Ayatullah Ali Khamenei: Nuklir Iran Tak Terkait AS, Rudal akan Digunakan Bila Diperlukan

Rate this item
(0 votes)
Ayatullah Ali Khamenei: Nuklir Iran Tak Terkait AS, Rudal akan Digunakan Bila Diperlukan

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, menegaskan bahwa industri nuklir Iran sama sekali tidak berkaitan dengan Amerika Serikat dan menolak setiap bentuk intervensi asing. Dalam pidatonya di hadapan para juara olahraga dan peraih medali Olimpiade Sains Dunia di Teheran, beliau juga menegaskan bahwa Iran akan menggunakan rudal militernya bila situasi menuntut.

Menurut laporan Kantor Resmi Ayatullah Khamenei (KHAMENEI.IR), Senin (20/10), dalam pertemuan dengan ratusan juara olahraga dan peraih medali Olimpiade Sains Dunia, Ayatullah Khamenei menyebut para penerima penghargaan itu sebagai simbol pertumbuhan dan kekuatan nasional Iran.

“Kalian telah membuktikan bahwa para pemuda yang menjanjikan di Iran tercinta, sebagai simbol bangsa, memiliki kekuatan untuk berdiri di puncak dan mengarahkan pikiran serta mata dunia ke arah terang Iran,” ujarnya.

Pemimpin Tertinggi Revolusi juga menyinggung pernyataan “omong kosong” oleh Presiden AS di parlemen Israel.

“Orang ini berusaha menghibur kaum Zionis dan menampilkan dirinya seolah mampu melalui perilaku menjijikkan dan berbagai kebohongannya tentang kawasan, Iran, dan bangsa Iran. Namun, jika dia benar-benar mampu, seharusnya dia menenangkan jutaan orang yang meneriakkan slogan menentangnya di berbagai negara bagian Amerika Serikat,” kata Imam Ali Khamenei.

Beliau mengungkapkan kepuasan atas keberadaannya di tengah para pemuda yang, dengan usaha dan kerja keras, telah meraih medali dalam bidang olahraga dan sains serta mengharumkan nama bangsa.

“Medali kalian memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan medali dari periode lain, karena diraih di tengah situasi di mana musuh, dalam perang lunak, berusaha menekan bangsa dan membuatnya tidak menyadari atau kecewa terhadap kemampuannya. Namun, kalian telah memberikan respons paling kuat dengan menunjukkan kemampuan dan kekuatan bangsa di medan perjuangan,” tegasnya.

Imam Ali Khamenei menolak anggapan bahwa pemuda Iran putus asa.

“Iran kita tercinta dan para pemudanya adalah manifestasi harapan. Kita harus memahami fakta penting ini, bahwa para pemuda Iran, dengan tekad dan usaha, memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mencapai puncak, sebagaimana mereka telah menguasai puncak olahraga dan sains global,” ujarnya.

Merujuk pada kemajuan pesat Iran di berbagai sektor setelah revolusi, Ayatullah Ali Khamenei menambahkan:

“Contohnya adalah serangkaian keberhasilan kalian tahun ini, yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah olahraga negara ini.”

Baca juga : Iran Sampaikan Pernyataan Resmi Soal Berakhirnya Resolusi DK PBB 2231

Beliau memuji kebangkitan para pemuda berbakat menuju puncak-puncak ilmiah dunia.

“Karya-karya kalian ini diakui oleh bangsa Iran dan menarik perhatian dunia kepada Iran,” katanya.

Pemimpin Revolusi menyebut penghormatan terhadap bendera, sujud, dan doa para atlet pemenang sebagai simbol bangsa Iran.

“Para atlet muda Olimpiade yang terhormat merupakan bintang yang bersinar sekarang. Sepuluh tahun kemudian, selama mereka terus berjuang, mereka akan menjadi matahari yang bersinar. Tugas pemerintah dalam hal ini sangat penting,” tambahnya.

