کمالوندی

کمالوندی

Militer AS dalam sebuah pernyataan hari Jumat (20/9/2019), mengakui bahwa serangan drone yang dilakukan di Provinsi Nangarhar telah membunuh sedikitnya 30 warga sipil Afghanistan.

"Serangan drone Kamis lalu ditujukan ke tempat persembunyian teroris Daesh di daerah Wazir Tangi, Provinsi Nangarhar, tetapi secara keliru telah menargetkan warga sipil," kata militer AS seperti dikutip kantor berita IRNA.

Setidaknya 40 orang lainnya juga terluka dalam serangan tersebut.

Amnesty International mengecam serangan di Wazir Tangi dan menyebut aksi yang menelan korban sipil sebagai tidak dapat diterima.

Jet-jet tempur AS berulang kali menyerang daerah pemukiman penduduk di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan Pakta Keamanan Washington-Kabul, militer AS tidak boleh menyerang target sipil, tetapi mereka tidak mematuhi kesepakatan itu dan bahkan terus melanggar kedaulatan nasional Afghanistan.

Saat ini Amerika menempatkan sekitar 15 ribu pasukan di Afghanistan.

Kementerian Kesehatan Turki memerintahkan tenaga medis di 11 provinsi untuk dikirim ke daerah perbatasan, Sanliurfa dan Mardin untuk mendukung operasi militer Turki di wilayah Suriah.

Seperti dilansir kantor berita IRIB, Kementerian Kesehatan Turki dalam sebuah surat edaran, meminta tenaga medis di 11 provinsi termasuk Ankara dan Izmir untuk bertugas selama satu bulan di perbatasan untuk mendukung operasi militer Turki di Suriah.

Turki bulan lalu mendirikan pusat operasi bersama dengan Amerika Serikat di distrik perbatasan Akcakale, Sanliurfa untuk rencana membangun zona aman di timur laut Suriah.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, Rabu lalu mengatakan bahwa Ankara akan mengambil tindakan sendiri jika tidak memperoleh hasil dari rencana membangun zona aman bersama AS dalam dua minggu ke depan.

Pemerintah dan rakyat Suriah berulang kali menentang aksi militer Turki dan menuntut penarikan pasukan negara itu dari wilayah Suriah. 

Sabtu, 21 September 2019 18:16

12 Mahasiswa Iran Dilarang Memasuki AS

Sebanyak 12 mahasiswa Iran yang akan memulai program pascasarjana di Amerika Serikat, mengatakan visa mereka tiba-tiba dibatalkan bulan ini dan mereka dilarang terbang ke negara itu.

"Setidaknya 12 mahasiswa Iran yang akan memulai program pascasarjana di bidang teknik dan ilmu komputer, mengatakan visa mereka tiba-tiba dibatalkan dan mereka dilarang terbang ke Amerika bulan ini," tulis surat kabar The New York Times dalam sebuah laporan, Sabtu (21/9/2019).

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa tidak ada perubahan dalam kebijakan mengenai visa pelajar.

Namun, para siswa, yang sebagian besar ingin belajar di Universitas California, menuturkan visa mereka dicabut pada menit terakhir, tanpa pemberitahuan atau penjelasan.

Presiden AS Donald Trump sedang menjalankan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran setelah ia secara sepihak keluar dari kesepakatan nuklir JCPOA.

Militer Rusia menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Arab Saudi tidak efektif dan tidak berguna dalam perang.

Militer Rusia, seperti dilaporkan televisi RT, Jumat (20/9/2019) menambahkan sistem pertahanan udara Patriot dan radar buatan AS yang dipakai Saudi, tidak mampu mencegah serangan drone ke instalasi minyak perusahaan Aramco.

"Sistem pertahanan udara Patriot dan Aegis tidak seperti yang digembar-gemborkan, mereka tidak efisien terhadap target udara ukuran kecil dan rudal jelajah," kata pernyataan militer Rusia.

"Sistem tersebut sama sekali tidak dapat mencegat serangan musuh yang melibatkan penggunaan besar-besaran objek terbang dalam pertempuran nyata," jelasnya.

Saat ini, banyak pihak bertanya-tanya mengapa militer Saudi tidak dapat melakukan apapun untuk menghentikan serangan udara terhadap fasilitas pengolahan minyak di Abqaiq dan Khurais.

