کمالوندی
Iran Perluas Hubungan Budaya dengan Dunia Arab
Ketua Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islam Iran, Abuzar Ebrahimi Turkman mengatakan, "Hubungan kebudayaan Iran dengan negara-negara Arab akan mengalami perluasan melalui dialog."
Abuzar Ebrahimi Turkman Jumat (18/12) saat diwawancarai IRNA menekankan, "Sudah terlalu lama Republik Islam Iran tidak pernah berdialog dengan Dunia Arab dan dialog kebudayaan dengan negara-negara tersebut akan dimulai guna memulihkan hubungan di bidang budaya."
"Pasca kebangkitan Islam di sejumlah besar negara Arab, terbuka peluang bagi Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islami Iran untuk melanjutkan dialognya dengan negara tersebut. Dan dengan dijalinnya hubungan antar universitas dan lembaga ilmiah serta budaya dengan dunia Arab, akan sangat membantu bagi kian kokohnya hubungan budaya," tegas Ebrahimi Turkman.
ketua Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islami Iran juga mengkonfirmasikan penyelenggaraan dialog budaya pertama Iran dan negara Arab di musim semi tahun depan di Tehran.
Qahreman Soleimani, wakil ketua Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islami Iran dua pekan lalu mengkonfirmasikan pembentukan sekretariat tetap dialog budaya Iran dan dunia Arab
Turki Kecam Serangan Udara Rusia di Suriah
Turki mengecam serangan udara Rusia terhadap posisi-posisi kelompok teroris di Provinsi Idlib, barat laut Suriah.
Menurut Xinhua, Mevlut Cavusoglu,Menteri Luar Negeri Turki pada Senin (21/12/2015) mengklaim bahwa sejak masuk ke Suriah pada 30 September 2015, Rusia telah dengan sengaja menarget oposisi moderat di negara ini, dan serangan yang menarget wilayah penduduk dan sipil juga meningkat.
Ia menambahkan, Rusia harus menghentikan serangannya terhadap kelompok-kelompok oposisi moderat dan sipil, sebab jika tidak, konflik Suriah akan berlanjut selama bertahun-tahun.
Hubungan antara Suriah dan Turki berada di level terendah sejak meletusnya krisis pada tahun 2011disebabkan dukungan pemerintah Ankara kepada kelompok-kelompk teroris di Suriah yang mereka sebut sebagai kelompok moderat.
Sementara Rusia membantu Suriah memerangi kelompok-kelompok teroris di negara Arab ini atas permintaan langsung dari pemerintah Damaskus.
Dituduh Korupsi, Belasan Pejabat Israel Ditangkap
Polisi rezim Zionis Israel telah menangkap belasan pejabat rezim ini atas tuduhan kejahatan seksual dan korupsi.
Situs Zionis, 0404, baru-barui ini mengungkap kasus korupsi dan pelecehan seksual yang melibatkan para pejabat Israel.
Menurut situs tersebut, aparat keamanan rezim Zionis telah menangkap 12 pejabat Israel di distrik Zionis, Mateh Yehuda di al-Quds pendudukan.
Mereka dituduh terlibat dalam kasus pelecehan seksual dan korupsi termasuk menerima suap dan tidak membayar pajak.
Konerja para politisi rezim Zionis selama beberapa dekade lalu telah membuktikan bahwa korupsi dan kejahatan lainnya meningkat dikalangan pejabat Israel.
Pengunduran diri Moshe Katsav, mantan pemimpin rezim Zionis dari kekuasaannya akibat skandal korupsi, merupakan salah satu kasus dari ratusan kasus serupa di Israel.
Berdasarkan jajak pendapat terbaru di Israel, 90 persen warga Yahudi di Palestina pendudukan meyakini bahwa korupsi dan kemerosotan moral telah menenggelamkan para politisi Zionis.
Pakistan Belum Mantap untuk Masuk ke Koalisi Baru Saudi
Penasihat Perdana Menteri Pakistan untuk Urusan Luar Negeri mengatakan, posisi pemerintah Islamabad terkait dengan koalsi baru pimpinan Arab Saudi tidak jelas.
Sartaj Aziz mengungkapkan hal itu di Majelis Senat Pakistan pada Senin (21/12/2015) ketika ditanya mengenai partisipasi negara ini dalam apa yang disebut sebagai koalisi Arab Saudi anti-terorisme.
"Pakistan masih belum mengambil sikap yang jelas terhadap koalisi baru Arab Saudi. Dan sebalum diambil keputusan, semua rincian dari koalisi ini harus dievaluasi," kata Sartaj Aziz seperti dilaporkan radio berbahasa Pashto.
Penasihat PM Pakistan lebih lanjut menyinggung krisis di Yaman dan Suriah. Menurutnya, upaya untuk mencapai solusi damai melalui jalur politik merupakan opsi tunggal untuk menyelesaikan krisis di kedua negara tersebut.
