Peluncur Satelit Zoljanah, Proyek Prestisius Antariksa Iran

Rate this item
(0 votes)
Peluncur Satelit Zoljanah, Proyek Prestisius Antariksa Iran

 

Republik Islam Iran mengambil langkah berkesinambungan dan progresif di bidang rudal dan teknologi luar angkasa dalam empat dekade terakhir. Peluncuran satelit produksi dalam negeri selama beberapa tahun terakhir merupakan simbol kemajuan kedirgantaraan Iran.

Kini, termasuk jajaran 10 negara antariksa dunia, yang merupakan hasil perjuangan panjang dari lebih dari empat dekade dengan mengandalkan para ahlinya sendiri. Oleh karena itu, Iran memiliki posisi yang dapat diandalkan dalam industri ini di antara sedikit negara yang menguasai teknologi canggih tersebut.

Saat ini, pembangunan pangkalan peluncuran satelit berada di tangan enam negara, dan Iran menempati peringkat berikutnya dalam hal pengembangan pangkalan luar angkasa. Industri luar angkasa adalah salah satu industri canggih teknologi tinggi. Meskipun menghadapi berbagai tekanan dan pembatasan di beragam sektor, tapi Republik Islam Iran telah mencapai siklus penguasaan teknologi luar angkasa.

Merancang dan membangun satelit sebagai langkah penting yang telah dicapai Iran di bidang prestisius ini. Amerika Serikat dan Eropa menggunakan isu peluncuran satelit Iran untuk membenarkan tudingannya terhadap Tehran dalam masalah program rudal Iran dan mereka meneybutnya sebagai ancaman bagi keamanan internasional.

Brigadir Jenderal Amir Hatami, Menteri Pertahanan Iran dalam pesan yang disampaikan pada peringatan Hari Teknologi Luar Angkasa Iran yang jatuh pada 14 Bahman, mengatakan,"Jalan terjal yang sulit, disertai berbagai pembatasan terhadap kemajuan antariksa telah dilalui selangkah demi selangkah dengan ketabahan yang berbuah kemenangan manis dan kegagalan sebagai wahana belajar, menunjukkan bukti kemampuan dalam negeri di bidang sains dan teknologi maju di tengah monopoli para ahli kekuatan besar dunia,".

Di bidang antariksa, khususnya peluncuran dan penggunaan satelit, saat ini menjadi isu sangat penting dalam kehidupan masyarakat manusia. Menurut Dr. Morteza Barari, kepala Badan Antariksa Iran, saat ini, layanan dan aplikasi satelit begitu luas hingga bisa dikatakan bahwa kehidupan tanpa satelit tidak mungkin atau sangat sulit.

Saat ini, layanan satelit digunakan di berbagai bidang, termasuk komunikasi, siaran parabola, lingkungan, penanganan bencana alam, pertanian, hutan dan padang rumput, pertambangan, energi, sumber daya air, pembangunan perkotaan, meteorologi, layanan publik, dan banyak bidang lainnya. 

Satelit juga dapat memberikan informasi dan data yang sangat berguna untuk pengelolaan negara kepada para pengambil keputusan, yang akan menjadi dasar bagi perkembangannya, sehingga layanan satelit dan ruang angkasa semakin meningkat dari hari ke hari.

Keberhasilan Iran meluncurkan satelit Zoljanah sebagai langkah besar lainnya di bidang antariksa pada Senin (1/2/2021) menjadi perhatian media internasional.

Para ahli Iran merancang dan membangun tujuh satelit satelit, dan sejak dua tahun lalu berhasil membuat peluncur satelit Zoljanah dengan teknologi mesin bahan bakar padat.

Dengan peluncuran yang sukses ini, langkah penelitian penting diambil di bidang peluncuran satelit. Pada saat yang sama, keberhasilan peluncuran Zoljanah menunjukkan bahwa aktivitas luar angkasa Iran telah mengalami lompatan penting di tengah gencarnya sanksi AS.

Salah satu pencapaian terpenting dari terobosan luar angkasa ini adalah pencapaian dalam mesin berbahan bakar padat paling kuat di negara ini dengan daya dorong lebih dari 75 ton dan menggunakan teknologi baru lainnya yang digunakan dalam peluncuran satelit ini. 

Peluncur satelit tiga tahap Zoljanah secara teknis kompetitif dengan satelit modern di dunia, yang memiliki dua fase propulsi padat dan satu fase propulsi cair, dan mampu membawa satelit seberat 220 kg dalam orbit 500 km. 

