Transformasi Lebanon dalam Perspektif Nasrullah

Rate this item
(0 votes)
Transformasi Lebanon dalam Perspektif Nasrullah

 

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah kemarin menyampaikan pandangannya tentang dinamika terbaru negaranya yang dilanda krisis politik.

Lebanon menghadapi aksi demonstrasi massa sejak 9 Oktober lalu. Para pengunjuk rasa menyerukan perbaikan mata pencaharian dan pemberantasan korupsi. Aksi protes rakyat ini memicu pengunduran diri Saad Hariri dari jabatannya sebagai perdana menteri. Sayid Hassan Nasrullah menyampaikan dua pidato di Lebanon tidak lama setelah protes meletus, dan pidato kemarin menjadi yang pertama setelah pengunduran diri Hariri dan yang ketiga setelah protes dimulai.

Dalam tiga pidatonya, Nasrullah mengemukakan pandangan Hizbullah menyikapi protes ini. Menurutnya, Hizbullah mendukung protes rakyat dan tuntutan mereka, tapi menentang segala bentuk kekerasan baik dilakukan oleh pengunjuk rasa maupun pasukan keamanan, dan menyerukan supaya pemerintah melayani kepentingan rakyat.

Dalam pidatonya kemarin, Sekjen Hizbullah menyampaikan pandangan kritisnya. Pertama mengenai metode protes para pengunjuk rasa. Meskipun menegaskan kembali dukungannya terhadap tuntutan rakyat, tetapi ia mengkritik perilaku anarkis dan penutupan jalan oleh para demonstran yang mengganggu kehidupan masyarakat.

Kritik kedua terhadap pendekatan Saad Hariri dalam menyikapi aksi protes rakyat. Sayid Hassan Nasrullah sebelumnya menentang pengunduran diri Saad Hariri dari jabatan perdana menteri. Bahkan menggambarkan masalah saat ini berkaitan dengan periode tiga dekade sebelumnya. Ia juga menyebut pengunduran diri Hariri sebagai aksi tidak bertanggung jawab dalam situasi krisis saat ini. Langkah tersebut bukan hanya tidak mengurangi masalah rakyat, bahkan semakin meningkatkan persoalan yang mengimpit rakyat Lebanon.

 Masalah lain yang disoroti Nasrullah dalam pidatonya kemarin mengenai penekanan terhadap dimensi eksternal dari perkembangan terakhir di Lebanon. Di satu sisi, ia menyinggung peran destruktif AS dalam memperkeruh masalah ekonomi Lebanon. Di sisi lain, terjadi peningkatan peran negatif aktor asing dalam protes baru-baru ini. Sumbu Arab, termasuk Arab Saudi, bersama dengan rezim Zionis dan Amerika Serikat, berusaha untuk menyebarkan propaganda anti-Hizbullah dengan menuding gerakan perlawanan Islam ini sebagai pemicu masalah ekonomi di Lebanon, sekaligus pelaku kekerasan terhadap para pengunjuk rasa.

Dengan pendekatan ini, Seyed Hassan Nasrullah dalam pidato sebelumnya menekankan bahwa masalah Lebanon saat ini adalah akumulasi dari masalah yang menumpuk selama tiga dekade. Dalam pidatonya kemarin, sekretaris jenderal Hizbullah menekankan bahwa "sejauh ini tidak ada pemerintahan atas nama Hizbullah yang telah dibentuk di Lebanon dan mereka yang menggunakan istilah-istilah seperti itu ingin menyematkan semua label kegagalan atas nama Hizbullah."

Aspek lain dari pidato Nasrallah mengenai penekanannya terhadap kekuatan militer Hizbullah dan akan terus menggunakan kekuatan tersebut. Salah satu tujuan aktor asing dalam protes baru-baru ini adalah untuk mengubah protes rakyat menjadi aksi anti-Hizbullah.

Read 709 times