"Pemerintah Islamabad selalu mengambil kebijakan non-internvensi dalam urusan internal negara-negara lain," pungkasnya.
Sementara itu, Reza Rabbani, Ketua Senat Pakistan mempertanyakan langkah pemerintah Islamabad tentang penerimaan dini untuk masuk dalam koalisi baru Arab Saudi tanpa terlebih dahulu mengevaluasi rincian koalisi ini.
Setiap Hari ISIS Curi 70 Ribu Barel Minyak Suriah
Surat kabar Al Watan, Suriah mengabarkan, ISIS setiap hari mencuri 70 ribu barel minyak dari medan-medan minyak Suriah.
Situs berita Suria Online, Ahad (13/12) mengutip Al Watan melaporkan, ISIS setiap harinya menjarah 70 ribu barel minyak dari medan-medan minyak Suriah.
Menurut surat kabar Al Watan, jet-jet tempur koalisi internasional anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat tidak pernah menyerang konvoi tanker-tanker minyak curian dari Suriah.
Al Watan menambahkan, "Informasi dari pihak Rusia juga menunjukkan bahwa ISIS setiap hari mencuri 200 ribu barel minyak dari medan-medan minyak Suriah."
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa seluruh medan minyak Provinsi Deir Al Zour, Timur Suriah dan Provinsi Raqqa, di Utara negara itu berada dalam kekuasaan ISIS.
Pemimpin al-Nusra: Erdogan Ingin Memperkuat ISIS
Abu Muhammad al-Julani, pemimpin kelompok militan Front al-Nusra, mengatakan Presiden Turki ingin memperkuat ISIS dengan menciptakan sebuah zona aman di Suriah.
Seperti dilansir Sputniknews, Senin (14/12/2015), Julani dalam wawancara yang disiarkan oleh beberapa televisi Arab, menuturkan tujuan Turki adalah menciptakan zona aman di utara Suriah dan langkah itu akan memungkinkan ISIS untuk memperluas pengaruhnya di zona perbatasan.
“Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana untuk memperkuat ISIS,” tegasnya.
Julani menekankan bahwa meskipun Turki mengaku sebagai anggota koalisi internasional pimpinan AS, tapi tujuan utama negara itu adalah memperkuat milisi Kurdi di utara Suriah.
Front al-Nusra merupakan salah satu kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
Perusahaan Turki Dilarang Beroperasi di Basrah, Irak
Dewan Provinsi Basrah, Irak mengumumkan aksi boikot terhadap produk-produk Turki dan pemutusan kerjasama bisnis dengan perusahaan-perusahaan Turki di provinsi itu.
Situs Emirates-24 melaporkan, Ketua Dewan Provinsi Basrah, Sabah al-Bazouni pada Ahad (13/12/2015), mengatakan bahwa dewan melarang pelaksanaan semua proyek atau penandatanganan kontrak dengan perusahaan-perusahaan Turki, khususnya di sektor minyak.
Keputusan itu diambil sebagai reaksi atas pelanggaran kedaulatan Irak oleh Turki.
Dia menambahkan, sanksi itu juga mencakup perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Provinsi Basrah. “Mereka wajib menangguhkan kontrak produksi dan pelayanan, terutama di sektor minyak dengan perusahaan Turki,” tegas al-Bazouni.
“Jika Turki tidak menarik pasukannya dari Irak Utara, keputusan-keputusan lain akan dibuat termasuk melarang warga Turki turun di Bandara Internasional Basrah dan mencegah distribusi produk-produk Turki di wilayah itu,” tandasnya.
Ratusan warga Basrah sebelumnya menggelar aksi protes untuk mengecam kehadiran ilegal militer Turki di Mosul. Mereka juga menyuarakan perlawanan terhadap pendudukan asing di Irak.
Turki pada 4 Desember lalu, mengirim puluhan tentaranya ke daerah Bashiqa, Mosul dengan alasan melatih pasukan Peshmerga, Kurdi.
Pejuang Hizbullah Gagalkan Penyusupan ISIS
Pejuang Hizbullah berhasil menggagalkan upaya anasir-anasir teroris ISIS untuk menyusup ke wilayah Lebanon.
Menurut laporan televisi al-Manar, Ahad (13/12/2015), banyak dari anggota ISIS tewas atau terluka saat berusaha menyusup ke wilayah Lebanon. Kelompok ISIS ingin menguasai dataran tinggi al-Hamra di timur Lebanon.
Sumber militer Lebanon mengatakan bahwa tujuan utama ISIS adalah menguasai dataran tinggi al-Qaa dan kemudian menyeberang ke kota Arsal, tapi upaya itu gagal berkat kewaspadaan tentara Hizbullah.
Kelompok ISIS dan Front al-Nusra sudah memasuki wilayah Lebanon sejak musim panas tahun lalu. Mereka menculik penduduk sipil di kota Arsal untuk meminta uang tebusan.
ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di Beirut pada 12 November lalu. Aksi teror ini menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Wamenlu Iran: Keselamatan Sheikh Zakzaky Penting bagi Dunia Islam
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran untuk Urusan Arab dan Afrika mengatakan, mengetahui nasib Sheikh Ibraheem Zakzaky, Pemimpin Gerakan Islam Nigeria merupakah hal yang sangat penting bagi dunia Islam dan Iran.
Hossein Amir-Abdollahian mengatakan hal itu pada Senin (14/12/2015) ketika menyinggung pembantaian terhadap puluhan warga Muslim Syiah Nigeria dan pembicaraan telepon antara Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran dan sejawatnya di Nigeria, Geoffrey Onyeama.
"Keselamatan Sheikh Zakzaky tentunya akan menjadi penekanan bangsa dan rakyat Muslim Nigeria dan dunia Islam supaya terhapus kekhawatiran," imbuhnya.
Ia juga menyinggung hubungan baik antara Tehran dan Abuja dan kunjungan terbaru Presiden Nigeria ke Iran.
Melalui pemanfaatan suasana positif hubungan bilateral, kata Amir-Abdollahian, maka pemerintah Nigeria diingatkan untuk bertanggung jawab terhadap insiden penyerangan terhadap warga Muslim Syiah di negara itu.
Serangan terpisah militer Nigeria ke rumah Sheikh Ibraheem Zakzaky, Pemimpin Gerakan Islam Nigeria dan Huseniyyah Baqiyatullah telah merenggut nyawa dan melukai ratusan orang.
Militer Nigeria membunuh Malama Zeenat Ibraheem dan Sayid Ali, masing-masing istri dan putra Zakzaky dalam penyerbuan ke rumah ulama terkemuka Syiah ini.
Tentara Nigeria juga membunuh beberapa anggota senior Gerakan Islam Nigeria termasuk Sheikh Sheikh Muhammad Turi, Dr. Mustapha Sa'id, Malam Ibrahim Usman dan Jummai Gilima serta membantai 35 orang lainnya.
Pada tahun lalu, puluhan warga Muslim Syiah Nigeria juga dibunuh hanya karena mengikuti pawai akbar Hari al-Quds Internasional.
Kemlu Iran Panggil Kuasa Usaha Nigeria
Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran memanggil Kuasa Usaha Nigeria untuk menyampaikan keprihatinan pemerintah Tehran atas penyerangan dan pembunuhan terhadap warga Muslim Syiah di Nigeria.
Kuasa Usaha Nigeria dipanggil Kemlu Iran pada Senin (14/12/2015) menyusul serangan militer Nigeria ke rumah Pemimpin Gerakan Islam Nigeria dan sebuah Huseiniyyah di kota Zaria yang menyebabkan puluhan warga Muslim Syiah di negara ini tewas dan ratusan lainnya terluka.
Kemlu Iran mengecam serangan tersebut dan menilai tindakan itu sebagai langkah yang tidak dapat diterima. Kementerian ini juga menegaskan tanggung jawab pemerintah Nigeria untuk melindungi nyawa dan tempat-tempat warga Muslim Syiah terutama Pemimpin Gerakan Islam Nigeria.
Sementara itu, Kuasa Usaha Nigeria menegaskan hubungan yang baik dengan Iran, dan mengatakan, kekhawatiran dan keprihatinan Iran akan secepatnya disampaikan kepada pemerintah Nigeria dan setelah memperoleh informasi yang diperlukan, hal itu akan segera diumumkan.
Militer Nigeria pada hari Minggu telah menyerang rumah Sheikh Ibraheem Zakzaky, Pemimpin Gerakan Islam Nigeria dan membunuh istri dan anaknya serta puluhan anggota gerakan ini. Pasukan Nigeria juga menyerang Huseniyyah Baqiyatullah dan menembaki orang-orang di sana.
Militer Nigeria membunuh Malama Zeenat Ibraheem dan Sayid Ali, masing-masing istri dan putra Zakzaky dalam penyerbuan ke rumah ulama terkemuka Syiah ini.
Tentara Nigeria juga membunuh beberapa anggota senior Gerakan Islam Nigeria termasuk Sheikh Sheikh Muhammad Turi, Dr. Mustapha Sa'id, Malam Ibrahim Usman dan Jummai Gilima. Selain itu, 35 orang lainnya juga dilaporkan tewas dalam insiden berdarah tersebut.
Militer Nigeria mengklaim bahwa para pendukung Sheikh Zakzaky menghalangi konvoi rombongan Kepala Staf Gabungan Militer Nigeria.
Pada tahun lalu, puluhan warga Muslim Syiah Nigeria juga dibunuh hanya karena mengikuti pawai akbar Hari al-Quds Internasional.



























