Al-Baghdadi, dari Penjara AS hingga Pemimpin ISIS

Rate this item
(0 votes)
Al-Baghdadi, dari Penjara AS hingga Pemimpin ISIS

 

Media menukil banyak pernyataan petinggi AS tentang kematian pemimpin kontroversial ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi dalam operasi khusus di wilayah Idlib, Suriah. Dengan keyakinan penuh, petinggi AS mengabarkan kematian al-Baghdadi dalam operasi militer tersebut.

Berikut adalah secuil kisah perjalanan Abu Bakr al-Baghdadi.

5 tahun sembunyi. Abu Bakr al-Baghdadi menghabiskan hari-harinya di suatu tempat yang tidak diketahui dan tiba-tiba dilaporkan kabar kematiannya dalam serangan operasi militer AS di Idlib, Utara Suriah.

Al Jazeera memandangnya bukan satu kejadian kebetulan, khususnya ketika Presiden AS mengetik satu tulisan mengherankan dalam akun twiternya, “Saat ini terjadi peristiwa besar”.

Sama seperti kematiannya, kehidupan al-Baghdadi penuh lika-liku. Ia tertulis dalam buku most wanted AS. Pemerintah Washington pernah menghargainya sebesar 25 juta dolar. Lalu siapakah Abu Bakr al-Baghdadi ini?

Kelahiran Samarra, Pendidikan Baghdad
Ibrahim Awad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai adalah nama asli Abu Bakr al-Baghdadi. Lahir tahun 1971 di kota Samarra, Irak dalam keluarga al-Badri.

The Daily Telegraph, Inggris, menuliskan bahwa umur 18 tahun, al-Baghdadi pindah ke al-Thabji, Baghdad dan menyelesaikan S1 dan S2-nya dalam bidang ilmu Islam. S3 juga ia sempurnakan di universitas yang sama dalam bidang hukum Islam, tepatnya tahun 2000.

14 Tahun Menjadi Imam Sholat
Hingga tahun 2004, al-Baghdadi masih tinggal di al-Thabji. Abu Bakr al-Baghdadi tinggal di satu kamar yang berdampingan dengan masjid. Dan selama 14 tahun ia menjadi imam sholat masjid tersebut. Setelah ribut dengan pemimpin masjid dan masyarakat sekitar, al-Baghdadi meninggalkan al-Thabji.

“Al-Baghdadi hanya bermain bola dan ia pemain terbaik tim masjid”, kata salah seorang warga setempat.

Beberapa media Arab menukil kisah al-Baghdadi dari sebagian mantan gurunya. “Sebelumnya ia bukan seorang Wahabi Salafi. Ia ahli tajwid. Selain baca Quran, ia tidak memiliki keistimewaan lain”, kata mereka. Padahal site-site Jihadis melaporkan S3-nya.

Kemudian al-Baghdadi bergabung dengan kelompok kecil al-Tauhid wa al-Jihad pimpinan Abu Musab al-Zarqawi asal Yordania. Ia ikut perang di provinsi al-Anbar, Barat Irak.

Ditangkap AS
Militer AS berhasil menangkap Abu Bakr al-Baghdadi. Militer memenjarakannya selama 4 tahun di penjara Buka, Basrah. Selama di penjara, ia kenal dengan elemen-elemen al-Qaeda dan akhirnya ia bergabung dengan mereka.

CBS News menukil pernyataan pemerintah AS bahwa selama AS menguasai Irak tahun 2004, al-Baghdadi ada di penjara. Dan fotonya juga masih ada.

Buka adalah satu penjara yang dibangun AS di Basrah, Irak. Teroris paling ekstrem biasa dipenjara di sana. Sebagian ekstremis dibebaskan oleh militer AS tahun 2009.

Abu Bakr al-Baghdadi tidak bertemu dengan Abu Muslim al-Turkmani (Wakil Pemimpin ISIS) Haji Bakr dan Abu Qasim (dua Komandan ISIS) di Suriah. Tetapi mereka bertemu di penjara.

Buka adalah penjara paling lengkap. Beberapa tahanan Abu Ghraib juga dipindah ke sana. Dan beberapa Komando senior ISIS juga pernah ditahan di sana.

Al-Zarqawi memerintahkan al-Baghdadi untuk perangi militer AS. Al-Zarqawi sendiri tewas dalam serangan udara Washington tahun 2006. Setelah itu, al-Baghdadi masih menjadi anak buah Abu Omar al-Baghdadi, yang tewas tahun 2010. Dari tahun inilah Abu Bakr al-Baghdadi memimpin kelompok teroris bernama Daulah Islam Irak.

Abu Bakr al-Baghdadi melihat kesempatan melawan Bashar Assad. Ia langsung menyerang Suriah tahun 2011.

Abu Bakr al-Baghdadi mengirim wakilnya, Abu Mohammad al-Julani, ke Suriah untuk membangun pangkalan al-Qaeda. Pasca itulah, Jabhat al-Nusra mengumumkan eksistensinya dengan aksi-aksi terorisme dan menjadi oposisi Suriah yang paling getol.

Persatuan Sementara dengan Jabhat al-Nusra
9 April 2011, satu file al-Baghdadi tersebar. Dalam file tersebut, Abu Bakr al-Baghdadi menegaskan bahwa al-Nusra adalah cabang dari Daulah Islam Irak. “Jabhat al-Nusra dan Daulah Islam Irak adalah kelompok teroris Daulah Islami Irak-Suriah (DAESH)”, tegasnya.

Bersama dengan pengaruh al-Julani di Suriah dan penolakannya atas keputusan al-Baghdadi mengenai persatuan Jabhat al-Nusra dan Daulah Islam Irak. Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan perang atas Jabhat al-Nusra. Inilah penyebab terpisahnya al-Baghdadi dari al-Qaeda.

Abu Bakr al-Baghdadi meminta Ayman al-Zawahiri, Pemimpin al-Qaeda, untuk tidak menyerahkan Suriah ke Jabhat al-Nusra. Sehingga al-Baghdadi meluaskan wilayah operasinya hingga Utara dan Timur Damaskus pada tahun 2012-2013.

Menukil dari sumber ISIS, Reuters melaporkan bahwa al-Baghdadi adalah satu-satunya teroris yang tidak membaiat al-Zawahiri pasca kematian Osama bin Laden.

Pemerintah ISIS
29 Juni 2014 al-Baghdadi mengumumkan kekhilafahan Islam. Abu Bakr al-Baghdadi menobatkan diri sebagai pemimpin semua muslim dan menuntut semua kelompok teroris untuk membaiatnya.

Abu Mohammad al-Adnani, Jubir ISIS, dalam rekaman suara menyatakan, nama Daesh berubah menjadi Daulah Islam.

4 Juli 2014, untuk pertama kalinya Abu Bakr al-Baghdadi menampakkan diri ke khalayak umum dan berpidato di masjid di Mosul. Foto-foto pemimpin Daulah Islam bertebaran di dunia maya. Sedangkan pemerintah Irak meragukan foto-foto tersebut karena menurut pemerintah Irak, al-Baghdadi terluka dan sembunyi di Suriah.

April lalu al-Baghdadi juga berpidato untuk menepis isu pro dan kontra kematiannya.

Read 732 times