Kisah Abu Nawas; Mengerjai Sang Gajah

Rate this item
(0 votes)
Kisah Abu Nawas; Mengerjai Sang Gajah

 

Pada suatu hari yang cerah ketika Abu Nawas sedang berjalan-jalan santai, ia tiba-tiba menjumpai  ada kerumunan orang. Ia pun merasa penasaran dan kemudian bertanya kepada seseorang disana,

Sedang ada apa disana??  Tanya Abu Nawas.

Sedang ada pertunjukan seekor gajah ajaib.?  Jawab orang itu.

Ajaib bagaimana maksudmu??  Tanya Abu Nawas kembali.

Gajah itu mengerti bahasa manusia, dan ia tidak mau tunduk kepada orang lain kecuali pemiliknya.?  Jawab orang itu.

Abu Nawas semakin penasaran dan segera menuju ke kerumunan untuk menyaksikan pertunjukkan. Sesampai dikerumunan, ia melihat sang pemilik gajah ajaib dengan bangga menawarkan kepada penonton akan memberikan hadiah yang besar seandainya mereka dapat menundukkan gajah tersebut agar mau menurut dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Satu persatu penonton mulai mencoba melakukan berbagai cara agar gajah itu mau menganggukkan kepalanya. Namun belum ada satupun yang berhasil menundukkan gajah ajaib itu. Keadaan tersebut semakin membuat Abu Nawas penasaran, dan iapun tertarik ingin menguji seberapa gigihnya gajah tersebut tunduk hanya pada pemiliknya sehingga ia tidak mau menuruti orang lain. Abu Nawas Kemudian maju mencoba menundukkan gajah itu. ia berbicara pada gajah tersebut,

Tahukah engkau siapa diriku?? Gajah itu menggelengkan kepalanya.

Apakah engkau takut kepada diriku??  Gajah itu tetap menggelengkan kepalanya.

Takutkah engkau kepada tuanmu??  Gajah itu mulai ragu dan Abu Nawas kembali bertanya,

Jika engkau tidak takut kepada tuanmu, maka aku akan melaporkan kepada tuanmu.?  Desak Abu Nawas.

Mendengar ancaman Abu Nawas dengan spontan kemudian gajah itu langsung menganggukkan kepalanya. Gajah tersebut tidak teringat akan perintah tuannya untuk tidak menurut kepada orang lain.

Penonton bersorak ria melihat keberhasilan Abu Nawas menundukkan gajah yang katanya ajaib itu dan dengan berat hati bercampur malu, pemilik gajah itu menyerahkan hadiah yang dijanjikan kepada Abu Nawas. Pemilik gajah sangat marah dan kemudian memukul gajah tersebut.

Pada beberapa hari berikutnya pemilik gajah kembali mengadakan pertunjukan dengan maksud membalas rasa malu sebelumnya. Tapi kali ini dengan gaya yang berbeda, dimana penantang harus mampu menundukkan gajah itu agar mau menganggukkan kepalanya. Satu persatu penonton mulai mencoba dengan berbagai cara termasuk cara yang digunakan Abu Nawas sebelumnya. tetapi gajah itu tetap tidak mau tunduk dan menggelengkan kepalanya, karena sangat takut pada ancaman tuannya.

Tibalah giliran Abu Nawas untuk maju dan kembali melemparkan pertanyaan kepada gajah tersebut.

Tahukah engkau siapa diriku?? Tanya Abu Nawas.

Gajah itu mengangguk.

Takutkah engkau kepadaku??

Gajah itu tetap mengangguk.

Takutkah engkau kepada tuanmu??.

Gajah itu masih mengangguk.

Tahukah engkau gunanya balsem ini?? Tanya Abu Nawas seraya mengeluarkan bungkusan kecil yang berisi balsem dari sakunya.

Namun gajah itu tetap mengangguk.

Abu Nawas kembali bertanya,

Apa boleh balsem ini ku gosokkan pada selangkanganmu??

Gajah itu mengangguk.

Abu Nawas kemudian menggosokkan balsem selangkangan gajah. Gajah tersebut merasa sangat kepanasan. Abu Nawas kemudian mengeluarkan lagi dari sakunya bungkusan balsem, kali ini lebih besar dan dia kembali bertanya kepada gajah tersebut,

Apakah boleh aku menghabiskan balsem ini untuk kugosokkan pada selangkanganmu??  Tanya Abu Nawas.

Gajah itu sangat ketakutan dan lupa akan ancaman tuannya, dengan spontan kemudian gajah itu langsung menggelengkan kepalanya.

Untuk kesekian kalinya Abu Nawas dapat menundukkan gajah itu dan kembali pulang dengan membawa hadiahnya.

 

Read 887 times