Wakil Sekjen Gerakan Nujaba Irak mengatakan, pasukan perlawanan Islam Irak sudah dipersenjatai dengan senjata canggih untuk menghadapi kemungkinan serangan Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

Nasr Al Shammari, Sabtu (21/9/2019) kepada Mehr News menyinggung serangan terbaru Amerika dan Israel ke markas Hashd Al Shaabi Irak dan menuturkan, Hashd Al Shaabi dan perlawanan Islam Irak memainkan peran kunci dalam kekalahan Daesh, dan ini membahayakan kepentingan Amerika dan Israel di kawasan.

Salah satu pimpinan Gerakan Badr Irak, Karim Alaiwi mengatakan, jika markas Hashd Al Shaabi diserang, maka pangkalan militer Amerika tidak akan luput dari serangan kelompok perlawanan Islam Irak. 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sistem antirudal S-400 yang dibeli Turki, dengan mudah bisa meruntuhkan sakralitas pesawat pemburu F-35 Lightning II generasi kelima buatan Amerika Serikat.

Fars News (21/9/2019) melaporkan, Kemenhan Rusia baru-baru ini kepada pemerintah Amerika mengumumkan, sistem antirudal S-400 yang ditempatkan di Turki dengan mudah bisa menembak jatuh jet tempur canggih Amerika, F-35.

Sementara itu, Kemenhan Turki mengatakan, paket kedua sistem antirudal S-400 Rusia sudah tiba di Ankara, dan akan mulai dioperasikan bulan April 2020.

Sebagaimana diberitakan situs berita Rusia, pravda.ru, Kemenhan Rusia kepada Amerika mengatakan, jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima tidak bisa dilacak hanya oleh para pembayar pajak Amerika dan konsumen asing.

Khatib shalat Jumat Tehran seraya menekankan bahwa rakyat Iran tidak akan meninggalkan revolusi mereka meski mendapat represi ekonomi dari musuh mengatakan, kini musuh menyadari daya tahan bangsa Iran.

Ayatullah Emami Kashani seraya mengisyaratkan peresmian sistem anti udara Bavar 737 oleh angkatan bersenjata Republik Islam Iran mengungkapkan, bangsa besar Iran memiliki kekuatan teknologi dan militer di seluruh bidang.

Khatib shalat Jumat Tehran ini menjelaskan, selama 40 tahun Iran telah membuktikan kepada dunia bahwa negara ini menginginkan perdamaian, namun Amerika malah membuktikan kejahatannya kepada dunia.

Ayatullah Emami Kashani kepada presiden AS mengatakan, Trump, Anda sendiri bodoh dan menunjukkan kebodohanmu kepada dunia, namun Republik Islam Iran serta bangsa ini adalah pemberani. Imam dan Rahbar telah menjelaskan keberanian ini dalam diri pemuda dan bangsa Iran dengan mengikuti Ahlul Bait Nabi.

Tanggal 31 Mordad yang bertepatan dengan 22 Agustus di Republik Islam Iran diperingati sebagai Hari Industri Pertahanan.

Apa yang telah menyebabkan pertumbuhan dan dinamika industri pertahanan negara saat ini tidak diragukan lagi adalah hasil dari upaya yang tidak terputus dalam industri pertahanan. Dalam gerakan ini, strategi pengalaman periode Pertahanan Sudi sebagai modal besar mampu memperkuat industri pertahanan, sehingga dapat memasok segala tujuan dan kepentingan negara serta semua kebutuhan pasukan angkatan bersenjata untuk merespons terhadap segala ancaman.

Sekarang pencapaian luar biasa dan mengesankan dari industri pertahanan negara dan langkah menuju penciptaan organisasi berbasis pengetahuan di semua industri dan unit manufaktur dengan menggunakan teknologi baru demi memenuhi persyaratan pertahanan dan keamanan nasional.

Dalam industri strategis ini, riset dan pengembangan, peningkatan kualitas dan pembaruan bersama industri pertahanan adalah salah satu dasar pertumbuhan dan pengembangan industri pertahanan. Untuk memajukan tujuan ini, industri pertahanan negara bergantung pada kapasitas ilmiah negara yang tinggi dan puluhan ribu lulusan teknik.

