14 Poin Tata Cara Bertamu dan Menjamu Tamu Dalam Al-Quran

Rate this item
(1 Vote)

Tamu dan penghormatan kepadanya memiliki kedudukan khusus dalam prinsip akhlak dan adab pergaulan Islam.

Di dalam surat Ad-Dzariyat ayat 24 sampai 27 menjelaskan tentang pentingnya masalah penghormatan kepada tamu.

 

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَ‌اهِيمَ الْمُكْرَ‌مِينَ

إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُ‌ونَ

فَرَ‌اغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

فَقَرَّ‌بَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ

 

"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?

(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal".

Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.

Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan"

Ayat-ayat ini menjelaskan tentang adab bertamu lewat beberapa poin berikut:

1. Tamu itu mulia. "Dhoif...mukramin"

2. Tamu ketika masuk harus mengucapkan salam. "Qaluu Salaaman"

3. Wajib menjawab salamnya. "QaalaSalaamun"

4. Tuan rumah harus menyiapkan hidangan tanpa sepengetahuan tamunya. "Faraagha"

5. Hidangan hendaknya disiapkan di dalam rumah. "Ilaa Ahlihi"

6. Menjamu sesegera mungkin. "Fa Jaa'a...huruf Fa' menjelaskan tentang kecepatan waktu dan segera."

7. Hidangkan makanan yang terbaik. "Bi ‘Ijlin Samiin"

8. Jangan bawa tamu ke dekat jamuan makanan, tapi bawalah jamuan makanan ke dekat tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim".

9. Jangan bertanya kepada tamu, "Sudah makan atau belum?" ‘Faraagha Ilaa Ahlihi Fajaa'a" (Nabi Ibrahim pergi dengan diam-diam menemui keluarganya)

10. Layanilah sendiri tamu yang ada. "Fa Jaa'a" (Nabi Ibrahim sendiri yang menyuguhkan makanan)

11. Hendaknya makanan bisa dijangkau oleh tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim"

12. Hendaknya tamu menerima makanan sehingga tuan rumah tidak kepikiran. "Alaa Ta'kulun"

13. Pertama, hidangkan makanan kemudian baru berbincang-bincang. "Fa Jaa'a Bi ‘Ijlin Samiin" setelah itu bertanya..."Fa Maa Khatbukum Ayyuha al-Mursalun" (QS. Ad-Dzariyat:31)

14. Bila tamu memiliki berita menyenangkan dan menyedihkan, pertama sampaikan kabar yang menyenangkan kemudian baru kabar yang menyedihkan. "Bassyarnaa... mengabarkan tentang anak kemudian mengabarkan tentang azab yang diturunkan kepada para pendosa."

 

Sumber: Hujjatul Islam Mohsen Qaraati, Daqayeqi Ba Quran, Markaze farhanggi Darshaye az Quran, cetakan ke 15, 1390.

Read 3239 times