Ukiran Cincin Para Nabi as

Rate this item
(1 Vote)
Ukiran Cincin Para Nabi as

Memakai cincin sebagai perhiasan merupakan hal yang lumrah dalam budaya kita, namun pada hakikatnya masih sedikit informasi soal bagaimana para nabi dan imam maksum as memakai cincin, khususnya ukiran pada cincin. Mengingat memakai cincin berukir zikir atau ayat tertentu tidak lazim dalam budaya masyarakat kita dikarenakan berbagai faktor.
 

Akan tetapi yang jelas para nabi dan imam memiliki beberapa cincin yang masing-masing dengan ukiran yang berbeda-beda. Setiap riwayat hanya menyebutkan satu ukiran dari sebagian cincin mereka.

 

Ukiran Cincin Nabi Adam as

 

Tentang ukiran cincin Nabi Adam as, Imam Ali al-Ridho as ┬ámengatakan, ÔÇ£Ukiran cincin Nabi Adam as adalah:

┘äϺ┘Ä Ïº┘É┘ä┘Ä┘ç┘Ä Ïº┘É┘äϺ┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç ┘à┘ÅÏ¡┘Ä┘à┘æ┘ÄÏ»┘î Ï▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘ç┘É

Yang dipakainya ketika turun dari sorga ke bumi.ÔÇØ(1)

 

Menurut hadis dari Imam Hassan Askari as, setelah Nabi Adam as diturunkan ke bumi, Allah Swt menerima taubatnya melalui Asmaul Khamsah. Nabi Adam as kemudian memakai cincin dengan batu akik dan kemudian mengukir lima nama suci itu batu cincinnya yaitu Muhammad, Ali, Fatimah, Hassan dan Hussein (as).(2)

 

Ukiran Cincin Nabi Nuh as

 

Perawi menukil hadis dari Imam Ali al-Ridho as menyebutkan, ketika janji Allah Swt terealisasi dan tibalah azab untuk kaum pendosa, Nabi Nuh as telah berada di atas bahtera.

 

Allah Swt menurunkan wahyyu dan berfirman: Wahai Nuh! Jika kau takut tenggelam, maka ucapkanlah pujian kepada-Ku:

┘äϺ┘Ä Ïº┘É┘ä┘Ä┘ç┘Ä Ïº┘É┘äϺ┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç

sebanyak seribu kali dan mintalah keselamatan dari-Ku, sehingga Aku akan menyelamatkanmu dan orang-orang mukmin bersamamu.

 

Nabi Nuh as telah berada di atas bahtera, layar telah dipasang dan bahtera itu pun mulai bergerak. Angin bertiup sedemikian kencang sehingga Nabi Nuh as takut akan tenggelam. Sementara pada saat yang sama beliau tidak punya kesempatan untuk bertasbih sebanyak seribu kali. Beliau hanya mengucapkan kalimat ini dalam bahasa Syriac (Lessana Suryaya):

┘ç┘Ä┘ä┘Å┘ê┘ä┘É█îϺ┘Ä Ïº┘Ä┘ä┘üϺ┘ï Ϻ┘Ä┘ä┘üϺ┘ï █îϺ┘Ä ┘àϺ┘ÄÏ▒┘É█îϺ┘Ä ÏºÏ¬┘é┘å

Setelah mengucapkan itu, kendali kapal dan juga badai mulai tenang dan bahtera Nabi Nuh as bergerak stabil. Kemudian Nabi Nuh as mengimbau untuk tidak memisahkan diri dari zikir yang karenanya Allah Swt telah menyelamatkan mereka dari petaka. Oleh karena itu, Nabi Nuh as mengukir terjemahan kalimat tersebut dalam bahasa Arab pada cincinnya:

┘äϺ┘Ä Ïº┘É┘ä┘Ä┘ç┘Ä Ïº┘É┘äϺ┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç Ϻ┘Ä┘ä┘ü┘Ä ┘àÏ▒Ï® █îϺ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ ϺÏÁ┘ä┘ÉÏ¡┘å┘É█î (3)

 

 

Ukiran Cincin Nabi Sulaiman as

 

Imam Ali al-Ridho as berkata: ukiran pada batu cincin Nabi Sulaiman as adalah:

Ï│┘ÅϿϡϺ┘Ä┘å┘Ä ┘à┘Ä┘å Ϻ┘Ä┘äϼ┘Ä┘à┘Ä Ïº┘äϼ┘É┘å┘æ┘Ä Ï¿┘É┌®┘Ä┘ä┘É┘àϺ┘ÄϬ┘É┘ç┘É (4)

Dalam riwayat lain Imam JaÔÇÖfar as-Shadiq as berkata: Allah Swt memberikan kekuatan besar pada cincin Nabi Sulaiman as dan setiap kali beliau memakainya, seluruh jin, setan dan hewan-hewan mematuhinya.

