
کمالوندی
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 12-20
Ayat ke 12-133
 
┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘å┘ÄÏ│┘Æ┘ä┘Å┘â┘Å┘ç┘Å ┘ü┘É┘è ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (12) ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï«┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Æ Ï│┘Å┘å┘æ┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘É┘è┘å┘Ä (13)
 
Artinya:
Demikianlah, Kami mamasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) kedalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir). (15: 12)
 
Mereka tidak beriman kepadanya (Al Quran) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu. (15: 13)
 
Sebelumnya telah dibahas mengenai turunnya al-Quran dan disebut sebagai pengingat. Sementara ayat 12 dan 13 surat al-Hijr ini menjelaskan perilaku kaum terdahulu yang mendengar dan memahami perkataan yang benar, namun mereka tetap tidak beriman. Sebagian dari mereka, meskipun hatinya memahami kebenaran al-Quran, namun tidak bersedia menerimanya.
 
Dalam dua ayat ini terdapat penjelasan tentang dua sunnah. Pertama, sunnah ilahi (sunnatullah) yaitu memberi hujjah terakhir bagi orang-orang Kafir, sehingga pada Hari Kiamat nanti tidak ada alasan bagi mereka untuk mengatakan bahwa mereka tidak mendengar dan mengetahui firman Allah. Kedua, sunnah atau kebiasaan para pendosa yang menolak dan memusuhi kebenaran sepanjang sejarah.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Allah menyediakan seluruh jalan petunjuk bagi umat manusia sebagai hujjah terakhir bagi mereka, hingga tidak tersisa alasan sedikitpun.
2. Faktor yang menyebabkan manusia menolak kebenaran adalah noda dan dosa yang menyelimuti hati mereka.
 
Ayat ke 14-15
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ Ï¿┘ÄϺϿ┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É ┘ü┘ÄÏ©┘Ä┘ä┘æ┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ▒┘Åϼ┘Å┘ê┘å┘Ä (14) ┘ä┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ï│┘Å┘â┘æ┘ÉÏ▒┘ÄϬ┘Æ Ïú┘ÄÏ¿┘ÆÏÁ┘ÄϺÏ▒┘Å┘å┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘ä┘Æ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘à┘ÄÏ│┘ÆÏ¡┘Å┘êÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (15)
 
Artinya:
Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya. (15: 14)
 
Tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir". (15: 15)
 
Para penentang meminta Rasulullah Saw agar menurunkan malaikat ke bumi. Ayat ini menyebutkan, meskipun pintu langit terbuka dan mereka mencapai alam tinggi tempat para malaikat, tetap saja mereka tidak beriman dan mencari alasan dengan mengatakan dirinya terkena sihir. Apa yang mereka sampaikan itu sebuah kebohongan dan tidak lebih dari sekedar prasangka belaka.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Mengetahui dan memahami kebenaran saja bukan jaminan untuk keimanan. Seringkali sikap penentangan dan keras kepala menjadi penghalang keimanan.
2. Orang yang tidak mau menerima kebenaran memandang mukjizat yang tertinggi sekalipun sebagai sihir.
 
Ayat ke 16-18
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï¼┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É Ï¿┘ÅÏ▒┘Å┘êϼ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ▓┘Ä┘è┘æ┘Ä┘å┘æ┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘ä┘É┘ä┘å┘æ┘ÄϺϩ┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (16) ┘ê┘ÄÏ¡┘Ä┘ü┘ÉÏ©┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘ì Ï▒┘Äϼ┘É┘è┘à┘ì (17) ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘å┘É ÏºÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ▒┘Ä┘é┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÆÏ╣┘Ä ┘ü┘ÄÏú┘ÄϬ┘ÆÏ¿┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘Å Ï┤┘É┘ç┘ÄϺϿ┘î ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘î (18)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya). (15: 16)
 
Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk. (15: 17)
 
Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (15: 18)
 
Ayat sebelumnya menjelaskan, seandainya orang-orang kafir dan para penentang mencapai angkasa dan menyaksikan para malaikat serta mendengarkan perkataannya, maka tetap saja mereka tidak akan beriman. Meskipun demikian, menembus alam gaib tidak mudah, karena setan yang berusaha mencapai dan mendengarkan berita haib, dimurkai Allah dan diusir dengan lemparan bintang yang berapi. Allah menciptakan alam semesta ini dengan indah. Keindahan semakin terasa di malam hari. Semua itu terjadi dengan kehendak Ilahi.
 
Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Perputaran planet-planet dan bintang pada porosnya masing-masing merupakan salah satu bentuk tauhid pada alam.
2. Di manapun setan berada, kita harus memeranginya sehingga pusat pengelolaan masyarakat terjaga dari antek-antek setan.
 
