mutasyabihul Quran wa Mukhtalifuhu" dan "Ma'alimul Ulama".

Ibnu Dahan Meninggal Dunia

Tanggal 16 Sya'ban 612 Hijriah, Ibnu Dahan, seorang sastrawan dan penyair buta Arab, meninggal dunia di Bagdad. Selain bidang sastra, Ibnu Dahan juga menguasai ilmu-ilmu yang berkembang di zamannya, seperti fiqih, tafsir, kedokteran, dan perbintangan. Selain itu, Ibnu Dahan menguasai banyak bahasa selain Arab, seperti Persia, Turki, Romawi, India, dan Armenia.

Amir Ahmad Minaiy Lahir

Tanggal 16 Sya'ban 1244 Hijriah, Amir Ahmad Mina'iy, penyair dan penulis India, terlahir ke dunia. Dia mulai mulai menulis syair sejak usia 15 tahun. Syair-syairnya dikenal memiliki gaya yang menyentuh hati, kuat, dan lancar. Selain itu, Amir Ahmad Mina'iy juga menulis karya-karya prosa. Dia banyak menulis qasidah yang memuji-muji keutamaan Rasululah dan Ahlul Baitnya.

Karya-karya Amir Ahmad Mina'iy terdiri dari 22 jilid buku, di antaranya berjudul "Matsnawi Nur Tajalli" yang isinya mengenai kelahiran Rasulullah Saw dan "Syam Abad" yang isinya mengenai wafatnya Rasul.

Jumat, 06 Juli 2012 18:50

16 Syaban, Ibnu Syahr Asyub Wafat

Ibnu Syahr Asyub Wafat

Tanggal 16 Sya'ban 588 Hijriah, Ibnu Syahr Asyub, seorang ahli fiqih, tafsir, dan ahli hadis muslim, meninggal dunia. Dia sejak kanak-kanak telah memulai pendidikannya dan pada usia delapan tahun, dia sudah menghapal al-Quranal-Karim. Dia menimba ilmu pada ulama-ulama besar saat itu, seperti Zamakhsyari, Muhammad Ghazali, dan Khatib Kharazmi.

Selain menguasai bidang agama, Ibnu Syahr Asyub juga dikenal sebagai penyair. Dia banyak menciptakan syair-syair yang memuji keutamaan Ahlul Bait rasulullah Saw. Syair-syair tersebut dibukukan dalam kitab "Manaqib Ali Abi Thalib".

Ibnu Syahr Asyub juga menulis buku-buku agama, di antaranya berjudul "Mutasyabihul Quran wa Mukhtalifuhu" dan "Ma'alimul Ulama".

Ibnu Dahan Meninggal Dunia

Tanggal 16 Sya'ban 612 Hijriah, Ibnu Dahan, seorang sastrawan dan penyair buta Arab, meninggal dunia di Bagdad. Selain bidang sastra, Ibnu Dahan juga menguasai ilmu-ilmu yang berkembang di zamannya, seperti fiqih, tafsir, kedokteran, dan perbintangan. Selain itu, Ibnu Dahan menguasai banyak bahasa selain Arab, seperti Persia, Turki, Romawi, India, dan Armenia.

Amir Ahmad Minaiy Lahir

Tanggal 16 Sya'ban 1244 Hijriah, Amir Ahmad Mina'iy, penyair dan penulis India, terlahir ke dunia. Dia mulai mulai menulis syair sejak usia 15 tahun. Syair-syairnya dikenal memiliki gaya yang menyentuh hati, kuat, dan lancar. Selain itu, Amir Ahmad Mina'iy juga menulis karya-karya prosa. Dia banyak menulis qasidah yang memuji-muji keutamaan Rasululah dan Ahlul Baitnya.

Karya-karya Amir Ahmad Mina'iy terdiri dari 22 jilid buku, di antaranya berjudul "Matsnawi Nur Tajalli" yang isinya mengenai kelahiran Rasulullah Saw dan "Syam Abad" yang isinya mengenai wafatnya Rasul.

Sayid Reza Hosseini, Penyair Ahlul Bait Wafat


Ustad Sayid Reza Hosseini yang lebih dikenal dengan sebutan Saadi Zaman, lahir di kota Azerbaijan pada 1289 Hs. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya dari guru-guru waktu itu, beliau kemudian menjadi tokoh ulama muda. Beliau dikenal dengan penguasaannya yang luar biasa atas sastra Persia, Turki dan Arab. Beliau juga punya perhatian yang luar biasa atas ilmu teologi, logika, sejarah, fiqih, tafsir al-Quran, hukum dan irfan.

Sejak awal pendidikannya, potensi kepenyairan Sayid Reza Hosseini telah muncul dan sejak usia 14 tahun beliau telah membaca syair-syairnya. Sekalipun masih muda, para penyair senior Iran telah mengenalnya. Kecintaannya kepada Ahlul Bait membuat kebanyakan syair-syairnya berbicara tentang keutamaan mereka. Pada waktu itu, ketika untuk pertama kalinya beliau mempublikasikan kumpulan puisinya, para ulama dan penyair hebat Iran. Beliau menjadi populer di Azerbaijan.

Sayid Reza Hosseini termasuk penyair berbahasa Turki Azari paling terkenal dan boleh dikata sebagai pembaharu puisi dan sastra kegamaan Azerbaijan. Puisi-puisi telah menciptakan perubahan besar dalam proses penyempurnaan puisi yang memuji keutamaan Ahlul Bait. Dalam menjelaskan ujian yang menimpa ahlul Bait, beliau merujuk kepada sumber-sumber terpercaya, baik di Ahli Sunnah maupun Syiah, tanpa menambah-nambah sesuatu yang tidak ada.

