کمالوندی
Cahaya yang Tak Pernah Padam
Hari ini adalah hari wafatnya Rasulullah Saw, pribadi luar biasa yang pernah ada dalam sejarah umat manusia, dialah sosok yang telah merevolusi kehidupan umat manusia, dan mewariskan ajaran kebahagiaan.
Imam Ali bin Abi Thalib as dalam Khutbah 197 di Kitab Nahjul Balaghah menggambarkan detik-detik akhir kehidupan Rasulullah Saw seperti ini, “Rasulullah mengembuskan nafas terakhir saat kepala beliau berada dalam dadaku, jiwanya pergi saat tubuhnya di tanganku. Kemudian aku mendekapnya. Aku bertugas memandikan beliau dengan bantuan para malaikat. Saat itu dinding seluruh rumah retak. Sekelompok malaikat turun ke bumi, dan sekelompok lainnya terbang ke langit, dan telingaku tak pernah sepi mendengar suara lirih mereka menyalatkan Rasulullah. Sampai akhirnya aku letakkan jenazah beliau di liang lahad.”
Nabi-nabi Tuhan adalah para pemimpin hati yang membimbing karavan-karavan besar umat manusia menuju tujuan. Sejarah membuktikan, ketika sebuah masyarakat kehilangan arah atau tertinggal di belakang, salah satu nabi Tuhan akan datang menolong mereka, dan menunjukkan jalan baru. Nabi Muhammad Saw adalah cincin terakhir dari rangkaian nabi-nabi Ilahi yang sejak diangkat, merupakan figur bersih dan luar biasa yang bersinar di dunia.
Hari ini setelah ratusan tahun Rasulullah Saw wafat, pengaruh beliau jauh melampuai usianya yang 63 tahun, karena jangkauan tugas beliau meliputi seluruh sejarah manusia, dan upaya umat manusia, dialah yang menggambar peta jalan masa depan umat manusia. Nabi Muhammad adalah pemimpin yang luar biasa. Ajaran-ajarannya seperti fajar yang datang setiap hari dengan sinarnya yang baru, seruan dakwahnya menyegarkan jiwa, dan penuh semangat. Salam atasnya dan atas jiwanya yang suci.
Nabi Muhammad Saw sebulan sebelum wafat bersabda, “Perpisahan sudah dekat, dan pulang adalah menuju Tuhan. Tidak lama lagi aku akan dipanggil pulang, dan aku akan menyambut seruan-Nya. Aku meninggalkan dua pusaka berharga untuk kalian sebelum pergi, kitab Allah Swt dan Keluargaku. Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Mengetahui mengabarkan kepadaku bahwa kedua pusaka ini tidak akan terpisah sampai menemuiku di Telaga Kautsar kelak. Oleh karena itu pikirkan dengan baik bagaimana kalian akan memperlakukan keduanya.”
Ini adalah pertemuan terakhir dengan Rasulullah Saw, dan beliau senang karena telah menunjukkan jalan masa depan kepada umatnya. Kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, Nabi Muhammad Saw berkata, “Wahai umatku, ketahuilah setelah aku, tidak akan ada lagi nabi, dan tidak akan ada Sunnah selain Sunnahku. Siapa pun yang mengaku nabi hanya klaim, dan tempatnya di neraka. Wahai umatku, tegakkanlah kebenaran, jangan terpecah belah, dan tetaplah menjadi Muslim sehingga kalian lestari.”
Salah satu jalan terbaik untuk mengenal hakikat nabi-nabi Ilahi adalah dengan menelaah karakteristik akhlak mereka. Karakter penting Nabi Muhammad Saw adalah akhlak mulia, dan kata-kata bijak penuh welas asih yang menjadi tolok ukur penting bagi kemajuan Islam. Di dalam Al Quran, akhlak Rasulullah menjadi pusat perhatian.
Biasanya ketika berbicara tentang Rasulullah Saw akan dikutip ayat 159 Surat Ali Imran. Salah satu penggalan ayat ini menyebutkan, “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu….”
Dari ayat ini kita mengetahui bahwa akhlak yang baik adalah anugerah penting dari Allah Swt, dan orang-orang yang berhati keras dan kasar, sampai kapan pun tidak akan pernah sukses meraih perhatian masyarakat, dan menghidayahi mereka. Kasih sayang dan toleransi terhadap masyarakat memainkan peran penting dalam memperkokoh kedudukan sosial.
