Begini Penampakan Kapal Perusak Baru Iran, Deylaman

Rate this item
(0 votes)
Begini Penampakan Kapal Perusak Baru Iran, Deylaman

 

Kapal perusak Deylaman, dari kelas Mouj, adalah capaian terbaru industri pertahanan Iran, yang baru saja bergabung dengan Armada Utara, Angkatan Laut, Militer negara ini.

Deylaman, hari ini, Senin (27/11/2023) secara resmi bergabung dengan Armada Utara, AL Militer Iran, dalam sebuah acara yang dihadiri Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, Komandan Militer Iran, Sayid Abdorahim Mousavi, dan Komandan AL Militer Iran, Laksamana Shahram Irani.
 
Dibandingkan dengan kapal-kapal perang lain dari kelas Mouj, Deylaman yang merupakan produk AL Strategis Iran, disebut-sebut memiliki sejumlah karakteristik yang berbeda.
 
Laksamana Daoud Qolizadeh, salah satu anggota tim perancang Deylaman, mengatakan, "Deylaman, termasuk kapal perusak dari kelas Mouj, dan perbedaannya dengan kapal-kapal lain dari kelas ini adalah bentuk badan kapal, dan anti-radar."
 
Selain itu, tambah Laksamana Qolizadeh, kapal perusak Deylaman, juga memiliki bobot yang diperkirakan mencapai 1.300 hingga 1.500 ton.
 
kapal perusak AL Iran, Deylaman
"Perbedaan selanjutnya kapal perusak Deylaman, adalah penggunaan menara radar canggih, dan pemasangan radar 'Mata Elang' empat arah yang masing-masing memiliki 1.000 susunan sehingga total terdapat 4.000 susunan," imbuhnya.
 
Menurut Laksamana Qolizadeh, radar kapal perusak Deylaman, dapat mendeteksi 100 target, dan melacak 13 target. Radar ini adalah radar anti-perang elektronik, dan dirancang untuk mendeteksi target-target seperti jet tempur, drone, helikopter, rudal-rudal permukaan ke udara, serta target permukaan lain. 
 
"Radar-radar yang dipasang di kapal perusak Deylaman, memiliki kemampuan untuk melacak target hingga jarak 100 kilometer," ujarnya.
 
Dari sisi persenjataan, kata Qolizadeh, kapal perusak Deylaman, dilengkapi sistem perang elektronik yang lebih baru dengan jarak tempuh lebih jauh, dan daya rusak serta kecepatan yang telah ditingkatkan. 

Read 183 times