کمالوندی
Warga Tunisia Setuju dengan Perspektif Imam Khomeini Soal Baitul Maqdis
Abdul Aziz al-Musa seorang penyair Tunisia dalam syairnya menjelang peringatan Hari Quds Sedunia, menekankan sisi kolektif dan tujuan dua bangsa Muslim Tunisia dan Iran, khususnya dalam upaya menghancurkan rezim penjajah Zionis Israel.
Abdul Aziz al-Musa mengatakan bahwa syair-syairnya yang terinspirasi dari perspektif Revolusi Islam dan Imam Khomeini ra, ditujukan kepada seluruh insan bebas di dunia tentang pembebasan Baitul Maqdis dari cengkeraman musuh Israel.
Dalam pertemuannya dengan Sadeq Ramazan Gol-afzani, deputi budaya Republik Islam Iran di Tunisia, al-Musa mengatakan bahwa ketika dia melantunkan syairnya, para budayawan dan penyair Muslim Tunisia, setuju dengan perspektif Imam Khomeini ra dan mereka semua berharap Baitul Maqdis segera terbebaskan.
Penyair Tunisia ini menyatakan bahwa jika bukan karena revolusi yang diperjuangkan Imam Khomeini, maka tidak akan terjadi gerakan revolusi baru di negara-negara Islam dan Arab.(IRIB Indonesia/MZ)
Sangat Mudah untuk Menilai Diri Kita Mukmin Atau Tidak
رُوِيَ عَن الصّادِقِ عَلَيهِ السَّلامُ قالَ
:
لاتَکُونُ مُؤمِناً حَتّي تَکُونَ خَائِفاً رَاجِياً وَ لاتَکُونُ خَائِفاً رَاجِياً حَتّي تَکُونَ عامِلاً لِما تَخافُ وَ تَرجُوا
Diriwayatkan Imam Ja'far as-Shadiq as berkata: "Kalian bukan mukmin kecuali kalian takut dan mengharap dan kalian tidak takut dan mengharap kecuali kalian beramal atas apa yang kalian takutkan dan harapkan."
Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan hadis tersebut, "Dalam bab hakikat iman, ada banyak riwayat yang menjelaskannya. Akan tetapi dalam riwayat ini dijelaskan kriteria seorang mukmin. Jika tidak ada tanda-tanda tersebut, maka dia bukan orang Mukmin. Pertama adalah rasa takut dan kedua adalah harapan. Jika hanya memiliki rasa takut tanpa harapan atau harapan saja tanpa rasa takut, maka orang tersebut belum mencapai keimanan hakiki."
Takut dan harapan adalah dua sifat batin. Muncul pertanyaan, takut dari apa dan mengharapkan apa? Takut akan azab dan siksa Allah serta berharap atas pahala- Allah Swt. Dua sifat batin ini harus terefleksikan dalam lahiriyah seseorang, yang berarti bahwa seseorang harus takut akan azab dan neraka jahanam dan tidak melakukan apa yang diharamkan oleh Allah Swt. Di sisi lain, mengharapkan pahala dan sorga dengan mengerjakan seluruh perintah dan kewajiban yang ditentukan oleh Allah."
Akan tetapi orang yang mukmin, setelah meninggalkan haram dan melaksanakan kewajiban, di tahap yang lebih tinggi, dia akan meninggalkan yang makruh dan menunaikan mustahab. Jika seseorang melihat kembali pada amal-amalnya, maka dia tidak akan menemukan kesulitan sama sekali apakah dia benar-benar telah beriman atau hanya menyandang nama mukmin."(IRIB Indonesia/MZ)
[1]بحار الانوار، جلد 75، صفحه 253
24 Ramadhan, Quthbuddin Shirazi Wafat
Quthbuddin Shirazi Wafat
Tanggal 24 Ramadhan 710 Hijriah, Quthbuddin Shirazi, dokter, ahli matematika, fisikawan, astronom, dan filsuf besar Iran, meninggal dunia di kota Tabriz. Dia adalah salah satu murid Nashiruddin Thusi, ulama terkemuka pada zaman itu. Quthbuddin adalah orang pertama yang meneliti fenomena pembentukan pelangi dan berhasil menemukan penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Quthbuddin Shirazi juga aktif sebagai dokter dan bertahun-tahun bekerja di rumah sakit Shiraz, Iran selatan. Dia banyak menulis buku di bidang kedokteran, hikmah, matematika, dan astronomi . Di antara karya-karyanya adalah buku berjudul Penjelasan Atas Buku "Qaanun" Ibnu Sina dan Observasi Akhir dalam Astronomi.