Selama 23 tahun kerja kerasnya dalam menunaikan tugas, Nabi Muhammad Saw meninggalkan warisan penuh berkah bagi masyarakat manusia yaitu akhlak, kemanusiaan, dan keadilan. Masyarakat Arab yang sebelumnya hanya mengenal kebengisan, dan pertumpahan darah, setelah datangnya Islam, mulai mengenal ilmu pengetahuan yang membuka kesempatan kerja sama dan solidaritas di antara mereka.
Nabi Muhammad Saw mendidik sahabat-sahabatnya yang memiliki pandangan baru terhadap hidup dan eksistensi sedemikian rupa sehingga hati mereka dipenuhi cinta kepada Allah Swt, dan persaudaraan di antara sesama, sarat kasih sayang bukan kebencian atau permusuhan. Pelajaran yang diambil oleh Muslim dalam ajaran Rasulullah Saw adalah jalan menuju kebaikan, kebenaran dan keutamaan. Di madrasah Nabi Muhammad Saw, dididik manusia-manusia paling bersih. Tokoh-tokoh semacam Salman, Abu Dzar, Ammar Yassir, dan yang lainnya adalah contoh manusia-manusia agung.
Salah satu karakteristik unggul nabi-nabi Ilahi adalah memerangi syirik, takhayul dan penindasan. Saat Muhammad diangkat menjadi Nabi Islam, kelalaian dan kebodohan menjadi karakteristik mencolok masyarakat Arab. Nabi Muhammad Saw dengan menyebarkan pemikiran Tauhid, telah menciptakan perubahan besar di tengah masyarakat kala itu. Dengan ajaran-ajarannya yang mencerahkan, Rasulullah berhasil menciptakan sebuah program manajemen hidup luhur bagi sebuah bangsa yang berada di ambang keruntuhan. Al Quran adalah argumen terang benderang bagi masyarakat yang terlelap dalam tidur panjang.
Perlahan-lahan akar perpecahan sirna, dan masyarakat satu sama lain menjadi sahabat. Nabi Muhammad Saw dalam membangun fondasi pemerintahan Islam tidak pernah mencari kedudukan, atau jabatan. Tujuan beliau adalah menegakkan sebuah pemerintahan adil yang di dalamnya tidak disembah apa pun kecuali Tuhan Yang Maha Esa, di dalam pemerintahan Islam, non-Muslim sekali pun mendapatkan hak, dan melaksanakan kewajiban sosialnya, mereka hidup tenang dalam lindungan Allah Swt dan Rasul-Nya.
Mungkin bisa dikatakan bahwa tugas terberat umat manusia setelah kepergian Nabi Muhammad Saw adalah ketaatan pada jalan dan ajarannya. Allah Swt dalam Al Quran, ayat 64 Surat An Nissa berfirman, “Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah…”.
Rasulullah Saw mengubah arah jalan umat manusia dari keruntuhan menuju arah kesempurnaan, dan kemuliaan, dan beliau mengubah sebuah kaum jahiliyah dan liar, menjadi masyarakat beradab dan berbudaya. Tidak diragukan lagi, keyakinan sempurna ini tidak terbatas pada rentang waktu tertentu, dan ketaatan kepada Nabi Muhammad Saw tidak terbatas pada masa hidupnya saja.
Pribadi agung ini diutus oleh Allah Swt sebagai teladan bagi umat manusia, pemimpin panutan, dan tokoh unggul di berbagai bidang sosial, politik, ekonomi, dan keagamaan. Beliau adalah orang yang suci dari segala bentuk kesombongan, dan tidak pernah berpikir apa pun selain ridha Allah Swt, dan beliau terjaga dari segala kesalahan serta menyayangi masyarakat lebih dari diri mereka sendiri.
Beliau adalah manifestasi akhlak mulia, luhur dan perwujudan kemuliaan Allah Swt. Mengikuti jalan, dan metode beliau dapat menjamin kesempurnaan, dan kebahagiaan umat manusia. Al Quran meminta umat manusia tidak mendahului Nabi Muhammad Saw dalam perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku. Sebagaimana juga semangat ajaran agama sekarang menuntut masyarakat terdampak krisis untuk mengenal dengan baik akhlak luhur Nabi Muhammad Saw, dan menghiasi diri dengan akhlak tersebut.