Ayatullah Khamenei menggambarkan peran pemuda setelah kemenangan revolusi sebagai proses berkelanjutan.

“Dalam perang yang dipaksakan selama delapan tahun, generasi muda-lah yang, dengan banyak kekurangan dan tangan kosong, muncul dengan inisiatif militer yang membuat Iran mampu meraih kemenangan melawan musuh yang sangat bersenjata dan didukung dari berbagai pihak,” tuturnya.

Beliau menyebut medan perang ilmu pengetahuan sebagai area kebanggaan nyata bagi para pemuda, dengan mengutip posisi Iran yang termasuk dalam sepuluh besar dunia dalam penelitian dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang seperti nano, laser, nuklir, industri militer, dan kemajuan medis.

“Beberapa hari lalu, saya mendengar kabar penting bahwa salah satu pusat penelitian negara ini berhasil menemukan obat untuk penyakit yang selama ini dianggap tak tersembuhkan,” katanya.

Mengenang upaya musuh yang berusaha menghalangi kemajuan ilmiah Iran, Ayatullah Ali Khamenei mengatakan:

“Para pencela bangsa Iran berupaya mencemari suasana dengan menyangkal atau mengabaikan beberapa keberhasilan, mencampuradukkan kebenaran dan kebohongan, melebih-lebihkan kelemahan, serta melakukan propaganda terarah. Namun, kalian, dengan berdiri di puncak olahraga dan sains, telah menunjukkan kepada dunia wajah cerah Iran.”

Beliau menilai hilangnya kepercayaan diri sebagai salah satu alat musuh untuk melemahkan bangsa.

“Sebaliknya, para pemuda harus mengandalkan kekuatan masa muda yang tak terbatas, meningkatkan usaha, menciptakan harapan, dan mewujudkan kewibawaan bangsa,” tegasnya.

Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya dedikasi para pemuda untuk mengabdi kepada bangsa Iran.

“Sebagian mungkin ingin tinggal di negara lain, tetapi mereka harus menyadari bahwa betapapun majunya mereka di luar negeri, mereka tetaplah orang asing. Iran adalah milik kalian dan generasi kalian, tanah dan rumah kalian,” ujarnya.

Dalam bagian lain pidatonya, Pemimpin Revolusi menyinggung pernyataan terbaru Presiden AS terkait kawasan dan Iran.

“Dengan melakukan perjalanan ke Palestina yang diduduki dan mengucapkan sekumpulan omong kosong disertai kata-kata kasar, Presiden AS mencoba memberi harapan kepada kaum Zionis yang putus asa,” kata Imam Ali Khamenei.

Beliau menilai pukulan luar biasa yang diberikan Republik Islam Iran kepada rezim Zionis dalam Perang 12 Hari sebagai penyebab utama kekecewaan mereka.

“Kaum Zionis tidak menyangka bahwa rudal Iran mampu menembus jauh ke dalam pusat-pusat sensitif mereka, menghancurkannya, dan mengubahnya menjadi abu,” ujarnya.

Menekankan kemandirian industri pertahanan, Imam Ali Khamenei menegaskan:

“Iran tidak membeli atau menyewa rudal dari mana pun. Rudal-rudal ini buatan tangan para pemuda Iran sendiri. Ketika para pemuda bekerja keras membangun infrastruktur ilmiah, mereka mampu mencapai hasil yang luar biasa.”

“Angkatan Bersenjata dan industri militer kami telah menyiapkan rudal-rudal ini, menggunakannya, dan masih memilikinya. Jika diperlukan, rudal-rudal itu akan digunakan kembali,” tambahnya.

Ayatullah Khamenei kemudian merangkum perilaku Trump yang disebutnya “menghibur kaum Zionis”, lalu menegaskan bahwa Amerika adalah mitra utama rezim Zionis dalam kejahatan perang Gaza.