Hari Quds Sedunia: MITOS ZIONISME; Merumuskan Undang Undang
Roger Garaudy dalam bukunya The Founding Myths of Israeli Politics juga menuliskan fakta serupa, yaitu bahwa segala kisah tentang pembunuhan kaum Yahudi oleh Nazi dalam jumlah besar, yaitu enam juta orang, adalah isapan jempol belaka dan bahkan Yahudi dan Nazi bekerja sama untuk menciptakan kisah tragedi bangsa Yahudi untuk menarik simpati dunia agar menyetujui dibentuknya negara Israel.
Namun, sebagai catatan di sini, Roger Garaudy tidak menolak dan membantah bahwa memang ada orang-orang Yahudi terbunuh, dengan terlebih dahulu mengalami penyiksaan. Dengan berpijak kepada dokumen-dokumen dan hasil berbagai kajian dan riset, Garaudy sampai pada kesimpulan bahwa jumlah orang-orang Yahudi yang terbunuh jauh lebih sedikit daripada jumlah yang diumumkan oleh rezim Zionis.
Garaudy dalam pidatonya yang belum lama ini disampaikan di kantor pengkajian politik internasional Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan, "Dalam buku saya, dengan berlandaskan pada tulisan-tulisan sejumlah besar cendikiawan dunia, termasuk penulis Rusia dan bahkan Yahudi, saya berhasil membuktikan bahwa jumlah orang Yahudi yang terbunuh dalam Perang Dunia II oleh tentara Nazi, kira-kira satu setengah hingga dua juta orang. Sedang pernyataan bahwa enam juta yang terbunuh, adalah tidak lebih dari membesar-besarkan saja, malahan boleh disebut sebagai tindakan Apartheid atau rasialis."
Di sepanjang sejarah Perang Dunia II, puluhan juta orang terbunuh di seantero dunia, namun dewasa ini yang dibicarakan hanyalah korban Yahudi, itupun dengan membesar-besarkan jumlah mereka. Cendekiawan ePrancis ini memandang penulisan sejarah yang berlebihan dan jauh dari kebenaran, berkaitan dengan kekejian Hitler terhadap orang-orang Yahudi semata-mata untuk melegitimasi pendirian rezim Zionis.
Atas bukunya itu, Garaudy dipenjara dan dijatuhi denda 40.000 dolar oleh pengadilan Paris. Roger Garaudy diadili berdasarkan undang-undang "Gayssot-Fabius Law" yang melindungi orang-orang Yahudi. Berdasarkan undang-undang ini, setiap tindakan yang mengecilkan kekejian tentara Nazi Jerman terhadap kaum Yahudi, dikatagorikan sebagai kekejian anti kemanusiaan.
Jelas sekali, peran orang-orang Zionis dalam lahirnya UU semacam ini di negara Prancis tak dapat dipungkiri. Seorang dosen Universitas Perancis dalam wawancara dengan IRIB berkenaan dengan UU ini mengatakan, "Fabius adalah Ketua Parlemen Rakyat Perancis yang merupakan pencetus pengesahan undang-undang "Gayssot-Fabius". Peraturan ini akan menekan orang-orang yang berusaha meragukan jumlah orang Yahudi yang terkorbankan dalam Perang Dunia II. Lantaran dukungannya terhadap orang-orang Zionis, Fabius terkenal dan menjadi tokoh kenamaan. Dan kendati ada larangan bagi kegiatan kelompok-kelompok bersenjata di Perancis, akan tetapi pasukan bersenjata zionis yang dijuluki kelompok Tabar, memperoleh ijin melakukan kegiatan. Saya sendiri pada tahun 1998 menyaksikan kegiatan kelompok ini di sidang pengadilan Roger Garaudy. Orang-orang Zionis dalam sidang ini, melakukan kekerasan berupa pemukulan terhadap orang-orang Iran."