Rasulullah Saw mewariskan ajaran yang hidup, dan penuh daya tarik yang selaras dengan fitrah manusia, dan mampu memenuhi seluruh kebutuhannya di setiap masa. Konsep-konsep seperti kebebasan, kemanusiaan, kasih sayang, dan hak asasi manusia yang dewasa ini menjadi mainan para diktator, kenyataannya terlahir kembali berkat kerja keras Nabi Muhammad Saw.
Pesan beliau adalah persahabatan, dan persaudaraan serta penegakan keadilan di tengah umat manusia. Metode ini akan tetap lestari sepanjang masa. Dengan demikian Nabi Muhammad Saw menjadi mata air bagi semua orang yang ingin hidup dalam kesempurnaan, dan kebahagiaan.
Ajaran-ajaran mencerahkan dan kokoh yang dibawa Nabi Muhammad Saw meski beliau wafat, bukan saja tidak padam, bahkan semakin menerangi mereka yang haus akan wujud penuh berkah beliau. Terutama sekarang ketika penduduk dunia seolah menjadi bahan olok-olok dengan kata-kata menipu semacam kebebasan, hak asasi manusia, dan kemanusiaan, membutuhkan tokoh seperti Nabi Muhammad Saw, dan ajaran luhur beliau, lebih dari sebelumnya.
Nabi Muhammad Saw dengan semangat besar, dan tak kenal lelah, menanggung penderitaan untuk kebahagiaan umat manusia, dan kembali kepada Allah Swt pada usia 63 tahun, akan tetapi cahaya yang dibawanya ke dunia, setiap hari semakin bersinar.
Sheikh Hurr Amili
Muhammad bin al-Ḥasan bin Ali bin al-Ḥusayn al-Ḥurr al-ʿĀmili, pakar hadis dan ahli fikih adalah ulama abad ke-11 Hijriah dan termasuk ulama yang berhijrah ke Iran dari Jabal Amil. Melalui bukunya Wasail al-Syiah, ia juga dikenal dengan Sahibul Wasail.
Hurr Amili dilahirkan malam Jumat 8 Rajab tahun 1033 Hq di desa Mashghari, Jabal Amel dan dari keluarga beragama serta pecinta Ahlul Bait as. Tempat kelahiran Sheikh Hurr Amili adalah salah satu daerah Syiah dan banyak mengeluarkan ulama besar. Daerah ini terkenal sebagai daerah Syiah karena berakar dari lokasinya sebagai tempat pengasingan Abu Dharr al-Giffari.
Terkait hal ini, Sheikh Hurr Amili di bukunya menulis, “Ketika Abu Dharr di zaman Utsman diasingkan ke Syam (Suriah), dan untuk beberapa waktu tinggal di sana, banyak warga yang kemudian masuk Syiah. Kemudian Muawiyah mengasingkannya ke sebuah desa dan kemudian Abu Dharr tiba di Jabal Amel dan saat itu banyak warga di daerah tersebut masuk Syiah.”
Qadhi Nurullah Syusytari terkait hal ini menulis, “... Tidak ada desa seperti desa ini yang melahirkan banyak pakar fikih dan ulama Syiah. Seakan-akan takdir waktu adalah baginya untuk memasuki alam semesta di salah satu tempat spiritual terbaik.”
Beberapa sejarawan menganggap Syekh Hurr Amili sebagai keturunan Hurr Ibn Yazid Riyahi, salah satu sahabat Imam Hussein as. Keluarga Sheikh Hurr Amili dikenal karena ilmu pengetahuan, sastra, dan ahli hukum (fikih). Ayahnya adalah seorang cendekiawan dan penulis yang kuat yang mengajar anak-anaknya sendiri, dan ibunya adalah seorang wanita suci dan saleh yang dikenal oleh para tetua dengan kasih karunia dan kesopanan. Sheikh Hurr menghabiskan pendidikan dasarnya dengan ayah, kakek, paman dan sepupunya, yang semuanya adalah ahli fikih dan ulama pada waktu itu.
Kemudian Sheikh Amili pergi ke Juba’ dan belajar dari Sheikh Zainul Abidin, cucu Syahid Thani dan Sheikh Hussein Zahiri. Sheikh Zahiri merupakan guru pertama yang mengijinkan Sheikh Amili meriwayatkan hadis. Ijin rawi dalam istilah keilmuan Islam adalah ijin lisan atau tertulis seorang guru kepada muridnya yang terpercaya untuk menukil hadis.