Ayat ke 19-20
 
┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä ┘à┘ÄÏ»┘ÄÏ»┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ä┘Æ┘é┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ï▒┘Ä┘ê┘ÄϺÏ│┘É┘è┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ¿┘ÄϬ┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ▓┘Å┘ê┘å┘ì (19) ┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÄÏ╣┘ÄϺ┘è┘ÉÏ┤┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ┘ä┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄϺÏ▓┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (20)
 
Artinya:
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (15: 19)
 
Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya. (15: 20)
 
Melanjutkan pembahasan tentang kekuasaan Ilahi dalam penciptaan, ayat 19-20 mengisyaratkan tentang nikmat tanah dan berkahnya bagi manusia. Ayat ini menyebutkan bahwa seluruh alam semesta dari gunung hingga lautan tercipta sesuai takaran yang tepat dan bukan terjadi secara kebetulan. Dengan demikian, Allah menyediakan seluruh kebutuhan hidup manusia. Selain manusia, terdapat makhluk lain yang hidup dimuka bumi ini dan Allah memberikan rezeki kepada mereka dan memenuhi keperluannya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tumbuhnya tanaman dari tanah merupakan salah satu karunia terbesar dari Allah Swt. Tanah yang kering kerontang, tidak memberikan manfaat apapun.
2. Allah Swt menjamin rezeki manusia dan seluruh makhluk lainnya dan jika terdapat kesulitan hak itu disebabkan lemahnya perencanaan.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 7-11
Ayat ke 7-8
 
┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄϺϪ┘É┘â┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÄϺϻ┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (7) ┘à┘ÄϺ ┘å┘Å┘å┘ÄÏ▓┘æ┘É┘ä┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄϺϪ┘É┘â┘ÄÏ®┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ÏÑ┘ÉÏ░┘ïϺ ┘à┘Å┘å┘ÆÏ©┘ÄÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (8)
 
Artinya:
Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?" (15: 7)
 
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (15: 8)
 
Telah disebutkan sebelumnya bahwa para penentang nabi-nabi tidak pernah mampu menghadapi argumentasi logis dan transpara serta ajaran mereka yang bersumber dari fitrah. Sebagai balasannya mereka melontarkan kalimat-kalimat yang berisikan cacian dan penistaan kepada para nabi. Ironis memang mereka bahkan menilai para nabi sebagai orang gila dan menganggap dirinya sebagai orang berakal.
 
Ayat 7-8 surat al-Hijr membeberkan ucapan tidak logis para penentang Nabi Muhammad Saw. Menurut ayat ketujuh, mereka meminta kepada Nabi Muhammad Saw agar diberi kesempatan melihat malaikat dan mendengar langsung suara wahyu agar mereka dapat menerima kebenaran. Kenyataannya, seseorang yang tidak menerima ajakan nabi, tidak akan menerima pula ucapan malaikat. Permintaan mereka hanya alasan belaka untuk tidak menerima dakwah Nabi Muhammad Saw.
 
Selain itu, Allah Swt tidak punya kewajiban mengabulkan setiap permintaan orang yang ingin beriman, apa lagi harus mengirimkan malaikat kepada mereka. Sebenarnya masalah paling penting kembali pada argumentasi, kebenaran ucapan dan mukjizat para nabi. Bila semua itu mampu memuaskan, maka ajakan para nabi sudah harus diterima. Sebaliknya, bila kebenaran dan mukjizat tidak dapat diterima, maka konsekwensinya ajakan mereka tidak dapat diterima. Perlu dicamkan bahwa para pertapa India mampu melakukan hal-hal aneh dan luar biasa. Namun kita tidak bisa mempercayai ucapan mereka begitu saja hanya karena mampu melakukan hal-hal luar biasa, karena tidak bersandarkan argumentasi yang dapat diterima.
 
Ayat kedelapan menyebutkan, bila Allah mengabulkan permintaan para penentang nabi dengan menurunkan malaikat ke hadapan mereka, maka tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menerima ajakan para nabi. Karena bila mereka masih menentang juga, niscaya Allah langsung menurunkan azab kepada mereka. Ini jelas bertentangan dengan janji Allah yang akan memberikan tempo kepada para penentang nabi.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Jangan memperhatikan alasan yang disampaikan oleh orang-orang kafir dan para penentang agama. Karena setiap permintaan yang penuhi bakal dicecar permintaan yang lain.
2. Turunnya malaikat bukan karena permintaan masyarakat atau hawa nafsu, tapi berdasarkan kebenaran dan maslahat Ilahi.
 