Di Perancis, selain Roger Garaudy, Jean Marie Le Pen, Ketua Partai Nasionalis Perancis juga merupakan di antara orang-orang yang menjadi korban lobi Zionis dalam birokrasi pengadilan negara ini. Le Pen dalam sebuah pidatonya di kota Munich, menyatakan bahwa kisah mengenai kamar-kamar gas di era pemerintahan Nazi yang menyebabkan terbunuhnya hampir 6 juta orang Yahudi hanyalah sebuah bagian kecil dalam sejarah Perang Dunia Kedua. Akibat pernyataannya ini, Le Pen dijatuhi hukuman oleh pengadilan Munich dengan tuduhan melakukan provokasi rasialis dan dikenakan hukuman berupa denda sebesar satu setengah juta Frank. Sebelum itu, Le Pen juga pernah dijatuhi hukuman karena mengeluarkan pendapat tentang masyarakat Yahudi di Perancis.
Tindakan keras yang ditunjukkan oleh Zionis itu menunjukkan betapa dalamnya kekhawatiran mereka atas terungkapnya hasil-hasil kajian mengenai tragedi pembantaian orang-orang Yahudi dalam PD II. Dengan berbagai upaya yang luas di berbagai negara, mereka berusaha untuk menghalangi dan mencegah terungkapnya kenyataan yang sesungguhnya mengenai pembantaian enam juta orang Yahudi di kamar-kamar gas Nazi. Bila tidak demikian, kemungkinan akan semakin banyak lagi kebohongan Zionis yang akan terungkap dan opini umum masyarakat dunia akan lebih keras mengutuk kekejian anti kemanusiaan yang dilakukan rezim ini di Bumi Pendudukan Palestina. (IRIB Indonesia)
Mursi: Keputusan Saya Demi Kemaslahatan Negara
Presiden Mesir Muhammad Mursi dalam membenarkan keputusannya mencopot Hussein Tantawi dari jabatannya sebagai menteri pertahanan, mengatakan, "Keputusan saya tidak dalam rangka menyerang individu-individu atau menyudutkan instansi-instansi negara."
IRNA (12/8) melaporkan, dalam pidatonya yang disampaikan Ahad malam di al-Azhar, Mursi menyatakan keputusannya tersebut adalah dalam rangka melakukan perubahan fundamental di Mesir dan ini demi kemaslahatan negara.
Menyinggung aksi teror beberapa waktu lalu di gurun Sinai yang mengakibatkan tewasnya 16 pasukan penjaga perbatasan, Mursi mengatakan, "Dalam hal ini militer telah menangkap sejumlah orang terkait insiden tersebut."
Menurutnya, pemerintah Mesir akan menindak tegas teroris dan semua pihak yang terlibat dalam upaya destabilisasi negara ini.
Ribuan warga Mesir berkonsentrasi di Bundaran Tahrir Kairo untuk mendukung keputusan Mursi.
Memuncaknya Kemarahan AS terhadap Iran dan Suriah
Amerika Serikat terus meningkatkan kebijakan anti-Republik Islam dengan menekan ekonomi negara itu. Setelah mengembargo perusahaan-perusahaan Eropa dan Asia yang bertransaksi dengan Tehran, kini giliran perusahaan minyak pemerintah Suriah, Sytrol, disanksi Washington karena menjalin hubungan dagang dengan Iran.
Keputusan tersebut diambil ketika Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri AS berkunjung ke Turki dalam rangka mengintensifkan kebijakan anti-Iran dan Suriah.