Faktganya hanya mereka yang mendapat ijin menukil hadis dan pakar ilmu hadis yang mendapat ijin dari ulama besar di zamannya untuk meriwayatkan hadis. Manfaat tradisi ini adalah riwayat hadis Syiah akan terjaga dari penambahan atau campur tangan manusia dan dari penambahan hadis-hadis palsu di kitab hadis Syiah.
Di antara ahli hukum Syiah, Sheikh Hurr dianggap sebagai "Akhbari" dalam hal kebijakan ilmiah. Gelar "Akhbari Gari" atau "Akhbari" mengacu pada sekelompok ahli hukum Syi'ah yang menganggap cukup mengikuti riwayat dan hadits Nabi dan para Imam (as) untuk mencapai aturan syariah dan kewajiban ilahi. Kebalikan dari mereka adalah fuqaha (pakar fikih) yang meyakini kebijakan ijtihad dan mereka dikenal sebagai "usuli" (fundamentalis).
Kaum fundamentalis percaya bahwa untuk menemukan aturan dan aturan agama, selain teks Al-Qur'an dan hadis, kita juga membutuhkan inferensi rasional. Tentu saja, para ulama akhbari dan usuli dalam keyakinan dan isu-isu teologis tidak memiliki perbedaan, dan perbedaan mereka hanya dalam metode ilmiah dan metode mencapai hukum syariat. Sheikh Hurr Ameli dianggap sebagai akhbari yang moderat dan tanpa menimbulkan perselisihan dengan ulama fundamentalis, ia mengejar metode ilmiahnya dalam ketenangan total
Sheikh Hurr Amili tetap di Jabal Amel sampai usia empat puluh tahun dan pada 1073 H pergi ke Iran untuk berziarah ke makam suci Imam kedelapan, Imam Ali bin Musa al-Ridha (as). Selama perjalanan ini, ulama maktab (aliran) Ahlul Bait as ini memutuskan untuk dekat dengan Imam Ridha as dan penduduk kota suci Mashhad di akhir hayatnya, dan untuk mengajar dan menulis dengan damai. Aula kuliah Shekh Hurr Ameli di Mashhad diterima dengan baik oleh para siswa yang rajin dan haus akan ilmu-ilmu Ahlul Bait as dan menjadi sangat terkenal dan ia banyak mendidik ulama besar. Selama tinggal di Iran, ia mengunjungi Karbala dan Najaf dua kali. Dia pernah melakukan perjalanan ke Isfahan dan selama perjalanan yang sama dia bertemu Allamah Majlisi dan meminta izin untuk meriwayatkan hadist.
Sheikh Hurr Amili dikenal karena kebebasan dan keberaniannya, dan dia melakukan apa yang dia yakini. Suatu hari, ahli hukum besar ini diundang ke Majlis Shah Soleiman Safawi di Isfahan. Shah Soleiman adalah seorang raja yang tidak kompeten yang terkenal karena minuman kerasnya, penindasan dan kecerobohannya. Untuk seorang ulama seperti Sheikh Hurr, tidak menyenangkan untuk hadir di kerajaan dengan deskripsi ini, tetapi cara dia hadir di majelis ini sedemikian rupa sehingga dia menunjukkan ide shekh tentang raja kepada semua orang dan menyebabkan raja dihina.
Sheikh Hurr Amili masuk ke majlis (pertemuan) dan tanpa izin raja, naik ke tempat tertinggi di pertemuan dan bersandar di sisi singgasana raja, sementara hanya ada satu bantal antara dia dan Raja Soleiman! Dengan melakukan itu, sheikh menunjukkan penentangannya atas legitimasi dan superioritas raja atas orang lain. Penonton terkejut dan menunggu reaksi raja.
Shah Soleiman bertanya kepada orang-orang di sekitarnya, "Siapakah orang yang begitu kasar ini?" Mereka mengatakan bahwa dia adalah seorang ilmuwan besar dan ahli hukum terkenal. Raja, yang marah dengan kecerobohan shekh, berkata kepada shekh yang duduk di sebelahnya: "Apa perbedaan antara Hurr dan Khar?" (Dalam bahasa Persia, kata hurr dan keledai ditulis mirip satu sama lain sehingga berbeda hanya di satu titik) Sheikh menjawab dengan lantang: Seukuran bantal! Raja menyesali pertanyaannya dan di hadapan keberanian dan kesediaan sheikh untuk menjawab, dia tidak menemukan cara untuk mempertahankan keterkejutannya yang tidak adil.