Proyek-proyek kementerian pertahanan yang beragam di bidang-bidang sensitif, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah dari berbagai jenis, mencapai jet tempur generasi baru, kapal perang, kapal selam berat dan jarak jauh dengan kemampuan dipersenjatai dari produk-produk pertahanan Iran di industri ini.

Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran
Berbicara di sebuah konferensi tentang "Peran Kekuatan Udara dalam Otoritas Nasional", Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran mengatakan  bahwa kekuatan udara adalah bagian dari kekuatan negara untuk mengekspresikan kemauan nasional. Mayjen Bagheri menjelaskan, "Pada abad kedua puluh dan setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, jangkauan armada pesawat Soviet dan AS telah meningkat menjadi 2.000 dan 3.000 kilometer, sehingga berubah menjadi faktor kekuatan. Sementara teori dalam perang kekuatan telah memberikan peran baru di planet bumi ini, dimana terbang dari Kutub Utara dan Antartika akan mendekatkan target."

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran menjelaskan bahwa pencegahan di sektor udara pada tahun-tahun berikutnya memainkan peran utama dalam angkatan bersenjata dunia. Menurutnya, "Dalam perang pada 1990-an, AS memaksa Irak untuk menyerah dengan menggunakan bom skala besar untuk membom negara ini, tetapi pada perang 2003, jumlah penerbangan berkurang, tapi mereka menggunakan bom pintar yang dikontrol dari jarak jauh. Tentu saja, memang benar bahwa kekuatan udara jenis ini memainkan peran yang menentukan dalam pertempuran klasik, tetapi angkatan udara ini terbukti tidak efektif dalam Perang 33 Hari rezim penjajah Quds melawan Hizbullah."

Mayjen Bagheri mengatakan, "Tidak ada keraguan tentang pengembangan kekuatan udara militer negara dan kemajuan ini harus sedemikian rupa sehingga kami tidak mengizinkan mereka untuk mengkompromikan kedaulatan udara kami jika konflik dengan musuh dilakukan dan angkatan udara dapat melakukan operasinya dan mendekatkan dukungan untuk angkatan laut dan darat."

Dalam hal ini, produksi sejumlah bom modern, pintar dan berpemandu Yasin, Balaban dan bom pintar optik generasi baru berpresisi Ghaem yang dibuat oleh para ahli Iran menjadi tiga keberhasilan baru Iran menjelang peringatan Hari Industri Pertahanan yang beberapa waktu lalu dipamerkan.

Kelebihan utama dari bom yang dipandu adalah kemampuannya untuk beroperasi di iklim yang berbeda dan sepanjang hari. Bom dilengkapi dengan sistem yang dipandu, karena informasi target sudah dimuat sebelumnya, tidak memerlukan kondisi cuaca yang baik dan penglihatan yang baik.

Pencapaian ini telah melewati tahapan-tahapan uji coba dalam manuver spesifik.

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigjen Amir Hatami dalam acara pameran tiga bom baru Iran mengatakan, hari ini penjagaan dan peningkatan kekuatan pertahanan sebagai salah satu konsep kekuatan dalam sistem global, menjadi hal yang sangat urgen, dan Iran tidak akan mengabaikan sedikitpun masalah penting ini.

Saat ini, dengan pengembangan sistem baru penerbangan dan elektronik, kemampuan Angkatan Bersenjata Iran di sektor udara telah berkembang sedemikian rupa sehingga siapapun akan mengenyahkan niat untuk memasuki zona udara Iran dari benaknya. Kekuatan defensif dan pencegahm bahkan jika perlu kemampuan agresif Iran untuk mengusir ancaman tidak berarti invasi dan ancaman bagi kawasan. Iran tidak berbasa-basi dengan keamanannya dan telah meningkatkan kekuatan pencegahannya sesuai dengan pelbagai ancaman.

Spesifikasi drone Global Hawk AS yang ditembak jatuh Iran
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan tentang kekuatan pertahanan Republik Islam bukanlah klaim tetapi fakta yang tak terbantahkan.

Sebagai bukti kemampuan ini, pada 20 Juni, pesawat mata-mata Global Hawk AS menjadi target dan ditembak jatuh setelah melanggar zona udara Republik Islam Iran di daerah yang berhadap-hadapan dengan gunung Mubarak di provinsi Hormozgan.