Ayat ke 9
 
ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘å┘ÄÏ▓┘æ┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘äÏ░┘æ┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄÏ¡┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ©┘Å┘ê┘å┘Ä (9)
 
Artinya:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (15: 9)
 
Dalam ayat ini Allah berusaha menyenangkan hati orang mukmin saat menghadapi tuduhan dan sikap para penentang dengan firman-Nya, "Kalian jangan meragukan kebenaran al-Quran, karena al-Quran berasala dari Allah Swt yang diturunkan ke dalam hati nabi dan Allah sendiri yang akan menjaganya. Artinya, saat al-Quran diturunkan, disampaikan kepada masyarakat dan ditulis, tidak ada campur tangan pihak lain apa lagi penyimpangan.
 
Allah tidak akan membiarkan ada tambahan atau pengurangan dalam al-Quran sampai dunia berakhir. Sejarah menjadi bukti akan keautentikan al-Quran hingga kini. Belum lagi banyak kaum Muslimin yang menghapal seluruh al-Quran dan senantiasa menjaganya dengan membacanya di waktu-waktu salat maupun di luarnya. Penulis al-Quran ada beberapa orang yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad Saw dan mereka bisa membandingkan tulisan masing-masing dengan lainya agar tidak terjadi kesalahan penulisan.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Al-Quran adalah pengingat Allah yang mampu melindungi manusia dari kelalaian yang menjadi sumber penderitaan manusia.
2. Salah satu kelebihan Al-Quran dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya adalah keterjagaannya dari segala bentuk penyimpangan.
 
Ayat ke 10-11
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä ┘ü┘É┘è Ï┤┘É┘è┘ÄÏ╣┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘É┘è┘å┘Ä (10) ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ Ï¿┘É┘ç┘É ┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘ç┘ÆÏ▓┘ÉϪ┘Å┘ê┘å┘Ä (11)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu. (15: 10)
 
Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (15: 11)
 
Salah satu sunnah Ilahi adalah risalah para nabi akan terus berlanjut. Oleh karenanya Allah menyebarkan sejumlah nabi di berbagai tempat dan kaum. Selain mereka punya tugas berdakwah ada sekelompok nabi yang diutus dengan disertai kitab yang menjadi landasan hukum bagi masyarakatnya. Mereka disebut dengan istilah Nabi Ulul Azmi. Namun kendala terbesar yang dihadapi para nabi kembali pada kelompok orang keras kepala yang selalu menentang ajaran mereka. Dengan melecehkan, menistakan dan menuduh para nabi dengan berbagai tuduhan, sebenarnya mereka tengah berusaha menghalangi dakwah ilahi yang disampaikan para nabi ke masyarakat. Mereka senantiasa menghalang-halangi masyarakat mengimani ajakan para nabi.
 
Dua ayat ini menjelaskan usaha penentang para nabi dengan tujuan memperingatkan kaum mukminin agar tidak sampai putus asa. Karena hal itu akan membuat akidah mereka menjadi lemah. Mereka harus tahu bahwa apa yang dilakukan para penentang kebenaran selalu ada dalam sejarah manusia. Tentu saja sikap seperti mengolok-olok dan menghina kehidupan sederhana para nabi dan pengikut mereka hanya cara untuk menutupi kelemahan mereka menghadapi argumentasi logis para nabi.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Mencermati masalah yang menimpa orang lain di sepanjang sejarah mampu memberikan kekuatan bagi seseorang dalam menghadapi masalah.
2. Sekalipun para penentang setiap nabi yang diutus Allah selalu mengolok-olok mereka, namun Allah tetap mengirim nabi-Nya. Karena Allah harus menyempurnakan hujjah-Nya kepada suatu masyarakat di setiap zaman agar tidak ada lagi alasan di hari akhirat.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 1-6
Surat al-Hijr termasuk salah satu surat Makkiyah yang berarti turun sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah. Surat yang secara urutannya adalah surat ke 15 dari al-Quran dan memiliki 99 ayat. Nama Hijr diambil dari nama sebuah negeri tempat hidup kaum Nabi Saleh as. Nama itu ada pada ayat 80 surat ini.
 
Ayat ke 1-3
 
Ϻ┘äÏ▒ Ϭ┘É┘ä┘Æ┘â┘Ä Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘É ┘ê┘Ä┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏó┘Ä┘å┘ì ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘ì (1) Ï▒┘ÅÏ¿┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘Ä┘ê┘ÄÏ»┘æ┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘à┘ÅÏ│┘Æ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (2) Ï░┘ÄÏ▒┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Å┘êϺ ┘ê┘Ä┘è┘ÄϬ┘Ä┘à┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ ┘ê┘Ä┘è┘Å┘ä┘Æ┘ç┘É┘ç┘É┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘Ä┘ä┘Å ┘ü┘ÄÏ│┘Ä┘ê┘Æ┘ü┘Ä ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (3)
 
Artinya:
Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan. (15: 1)
 
Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (15: 2)
 
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (15: 3)
 
Surat ini dimulai sebagaimana surat-surat yang lain, terlebih dahulu menyebut kedudukan al-Quran yang tinggi, dan peranan ayat-ayatnya dalam menjelaskan kebenaran bagi umat manusia. Surat ini juga sebagaimana 29 surat lainnya dimulai dengan huruf Muqattaah. Di awali dengan huruf ini sebagai bukti pembeda antara firman Allah Swt dengan tulisan manusia.
 
