Keutamaan Hari dan Bulan (Bagian-7)

Rate this item
(0 votes)
Keutamaan Hari dan Bulan (Bagian-7)

Bulan Rajab menghembuskan aroma kehidupan baru kepada para pecinta. Mereka yang sedang meniti sairus sulukmenuju ke pangkuan Allah Swt, mengetahui dengan baik nilai bulan tersebut. Mereka akan memanfaatkan secara maksimal detik-detik di bulan Rajab untuk meraih semua keutamannya. Rasulullah Saw pernah bersabda, "Ketahuilah, Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku."

Seorang sahabat bertanya kepada Rasul Saw tentang maksud dari sabda bahwa Rajab adalah bulan Allah. Beliau menjawab, "Bulan Rajab adalah bulan khusus untuk pengampunan. Pada bulan itu, Allah akan mengampuni para auliya dan kekasihnya dan menerima taubat mereka."

Bulan Rajab merupakan sebuah nikmat besar yang harus dimanfaatkan secara maksimal dan jangan sampai semua keutamaan di bulan itu hilang begitu saja. Ibadah dan munajat serta shalat dan puasa dan juga kegiatan mengingat Allah Swt, tentu saja akan memperoleh pahala yang besar dan mendapatkan keridhaan Tuhan. Malam pertama dari bulan itu adalah sebuah malam yang mulia. Dalam sebuah riwayat dari Imam Ali as disebutkan bahwa kita harus terjaga dalam empat malam sepanjang tahun dan menghidupkannya dengan mengingat Allah, di mana malam-malam tersebut dikhususkan untuk doa dan ijabahnya. Keempat malam itu adalah malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan Sya'ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.

Oleh karena itu, para auliya selalu menghidupkan malam pertama bulan Rajab dengan munajat dan menjalani harinya dengan puasa. Salah satu amalan di malam itu adalah membaca doa ketika menyaksikan hilal bulan Rajab. Doa yang paling populer untuk momen itu datang dari Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad as. Beliau mengatakan, "Ya Tuhan, jadikanlah kedatangan bulan ini sebagai keamanan, keselamatan, keimanan, dan Islam bagi kami Ya Tuhan, jadikanlah bulan Rajab dan Sya'ban sebagai keberkahan bagi kami, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan."

Amalan lain di malam pertama bulan Rajab adalah menunaikan shalat sunnah. Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah Saw disebutkan, "Setelah melaksanakan shalat magrib pada malam pertama bulan Rajab, tunaikanlah shalat 20 rakaat, di mana dalam setiap rakaat, membaca surat al-Fatihah dan al-Ikhlas satu kali dan memberikan salam untuk setiap dua rakaat." Kemudian Rasul Saw bersabda, "Apakah kalian mengetahui pahala shalat ini?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasul Saw bersabda, "Malaikat Jibril telah mengajariku shalat tersebut. Barang siapa yang menunaikan shalat ini, maka ia dan keluarganya serta harta dan anak-anaknya akan terlindungi dan ia juga terjaga dari siksa kubur dan melewati sirat tanpa hisab."

Di antara malam yang agung pada bulan Rajab adalah malam Jumat pertama di bulan itu, yang lebih dikenal dengan sebutan Lailatul Raghaib. Pada malam itu, Allah Swt melimpahkan segala karunia dan pemberian-Nya kepada para hamba yang larut dalam doa dan munajat.

Rasulullah Saw bersabda, "Janganlah kalian melalaikan malam Jumat pertama di bulan Rajab, di mana para malaikat menyebutnya dengan Lailatul Raghaib. Ketika  sepertiga malam berlalu, tidak ada lagi malaikat yang tersisa di langit, kecuali mereka turun mengelilingi Ka'bah dan kemudian Allah berfirman kepada mereka, 'Wahai para malaikatku! Mintalah dariku apapun yang kalian inginkan.' Mereka menjawab, 'Wahai Tuhan kami! Ampunilah orang-orang yang berpuasa di bulan Rajab.' Tuhan menjawab, 'Aku telah melakukan demikian.' Barang siapa yang mendengar berita ini, maka perbanyaklah shalawat kepada malaikat pada malam itu sehingga salam mereka terjawab."

Rasul Saw kemudian mengajarkan amalan khusus untuk malam tersebut. Di antara amalan itu adalah mengerjakan shalat sunnah 12 rakaat di antara magrib dan isya, yang diakhiri dengan salam pada setiap dua rakaat.