Publikasi berita ini dengan cepat menjadi berita dunia dan mengejutkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump karena mereka tidak percaya bahwa UAV mereka yang mahal bakal ditembak jatuh oleh Iran dan bahwa sebagian dari bangkainya berhasil diselamatkan oleh Iran.

Carl Bildt, mantan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Swedia menanggapi kemampuan Iran lewat tweetnya, "Pekerjaan yang menarik dari Iran tentang Global Hawk, jika benar, itu berarti bahwa drone AS tersebut terbang dari UEA dan ditembak jatuh dalam perjalanan kembali lewat pantai Iran."

Ben Rhodes, penasihat mantan Presiden AS Barack Obama dan salah satu arsitek Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) yang memanfaatkan jaringan televisi  Fox News untuk mendukung Donald Trump mengatakan, "Kita semua mengatakan itu terjadi." Dia secara eksplisit menyatakan, "Pemerintah ini telah kehilangan kredibilitasnya."

Frederik Pleitgen, koresponden senior CNN dalam analisa singkat di situs televisi ini menulis, "Iran mengirim pesan yang jelas kepada AS bahwa mereka dapat menghancurkan persenjataan Amerika yang bahkan canggih dan tidak akan menunda jika mereka merasa terancam."

Elijah J. Magnier, wartawan surat kabar Rai al-Youm dalam tweetnya menulis, "Bagaimana bisa rudal buatan dalam negeri Iran seharga 2.500 dolar mampu mengintersep dan menembak jatuh drone canggih Global Hawk RQ-4 Angkatan Udara Amerika Serikat yang harganya sekitar 123 juta dolar?"

Brigjen Amir Hatami kepada musuh-musuh Iran menegaskan, "Percayalah bahwa ketika sanksi, tekanan dan agitasi serta perang psikologis terhadap negara besar Iran semakin meningkat dan meluas, keinginan kita untuk meningkatkan kekuatan pertahanan di semua bidang juga akan meningkat."

Menhan Amir Hatami menunjukkan bahwa para musuh Republik Islam Iran menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatan militer seraya mengingatkan, "Kami akan mempertahankan "ekonomi pertahanan", "kewaspadaan" serta "perdamaian dan keamanan". Kami akan terus meningkatkan kekuatan pencegahan kami."

Dengan menekankan pada poin ini, Menteri Pertahanan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menunjuk Hari Industri Pertahanan yang akan tiba dan rencana kementerian yang dipimpinnya untuk memamerkan pencapaian industri pertahanan negara yang baru. Amir Hatami mengatakan, "Kami punya berita yang sangat menggembirakan di sektor pertahanan udara pada tanggal 31 Mordad. Dengan memamerkan dan menyerahkan sistem pertahanan udara Bavar-373 yang akan dilakukan di Hari Industri Pertahanan, Insya Allah kemampuan dan kekuatan pertahanan negara akan meningkat secara signifikan."

Jumat, 23 Agustus 2019 19:43

Kehidupan Qur’ani Imam Musa al-Kazhim

Pada suatu hari, Imam Musa al-Kazhim as melintasi gang tempat kediaman Bishr bin Harits al-Hafi. Saat itu seorang pembantu wanita keluar dari rumah tersebut untuk membuang sampah dari sisa acara pesta.

Imam Kazhim kemudian bertanya kepada pembantu itu, "Apakah pemilik rumah ini orang bebas (merdeka) atau budak?" Dia menjawab, "Tentu saja dia orang bebas!" Imam lalu berkata, "Engkau benar, karena jika dia adalah seorang hamba, dia akan takut kepada Tuannya dan beramal sesuai tuntutan penghambaan."

Pembantu itu kembali ke rumah ketika Bishr sedang di meja anggur. Bishr bertanya mengapa ia tidak segera balik ke rumah setelah membuang sampah. Pembantu itu kemudian bercerita kepada Bishr tentang apa yang dikatakan Imam Kazhim as, "Bagaimana Bishr bisa menjadi hamba, sementara ia tidak patuh kepada Tuannya yaitu Allah (Maha Perkasa dan Maha Tinggi)."

Bishr terguncang dengan kata-kata itu. Dia bergegas keluar rumah untuk mengejar Imam Musa al-Kazhim sampai lupa memakai sandal. Dia berkata, "Wahai tuanku! Ulangilah padaku apa yang kau katakan kepada perempuan ini."