Pada ayat kedua, terdapat poin penting tatkala orang-orang kafir berkata, "Kiranya kami dahulu menjadi orang-orang muslim, hingga dapat merasakan ketenangan batin di dunia dan nikmat surga di akhirat, sebagaimana yang dirasakan orang-orang muslim". Akan tetapi, ini hanya sebatas angan-angan dan sama sekali mereka tidak berusaha untuk beriman. Mereka disibukkan dengan sandang, pangan, dan kelezatan dunia lainnya. Mereka juga tidak bersedia meninggalkan perbuatan keji dan haram. Oleh karena itu, wahai Rasul Saw dan orang-orang muslim! Biarkan mereka dengan kondisinya, sebab sebentar lagi mereka akan mendapatkan balasan karena menjadi budak kelezatan."
 
Tentu saja, saat orang-orang kafir dibiarkan dengan kondisinya, terlebih dahulu mereka telah diajak untuk menerima agama yang benar. Akan tetapi, mereka tidak mengindahkan dan membangkang. Bukankah Allah Swt telah mengutus para Rasulnya untuk memberi petunjuk kepada mereka. Akan tetapi, tatkala mereka tidak bersedia mendengarkan dan merenungkan firman Allah Swt, tidak semestinya kita jengkel tidak pada tempatnya karena mengapa mereka tidak beriman?.
 
Dari tiga ayat tadi terdapat empat pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Sekarang mereka yang melecahkan orang-orang yang beriman, suatu saat nanti berangan-angan untuk menjadi seorang yang beriman dan mereka akan menyesal.
2. Sebatas keinginan untuk menjadi orang baik, tentunya belum cukup. Akan tetapi harus direalisasikan dengan perbuatan dan melangkah di jalan yang benar.
3. Dalam berdakwah, tidak seharusnya kita menghabiskan waktu untuk orang-orang yang membangkang, sebab hal ini sama sekali tidak berguna.
4. Allah Swt Maha Pengasih dengan tetap mencurahkan nikmatnya kepada orang-orang kafir. Akan tetapi mereka tidak pernah bersyukur.
 
Ayat ke 4-5
 
┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘Ä┘â┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ▒┘Æ┘è┘ÄÏ®┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘î ┘à┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Å┘ê┘à┘î (4) ┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ│┘ÆÏ¿┘É┘é┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Å┘à┘æ┘ÄÏ®┘ì Ïú┘Äϼ┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏú┘ÆÏ«┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (5)
 
Artinya:
Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan. (15: 4)
 
Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). (15: 5)
 
Dalam lanjutan ayat sebelumnya, Allah Swt memberikan waktu kepada orang-orang kafir. Ayat ini berbunyi, "Akan tetapi, masa ini ada akhirnya dan hanya Allah Swt yang mengetahui. Jika waktunya tiba, maka orang-orang berdosa akan binasa, dan tidak ada seoranpun dapat mendahului atau mengundurkan masa itu." Akan tetapi, ajal ada dua jenis, yaitu ajal yang pasti (hatmi) dan ajal yang tidak pasti (ghairu hatmi). Dan maksud ayat tadi adalah ajal yang pasti dan tidak bisa dirubah. Berbeda dengan ajal yang tidak pasti, karena masih dapat dirubah dengan bersedekah, berdoa, dan melakukan perbuatan baik lainnya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Memberi peluang dan kesempatan kepada orang-orang kafir bagian dari sunnah Allah Swt. Akan tetapi, kebinasaan mereka pada waktu yang telah ditetapkan juga sunnah Allah Swt.
2. Tidak hanya individu, tapi kaum dan golongan juga memiliki ajalnya, dan hanya Allah Swt yang maha mengetahuinya.
 
Ayat ke 6
 
┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘å┘ÅÏ▓┘æ┘É┘ä┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ïº┘äÏ░┘æ┘É┘â┘ÆÏ▒┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘à┘Äϼ┘Æ┘å┘Å┘ê┘å┘î (6)
 
Artinya:
Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. (15: 6)
 
Ayat ini mengisahkan tentang bagaimana orang-orang kafir memperlakukan para rasul. Mereka menyebut para rasul sebagai orang-orang yang gila, dan menamakan dirinya sebagai orang-orang yang waras. Dalam pandangan mereka, orang yang mengklaim dirinya mendapat mandat dan wahyu dari Allam Swt, mereka tergolong orang gila. Oleh sebab itu, mereka berbicara demikian dan punya klaim besar.
 