Usai pertemuan dengan mitranya dari Turki Ahmet Davutoglu di Istanbul, Clinton dalam konferensi pers bersama Davutoglu mengatakan, pemberlakuan berbagai sanksi anti-Suriah bertujuan mengganggu hubungan antara Tehran, Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) dan Damaskus. Hubungan yang menurut Menlu AS sebagai penyebab berlanjutnya pemerintahan Bashar al-Assad, Presiden Suriah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengatakan, Hizbullah dimasukkan ke dalam daftar hitam organisasi-organisasi yang termasuk ke dalam sanksi anti-Suriah karena memiliki hubungan dekat dengan Iran dan negara Arab itu.
Pemberlakuan sanksi anti-Tehran oleh Washington bukan hal yang baru. Oleh karena itu, pernyataan Clinton dapat disimpulkan sebagai kekhawatiran Gedung Putih atas berlanjutnya perlawanan Iran dan Suriah terhadap tekanan yang dilancarkan oleh Amerika, Barat dan sekutu regional mereka termasuk Turki, Qatar dan Arab Saudi.
Peningkatan langkah-langkah anti-Iran oleh Amerika khususnya selama sebulan terakhir ini, yang berbarengan dengan krisis di Suriah bertujuan melemahkan Tehran. Langkah Washington yang memasukkan Suriah dan Hizbullah ke dalam daftar sanksi tak lebih hanya sebuah "lelucon"apabila dibandingkan dengan kebijakan makro Amerika terhadap poros Muqawama yang melawan rezim Zionis Israel. Meskipun, mungkin dari satu sisi, sikap tersebut menguntungkan Barack Obama, Presiden AS dalam persaingan pemilu presiden mendatang.
Sebenarnya, keputusan tersebut terpaksa diambil Amerika karena kekhawatiran Gedung Putih atas kegagalan semua rencana dan ambisi mereka di Timur Tengah. Kekhawatiran itu muncul akibat resistensi Iran, Suriah dan Hizbullah dalam menghadapi tekanan Amerika dan rezim Zionis.
Pada dasarnya, AS tidak ingin krisis di Suriah berakhir. Kemarahan Washington juga semakin memuncak ketika Tehran menggelar pertemuan konsultatif di tingkat internasional untuk membantu menyelesaikan krisis di Suriah. Pernyataan yang dirilis di akhir pertemuan tersebut menegaskan penyelesaian krisis Suriah harus berdasarkan standar internasional, tanpa intervensi dari pihak asing dan menghormati hak kedaulatan nasional dan teritorial negara itu.
Tak diragukan lagi, statemen itu membuat pejabat-pejabat Washington geram karena berdasarkan agenda Gedung Putih, pemerintah Damaskus harus digulingkan dengan cara apa pun.Tujuan lawatan Menlu AS ke Turki tak lain dalam rangka menjatuhkan pemerintahan Assad yang didukung rakyatnya dengan cara mendukung secara terbuka kepada teroris bersenjata di Suriah dan bekerjasama dengan sejumlah negara Arab di kawasan.
Dengan demikian, amat jelas bahwa langkah Amerika yang memasukkan Suriah dan Hizbullah ke dalam sanksi minyak Iran hanya sebuah permainan politik dan propaganda untuk mempengaruhi opini publik bahwa AS adalah sebuah kekuatan dunia yang menginginkan demokrasi dan mendukung rakyat di kawasan. Amerika seakan-akan bersikap membela rakyat Suriah padahal Washington berambisi menebarkan dominasinya di kawasan.
Sebenarnya, AS adalah sumber utama masalah di kawasan. Bukti menunjukkan bahwa Washington sebelum bulan September berupaya mengintervensi militer di Suriah dan krisis yang disulut oleh musuh-musuh Damaskus merupakan ancaman bagi keamanan regional dan internasional.
Dalam kondisi saat ini, negara-negara di kawasan diharapkan bersikap bijak dalam menghadapi krisis Suriah. Sebab, jika krisis tersebut terus berlanjut, maka instabilitas akan menjalar ke negara-negara tetangga dan pada akhirnya akan menjadi masalah bagi semua pihak. (IRIB Indonesia/RA/NA)
Harapan Dunia Islam Terhadap OKI dan Liga Arab
Organisasi internasional al-Quds meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengambil keputusan serius terkait aksi brutal Rezim Zionis Israel terhadap Masjid al-Aqsa di sidang luar biasanya nanti di kota Mekah, Arab Saudi.