Imam Kazhim as kemudian mengulangi ucapannya. Seketika secercah cahaya bersinar dalam hati Bishr dan ia menyesali perilakunya. Dia mencium tangan Imam dan mengusapkan tanah pada pipinya. Diiringi isak tangis ia berkata, “Iya, aku adalah hamba... iya aku adalah hamba.”

Sejak saat itu, Bishr tidak memakai sandal lagi selama sisa hidupnya karena dia ingin mengingat keadaan yang ia alami ketika memutuskan untuk bertaubat. Dia kemudian dikenal sebagai al-Hafi yang berarti Bertelanjang Kaki.

Bishr bin Harits al-Hafi adalah salah satu contoh dari sosok yang memperoleh cahaya hidayah di tangan Imam Musa as dan mengubah jalan hidupnya ke arah yang diridhai Allah Swt.

Imam Musa al-Kazhim lahir pada bulan Dzulhijjah 127 Hijriyah di sebuah desa bernama Abwa di pinggiran kota Madinah. Ia adalah putra Imam Jakfar as-Shadiq as dan ibunya bernama Hamidah. Ketika putranya itu lahir, Imam Shadiq berkata, "Allah telah menganugerahkan kepadaku manusia terbaik."


Mengamalkan al-Quran di seluruh hidupnya merupakan salah satu dari kriteria orang-orang shaleh, terutama para imam maksum. Imam Musa bin Jakfar as juga menularkan nilai-nilai al-Quran kepada kaum Muslim dan mengajak mereka untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan. Kehadiran al-Quran harus benar-benar terasa dalam kehidupan kita, karena ia adalah kitab pedoman kehidupan manusia.

Imam Kazhim as di masa kepemimpinannya selama 35 tahun, memainkan peran besar dalam menghidupkan makrifat al-Quran. Ia menaruh perhatian besar pada wahyu Ilahi ini dan tidak hanya mengajak masyarakat untuk membaca dan mengamalkan ayat-ayatnya, tetapi ia sendiri menjadi teladan dalam mempraktekkan ajaran al-Quran.

Sheikh Mufid dalam bukunya, al-Irshad menulis, "Imam Kazhim as adalah orang yang paling mengenal al-Quran di zamannya. Ia adalah pelindungnya dan penyebar ajarannya kepada orang-orang. Ia orang yang paling mengenal al-Quran dari segi nada bacaan dan suara. Setiap kali membaca al-Quran, para pendengarnya sangat tersentuh dan menangis."

Imam Kazhim tidak hanya memperhatikan kedudukan al-Quran dan dimensi personalnya, tetapi salah satu aktivitas utamanya adalah menafsirkan ayat-ayat al-Quran. Imam melalui berbagai metode berusaha menambah derajat makrifat dan pemahaman masyarakat Muslim.

Imam juga menafsirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan kedudukan khusus Ahlul Bait Nabi as. Ia mendorong para pengikutnya dan masyarakat agar selalu berinteraksi dengan al-Quran dan meningkatkan kedekatan dengannya.

Ia menjelaskan tentang al-Quran, rahasia-rahasianya, dan makrifat yang dikandungnya. Ia juga mengutip riwayat dari para imam sebelumnya tentang keagungan al-Quran.

Hussein ibn Ahmad al-Minqari berkata, "Aku mendengar dari Imam Musa ibn Jakfar as yang berkata, 'barang siapa yang merasa cukup dengan satu ayat al-Quran dan menganggap itu cukup untuk menjaga dirinya, maka satu ayat itu sudah cukup baginya dari Timur sampai Barat dengan syarat ia beriman dan yakin kepadanya."

Imam Kazhim mengajarkan pelajaran penting tentang kandungan al-Quran kepada salah satu muridnya, Hisham ibn Hakam di mana sebagian dari pelajaran itu dimuat dalam kitab Tuhaf al-Uqul. Ia mengajarkan muridnya itu mengenai teologi dan kedudukan akal dengan menggunakan 20 ayat dari al-Quran.

Imam Kazhim berkata kepada Hisham, “Sesungguhnya Allah Swt memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang menggunakan akalnya dalam kitabnya dan berfirman, ‘… sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.’” (QS: Az-Zumar, ayat 17-18)

Jelas bahwa keteguhan dan sikap konsisten di jalan kebenaran memerlukan sebuah pijakan yang kuat. Berdasarkan ajaran al-Quran, sandaran terbaik para pencari kebenaran adalah Allah Swt. Dia meminta manusia untuk meminta pertolongan dengan sabar dan shalat.