Mengenai keutamaan shalat tersebut, Rasul Saw bersabda, "Barang siapa yang menunaikan shalat itu, Tuhan akan mengirim pahala shalat tersebut dengan bentuk yang paling indah dan penuh cahaya serta dengan bahasa yang fasih kepadanya pada malam pertama di alam kubur. Kemudian ia berkata kepada pemiliknya, 'Wahai kekasihku! Berbahagialah karena engkau selamat dari setiap kesukaran dan kesulitan. Aku datang menemuimu malam ini untuk menunaikan hakmu dan menjadi sahabatmu dalam kesendirian dan menghilangkan ketakutan dari dirimu. Dan ketika terompet ditiup dan hari kiamat datang, aku akan memberi perlindungan di atas kepalamu."

Semua keutamaan dan pahala itu bertujuan untuk mendorong manusia mengerjakan kewajiban dan amalan sunnah serta meninggalkan hal-hal yang haram dan makruh. Besarnya pahala amalan di bulan Rajab merupakan indikasi tentang derajat kecintaan dan kedudukan perbuatan tersebut di sisi Tuhan. Hal ini akan memperkuat motivasi dan niat seseorang untuk melakukannya. Mengerjakan amalan-amalan yang dicintai oleh Tuhan juga bertujuan untuk meraih keridhaan Sang Pencipta kepada para pelakunya.

Ada beberapa peristiwa besar dan bersejarah yang terjadi pada bulan mulia ini. Salah satu dari peristiwa itu adalah kelahiran Imam Ali as di dalam Ka'bah. Beliau dilahirkan pada hari Jumat tanggal 13 Rajab dan tidak ada seorang pun baik sebelum Imam Ali as atau setelahnya, yang dilahirkan di Ka'bah. Beliau juga gugur syahid di rumah Tuhan, masjid Kufah akibat tebasan pedang musuh Islam.

Mengenai keutamaan Imam Ali as, Umar bin Khattab berkata, "Ali memiliki tiga keutamaan di mana jika salah satu dari itu terdapat pada diriku, maka itu lebih bernilai dari unta-unta berbulu merah. Pertama, Fatimah, putri nabi, adalah istrinya. Kedua, rasul menutup semua pintu rumah yang memiliki akses ke masjid kecuali pintu rumah ali. Dan ketiga, rasul satu hari sebelum penaklukan Khaibar, bersabda, 'Esok hari, aku akan serahkan panji perang kepada seseorang yang dicintai oleh Tuhan dan rasul-Nya dan dia juga mencintai Tuhan dan rasul-Nya, esok harinya, rasul menyerahkan panji tersebut kepada Ali.'"

Hari ke-13 bulan Rajab juga dikenal dengan Ayyaam al-Biid. Biid artinya putih dan bercahaya yang dikhususkan untuk hari-hari ke-13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriyah. Sebab, pada malam-malam itu bulan tampak penuh dan terang benderang memancarkan cahaya. Menurut umat Islam, Ayyaam al-Biid di bulan Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Di antara amalan sunnah yang dilakukan pada malam ke-13 di bulan-bulan tersebut adalah shalat dua rakaat. Di setiap rakaatnya, kita membaca surat al-Fatihah, Yasin, al-Mulk, dan al-Ikhlas. Pada malam ke-14, kita menunaikan dua shalat sunnah yang masing-masing memiliki dua rakaat. Dan pada malam ke-15, kita menunaikan tiga shalat sunnah yang masing-masing juga memiliki dua rakaat.

Imam Jakfar Shadiq as berkata, "Barang siapa yang berbuat seperti itu (menunaikan shalat-shalat tersebut), ia akan mendapatkan semua keutamaan ketiga bulan tersebut dan semua dosanya akan diampuni kecuali syirik." Riwayat lain juga menganjurkan kita untuk berpuasa pada Ayyaam al-Biid karena mengandung pahala yang berlimpah.

Ada banyak doa dan munajat yang dikhususkan untuk bulan Rajab dan salah satu dari doa itu adalah munajat Imam Ali Zainal Abidin as. Beliau menyeru dengan berkata, "Wahai Tuhan yang menjawab semua kebutuhan para pemohon, yang mengetahui batin mereka yang membisu! Engkau selalu hadir dan siap menjawab setiap permintaan. Ya Tuhan! Dengan segala kebenaran janji-janji-Mu, dengan nikmat-Mu yang berlimpah, dan dengan kasih sayang-Mu yang meliputi segala sesuatu, aku memohon kepada-Mu sampaikanlah salamku kepada Muhammad dan keluarganya dan kabulkanlah semua kebutuhan dunia dan akhiratku, karena Engkau maha mengetahui segala sesuatu."

Read 1768 times