Allamah Taqi Jafari: Nilai Hakiki Manusia

Rate this item
(0 votes)

Allamah Taqi Jafari mengatakan, "Ada konferensi internasional di Denmark yang mengumpulkan para pakar sosiologi dunia untuk membahas masalah penting dan saling bertukar pikiran soal "Apa Nilai Hakiki Manusia?"

 

Untuk mengetahui nilai sesuatu biasanya ada parameter khusus. Sebagai contoh, untuk mengetahui nilai emas, maka ukurannya kembali pada karat dan beratnya. Parameter bensin yang baik kepada pada ukuran dan kualitasnya. Sementara untuk mengetahui nilai uang dilihat pada cadangan devisa sebuah negara, tapi apa tolok ukur manusia?

 

Semua pakar ilmu sosial menyampaikan pendapatnya dan satu-satu mengusulkan parameter yang menurut mereka benar.

 

Ketika sampai tiba giliranku menyampaikan pendapat saya berkata, "Bila kalian ingin melihat seberapa bernilai seseorang, maka perhatikan saja apa yang disukainya. Bila ada seseorang yang menyukai apartemen dua tingkat, pada dasarnya nilai orang itu seharga apartemen yang dicintainya. Orang yang menyukai mobil, maka nilainya juga seharga mobil itu. Tapi seseorang yang mencintai Allah Swt, maka nilainya seagung Allah."

 

"Saya menyampaikan pendapat ini lalu turun dari podium. Ketika para pakar sosiologi mendengar orasi saya, mereka langsung berdiri dan untuk beberapa menit mereka bertepuk tangan," ujar Allamah Taqi Jafari.

 

Allamah menambahkan:

 

"Saat penghormatan mereka selesai, saya kembali berdiri dan berkata, ‘Saudara-saudara! Apa yang saya sampaikan bukan pendapatku, tapi kutipan dari seseorang bernama Ali as. Pribadi besar ini dalam Nahjul Balaghah berkata:

 

قیمَةُ کُلُّ امرءٍ مَا یُحسِنُهُ

Nilai seseorang sesuai dengan apa yang disukainya[1]

 

Begitu saya selesai berbicara, untuk kedua kalinya mereka berdiri sebagai bentuk penghormatan kepada Amirul Mukminin Ali as dan mereka mengulang-ulangi nama Ali as." (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)



[1]
. Nahjul Balaghah, Hikmah 71.

Read 2084 times