Peluncur satelit ini memiliki panjang 25,5 meter dan berat sekitar 52 ton. Diameter tahap pertama dan kedua adalah 1,5 meter dan diameter tahap ketiga adalah 1,25 meter. Peluncur satelit ini menggunakan mesin berbahan bakar padat paling kuat buatan Iran. Bahan bakar padat terutama digunakan pada tahap awal penerbangan satelit karena menghasilkan banyak energi dalam waktu singkat.

Ahmad Hosseini, Juru Bicara Bidang Antariksa Kementerian Pertahanan Iran mengatakan, ide utama peluncur satelit Zoljanah yang dibuat sekitar 2 hingga 3 tahun lalu berhasil menguasai teknologi peluncuran mesin berbahan bakar padat dan mengevaluasi kinerjanya.

Pada tahap pertama, satelit beroperasi di atas peluncur Zoljanah selama sekitar 70 detik dan mencapai ketinggian 15 km, di mana booster terlepas. Para peneliti menempatkan muatan penelitian di satelit dan menguji bagian dari subsistem pada tahap ini untuk mengukur jumlah getaran, suhu, dan sebagainya.

Menurut Hosseini, tujuannya bukan untuk mencapai orbit dan peluncurannya ditujukan untuk mencapai di bawah orbit. Misi yang ditetapkan untuk satelit Zoljanah adalah menempatkan satelit dengan berat maksimum 220 kg di ketinggian 500 km dan orbit melingkar yang memiliki kemampuan mendekati satelit Simorgh.

Ia menekankan bahwa satelit itu dapat digunakan untuk meluncurkan satelit seberat 220 kilogram. Padahal, dengan peluncur satelit Zol-janah, 10 satelit bisa ditempatkan di ketinggian 500 km.

Sebagai perbandingan, peluncursatelit Safir sebagai satelit Iran generasi pertama dengan diameter sekitar 1,25 meter dan berat total 26 ton, bisa membawa satelit seberat 50 kg dapat mengorbit di ketinggian 450 kilometer.

Iran juga berhasil meluncurkan sekitar 10 satelit ringan Noor ke luar angkasa pada Ordibehest 1399 Hs dengan menggunakan peluncur satelit Qassid. Kini, peluncur satelit Zoljanah siap untuk menempatkan satelit operasional di orbit setelah uji penelitian dan stabilisasi teknologi.

 Salah satu keunggulan dari peluncur satelit Zoljanah adalah mesin bahan bakar padatnya, yang merupakan mesin bahan bakar padat paling kuat  di Iran saat ini. Dengan daya traksinya sebesar 75 ton, yang dapat ditingkatkan menjadi 100 ton, merupakan terobosan pertama kalinya di Iran pada mesin berbahan bakar padat buatan dalam negeri.

Alasan penggunaan bahan bakar cair pada tahap akhir peluncur satelit Zoljanah karena waktu terbangnya yang lama yaitu 300 detik ke atas, maka diperlukan waktu pembakaran yang tinggi pada tahap atas. Selain itu, kemampuan kontrol dan akurasi penyuntikan satelit ke orbit ditingkatkan dengan menggunakan bahan bakar cair.

Poin penting lain dari peluncur satelit Zoljanah terletak pada lokasinya yang tidak terbatas pada titik tertentu saja, dan dapat diluncurkan dari bagian lain negara itu, terutama wilayah tenggara dan pantai Makran.

Pembangunan pangkalan peluncuran ruang angkasa di Chabahar memakan waktu panjang dan biaya mahal. Pada saat yang sama, memiliki peluncur seluler untuk operator satelit dapat memungkinkan Iran untuk meluncurkan luar angkasa dari wilayah seperti Chabahar dengan infrastruktur seminimal mungkin.

Chabahar adalah titik terdekat dari daratan Iran ke ekuator, dan karena lokasi orbit bumi yang berbeda, semakin dekat titik peluncuran ruang angkasa ke ekuator, semakin pendek jarak untuk mencapai orbit yang berbeda dan semakin mudah injeksi dalam waktu yang lebih singkat.

Fitur lain dari satelit ini adalah kemampuannya untuk membawa banyak satelit, yang sangat penting dalam sistematisasi satelit. Saat ini pembahasan tentang sistematisasi satelit dengan menggunakan satelit ringan sudah sangat umum terjadi. Sistematisasi di luar angkasa mengharuskan dapat diluncurkan dari berbagai sudut orbit. Realisasi pencapaian sistematisasi satelit Iran, dengan kedatangan peluncur satelit Zoljanah menunjukkan kekuatan antariksa Iran yang mengalami kemajuan signifikan.

Read 571 times