Makam Imam Musa al-Kazhim as dan Makam Imam Muhammad al-Jawad as di kota Kazhimain, Irak.
Dengan pedoman al-Quran, Imam Kazhim as bangkit melawan pemikiran-pemikiran menyimpang dan batil di tengah masyarakat, dan ia tidak pernah merasa takut terhadap orang-orang yang zalim. Ia menghabiskan malamnya dengan bertaubat dan beristighfar serta bersimpuh untuk waktu yang lama di hadapan Tuhan.

Suatu hari Harun al-Rasyid bertanya kepada Imam Kazhim, “Wahai putra Rasulullah, kami telah menghabiskan banyak uang, mengeluarkan tenaga, dan melakukan propaganda, tetapi masyarakat tetap mencintai dirimu yang merupakan anak-cucu Rasulullah. Semakin kami meningkatkan propaganda, hasil yang kami peroleh justru sebaliknya dan masyarakat tidak menyukai kami Bani Abbas.”

Imam menjawab, “Apakah engkau tahu penyebabnya? Perbedaan engkau dan aku adalah bahwa aku memerintah atas hati masyarakat (merebut hati masyarakat), tetapi engkau dan orang-orang sepertimu merampas kekuasaan dengan zalim dan memerintah atas raga mereka, sementara kami para auliya Allah memerintah atas hati masyarakat. Allah membalikkan semua pikiran orang ke arah kami dan inilah perbedaan antara aku dan engkau.”

Imam Kazhim memiliki hubungan yang sangat erat dengan al-Quran di sepanjang hidupnya. Dia terus menyebarluaskan ajaran al-Quran seperti yang biasa dilakukan ayahnya, Imam Jakfar al-Shadiq, melalui sekolah-sekolah Islam yang dibuka di Madinah sejak masa Imam Muhammad al-Baqir as.

Imam Kazhim dikenal sebagai ‘Abdu al-Saleh’ karena kezuhudan yang besar dan ibadah yang banyak, ia disebut Kazhim karena mampu meredam amarah dan memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi cobaan. Di malam hari, ia mendatangi gang-gang di Madinah untuk membagikan makanan kepada fakir-miskin. Di ruang shalat Imam Kazhim hanya terdapat sepotong baju dari kain yang kasar, al-Quran, dan pedang.

Karakteristik utama Imam Musa al-Kazhim as adalah menyebarkan kebenaran dan memerangi kebatilan. Menuntut kebenaran dan memerangi kezaliman telah menjadi sebuah tujuan luhur dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Ia membela kebenaran dan nilai-nilai kemanusiaan dengan menanggung banyak kesulitan, termasuk dipenjara dalam waktu yang lama. 

Jumat, 23 Agustus 2019 19:42

Idul Ghadir, Hari Ujian Ketaatan Hamba

Pada Hari Raya Ghadir, Allah Swt menyerahkan tanggung jawab kepemimpinan umat ini – setelah wafatnya Rasulullah Saw – kepada Imam Ali as. Rasul kemudian memperkenalkan Ali as sebagai pengganti dan khalifahnya kepada kaum Muslim.

Ketika keutamaan, nilai-nilai, dan kebenaran telah hilang, Rasulullah Saw diutus untuk memerangi kesyirikan, kebodohan, kezaliman, dan kerusakan di muka bumi. Beliau dengan penuh kasih sayang dan jiwa kemanusiaan telah menyebarkan Islam dan mengajarkan ajaran-ajaran luhur yang datang dari langit kepada para pengikutnya.

Nabi Muhammad Saw menyeru manusia pada kebahagiaan dan kesempurnaan serta membangun tali persaudaraan, kesetaraan, dan ketaatan kepada Allah Swt di tengah mereka. Manusia agung ini memberantas kebodohan dan menghembuskan cahaya kemanusiaan dan spiritualitas di hati anak Adam.

Idul Ghadir
Rasul Saw mengajarkan seperangkat hukum dan sunnah yang akan menjadi penyelamat manusia dan menjadikan al-Quran sebagai teladan kehidupan mereka. Beliau memperkenalkan warisan agung ini sebagai penjamin kebahagiaan material dan spiritual manusia. Mereka akan selamat di dunia dan akhirat selama berpegang teguh pada ajaran agama.

