Syair Pertama Ghadir dan Nasib Penyairnya

Rate this item
(0 votes)

Penyair pertama yang melantunkan syair tentang Ghadir adalah Hassan bin Tsabit. Di hadapan kerumunan umat Islam, Hassan melantunkan syairnya dan Rasulullah Saw menyetujui kandungan dan makna syair tersebut.

Hassan melantunkan syairnya di hadapan Muslimin Arab yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Di antara mereka juga terdapat para penyair ternama serta ahli sastra dan yang paling fasih adalah Rasulullah Saw.

يناديهم يوم الغدير نبيهم‏ بخم و اسمع بالنبى مناديا

و قال فمن موليكم و نبيكم؟ فقالوا و لم يبدوا هناك التعاديا

الهك مولانا و انت نبينا و لم تلق منا فی‌الولایة عاصيا

فقال له قم يا على فاننى‏ رضيتك من بعدى اماما و هاديا

فمن كنت مولاه فهذا وليه‏ فكونوا له انصار صدق مواليا

هناك دعا اللهم و ال وليه‏ و كن للذى عادى عليا معاديا

Setelah mendengar syair Hassan, Rasulullah Saw bersabda:

« لاتزال یا حسان مویدا بروح القدس ما نصرتنا بلسانک»

"Wahai Hassan selama kau membantu kami (Ahlul Bait as), kau akan diakui oleh Ruh al-Qudus."

Kitab pertama yang menukil syair tersebut adalah kitab milik Sulaim bin Qeis Hilali. Dia termasuk dari para Tabiin dan sosok yang jujur serta diakui oleh para ulama Syiah dan Sunni. Banyak ulama Islam yang tidak dapat disebutkan jumlahnya menukill hadis tersebut.

Akan tetapi sebab mengapa Rasulullah Saw menyebutkan kata "selama" dalam hadisnya adalah karena berdasarkan pengetahuan ghaibnya, Nabi Muhammad Saw mengetahui bahwa Hassan di akhir hayatnya menyimpang dari wilayah Imam Ali as. Oleh karena itu, Rasulullah Saw mendoakan bahwa selama Hassan membantu Ahlul Bait, maka selama itu pula dia akan diberkahi.(IRB Indonesia/MZ)

Read 1923 times