Organisasi al-Quds Sabtu (11/8) distatemennya menyatakan, baru-baru ini ancaman serius terhadap Masjid al-Aqsa kian meningkat drastis. Israel mengancam akan membagi tempat dan waktu Masjid al-Aqsa antara umat Islam dan Yahudi. Al-Quds juga meminta peserta sidang Mekah membawa kasus pelanggaran Israel terhadap Masjid al-Aqsa ke organisasi internasional. Selain itu, al-Quds meminta OKI memperingatkan Israel dengan mengirim pesan kepada rezim ini khususnya terkait langkah provokatif Tel Aviv anti umat Islam dan pelanggarannya terhadap hak ibadah mereka serta perusakan warisan Islam.
Sidang luar biasa OKI akan digelar 14-15 Agustus 2012 di kota Mekah serta dihadiri oleh para pemimpin negara-negara Islam. Di tengah-tengah berlanjutnya kritik atas ketidakpedulian sejumlah negara Arab dan Islam soal krisis Palestina, Ibrahim al-Fani, direktur pusat riset dan dokumen al-Quds menyatakan Liga Arab tidak melakukan langkah-langkah yang menguntungkan rakyat Palestina. Ia menilai Liga Arab mengikuti kebijakan Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel.
Al-Fani juga menjelaskan bahwa Israel tengah berencana merusak Masjid al-Aqsa, di sisi lain negara-negara Arab dan Islam tidak memberikan rencana untuk menghadapi brutalitas Tel Aviv tersebut. Eskalasi sikap pasif OKI dan Liga Arab di kasus arogansi Israel di Baitul Maqdis serta upaya Tel Aviv merusak atau mengubah fungsi Masjid al-Aqsa terjadi di saat organisasi ini terpengaruh oleh dikte sejumlah anggotanya yang mengamini langkah intervensif dan pengobaran fitnah oleh Barat di Suriah.
Liga Arab dalam beberapa bulan lalu menggelar sejumlah pertemuan membahas krisis Suriah. Agenda sidang mereka ini sepenuhnya berisi langkah intervensi di urusan internal Suriah dan mendukung kelompok teroris yang merajalela di Damaskus. Kebijakan Liga Arab ini dimaksudkan untuk mempersiapkan arogansi Barat di Suriah dengan menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad. Padahal piagam Liga Arab melarang anggotanya untuk mencampuri urusan internal negara lain.
Rapor kinerja OKI juga tidak terlalu baik ketimbang Liga Arab. Kinerja organisasi ini akibat sikap sejumlah anggotanya tidak terlalu memuaskan di mata umat Islam. Sejatinya OKI tidak dapat dianggap berhasil menjalankan misinya seperti menjaga dan melindungi tempat-tempat bersejarah Islam termasuk Masjid al-Aqsa.
Selain itu, baru-baru ini disebabkan kinerja tak pantas sejumlah anggotanya, diprediksikan OKI akan bernasib sama seperti Liga Arab dan mulai berani mengintervensi urusan internal Suriah dan mengobarkan fitnah di negara ini. Sebelumnya para pakar politik telah memperingatkan kemungkinan terjadinya hal ini.
Meski demikian sikap pasif OKI dan Liga Arab terhadap brutalitas Israel malah membuat rezim ilegal ini kian congkak dan berani melanjutkan aksinya. Dalam kondisi seperti ini, opini publik mengharapkan Liga Arab dan OKI melakukan langkah-langkah serius mendukung bangsa Palestina. (IRIB Indonesia/MF)
Iran Akan Gelar Pameran Otomotif Internasional
Sebuah pameran mobil internasional akan digelar di ibukota Tehran Iran pada Februari 2013 guna meningkatkan produksi mobil Iran.
Perusahaan Pameran Internasional Iran (IIEC) akan menyelenggarakan pameran tersebut. Demikian dilaporkan IRNA (12/8).