Lalu, setelah wafatnya Nabi Saw, siapa sosok yang akan menahkodai bahtera keselamatan ini dan memegang obor untuk menerangi jalan umat ini? Rasulullah Saw sedang melewati tahun terakhir dari kehidupannya dan selalu berpikir tentang pemilihan sosok pengganti terbaik.

Allah Swt akhirnya menjawab kegelisahan Rasulullah dan pada peristiwa haji wada' (haji perpisahan) yang dihadiri oleh sekitar 100.000 orang Muslim, Allah menurunkan ayat 67 surat al-Maidah kepada beliau yang berbunyi, "Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu. Dan jika kamu tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu) berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya."

Dalam perjalanan pulang dari haji wada', Rasulullah Saw menghentikan rombongan jemaah haji di sebuah tempat antara Mekkah dan Madinah yang disebut Ghadir Khum. Dengan menyaksikan mimik serius dan raut bercahaya Rasulullah, para sahabat sudah mengerti bahwa sebuah peristiwa penting akan segera terjadi di lembah ini.

Kala itu mentari Tanah Hijaz begitu terik. Rasulullah Saw memerintahkan kafilah yang sudah mendahului rombongannya untuk kembali dan juga menunggu kafilah yang tertinggal di belakang. Setelah menunaikan shalat dhuhur, Rasulullah naik ke atas mimbar dari pelana unta untuk menyampaikan khutbah yang kemudian dikenal dengan Khutbah al-Ghadir. Dalam khutbahnya, Rasulullah berkata, "… Allah Swt adalah waliku dan Aku adalah wali kaum Mukminin dan Aku lebih memiliki wilayah (otoritas) atas diri kalian sendiri. Oleh karena itu, siapa saja yang menjadikan aku sebagai pempimpinnya, maka Ali adalah pemimpin baginya."

Beliau mengulangi kalimat itu sebanyak 3 kali sehingga semua orang mendengarnya dan kemudian bersabda, "Ya Allah cintailah orang-orang yang mencintai Ali dan menjadikannya sebagai pemimpinnya dan musuhilah orang-orang yang memusuhinya, tolonglah orang-orang yang menolongnya, tinggalkanlah orang yang meninggalkannya." Lalu Nabi berkata kepada para hadirin, "Wahai kalian yang hadir, sampaikan pesan ini kepada orang-orang yang gaib (tidak hadir)."

Mengenai keutamaan Imam Ali as dan anak-anaknya, Rasulullah Saw berkata kepada semua hadirin, "Wahai manusia! Ketahuilah bahwa dia (Ali as) adalah penolong agama Allah Swt dan pembela Rasulullah, paling bertakwa, suci, dan penunjuk orang-orang yang mendapat hidayah. Sesungguhnya nabi kalian adalah paling baiknya nabi, washi (pengganti) kalian adalah paling baiknya washi dan putra-putranya adalah paling baiknya washi."

Idul Ghadir
"Wahai manusia! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah telah mengangkat untuk kalian seorang pemimpin dan imam yang wajib ditaati baik oleh kalian yang dari kaum Muhajirin maupun dari Anshar, juga oleh para pengikut jejak baik mereka, penduduk desa atau kota, masyarakat 'Ajam (non-Arab) atau Arab, yang merdeka atau budak, besar atau kecil, kulit putih atau hitam, dan juga oleh semua orang yang mengesakan Tuhan. Hukum dan ketetapannya (Ali as) berlaku untuk semua orang, ucapan dan kata-katanya wajib diamalkan. Terkutuklah siapa saja yang menentangnya, dan dipastikan bahwa siapa saja yang mengikuti dan membenarkannya akan mendapatkan limpahan rahmat Ilahi dan ampunan-Nya."

Setelah Rasul Saw menyampaikan khutbahnya, para hadirin secara bergilir menghampiri Ali as dan mengucapkan selamat kepadanya. Mereka berlomba-lomba untuk menyatakan baiat kepada sang khalifah. Sebelum kafilah haji melanjutkan perjalanan, Malaikat Jibril kembali turun untuk menyampaikan ayat 3 surat al-Maidah kepada Rasulullah Saw, "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu."