 

Ukiran Cincin Nabi Ibrahim as

 

Imam Ali al-Ridho as berkata, ÔÇ£Sesungguhnya ketika Nabi Ibrahim as berada di┬á ketapel (ketika beliau hendak dilempar ke api atas perintah Namrud), malaikat Jibril sangat┬á geram. Kemudian terdengar seruan dari Allah Swt apa yang membuatmu marah?

 

Malaikat Jibril berkata: Ya Allah! Ibrahim as adalah Khalil-Mu, dan tidak ada satu orang pun yang beribadah pada-Mu kecuali Ibrahim as. Apakah Kau akan membiarkan musuh-Mu mengalahkannya?

 

Kemudian terdengar seruan dari Allah Swt: Wahai Jibril diamlah. Maka sesungguhnya hanya seorang hamba yang takut mati sepertimu yang segera menuju-Ku, namun dia adalah hamba-Ku, dan kapan pun Aku menginginkannya Aku akan menariknya.

 

Hati malaikat Jibril pun tenang dan menghampiri Nabi Ibrahim as dan berkata: Apakah kau punya keinginan yang dapat aku lakukan untukmu?

 

Nabi Ibrahim as berkata: aku tidak punya keinginan apapun darimu.

 

Kemudian Allah Swt mengirim sebuah cincin untuk Nabi Ibrahim as dengan ukiran enam kalimat:

┘äϺ┘Ä Ïº┘É┘ä┘Ä┘ç┘Ä Ïº┘É┘äϺ┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç

┬á┘à┘ÅÏ¡┘Ä┘à┘æ┘ÄÏ»┘î Ï▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘ç┘É

┘äϺ┘Ä Ï¡┘Ä┘ê┘ä┘Ä ┘ê┘Ä ┘äϺ┘Ä ┘é┘Å┘ê┘æ┘Ä┘ç Ϻ┘É┘äϺ┘æ┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ä┘ç

┘ü┘Ä┘ê┘æ┘ÄÏÂϬ┘ŠϺ┘Ä┘àÏ▒┘É█î Ϻ┘É┘ä┘Ä█î Ϻ┘ä┘ä┘ç

Ϻ┘ÄÏ│┘å┘ÄϻϬ┘Å Ï©┘Ä┘çÏ▒┘É█î Ϻ┘É┘ä┘Ä█î Ϻ┘ä┘ä┘ç

Ï¡┘ÄÏ│Ï¿┘É█î Ϻ┘ä┘ä┘ç (5)

 

Kembali terdengar seruan dari Allah Swt: Wahai Ibrahim! Pakailah cincin ini maka sesungguhnya akan membuatmu dingin dari api dan tidak membahayakanmu.

 

Ukiran Cincin Nabi Musa as

 

Imam Ali al-Ridho as berkata: pada cincin Nabi Musa as terukir dua kalimat yang diambil dari kitab Taurat yaitu:

Ϻ┘ÉÏÁÏ¿┘ÉÏ▒ Ϭ┘ÅÏñϼ┘ÄÏ▒Ïî Ϻ┘ÅÏÁÏ»┘Å┘é Ϭ┘Å┘åϼ┘ÄÏ¡ (6)

(Bersabarlah maka kau akan mendapat pahalamu, jujurlah maka kau akan selamat)

 

Ukiran Cincin Nabi Isa as

 

Imam Ali al-Ridho as menjelaskan tentang ukiran cincin Nabi Isa dan berkata: ukiran cincin Nabi Isa as adalah dua kalimat dari kitab Injil:

 

ÏÀ┘Å┘êÏ¿┘Ä█î ┘ä┘ÉÏ╣┘ÄÏ¿Ï»┘ì Ï░┘Å┌®┘ÉÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å Ϻ┘Äϼ┘ä┘É┘ç┘É Ïî ┘ê┘Ä┘è┘ä┘î ┘ä┘ÉÏ╣┘ÄÏ¿Ï»┘ì ┘å┘ÄÏ│┘É█î┘Ä Ïº┘ä┘ä┘ç┘Ä ┘à┘É┘å Ϻ┘Äϼ┘ä┘É┘ç (7)

(Bahagialah hamba yang karenanya Allah Swt diingat, celakalah hamba yang karenanya Allah Swt dilupakan)

 

Referensi:

Kaafi 6/474, Amali Saduq hal 452, Bihar al-Anwar 11/63, Wasail 5/100, Makarim al-Akhlak hal 90.
Farhatul Ghura hal 114.
Amail Saduq hal 452, Khisal hal 335, Bihar al-Anwar 11/62, Wasail 5/106.
Mustadrak Safinah al-Bihar 3/23.
Amail Saduq hal 452, Uyun al-Akhbar al-Ridho as 1/60, Khisal hal 335, Bihar al-Anwar 11/63.
Uyun al-Akhbar al-Ridho as 1/60, Bihar al-Anwar 11/63.
Amali Saduq hal 452, Uyun al-Akhbar 2/54, Bihar al-Anwar 11/63.
 

 

* Diterjemahkan dari buku Sangha va Khavase Ejab Anggiz

 

 

 

Read 2938 times