Lukisan Shah Soleiman Safawi
Setelah kejadian ini, Shah Soleiman menjadi ingin tahu lebih banyak tentang Sheikh Hurr dan ketika dia mengenali posisi dan statusnya, dia bertindak atas saran orang bijak dan mengundangnya ke Isfahan, tetapi sheikh tidak menerima dan tetap tinggal di Mashhad. Shah juga mengangkatnya sebagai hakim dan Syekh al-Islami dari Mashhad.
Ulama besar ini meninggalkan banyak karya. Para peniliti menyebut Sheikh Hurr Amili meninggalkan 55 kitab dan catatan (risalah/artikel). Ulama besar ini memiliki metode teliti dan detail dalam menyusun kitabnya. Ia merujuk pada banyak teks untuk setiap hadist saat melakukan penelitiannya dan menganalisa berbagai ibarat dan bahasa dengan teliti serta memilih yang lebih fasih dan benar.
Salah satu karya Sheikh yang berharga dalam karya-karyanya adalah ia mempelajari dan meneliti hadis-hadis yang kompleks dan sulit serta berusaha memudahkan pembaca untuk memahami dengan menjelaskan dan menjelaskan. Sheikh juga memberikan perhatian khusus pada kumpulan hadits yang terbengkalai karena tersebar di berbagai buku. Padahal, jika seorang peneliti ingin mengetahui hadis-hadis tersebut, ia harus menghabiskan banyak waktu. Beberapa buku Syekh, seperti "Isbat al-Huda" dan "Jawahir al-Sunnah", telah ditulis untuk mengintegrasikan hadis-hadis yang tersebar tentang topik tertentu, yang sangat membantu para ilmuwan setelahnya. "Isbat al-Huda" termasuk hadits membuktikan kenabian dan Imamah dan menceritakan mukjizat Nabi (Saw) dan dalam buku "Jawahir al-Sunnah" Shekh telah mengumpulkan hadits diriwayatkan oleh Nabi (Saw) dan para Imam (as) dari firman Allah. Hadits semacam itu disebut hadits qudsi.
Buku yang paling kita kenal dengan Sheikh Hurr adalah buku berharga "Wasa'il al-Syi'ah". Karya ini merupakan salah satu buku referensi di bidang hadits Ahlul Bait as, yang memiliki kredibilitas dan kepercayaan khusus di antara buku-buku hadits. Dalam buku ini, penulis telah mengumpulkan lebih dari tiga puluh ribu hadis fikih yang dibutuhkan para ahli hukum dalam menurunkan aturan-aturan agama.
Sheikh Hurr Amili memulai kitab tersebut dengan hadits-hadits tentang ibadah dan kemudian, menurut rutinitas kitab-kitab fiqih, telah membaginya dari pembahasan taharah (bersuci) hingga masalah diyah (denda). Sheikh menulis dua pertiga dari karya besar ini di kampung halamannya "Mashghar" dan menyelesaikannya pada tahun 1088 H di kota suci Mashhad. Kitab Wasa’il al-Syiah telah menjadi sumber penting bagi para ulama Syi'ah sejak awal pendidikan mereka hingga masa ijtihad sejak mereka ditulis hingga saat ini.
Sheikh Harr Ameli, selain menjadi ahli hukum yang cakap dan narator yang brilian, juga seorang penyair yang kuat dan penulis yang produktif. Koleksi puisinya memiliki lebih dari dua puluh ribu bait. Sheikh juga telah banyak menyusun isu fikih, sejarah dan lainnya dalam bentuk berbagai puisi. Mengungkapkan materi ilmiah yang berat dalam bahasa puisi sangat berpengaruh terhadap mudah dan manisnya pembelajaran materi ilmiah yang berat. Dia juga memiliki keahlian khusus dalam metode puitis. Misalnya, ada 29 puisi pujian Ahlul Bait, yang berima kumpulan ayat setiap puisi dengan salah satu huruf abjad.
Setelah 72 tahun dari usianya yang penuh perjuangan dalam menjelaskan dan memperkuat mazhab Ahlul Bait as, ulama besar ini meninggalkan dunia fana. Jenazahnya di makamkan di komplek makam suci Imam Ridha as. Dalam beberapa tahun terakhir, di bangun komplek makam khusus bagi Sheikh Hurr Amili.