Akan tetapi, dalam budaya Arab jahiliah, orang gila adalah mereka yang kerasukan jin dan terhipnotis olehnya hingga melakukan sesuatu yang unik. Sebagaimana orang Arab jahiliah meyakini bahwa para penyair mampu melantunkan bait-bait syair karena ada hubungan dengan jin.
 
Bagaimanapun juga, bentuk komunikasi mereka dengan para rasul menunjukkan dua hal; pertama, metode menghina dan lemecehkan yang menggambarkan sikap amoral mereka. Dan kedua, orang-orang kafir sama sekali tidak punya argumentasi dan dalil untuk menolak ajaran suci yang dibawa oleh para rasul. Oleh sebab itu, mereka hanya mampu menghina dan melecehkan. Metode seperti ini sekarang juga dipakai oleh orang-orang yang menentang ajaran para rasul. Jika memang mereka punya poin tertentu tentang al-Quran, sebagai ganti dalil dan argumentasi, mereka berusaha melalui beragam bentuk penghinaan seperti pembuatan karikatur atau film, mencoba menodai kesucian agama Islam.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kita harus melawan berbagai bentuk penghinaan dan pelecehan dari musuh. Karena ini adalah metode lama orang-orang kafir ketika berinteraksi dengan orang-orang yang beriman.
2. Sikap membangkang sebagain orang terhadap kebenaran telah sampai pada tahap menamakan dirinya sebagai orang yang berakal dan para rasul sebagai orang-orang yang gila.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 46-52
Ayat ke 46
 
┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘à┘Ä┘â┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ┘à┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ╣┘É┘å┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘à┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÉϬ┘ÄÏ▓┘Å┘ê┘ä┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¼┘ÉÏ¿┘ÄϺ┘ä┘Å (46)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. (14: 46)
 
Setelah memerintahkan nabi-Nya agar memberikan peringatan kepada kaumnya tentang azab yang bakal menimpa orang-orang durjana di hari kemudian, Allah menjelaskan bahwa kaum kafir selalu berusaha memerangi dan meredam kalimatullah, dan panggilan Ilahi. Mereka berbuat apa saja agar seruan Ilahi tidak didengar oleh umat manusia. Apa yang mereka lakukan itu dalam ayat ini disebut oleh Allah sebagai makar. Allah Swt mengingatkan bahwa makar itu sedemikian dahsyat sehingga jika yang menjadi sasaran makar mereka itu adalah gunung-gunung yang kokoh niscaya gunung-gunung itu akan tercabut dari akarnya dan lenyap karenanya.
 
Akan tetapi Allah maha mengetahui akan makar mereka dan Allah pulalah yang membalas perbuatan jahat kaum kafir itu dengan azabnya. Allah menggagalkan makar mereka dan membuat seruannya didengar di seluruh penjuru dunia. Allah juga bisa menimpakan makar itu terhadap kaum kafir tersebut sehingga mereka merugi karenanya.
 
Dari ayat suci ini dapat kita petik beberapa pelajaran penting yang salah satunya adalah bahwa kaum durjana dan kafir sekuat dan sebesar apapun tetaplah mereka kerdil dan kecil di hadapan kekuasan Allah berarti menentang kekuatan Allah yang tak berbatas.
 
Ayat ke 47
 
┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘à┘ÅÏ«┘Æ┘ä┘É┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ç┘É Ï▒┘ÅÏ│┘Å┘ä┘Ä┘ç┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä Ï╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘î Ï░┘Å┘ê Ϻ┘å┘ÆÏ¬┘É┘é┘ÄϺ┘à┘ì (47)
 
Artinya:
Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (14: 47)
 
Menyusul ayat tadi yang menegaskan bahwa Allahlah yang akan langsung membalas makar kaum durjana, ayat ini mengingatkan semua orang bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang Maha benar. Dia tidak akan pernah mangingari janji yang telah diberikannya kepada para rasul yang Dia utus. Salah satu janji Allah adalah bahwa Dia akan membalas kekafiran dan keingkaran dengan azab. Berbeda dengan balas dendam yang dilakukan manusia pada umumnya dan didasarkan pada kebencian dan permusuhan, pembalasan yang dilakukan Allah adalah karena dasar kebijaksanaan dan untuk meluruskan tabiat manusia.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tertundanya kedatangan janji Ilahi jangan sampai membuat kita berkecil hati dan meragukan kebenaran janji itu.
2. Allah Swt telah memberikan kesempatan kepada orang-orang kafir dan zalim untuk hidup di dunia dengan gemilang kenikmatan. Hal itu dilakukan atas dasar hikmah dan kebijaksanaan Allah Swt, bukan karena Allah mengingkari janji untuk memberikan pertolongan kepada para nabi-Nya dan membalas kekafiran kaum durjana.
 
