Pesan Putin untuk KTT GNB Tehran, Sindiran untuk Barat

Rate this item
(0 votes)

Presiden Rusia, Vladimir Putin melayangkan surat untuk Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok Ke-16 di Tehran dan menekankan solusi berbagai masalah dunia serta tekad Moskow untuk meningkatkan kerjasama meluas dengan negara-negara anggota GNB. Surat Putin itu mengandung pesan jelas yang tidak terlalu positif terhadap Barat.

Putin dalam suratnya menegaskan bahwa Rusia senantiasa mengacu pada politik luar negeri yang seimbang dan berupaya menciptakan atmosfer ekonomi yang setara tanpa garis pemisah. Rusia siap untuk bekerjasama dengan GNB dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan untuk seluruh umat manusia.

Menurut Putin, GNB memiliki porsi besar dalam meningkatkan kepercayaan dan stabilitas di dunia, dan dengan berlalunya masa, GNB telah membuktikan bahwa gerakan ini memiliki peran besar dalam menyelesaikan krisis di dunia dengan mengambil kebijakan yang proporsional.

Sikap Putin dalam suratnya untuk KTT GNB di Tehran cukup positif dan konstruktif.

Sekilas, dalam surat itu, Putin menekankan bahwa negara-negara berkembang anggota GNB dapat meningkatkan perannya dalam hubungan internasional dengan mengandalkan kemampuan dan kepercayaan dirinya, serta agar tidak mengentengkan langkah-langkahnya dalam konstelasi politik dan ekonomi internasional.

Akan tetapi dengan pandangan yang lebih mendalam, pesan Putin untuk KTT GNB ini pada hakikatnya mengandung pesan kuat untuk Barat. Putin menekankan peran GNB di kancah politik dunia dan bahwa era unilateralisme di dunia ini sudah berakhir.

Presiden Rusia menyinggung berbagai krisis yang muncul di berbagai sektor di dunia termasuk krisis ekonomi, narkotika, terorisme dan perluasan senjata destruksi massal. Dikatakannya, tidak diragukan lagi bahwa menyusul pembentukan sistem global multilateral, maka pentingnya interaksi multi-dimensi juga tidak dapat dihindari.

Menurut Putin, dengan meningkatnya peran GNB dalam mempengaruhi keputusan di tingkat internasional, unilateralisme Barat juga pada akhirnya akan tertekan.

Jelas bahwa Rusia sebagai pewaris blok Timur, juga menyimpan ketidakpuasan terhadap politik intervensif Barat dalam wilayahnya. Moskow berpendapat bahwa menguatnya peran GNB di tingkat global juga dapat menghambat jalan unilateralisme dan intervensi Barat.

Vladimir Putin yang dikenal dengan politik anti-Baratnya itu, sangat menentang kebijakan unilateralisme Barat di dunia khususnya di teritori yang berada di bawah pengaruh Rusia. Dia juga berulangkali menyinggung pembentukan sistem global baru yang akan melibatkan kekuatan ekonomi baru di tingkat global. (IRIB Indonesia/MZ)

Read 1633 times