Islamphobia dan Iranphobia; Hasil Perkawinan Tidak Sah Azerbaijan dan Israel

Rate this item
(0 votes)

Pengadilan Baku, ibukota Azerbaijan hari Selasa (9/10) menjatuhkan hukuman penjara kepada 22 warganya dengan tuduhan menjual informasi kepada Iran. Menurut laporan Ria Novosti dari Baku, para tertuduh dijatuhi hukuman penjara antara 10 hingga 15 tahun. Sementara sebelumnya pada 14 Maret tahun ini, Kementerian Keamanan Nasional Azerbaijan mengklaim bahwa mereka yang ditangkap ini melakukan kerjasama rahasia dengan Pasdaran Iran. Mereka mengumpulkan informasi terkait keamanan nasional Azerbaijan dan diserahkan kepada Iran.

Kementerian Keamanan Nasional Azerbaijan ini dalam laporannya tidak menyebutkan informasi apa saja yang dikumpulkan. Mereka mengklaim bahwa para tertuduh melakukan hubungan dengan orang-orang yang punya informasi soal Azerbaijan dan berusaha menghubungkan mereka dengan agen-agen Pasdaran. Sebelumnya, pemerintah Ilham Aliyev telah menyusun berkas terhadap mereka yang ditangkap ini dengan tuduhan melakukan pengkhianatan terhadap negara serta menyimpan senjata ilegal dan amunisi.

Patut diketahui bahwa sejak berkuasanya Ilham Aliyev pada 2003, ia banyak melakukan aksi-aksi petualangan aneh. Langkah pertama yang dilakukannya sebagai prioritas kebijakan pemerintahannya adalah menekan para pengikut agama Islam dan mengambil langkah-langkah provokasi terhadap Iran. Padahal, yang semestinya menjadi prioritasnya adalah membebaskan daerahnya yang diduduki Armenia.

Para pengamat menilai kebijakan luar negeri Azerbaijan yang anti Islam dan Iran yang dilakukan oleh pemerintahan Ilham Aliyev dalam jangka panjang akan berbalik memusuhi rakyatnya sendiri yang mayoritas beragama Islam. Tuduhan kosong kepada warganya yang muslim tentu saja bersebarangan dengan bantuan dan kerjasama Iran yang selama ini kepada Baku. Selain berusaha membantu Azerbaijan bergabung dengan organisasi regional dan internasional, Iran mendukung kedaulatan Azerbaijan di forum internasional, termasuk PBB.

Pemerintah Baku seharusnya menyadari bahwa kebijakan Iran yang mendukung kedaulatan Azerbaijan, termasuk daerahnya yang diduduki Armenia, ternyata tidak dilakukan oleh Amerika dan rezim Zionis Israel. Dalam sidang Majelis Umum PBB, rezim Zionis Israel dan Amerika menolak untuk mengakui kedaulatan Azerbaijan. Dan pada saat yang sama, pemerintah Ilham Aliyev justru menegaskan perluasan hubungan strateginya dengan AS dan Zionis Israel. Sebaliknya, Baku justru berusaha melemahkan hubungannya dengan Iran.

Mencermati kebijakan yang diambil pemerintah Baku selama satu dekade ini, dapat dipahami bagaimana Kementerian Keamanan Nasional Azerbaijan setiap tahunnya menerapkan kebijakan anti Iran dengan bantuan dan bisikan rezim Zionis Israel. Penahanan warga Muslim yang sedang shalat di masjid atau mereka yang pergi ke Iran untuk berziarah menjadi agenda di kementerian ini. Tapi perlu diketahui bahwa sampai saat ini pemerintah Baku tidak memiliki bukti atas tuduhannya selama ini. (IRIB Indonesia / SL)

Read 1957 times