Ayat ke 48
 
┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä Ï¬┘ÅÏ¿┘ÄÏ»┘æ┘Ä┘ä┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Å Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ê┘ÄϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘Å ┘ê┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘ÄÏ▓┘Å┘êϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïº┘ä┘Æ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘É Ïº┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ç┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (48)
 
Artinya:
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (14: 48)
 
Setelah menjelaskan bahwa Allah akan membalas makar kaum durjana dan pasti memenuhi janji-Nya kepada para rasul, ayat ini mengingatkan akan pemandangan yang bakal terjadi di Hari Kiamat. Allah berfirman bahwa kelak ketika hari akhir tiba, bumi akan diguncang sedemikian rupa sehingga tidak lagi berbentuk seperti asalnya. Dalam surat yang lain Allah Swt berfirman bahwa goncangan yang terjadi di Hari Kiamat akan sedemikian dahsyat sehingga semua yang menyaksikannya dicekam ketakutan yang sangat hebat. Gunung-gunung akan tercabut dari tempatnya dan berterbang bagai kapas-kapas yang ditiup angin goncangan itu bakal menjadikan bumi datar. Selain gempa bumi dahsyat, ayat ini menceritakan bahwa langit pun akan berubah tidak seperti langit yang ada sekarang. Matahari dan bintang-bintang redup dan tak lagi memberikan sinar.
 
Setelah segala sesuatunya berakhir, Allah akan mengumpulkan semua manusia di sebuah padang yang sangat luas bernama padang mahsyar. Di sana mereka semua tertunduk di hadapan Allah Swt yang maha kuasa dan perkasa.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Allah Swt kelak akan membangkitkan dan menghidupkan kembali semua manusia dari awal hingga akhir untuk memperoleh batasan atas perbuatannya di dunia.
2. Hari Kiamat adalah hari pembalasan. Tidak ada kata belas kasih terhadap kaum  durjana dan zalim, dan Allah sendiri yang bakal memperhitungkan amal perbuatan mereka.
 
Ayat ke 49-51
 
┘ê┘ÄϬ┘ÄÏ▒┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ÄϪ┘ÉÏ░┘ì ┘à┘Å┘é┘ÄÏ▒┘æ┘Ä┘å┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏÁ┘Æ┘ü┘ÄϺϻ┘É (49) Ï│┘ÄÏ▒┘ÄϺϿ┘É┘è┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏÀ┘ÉÏ▒┘ÄϺ┘å┘ì ┘ê┘ÄϬ┘ÄÏ║┘ÆÏ┤┘Ä┘ë ┘ê┘Åϼ┘Å┘ê┘ç┘Ä┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘Å (50)
 
Artinya:
Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. (14: 49)
 
Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka. (14: 50)
 
Pada pertemuan yang lalu telah dibahas bahwa Allah Swt tidak akan pernah mengingkari janji-Nya dalam membalas kekafiran kaum Kafir. Lalu Allah menggambarkan keadaan yang terjadi pada hari kiamat ketika bumi tidak lagi berbentuk seperti biasa. Gunung-gunung tercabut dari tempatnya dan terhembas bagai kapas yang beterbangan ditiup angin. Di hari itu, hanya Allah lah yang berkuasa dan Dia lah yang mengadili semua hamba-Nya.
 
Ayat ini menjelaskan kehinaan para pendosa yang di azab oleh Allah Swt pada hari kiamat. Tangan, kaki dan leher mereka terikat rantai. Tubuh dan ruh mereka diazab bersama dengan para pendosa lainnya. Mereka diberi pakaian khusus bagi penghuni neraka yang terbuat dari sesuatu yang berbau menyengat yaitu sejenis ter yang mudah menyala sehingga tubuh mereka semakin tenggalam dalam api.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Al-Quran menggambarkan Hari Kiamat dengan sangat indah sehingga seolah-olah kita diajak untuk menyaksikannya langsung saat ini juga. Tujuannya, adalah untuk mengingatkan kita agar kita tidak terjerumus ke dalamnya.
2. Pakaian yang dikenakan para pendosa di dunia, seperti pakaian-pakaian indah, pakaian yang membangkitkan nafsu, simbol keangkuhan dan arogansi, kelak pada hari kiamat menjelma dalam bentuk azab bagi mereka.
 