IIEC menyatakan bahwa pameran ini bertujuan membantu mengembangkan industri otomotif dalam negeri dan mendukung produksi nasional. Selain itu, pameran internasional tersebut juga diharapkan dapat efektif dalam meningkatkan kualitas mobil produksi dalam negeri dan aksesorisnya.
Industri otomotif Iran merupakan sektor bisnis kedua yang paling aktif di negara ini setelah industri minyak dan gas. Industri otomotif Iran menyumbang 10 persen dari PDB Iran. Negara ini juga salah satu produsen mobil terbesar di Asia.
Produsen Iran saat ini memproduksi berbagai jenis kendaraan, termasuk sedan, SUV, truk, bus, minibus, dan pickup.
Produsen mobil Iran telah mengekspor lebih dari 21.000 unit sedan ke pasar luar negeri di empat bulan pertama tahun kalender Persia berjalan Iran (mulai 20 Maret 2012).(IRIB Indonesia/MZ)
Militer Nigeria Klaim Tewaskan 20 Militan
Pasukan militer Nigeria menembak mati 20 tersangka anggota kelompok militan Boko Haram dalam insiden baku tembak di salah satu tempat persembunyian kelompok itu di kota Maiduguri.
Insiden terjadi Ahad (12/8) setelah pasukan keamanan menerima informasi bahwa sejumlah anggota kelompok Boko Haram bertemu di wilayah Gwaidamgari Maiduguri, ibukota negara bagian Borno. Demikian kata Kolonel Victor Ebhaleme, pejabat keamanan Borno.
Ebhaleme juga mengatakan bahwa satu tentara tewas dan dua lainnya luka-luka dalam insiden kontak senjata dengan militan.
Seorang juru bicara yang mengaku dari Boko Haram, menolak laporan militer Nigeria itu dan mengatakan, "Mereka (pasukan pemerintah) hanya berhasil membunuh warga sipil tak berdosa. Tidak mungkin untuk 20 anggota kami duduk di tempat yang rawan untuk bertemu. "
Pada 11 Mei, pasukan keamanan Nigeria menangkap Mohammed Suleiman, pemimpin Boko Haram dalam operasi khusus di Kano, bersama dengan istri dan lima anaknya.
Kelompok ekstrimis tersebut mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan dan bom mematikan di berbagai bagian Nigeria sejak 2009.
Lembaga-lembaga hak asasi manusia melaporkan bahwa aksi kekerasan oleh Boko Haram sejak pertengahan 2009 telah menewaskan lebih dari 1.000 jiwa yang lebih dari 300 di antaranya untuk tahun ini.(IRIB Indonesia/MZ)
Militer Israel Beli 2.000 Hummer Bekas dari AS
Militer Israel telah membeli 2.000 kendaraan militer Hummer bekas dari militer Amerika Serikat, sebuah kesepakatan yang menurut keterangan para pejabat milier akan meningkatkan secara signifikan armada kendaraan tempur di Angkatan Darat Israel.
Saat ini kendaraan tersebut disimpan di pangkalan Amerika Serikat yang tersebar di kawasan dan telah dijual ke Israel dengan potongan harga yang sangat drastis. Seluruh kendaraan tersebut akan dikirim ke Israel secara bertahap hingga tiga tahun mendatang.
Militer Israel menyatakan bahwa kendaraan militer tipe Hummer tersebut akan terlebih dahulu diperbaiki sebelum dikirim ke Israel. Dan setelah tiba di Israel, kendaraan tersebut dapat langsung disesuaikan untuk operasi-operasi khusus.
"Kendaraan baru tersebut akan meningkatkan kemampuan manuver militer Israel dalam situasi darurat," kata Mayor Amir Trep, ketua Departemen Senjata Mobilitas Militer Israel.
Sebelumnya, seorang perwira militer Israel mengatakan bahwa Israel sedang menawar pembelian pelengkapan militer bekas termasuk truk dan tenda-tenda dari militer Amerika Serikat.(IRIB Indonesia/MZ)



























