Mengapa Al-Quran Menyebut Ashabul Kahfi Dengan “Para Pemuda” Padahal Tidak Semuanya Muda?

Rate this item
(1 Vote)
Mengapa Al-Quran Menyebut Ashabul Kahfi Dengan “Para Pemuda” Padahal Tidak Semuanya Muda?

Mengapa Al-Quran Menyebut Ashabul Kahfi Dengan “Pemuda” Padahal Tidak Semuanya Muda?
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

“(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (Al-Kahfi, ayat 10)

Berita Dunia- (فتية) adalah bentuk plural dari (فتى) yang bermakna pemuda. Secara dzahiriyah, pemuda adalah sebuah keadaan dimana usia seseorang masih muda dan juga tubuh sedang berada dalam kondisi segar,  kuat, serta perasaan menggebu-gebu, dan penuh asmara. Namun jika makna pemuda dilihat dari sisi bathiniyyah maka akan bermakna mereka yang hatinya selalu siap menerima cahaya kebenaran,  menjalankan tugas dengan cinta, rela berkorban, dan pemaaf walaupun usia mereka sudah tua.

Ketika kita menggunakan kata pemuda kepada seseorang yang sudah tua maka di sana ada tujuan khusus yang ingin kita sampaikan yakni hakikatnya kita ingin memuji mereka karena mereka itu berani, rela berkorban, pemaaf, dan kuat walaupun usianya sudah tidak masuk dalam kategori muda lagi.

Apabila kita melihat ayat al-Quran juga sejarah ringkas yang hadir di depan kita maka kita menyaksikan bahwasanya Ashabul Kahfi hidup di zaman yang mana pada saat itu orang-orang menjadikan berhala sebagai tuhan, penguasa negara yang dzalim, serta akhlak-akhlak penduduk yang buruk seperti mencuri, membunuh, dan lailn-lain. Pernah para pemuda Ashabul Kahfi berencana untuk melawan ini semua namun disebabkan ketidak mampuan mereka maka mereka pergi meninggalkan wilayah yang penuh dengan maksiat tersebut. Namun pembahasan kita sekarang adalah apakah benar bahwa anggota Ashabul Kahfi itu semuanya adalah pemuda?

Dalam menjawab keraguan macam ini terdapat sebuah riwayat dari cucunda baginda Nabi saw yang bernama Sayidina Jafar Shadiq.

Suatu hari ia bertanya pada salah satu muridnya, “Apakah kamu tahu makna dari kata “Fata” (pemuda)?

“Fata (pemuda) adalah orang yang usianya masih muda”. Jawab salah satu muridnya.

Lalu Sayidina Jafar berkata, “Apakah kalian tahu bahwa Ashabul Kahfi adalah orang-orang tua dan tidak muda lagi? Akan tetapi Allah dalam al-Quran menyebut mereka dengan “Fityah” yakni para pemuda. Itu semua dikarenakan bahwa mereka adalah orang-orang beriman.”

Setelah itu lalu beliau melanjutkan perkataannya,

“من آمن باللَّه و اتقى فهو الفتى”

“Barang siapa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah maka ia adalah seorang pemuda”.[1]

Kesimpulannya adalah karena anggota Ashabul Kahfi adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt maka di dalam al-Quran, Allah menyebut mereka dengan sebutan “para pemuda”.

[1] Nurul Tsaqalain, jild 3, hal 224.

Read 2726 times