Ayat ke 51-52
 
┘ä┘É┘è┘Äϼ┘ÆÏ▓┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘ì ┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄÏ│┘ÄÏ¿┘ÄϬ┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä Ï│┘ÄÏ▒┘É┘èÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘É (51) ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘ä┘ÄϺÏ║┘î ┘ä┘É┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘Å┘å┘ÆÏ░┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ç┘î ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘î ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘ÄÏ░┘æ┘Ä┘â┘æ┘ÄÏ▒┘Ä Ïú┘Å┘ê┘ä┘Å┘ê Ϻ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ä┘ÆÏ¿┘ÄϺϿ┘É (52)
 
Artinya:
Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya. (14: 51)
 
(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (14: 52)
 
Setelah menjelaskan nasib orang-orang kafir dan durjana di Hari Kiamat dan apa yang bakal mereka alami di neraka nanti, di akhir surat Ibrahim ini Allah Swt berfirman bahwa terjadinya kiamat berdasarkan keadilan ilahi dan bahwa setiap perbuatan baik maupun buruk akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Swt. Ajaran kitab samawi dan pengajaran para nabi harus menjadi peringatan bagi orang-orang yang berdosa agar mengambil pelajaran darinya. Jika tidak, mereka akan terjerumus ke dalam penyimpangan dan kesesatan.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tidak ada perbuatan di dunia yang tidak akan dibalas, karena segala sesuatu tercatat di hadapan Allah Swt.
2. Sekedar turunnya perintah tidak cukup, selain itu diperlukan ancaman. Hanya sekedar mengetahui tidak cukup, selain itu perlu mengingatkan dan memperhatikan.
Panglima Pasdaran: Perbatasan-perbatasan Iran Aman
Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Sepah Pasdaran) mengatakan, perbatasan-perbatasan Iran aman dan tidak ada satupun musuh bahkan Amerika Serikat yang berani melanggarnya.
Fars News (23/6) melaporkan, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, Panglima Sepah Pasdaran hari ini, Senin (23/6) di Semnan, Timur Tehran, ibukota Iran menjelaskan, "Keamanan Iran sekarang adalah buah dari Perang Pertahanan Suci dan jika banyak negara menyebut Iran sebagai pulau yang memiliki stabilitas di kawasan yang tidak aman, alasannya karena Iran pada Perang Pertahanan Suci yang berlangsung delapan tahun tidak membiarkan musuh mengganggu stabilitas negara."
 
Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran menegaskan, "Amerika dengan dalih peristiwa 11 September 2001 menyerang Afghanistan kemudian Irak dan dengan mengepung Iran, Washington bermaksud menyerang Iran juga. Akan tetapi setelah melihat kesiapan rakyat dan Angkatan Bersenjata Iran untuk melindungi pemerintahan Islam, Amerika mengurungkan niatnya untuk menyerang Iran."
Militer Pakistan Tempatkan Pasukan Tambahan di Islamabad
Militer Pakistan mengabarkan, pihaknya menempatkan pasukan yang lebih besar di Islamabad, ibukota negara itu.
Press TV (22/6) melaporkan, militer Pakistan mengumumkan, dengan maksud untuk menjaga keamanan ibukota dan menghadapi ancaman-ancaman para pembom, militer menambah jumlah pasukannya di Islamabad.
 
Sementara itu, Chaudhry Nisar Ali Khan, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sabtu (21/6) di Islamabad mengatakan, peraturan jam malam diberlakukan dan kelompok-kelompok politik serta keagamaan tidak bisa menggelar demonstrasi di kota ini.
Ia menambahkan, "Pengawasan keamanan di seluruh gerbang kota Islamabad dan Rawalpindi diberlakukan untuk menjaga keamanan. Di dua kota ini operasi memberantas kelompok-kelompok teroris sedang dilakukan."
 
Jumat (20/6) malam, akibat ledakan sebuah bom di tengah acara ritual keagamaan di salah satu lokasi ziarah di wilayah Islamabad, 47 orang terluka, enam di antaranya dikabarkan mengalami luka serius.
Rahbar: Iran Percaya Rakyat Irak Mampu Selesaikan Konflik
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, Republik Islam Iran menentang intervensi Amerika Serikat dan negara-negara lain dalam masalah internal Irak.
Ayatullah Khamenei, Ahad (22/6) dalam pertemuannya dengan pejabat tinggi lembaga peradilan Iran, menyinggung perkembangan terbaru yang terjadi di Irak. Ia menambahkan, "Iran percaya rakyat, pemerintah dan ulama Irak mampu mengakhiri konflik ini."
 