“Dalam perang Gaza, Amerika tanpa diragukan lagi merupakan mitra utama kejahatan rezim Zionis, sebagaimana diakui oleh Presiden AS sendiri: ‘Kami bekerja sama dengan rezim ini di Gaza.’ Bahkan jika dia tidak mengatakannya, hal itu sudah jelas karena fasilitas dan senjata yang digunakan untuk menyerang rakyat Gaza berasal dari Amerika,” katanya.

Ayatullah Khamenei menyebut klaim Trump bahwa Amerika memerangi terorisme sebagai kebohongan.

“Lebih dari 20.000 anak dan bayi syahid dalam perang Gaza. Apakah mereka teroris? Teroris sejati adalah Amerika yang menciptakan ISIS dan menimbulkan kekacauan di kawasan. Kini, sebagian pihak telah mengambil alih ISIS dan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka,” ujarnya.

Beliau juga menyebut pembunuhan sekitar 70.000 orang dalam perang Gaza serta syahidnya lebih dari 1.000 warga Iran dalam Perang 12 Hari sebagai bukti nyata sifat teroris Amerika Serikat dan rezim Zionis.

“Selain membunuh orang secara membabi buta, mereka juga membunuh ilmuwan kita seperti Tehranchi dan Abbasi, dan mereka bangga dengan kejahatan itu. Namun mereka harus tahu bahwa mereka tidak dapat membunuh ilmu pengetahuan,” tegasnya.

Menanggapi pernyataan Trump yang membanggakan rencana pengeboman industri nuklir Iran, beliau berkata:

“Tidak masalah, pikirkanlah seperti itu. Namun, apa maksud mengangkat isu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan suatu negara jika memiliki industri nuklir? Apa hubungannya dengan Amerika? Intervensi ini tidak pantas, salah, dan merupakan bentuk intimidasi.”

Beliau juga menyinggung demonstrasi nasional tujuh juta orang di berbagai negara bagian Amerika Serikat yang menentang Trump.

“Jika Anda sungguh-sungguh mampu, daripada menyebarkan kebohongan, mencampuri urusan negara lain, dan membangun pangkalan militer di sana-sini, tenangkanlah jutaan orang itu dan kembalikan mereka ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Imam Ali Khamenei menegaskan bahwa Amerika dan sekutunya adalah perwujudan nyata terorisme.

“Klaim Trump bahwa dirinya berpihak pada rakyat Iran adalah kebohongan. Sanksi sekunder Amerika, yang didukung banyak negara karena takut, ditujukan kepada bangsa Iran. Jadi, Anda adalah musuh bangsa Iran, bukan temannya,” tegasnya.

Menanggapi pernyataan Trump tentang kesiapan mencapai kesepakatan, Imam Ali Khamenei berkomentar:

“Dia berkata, ‘Saya adalah pembuat kesepakatan.’ Namun, jika suatu kesepakatan disertai intimidasi dan hasilnya telah ditentukan sebelumnya, itu bukanlah kesepakatan, melainkan pemaksaan. Bangsa Iran tidak akan tunduk pada tekanan semacam itu.”

Beliau juga menanggapi pernyataan Trump tentang korban meninggal dan perang di kawasan Asia Barat (Timur Tengah).

“Kalianlah yang memulai perang. Amerika adalah penghasut perang, selain teror, juga memicu konflik. Kalau tidak, apa tujuan semua pangkalan militer Amerika di kawasan ini? Apa hubungan kawasan ini dengan kalian? Kawasan ini milik rakyatnya sendiri, dan perang serta kematian di sini disebabkan oleh kehadiran Amerika,” tegasnya.

Sebagai penutup, Imam Ali Khamenei menggambarkan posisi Presiden AS sebagai keliru dan menunjukkan sikap intimidatif.

“Meskipun intimidasi itu berdampak pada beberapa negara, dengan izin Allah, hal itu tidak akan pernah berdampak pada bangsa Iran,” katanya.

Pada akhir acara, tim nasional pemuda Iran menampilkan atraksi dari berbagai cabang olahraga yang mendapat pujian dari Pemimpin Revolusi. 

Read 7 times