Penyair Sayid Reza Hosseini meninggalkan banyak karya sastra dan puisi seperti Lama'at Huseini, Nojoum Derakshan dan Bahar Bi Khazan. Beliau meninggal pada 16 Tir 1365 Hs di usia 76 tahun dan dikebumikan di komplek makam suci Sayid Abdolazim, di kota Rey, Tehran.

 

Semasa menjabat sebagai Presiden Republik Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei suatu hari memberikan sebuah cek senilai 500 ribu rial (500 ribu rupiah) kepada Mir Hossein Mousavi, Perdana Menteri waktu itu.

Setelah menyerahkannya, beliau berkata, "Ini uang Baitul Mal (uang negara). Kemungkinan besar yang terpakai oleh saya kurang dari jumlah yang tertera di cek ini. Tolong diuangkan cek ini dan masukkan dalam kas negara agar saya terlepas dari hutang di kemudian hari."

Ungkapan beliau benar-benar sangat menggugah siapa saja. Bagaimana tidak, kehidupan sehari-harinya saja dipenuhi lewat kupon subsidi.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran menggambarkan Barat dan rezim Zionis Israel sebagai sumber utama penindasan di era saat ini,dan mengatakan bahwa masa kehancuran bagi Barat dan Israel telah tiba.

"Hari ini, waktunya telah tiba bagi lenyapnya Barat dan rezim Zionis Israel yang merupakan dua bintik hitam di era sekarang, dari muka bumi ini," kata Ali Larijani dalam sebuah pertemuan untuk memperingati kelahiran Imam Mahdi as di Tehran, Kamis (5/7).

Ia menegaskan, "Amerika Serikat dan rezim Zionis adalah sumber utama dari tirani dan kegelapan di masa sekarang. Dunia Islam sudah muak dengan ketidakadilan dan pelanggaran mereka."

Lebih lanjut Larijani menandaskan bahwa persoalan inti dalam dunia Islam saat ini adalah adanya berbagai aliran yang berbeda.

"…dengan mensponsori sekte seperti di negara-negara Muslim di kawasan, Barat dan rezim Zionis sedang berupaya untuk mengarahkan Islam kepada penyimpangan," imbuhnya.

Terkait transformasi terbaru di Timur Tengah, Ketua Parlemen Iran mengatakan, AS terus berusaha mendistorsi susunan negara-negara Islam di kawasan, bahkan negarawan di Amerika memiliki peran yang merusak di kawasan tersebut dan di antara umat Islam.

Di bagian lain pernyataanya, Larijani juga menyinggung intervensi Barat di Suriah dan menegaskan bahwa campur tangan Barat di negara Arab tersebut disebabkan perlawanan Suriah terhadap rezim Zionis. Oleh karena itu, AS berupaya untuk menerapkan gagasan seperti reformasi guna menghantam perlawanan bangsa ini terhadap Israel.

Pengadilan Bahrain memutuskan untuk memantau seorang bocah 11 tahun selama satu tahun setelah diadili dengan tuduhan telah mengganggu keamanan dan berpartisipasi dalam demonstrasi rakyat anti-pemerintah Manama.

Press TV mengutip AFP Kamis (5/7) melaporkan, sebuah pernyataan pemerintah Manama menyebutkan bahwa pengadilan Bahrain memutuskan untuk tidak memenjarakan Ali Hassan, tetapi ia harus dipantau oleh pihak berwenang selama satu tahun.

Hassan ditangkap pada tanggal 14 Mei, namun akhirnya dibebaskan dari tahanan di sebuah pusat pelayanan anak-anak pada 11 Juni. Ia akan bebas, tetapi akan diawasi oleh pihak berwenang selama setahun.

Pejabat rezim Bahrain menuduh anak tersebut memblokir jalan di luar Manama dengan tempat-tempat sampah dan papan kayu, dan mengklaim bahwa Hassan telah mengaku bersalah.

Menurut Amnesti Internasional, Hassan dipindahkan dari satu kantor polisi ke kantor polisi yang lain selama sekitar empat jam dan diinterogasi. Selama itu, ia sendiri, merasa lelah dan lapar. Akhirnya, ia mengakui tuduhan atas dirinya.

Berdasarkan laporan Amnesti Internasional, bocah 11 tahun tersebut menarik pengakuannya dan mengatakan bahwa ia menerima tuduhan tersebut karena polisi berjanji akan membebaskannya.

Amnesty Internasional juga mengecam tindakan rezim Bahrain dan menuntut pihak berwenang di negara itu untuk mencabut semua tuduhan terhadap Hassan.

Sejak Februari 2011, rakyat Bahrain bangkit menentang rezim Al Khalifa yang otoriter. Hampir setiap hari, mereka menggelar demonstrasi anti-pemerintah di seluruh negeri khususnya di Manama, ibukota negara itu.

Pasukan keamanan Bahrain dibantu militer Arab Saudi melakukan penangkapan besar-besaran dan penindasan terhadap pengunjuk rasa damai. Namun kekerasan itu hingga kini tidak mampu menghentikan tekad rakyat Bahrain untuk menuntut hak-hak legalnya.

Rakyat Bahrain menyerukan diakhirinya penindasan terhadap demonstran dan menuntut mundurnya rezim Al Khalifa.