Ayatullah Khamenei menganggap kekuatan-kekuatan imperialis pimpinan Amerika berada di balik fitnah dan konflik yang terjadi di Irak. "Tujuan utama peristiwa-peristiwa di Irak adalah untuk menghambat rakyat negara itu mencapai kemajuan-kemajuan seperti demokrasi yang dapat dicapai sekalipun dengan kehadiran dan intervensi Amerika," ungkapnya.
Ia menegaskan, "Amerika tidak senang dengan kondisi yang berlaku di Irak sekarang yaitu digelarnya pemilu dengan partisipasi luas rakyat dan penentuan opsi-opsi yang mendapat kesepakatan rakyat. Washington ingin Irak terus dijajah dan menjadi pihak yang menuruti apa kata Amerika."
 
Dalam masalah Irak, kata Rahbar, kekuatan imperialis ingin memanfaatkan kebodohan dan fanatisme sebagian kalangan. "Pertempuran asli di Irak adalah antara orang-orang yang menginginkan Irak berubah menjadi pangkalan Amerika dengan orang-orang yang mendambakan kemerdekaan Irak," lanjutnya.
 
Menurutnya, apa yang terjadi di Irak bukanlah perang Sunni-Syiah, melainkan perang antara kekuatan imperialis yang menggunakan sisa-sisa rezim Saddam Hussein sebagai pion utama dan anasir-anasir Takfiri fanatik sebagai pelaksana di lapangan untuk merusak stabilitas dan ketenangan Irak serta mengancam seluruh wilayahnya.
 
Rahbar juga menilai sebab utama permusuhan kekuatan imperialis dunia terhadap Republik Islam Iran adalah "diskursus baru" sistem Islam dan goyangnya bangunan sistem imperialis.
 
"Kerjasama dan satu suaranya para pemimpin tiga lembaga Iran dalam masalah-masalah makro dan kepentingan umum, adalah masalah yang sangat urgen," tandasnya.
Militer Suriah Bebaskan 55 Militan Bersenjata
Sebanyak 55 orang militan bersenjata menyerahkan diri kepada militer Suriah.
 
Televisi al-Mayadeen Lebanon melaporkan, militer Suriah pada Sabtu (21/6), membebaskan ke-55 orang yang menyerahkan diri di kota Beit Sahm di selatan Damaskus itu, setelah menyusun dokumen tentang mereka dan menandatangani surat janji.
 
Militer Suriah mengijinkan para militan untuk pulang kembali ke rumah mereka masing-masing dengan syarat menyerahkan senjata mereka dan berjanji tidak akan kembali mengangkat senjata.
Junta Militer Thailand Mereaksi Laporan Penyelundupan Manusia oleh AS
Junta militer Thailand menyatakan tidak puas atas laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat soal kondisi penyelundupan manusia di negara itu.
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, Sabtu (21/6) di Bangkok mengatakan, laporan itu tidak merefleksikan upaya kongkret pemerintah Thailand dalam memberantas penyelundupan manusia.
 
Menlu AS John Kerry sebelumnya menilai Thailand sebagai salah satu negara pusat aktivitas penyelundupan manusia.
 
Dalam laporan tahunan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tentang penyelundupan manusia, Thailand dan Malaysia termasuk di antara 23 negara dengan tingkat kesuksesan terkecil dalam program pemberantasan penyelundupan manusia.
 
Menyusul kudeta militer pada 22 Mei lalu, junta militer Thailand memprioritaskan pemberantasan penyelundupan manusia dalam program-program pentingnya.
Abbas: Israel Tidak Punya Bukti Menuding Hamas Menculik Tiga Warga Zionis
Pemimpin Otoritas Palestina menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas), menculik tiga pemukim Zionis di selatan Tepi Barat Sungai Jordan.
 
AFP melaporkan, Abbas pada Sabtu (21/6) dalam pertemuan dengan para jurnalis Arab di Ramallah mengatakan, "Israel dengan seluruh sarana yang dimilikinya berusaha untuk menuding Hamas yang menculik tiga warga Israel akan tetapi mereka tidak punya bukti."
 
Menjawab pertanyaan soal apakah dinas intelijen Israel berperan dalam hilangnya tiga warga Israel itu untuk menjustifikasi aksi-aksi mereka anti-Palestina, Abbas mengatakan, "Semua skenario mengemuka dan memang ada kemungkinan untuk itu, akan tetapi tidak dapat dikatakan dengan pasti siapa yang melakukannya."
 
Pada 12 Juni 2014, rezim Zionis mengkonfirmasikan lenyapnya tiga pemuda Israel yang kemudian disusul dengan penangkapan luas warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan. Di antara mereka yang tertangkap adalah para tokoh dan pemimpin senior Hamas.
 
Sejak 12 Juni, militer Zionis hingga kini telah menangkap 330 warga Palestina..