Israel Minta UEA Didik Ulama Palestina agar Terima Normalisasi
Menteri Dalam Negeri rezim Zionis Israel, dengan dalih mengedepankan sikap moderat, toleransi dan perang melawan kekerasan, mengusulkan kepada Uni Emirat Arab agar mendidik para imam masjid Palestina di negara itu.
Ayelet Shaked, Senin (4/10/2021) dalam kunjungan ke Abu Dhabi bertemu dengan Mendagri UEA Saif bin Zayed Al Nahyan, dan mengusulkan agar para imam masjid Palestina di Wilayah pendudukan tahun 1948 mendapatkan pendidikan tentang moderasi beragama, toleransi, dan perang melawan kekerasan.
Dikutip situs Israel Hayom, penentuan imam masjid, dan muazin di 270 masjid di Palestina pendudukan tahun 1948 berada di tangan Kemendagri Israel, dan jumlah mereka mencapai 300 orang.
Dalam rangkaian lawatan pejabat-pejabat Israel ke UEA setelah kesepakatan normalisasi hubungan dua pihak, Mendagri Israel, Senin mengunjungi Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
Militer Lebanon Sita Lebih dari 28.000 kg Amonium Nitrat
Militer Lebanon mengumumkan telah menemukan dan menyita 28.275 kg amonium nitrat lain di sebuah pusat pengisian bahan bakar di utara Lebanon.
Dikutip kantor berita resmi Lebanon, NNA, Selasa (5/10/2021), militer Lebanon mengabarkan, setelah menerima informasi tentang keberadaan amonium nitrat di Arsal, utara Lebanon, personel militer dan intelijen berangkat menuju sebuah pom bensin di Arsal, dan menyita 28.275 kg amonium nitrat.
Dalam penggerebekan itu seorang warga Lebanon, dan dua warga Suriah ditangkap oleh aparat keamanan Lebanon.
Dua minggu sebelumnya sebuah truk yang mengangkut 20 ton amonium nitrat juga disita aparat keamanan Lebanon di Baalbek, dan dindahkan ke lokasi aman.
Amonium nitrat adalah bahan kimia yang menjadi penyebab ledakan hebat di pelabuhan Beirut setahun yang lalu. Kala itu 2.700 ton amonium nitrat meledak di pelabuhan Beirut dan menewaskan lebih dari 200 orang.
Militer Iran Berencana Bangun Kapal Perusak Baru
Komandan Angkatan Laut Militer Iran mengatakan pihaknya akan membangun dan meremajakan kapal perusak sesuai dengan kebutuhan operasional pasukannya.
Laksamana Shahram Irani menambahkan proses pembangunan dan peremajaan kapal perusak di kesatuan angkatan laut dan industri pertahanan negara terus berlanjut.
“Kami mencapai swasembada di bidang pembangunan kapal perusak dan kemajuan ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan operasional angkatan laut,” tambahnya seperti dilaporkan IRIB, Senin (4/10/2021).
Berbicara tentang kehadiran armada angkatan laut militer Iran di perairan internasional termasuk Samudra Atlantik, Laksamana Irani menuturkan, “Slogan kami adalah bahwa kami dapat mencapai setiap titik di dunia dengan cepat dan kuat melalui perairan maritim.”
Menurutnya, kehadiran ini merupakan bukti dari rasa percaya diri, kemandirian, dan perlawanan terhadap sanksi-sanksi kejam musuh.
“Armada militer Iran yang berlayar memamerkan kemampuan dan kekuatan sistem (Republik Islam) dan membawa pesan keamanan, ketenangan, perdamaian, dan persahabatan,” tegas Laksamana Irani.
Rahbar Berterimakasih pada Para Juara Gulat Dunia Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Rahbar, Senin (4/10/2021) malam dalam pesannya menyampaikan terimakasih atas keberhasilan tim nasional gulat Iran, di Kejuaraan Gulat Dunia 2021 di Norwegia.
Dalam pesannya yang dirilis, Senin (4/10/2021) malam, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Kemenangan membanggakan para pahlawan gulat kita telah membuat semua warga terutama kaum muda negara ini bergembira. Saya mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya."
Dalam Kejuaraan Gulat Dunia 2021 yang diselenggarakan di Oslo, Norwegia, 2-10 Oktober 2021, sejauh ini Iran berada di puncak klasemen dengan perolehan tiga medali emas, dan tiga perak.
