Kemajuan Industri Pertahanan Iran di Tahun Lompatan Produksi

Rate this item
(0 votes)
Kemajuan Industri Pertahanan Iran di Tahun Lompatan Produksi

 

Lompatan produksi sebagai slogan tahun ini memiliki berbagai dimensi, termasuk di sektor pertahanan yang menggunakan seluruh kapasitasnya demi tercapainya tujuan nasional Republik Islam.

Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami mengatakan, "Perhatian serius terhadap rangkaian produk strategis bidang militer seperti sistem rudal, peralatan laut, darat, udara, hutan, juga sistem pertahanan dan produksi amunisi pintar menjadi prioritas industri pertahanan di tahun ini untuk mendorong peningkatan produksi,".

Lompatan produksi di bidang industri pertahanan, mobilitas dan ketangkasan dalam mensuplai barang-barang yang dibutuhkan oleh angkatan bersenjata dan pada akhirnya memperkuat kekuatan tempur angkatan bersenjata yang menjadi salah satu kebutuhan kekuatan pertahanan dan pencegahan terhadap ancaman.

Kebutuhan ini berasal dari fakta bahwa saat ini musuh bangsa Iran berdiri lebih terbuka dari sebelumnya dan menggunakan semua kapasitas dan kesempatan demi mengancam dan menekan Iran.

Meskipun musuh bangsa Iran, terutama Amerika Serikat tidak berhadapan dengan Iran secara langsung di arena militer. Tapi, konspirasi tidak boleh diabaikan atau ancaman tidak boleh dianggap remeh. Oleh karena itu, Angkatan Bersenjata Iran telah meningkatkan kemampuan pertahanan dan pencegahannya ke tingkat yang lebih tinggi dengan memperkuat metode perang asimetris dan memiliki jaringan luas pasukan yang efisien di bidang pertempuran langsung.

Mengingat permusuhan rezim hegemonik selama empat dekade terakhir, angkatan bersenjata Republik Islam Iran telah mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman apapun. Oleh karena itu, industri pertahanan Iran telah menggunakan kapabilitas berbasis pengetahuannya di bidang produksi peralatan canggih untuk meningkatkan kekuatan pertahanannya. 

Atlantic Council menyebut kekuatan dan pengaruh regional Iran di Asia Barat telah menantang kekuatan militer AS.

"Tujuan terpenting Amerika Serikat adalah melemahkan Iran, dan terwujudnya hal tersebut menjadi bagian dari strategi AS di kawasan," tulis penulis Prancis Antoine Coppolani dalam sebuah artikel di majalah Le Pen.

Dalam kondisi demikian, kemampuan rudal Iran telah tumbuh secara signifikan dan menjadi kekuatan pencegah Iran terhadap agresi musuh apapun. Produksi jet tempur  Kowsar, kapal selam Fateh, kendaraan lapis baja anti-ranjau, badai dan guntur termasuk di antara pencapaian utama industri pertahanan Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Iran juga termasuk di antara 5 produsen UAV teratas dan merupakan negara kedua yang membangun drone siluman. 

Dengan upaya para ahli industri pertahanan Iran, langkah-langkah lebih pasti akan diambil dalam lompatan produksi. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pesan yang disampaikan kepada pasukan Angkatan Bersenjata Iran menegaskan urgensi memperkuat pertahanan dalam berbagai dimensi dan memanfaatkan secara maksimal kapasitas dan potensinya, serta mewaspadai setiap pergerakan musuh-musuh Iran.

Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan para komandan dan staf Angkatan Udara Iran, menekankan perlunya memperkuat Iran dalam segala hal, terutama di bidang pertahanan, dengan menyatakan bahwa kelemahan akan mendorong musuh untuk menyerang. Meskipun demikian, Rahbar menegaskan, "Kami tidak mengancam negara atau bangsa manapun, tetapi kami ingin menjaga keamanan negara dan mencegah ancaman tersebut,".

Di awal tahun ini, Amerika Serikat menunjukkan kedalaman kebencian dan permusuhannya terhadap Iran dalam bentuk instruksi langsung Trump untuk membunuh Syahid Mayjen Qassim Soleimani pada 3 Januari 2020 di sekitar bandara Baghdad, padahal ketika itu datang sebagai tamu kenegaraan PM Irak.

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami menilai tujuan AS membunuh Mayjen Qassem Soleimani untuk menghidupkan kembali intervensinya yang meredup di kawasan dan mengurangi pengaruh Republik Islam Iran. 

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melancarkan serangan belasan terhadap pangkalan militer AS, Ain al-Assad di provinsi Al-Anbar, wilayah barat Irak  pada 8 Januari sebagai tanggapan atas kejahatan AS.

Tanggapan yang berani ini menunjukkan bahwa pasukan pertahanan Iran berhasil meningkatkan kemampuannya dalam mengimbangi kecanggihan alutsista AS dan melawan kubu penindas dan arogan.

 

Pangkalan militer Ain Al-Assad AS porak-poranda dihantam rudal Iran 
 

Kekuatan militer Iran telah tumbuh sebanding dengan ancaman. Pengalaman menunjukkan bahwa langkah balasan Iran  sangat kuat sehingga musuh tidak berpikir untuk menyerang negara, dan jika ini terjadi, dia akan menerima tanggapan yang menyakitkan. Sistem pertahanan Iran juga tumbuh dan berkembang melebihi sebelumnya.

Kini, Republik Islam Iran adalah negara kuat di kawasan Asia Barat ditinjau dari indikator pertahanan dan penangkalan militernya, yang telah mampu menjadi kekuatan strategis di kawasan dengan mengusai teknologi rudal dan peralatan militer paling modern serta pengalaman pertahanan suci selama delapan tahun.

Industri pertahanan Republik Islam saat ini mampu menghasilkan drone canggih dan sistem pertahanan rudal di negaranya. Iran juga termasuk di antara 5 negara teratas di bidang desain dan konstruksi kapal berkecepatan tinggi.

Laksamana Amir Rastegari, Direktur Jenderal Organisasi Industri Maritim Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Iran telah mencapai kemampuan desain dan produksi kapal oleh para ahlinya  dengan kecepatan 130 kilometer per jam.

Lompatan yang terjadi saat ini di berbagai sektor, termasuk pertahanan, yang menekankan pentingnya kekuatan pertahanan dan penangkalan terhadap ancaman menunjukkan urgensi tahun lompatan produksi sebagaimana dicanangkan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.

Read 766 times