Dengan demikian, sebuah babak baru telah dimulai dalam sejarah Islam yang disebut dengan wilayah (otoritas) dan imamah. Ghadir Khum adalah penerus misi risalah Nabi Muhammad Saw dan kaum Muslim tetap memiliki pemimpin untuk melanjutkan jalan mereka. Kaum Muslim mengenal karakter istimewa Ali as dan semua menganggapnya sebagai orang yang paling layak untuk memikul tanggung jawab berat ini setelah wafatnya Rasulullah Saw.

Ghadir adalah hasil dari keutamaan, keistimewaan, dan kesempurnaan Imam Ali as. Amirul Mukminin adalah manifestasi takwa, ketaatan mutlak pada agama, tulus dalam mengikuti kebenaran, memiliki ilmu dan kebijaksanaan, serta memiliki tekad baja.

Imam Ali as berjuang untuk menyelamatkan Islam pada saat-saat genting dan perang yang menentukan. Ia berkumpul bersama orang-orang miskin dan hidup seperti mereka. Imam Ali as hampir setiap malam memanggul goni gandum di pundaknya dan membagikannya kepada orang-orang miskin. Ia selalu menjadi pelipur lara bagi anak-anak yatim dan dijuluki sebagai ayah para anak yatim.

George Jordac, pemikir Kristen berkebangsaan Lebanon menulis, “Sejarah membuktikan bahwa keutamaan Ali tidak kenal habisnya, penghulu para syuhada, penyeru keadilan dan tokoh yang abadi di Timur. Di antara putra Adam dan Hawa sepanjang sejarah, tidak ada yang meneriakkan kebenaran seperti Ali. Imam Ali adalah jantung Islam seperti aliran air yang keluar dari mata air. Sebelum memeluk agama Islam, kaum Muslim masa itu menyembah berhala. Namun Ali adalah orang yang pertama kali beriman kepada Muhammad dan menyembah Allah. Ali seperti gunung yang tegar berdiri menegakkan kebenaran."

Idul Ghadir
Idul Ghadir sebagai salah satu hari besar dalam kalender Islam selalu menjadi perhatian para ulama. Dalam riwayat disebutkan, "Kaum mukmin akan memperoleh pengampunan dan rahmat Allah Swt pada hari raya Ghadir." Imam Jakfar Shadiq as berkata, "Idul Ghadir adalah hari raya terbesar kaum Muslimin. Alangkah baiknya jika pada hari itu manusia senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah dan orang-orang melakukan puasa atas rasa syukur itu di mana puasa pada hari itu setara dengan 60 tahun ibadah."

Di antara amalan Hari Raya Ghadir adalah puasa, mandi, membaca doa ziarah Amirul Mukminin, mengucapkan tahniyah ketika bertemu dengan kaum mukminin lainnya dengan berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kami dari orang-orang yang berpegang teguh kepada wilayah Amirul mukminin dan para imam maksum."

Tidak diragukan lagi, Idul Ghadir tidak hanya dikhususkan untuk satu hari, tetapi ia sebuah gerakan yang membutuhkan pemahaman yang dalam dan memiliki filosofi. Peristiwa Ghadir Khum terjadi pada tanggal 18 Dzulhijjah tahun kesepuluh Hijriyah sehingga pencapaian Nabi Muhammad Saw bisa terus dipertahankan.

Rasulullah Saw bersabda, "Hari Ghadir adalah hari terbaik umatku dan ia adalah hari ketika Allah Swt menyempurnakan agama-Nya dan melengkapi nikmat-Nya kepada umatku."

Perlu dicatat bahwa sejarah Ghadir Khum bukan hanya sebuah peristiwa sejarah semata, tapi mengandung pesan-pesan penting yaitu, pendidikan dan tugas memberi petunjuk kepada umat manusia harus diteruskan oleh orang-orang suci. Keberadaan para pemimpin shaleh di tengah masyarakat merupakan jaminan terbaik untuk memelihara keselamatan dan kemajuan mereka.

Ghadir Khum mengajarkan kita untuk memilih manusia-manusia suci dan layak sebagai pemimpin sehingga keadilan dapat ditegakkan di muka bumi. Mungkin karena masalah ini pula, Rasulullah Saw menyebut Ghadir Khum sebagai hari raya paling utama dalam Islam.