Tiga medali emas Iran disabet oleh Hassan Yazdani, Kamran Ghasempour, dan Amir Hossein Zare, sementara tiga medali perak Iran, direbut oleh Mohammad Nokhodi, Amir Mohammad Yazdani, dan Alireza Sarlak. Semuanya terjun di nomor gaya bebas.
Jenderal Iran: Laut, Arena Determinan Perang Lawan Imperialis
Komandan Angkatan Laut, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC menyebut laut sebagai arena determinan dalam perang melawan kubu imperialis.
Laksamana Muda Alireza Tangsiri, Selasa (5/10/2021) mengatakan, personel muda AL IRGC harus selalu siap, sehingga mampu melindungi kepentingan bangsa Iran di laut.
Ia juga menyinggung posisi Republik Islam Iran di hadapan musuh, dan kubu imperialis global. Menurutnya, prestasi terpenting yang dicapai oleh perlawanan dan perjuangan rakyat Iran adalah mengetahui bagaimana cara mengalahkan musuh, dan memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk melakukan pekerjaan besar ini.
"Meski demikian, kita tidak pernah menganggap remeh musuh, karena kita harus selalu maju dalam perlawanan, dan perjuangan," imbuhnya.
Komandan AL IRGC menegaskan, "Tugas kita hari ini adalah mengusir musuh dari front Islam, dan mengakhiri arogansi, serta agresi kubu imperialis terhadap umat Islam."
Mengapa Armenia Lebih Mendekat ke Iran Daripada Turki ?
Berlanjutnya ketegangan antara Republik Azerbaijan dan Armenia usai penandatanganan kesepakatan damai konflik Nagorno-Karabakh, pejabat Armenia memutuskan untuk meningkatkan intensitas negosiasi dengan negara-negara tetangga guna memperluas kerja sama ekonomi, dan perdagangan.
Tidak diragukan salah satu tujuan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani kesepakatan damai Nagorno-Karabakh yang dimediasi Rusia adalah mengakhiri kesulitan hidup yang diderita rakyat negaranya, dan mencegah migrasi kaum muda Armenia ke negara lain.
Di sisi lain, sekitar setahun lalu pemerintah Pashinyan melakukan upaya keras untuk memenuhi sebagian kebutuhan rakyat Armenia lewat cara menjalin hubungan dengan Republik Azerbaijan dan Turki.
Akan tetapi manuver militer gabungan Republik Azerbaijan dan Turki di wilayah perbatasan Armenia, telah membangkitkan keraguan pada para pejabat negara ini terkait kemungkinan konspirasi baru terhadap Yerevan.
Kita juga tidak boleh menutup mata atas kenyataan bahwa setelah pertempuran yang terjadi April 2016, pejabat Armenia menilai manuver-manuver militer gabungan Republik Azerbaijan dan Turki selalu bertentangan dengan kepentingan nasional negaranya.
Oleh karena itu sepertinya pejabat Armenia memutuskan, daripada memperkuat hubungan dengan Turki dan Republik Azerbaijan, lebih baik meningkatkan kerja sama dengan Republik Islam Iran dan Rusia.
Dalam hal ini Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan, hari Senin, 4 Oktober 2021 berkunjung ke Iran untuk bertemu dengan sejumlah pejabat Tehran. Tujuan lawatan dua hari Menlu Armenia ke Iran untuk membicarakan masalah-masalah penting regional.
Sebelumnya para pengamat politik Armenia menilai kerja sama Tehran-Yerevan terutama dalam hal transit barang, sebagai kerja sama yang sangat penting. Salah satu alasannya disampaikan oleh ekonom Armenia, Gagik Aghajanyan. Ia mengatakan, prospek transit barang-barang Armenia melalui Republik Azerbaijan tidak menguntungkan Yerevan.
Menurutnya pada kondisi saat ini Armenia tidak bisa berharap pada prospek transit barang-barang negara ini melalui Republik Azerbaijan, terutama setelah dimulainya pembangunan tunel dari Georgia menuju Rusia, dan investasi di bidang ini.
Statemen ekonom Armenia di atas menunjukkan bahwa pejabat pemerintah Yerevan menaruh perhatian khusus pada kerja sama dengan Iran terutama di bidang transit transportasi.
Pada kondisi sekarang harus dipahami bahwa hubungan konstruktif Iran-Armenia beberapa tahun setelah kemerdekaan Armenia yaitu tahun 1991, telah membuka kesempatan perubahan strategi negara ini ke arah kerja sama dengan Iran, lebih dari sebelumnya.
