Makna Hidup Gaya Sufi yang Sebenarnya

Rate this item
(0 votes)

 

Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang Arif yang berteman dengan seorang Darwis (penganut sufi yang sengaja hidup miskin). Si Arif adalah orang yang sangat kaya, tapi Darwis tidak memiliki apa-apa dari harta dunia kecuali sebuah mangkok, dan dengan mangkok inilah dia menjalankan kezuhudannya.

Suatu hari, Darwis mengunjungi temannya untuk mengutarakan masalah kezuhudannya. Dia mengatakan kepada sang Arif bahwa apakah dia bersedia untuk meninggalkan semua kekayaannya saat ini juga dan pergi dengannya ke tempat ibadah untuk menghabiskan hidupnya hanya untuk beribadah?

Arif pun menjawab: “Sudah tentu saya bersedia, mari kita pergi sekarang juga.” Si Darwis pun keheranan dan tidak percaya apa yang dikatakan sang Arif , lalu dia berkata: “Berarti Anda akan meninggalkan semua kekayaan dan istana Anda?”

Sang Arif berkata: “Iya, jika Anda telah siap kita pergi sekarang juga”.

Keduanya berjalan, ditengah perjalanan tiba-tiba Darwis berkata: “Celaka…mangkokku ketinggalan.”

Sang Arif berkata: “Sahabat, lihatlah Anda masih memiliki keterikatan dalam hidup… memiliki tidaklah masalah. Semakin Anda memiliki kekayaan, semakin baik. Yang terpenting adalah tidak memiliki keterikatan dan Anda tidak bisa melakukannya, bahkan untuk melepaskan sebuah mangkok sekalipun.”

Read 735 times