Sayid Hasan Nasrullah Bongkar Konspirasi AS di Lebanon dan Afghanistan

Rate this item
(0 votes)
Sayid Hasan Nasrullah Bongkar Konspirasi AS di Lebanon dan Afghanistan

 

Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah), Sayid Hasan Nasrullah Selasa (17/8/2021) sore dalam sebuah pidatonya bertepatan dengan acara duka bulan Muharram membahas transformasi dan peristiwa yang terjadi di Lebanon dan kawasan khususnya Afghanistan.

Terkait Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah seraya menepis sejumlah tudingan terhadap Hizbullah menegaskan bahwa faksi muqawama ini bersama pemerintah dan militer berusaha menyelesaikan krisis ekonomi, khususnya krisis bahan bakar di Lebanon. Tanpa mengisyaratkan nama atau tokoh tertentu, Nasrullah mengungkapkan bahwa sejumlah elit politik Lebanon terlibat di krisis bahan bakar negara ini dan andil dalam menutupi aksi-aksi penimbunan BBM.

Sekjen Hizbullah terkait dakwaan palsu sejumlah media dan tokoh pro-Barat, Gerakan 14 Maret terhadap Hizbullah dan Suriah soal penyelundupan BBM ke Suriah mengatakan, “Sejumlah pihak mengabaikan isu penimbunan BBM dan fokus pada penyelundupan bahan bakar ke Suriah, serta menuding sekutu Damaskus.”

Oleh karena itu, Nasrullah kembali menekankan bahwa siapa saja yang menganggap Hizbullah pendukung penyelundup bahan bakar ke Suriah, sejatinya keliru. Lebih lanjut sekjen Hizbullah mengisyaratkan salah satu tujuan perang ekonomi di Lebanon dan mengatakan, “Tujuan dari perang ekonomi di Lebanon adalah melecehkan bangsa dan muqawama Lebanon sehingga melalui represi terhdap rakyat, akan terbuka peluang keruntuhan negara ini.”

Dengan demikian, tujuan final dari perang ekonomi dan represi terhadap Lebanon serta mencegah pembentukan pemerintahan di negara ini adalah menumbangkan Lebanon melalui pelecehan terhadap rakyat dan mengobarkan kerusuhan serta instabilitas yang juga sempat disebutkan dalam pidato Sayid Hasan Nasrullah beberapa hari sebelumnya.

Sementara di tingkat kawasan, khususnya peristiwa terbaru di Afghanistan, sekjen Hizbullah membongkar konspirasi Amerika terhadap Kabul dan menjelaskan, “Presiden AS Joe Biden menginginkan perang saudara di Afghanistan dengan mengobarkan konfrontasi antara pasukan pemerintah dan milisi Taliban.”

Seraya mengisyaratkan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, Nasrullah mengatakan bahwa presiden AS terpaksa menarik pasukannya karena tidak dapat lagi menanggung kondisi ini. Biden mengatakan bahwa AS telah menghabiskan lebih dari satu triliun dolar, tapi tetap kalah dan terpaksa keluar dari Afghanistan.

Sekjen Hizbullah secara tersirat juga menyinggung sejumlah rezim kawasan yang bersandar pada kekuatan asing khususnya AS dan Israel untuk memajukan kebijakannya. Nasrullah menegaskan, “Peristiwa di Afghanistan sangat penting, dan bangsa kawasan harus menyadari dimensi strategisnya. Biden mengatakan bahwa bukan tugas AS untuk menggantikan pihak lain berperang. Pesan ini ditujukan kepada mereka yang berharap AS menggantikan mereka untuk berperang.”

Faktanya pidato sekjen Hizbullah merupakan pesan yang sangat jelas bagi mereka yang mengandalkan kekuatan asing untuk menjaga keamanan dirinya ketimbang bersandar pada kekuatan internal dan rakyat. Mereka ini mengharapkan keamanan bagi kekuasaannya melalui program seperti normalisasi hubungan dengan Israel serta mengabaikan sakralitas umat Muslim.

Dimensi lain dari pidato sekjen Hizbullah adalah poin bahwa Amerika tidak dapat dipercaya, seperti nasib pemerintah Afghanistan yang percaya kepada pemerintah dan militer AS, maka pemerintah kawasan juga akan memiliki nasib yang sama. Oleh karena itu, Sayid Hasan Nasrullah menegaskan bahwa peristiwa di Afghanistan sangat penting dan bangsa kawasan harus menyadari dimensi strategisnya. 

Read 484 times