Kenyataannya, strategi moderat Iran dalam menyikapi konflik Nagorno-Karabakh, terutama di saat Republik Azerbaijan dan Turki menutup perbatasannya dengan Armenia, telah membuka peluang peningkatan kerja sama lebih luas antara Yerevan dan Tehran.
Sebagaimana diketahui, Iran dan Armenia telah memulai negosiasi bilateral dan multilateral bersama Georgia, Bulgaria dan Yunani dengan maksud menciptakan koridor transportasi multifungsi internasional di jalur Teluk Persia-Laut Hitam, yang menghubungkan Iran ke Eropa melalui Armenia, Georgia dan Laut Hitam sejak tahun 2016.
Sehubungan dengan ini sebagian pakar, dan pengamat transportasi di Armenia percaya bahwa koridor penghubung ini, di masa depan dapat tersambung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan Cina, melalui transit laut Iran.
Kerja sama bilateral dan multilateral ini terus menguat dan maju di saat Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev dengan bertumpu pada janji rezim Zionis Israel, dan dengan kerja sama beberapa pejabat Turki, bermaksud menyalahgunakan kesepakatan yang dicapai usai perang Nagorno-Karabakh melawan Armenia, untuk mengubah peta geopolitik kawasan Kaukaus Selatan.
Pejabat Republik Azerbaijan berusaha menghapus hak bertetangga Iran dengan Armenia, padahal kedua negara tetangga ini tengah menjalin hubungan erat dengan tujuan untuk menggagalkan konspirasi musuh bangsa-bangsa merdeka, dengan cara memperkuat kerja sama bilateral di semua bidang.
Kunjungan Menlu Armenia ke Iran, dan pertemuannya dengan para pejabat Tehran, juga dapat dibaca dalam kerangka tujuan ini.
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan di Masjid Kabul
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di dekat Masjid Kabul, Afghanistan, dan mengumumkan bahwa ledakan itu menewaskan puluhan anggota Taliban.
Situs berita milik kelompok teroris ISIS, Amaq, Senin (4/10/2021) melaporkan, bom bunuh diri yang terjadi di dekat Masjid Eidgah, Kabul pada hari Minggu lalu menewaskan dan melukai puluhan anggota Taliban.
Menurut situs itu, kelompok bernama Misbah Al Kanri yang menjadi eksekutor bom bunuh diri di dekat Masjid Eidgah, Kabul.
ISIS mengumumkan, bom bunuh diri ini dilakukan untuk membalas aksi Taliban yang meledakan salah satu tempat persembunyian ISIS di utara kota Kabul.
Media Afghanistan melaporkan dalam ledakan di dekat Masjid Eidgah, Kabul sedikitnya 12 orang tewas, dan 32 lainnya terluka.
Presiden Azerbaijan Bantah Keberadaan Israel di Perbatasan Iran
Presiden Republik Azerbaijan mengklaim negaranya menerapkan kebijakan luar negeri yang independen, dan membantah keberadaan rezim Zionis Israel di perbatasan Azerbaijan dan Iran.
"Azerbaijan menerapkan kebijakan luar negeri yang independen, oleh karena itu ia berusaha menjalin hubungan dengan negara-negara tetangganya, dan tidak akan membiarkan siapa pun mencampuri urusan dalam negerinya," ujar Ilham Aliyev, Selasa (5/10/2021).
Ia menambahkan, "Perkara dengan negara mana kami menjalin hubungan, dan sampai level apa, itu urusan kami. Kami tidak mengeluarkan klaim apa pun terhadap negara-negara sahabat dekat Armenia. Hal ini bisa saja membuat kami tersiksa, terutama jika itu adalah negara-negara tetangga kami, tapi kami tidak mengeluarkan klaim semacam itu."
Presiden Azerbaijan menegaskan, "Mereka mengklaim Azerbaijan membuka pintu bagi Israel untuk masuk ke kawasan. Biarkan mereka membuka mata dan melihat sendiri. Dimana mereka menemukan Israel di negara ini ? ".
Sebelumnya Juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan Leila Abdullahova mengatakan tidak ada pasukan ketiga dari negara mana pun di dekat perbatasan Iran-Azerbaijan, dan ia menyebut hubungan Tehran-Baku berlandaskan persahabatan dan kerja sama.



























