Masalah Wanita dan Rumah Tangga, Problem Utama Barat

Rate this item
(0 votes)
Masalah Wanita dan Rumah Tangga, Problem Utama Barat

Barat secara licik keluar dari tanggung jawab proyek masalah rumah tangga. Di seluruh pembahasan yang mereka kerjakan ada pembahasan wanita, tapi tidak ada sama sekali pembahasan rumah tangga. Rumah tangga adalah titik kelemahan Barat. Mereka memaparkan masalah wanita tapi tidak menyebutkan sama sekali yang namanya rumah tangga, padahal wanita tidak terpisah dari rumah tangga. Dengan demikian, sampai pada masalah ini merupakan sebuah kelaziman. (14/10/1390)
 

Saya dalam sebuah pidato di PBB, berbicara sekitar satu jam setengah tentang rumah tangga. Kemudian dikabarkan kepada saya bahwa televisi-televisi Amerika yang selama ini memaksa menyensor dan merusak kata-kata kami, ternyata dengan bersandar pada ucapan-ucapan ini, menayangkannya berkali-kali sekaligus memberikan tafsirannya, hanya karena ucapan satu kata terkait rumah tangga. Yakni, pesan yang mengandung masalah rumah tangga, saat ini bagi Barat merupakan sebuah pesan bak air dingin yang segar karena mereka sedang merasakan kekrisisannya. (24/9/1376)

 

Masalah rumah tangga benar-benar sensitif. Itulah mengapa, ketika di sebuah tempat sedang memperhatikan dan peduli dengan urusan dan lembaga rumah tangga, maka saat itu hati-hati sedang bergetar. Karena problem utama mereka adalah masalah rumah tangga. Beginilah Barat saat ini. Sebaliknya, di mana saja hijab ini dijaga secara penuh atau secara relatif, sebatas itu juga lembaga rumah tangga akan menemui kekokohan. Ini semua memiliki hubungan langsung. Antara lain dampak hijab yang merupakan sumber kebahagiaan wanita adalah tidak adanya penyalahgunaan sebagaimana yang sudah kami sebutkan. Karena salah satu problem para wanita saat ini di lingkungan yang tercemar oleh budaya Barat dan terjangkit oleh bayangan-bayangannya adalah masalah dandanan, memakai perhiasan dan untuk memamerkan diri para wanita saat keluar. Ini pada hakikatnya merupakan salah satu problem penting. Untungnya para wanita revolusioner kita tidak begitu tercemar oleh masalah ini. Meskipun saya merasakan sebagian telah mencemari dan merusak ketulusan yang terdahulu, dan sengaja menggiring para wanita ke arah ini. Tapi mereka sudah terjangkit sehingga hal-hal seperti ini menyita waktu, uang dan semangat mereka. Bila hal-hal seperti ini benar-benar tidak ada, maka waktu, uang dan semangat serta emosional mereka akan dipergunakan untuk pembangunan diri mereka sendiri yang lebih baik. Apapun adanya, ini adalah pandangan dan cara islami dan ini adalah jalan keluarnya. (22/8/1374)

 

Dunia imperialis penuh dengan kebodohan. Salah bila mereka berkhayal bahwa nilai wanita terpaut pada saat dia merias dirinya di depan mata kaum lelaki supaya mata-mata berandal mereka memandang dan menikmatinya dan memujinya. Isu yang saat ini mereka hamparkan sebagai kebebasan wanita di dunia dan berasal dari budaya hina Barat adalah atas dasar bahwa pamerkan di depan pandangan lelaki supaya mereka bisa menikmati seksual darinya. Para lelaki harus menikmatinya dan para wanita menjadi alat pelezat bagi kaum lelaki. Inikah kebebasan wanita? Mereka yang berada di dunia peradaban Barat yang bodoh, lalai dan sesat, mengklaim dirinya sebagai pendukung hak-hak asasi manusia, pada hakikatnya adalah para pezalim terhadap wanita.

 

Pandanglah wanita sebagai manusia yang mulia, supaya ketahuan bahwa apa kesempurnaan, hak dan kebebasan dia? Pandanglah wanita sebagai makhluk yang bisa menjadi sumber untuk kebaikan sosial dan bisa mengasuh manusia-manusia yang mulia, supaya ketahuan bahwa apa hak-hak wanita dan bagaimana kebebasan dia?

 

Pandanglah wanita sebagai unsur utama dalam pembentukan rumah tangga. Meskipun rumah tangga terbentuk dari lelaki dan perempuan dan keduanya memiliki pengaruh dalam pembentukan rumah tangga dan keberadaannya, tapi kenyamanan suasana rumah tangga, ketenangan dan ketentraman yang ada dalam rumah tangga karena berkat wanita dan karakter kewanitaannya. Pandanglah wanita dengan mata ini, supaya ketahuan bagaimana ia akan mencapai kesempurnaan dan haknya dalam hal apa?

 

Sejak orang-orang Eropa mewujudkan industri baru, di awal-awal abad sembilan belas dimana para pemodal Barat mendirikan pabrik-pabrik besar dan membutuhkan tenaga kerja murah, tidak banyak menuntut dan tidak ruwet, mereka mulai menggaungkan bisikan kebebasan wanita. Karena untuk menyeret wanita dari dalam rumah masuk ke dalam pabrik-pabrik dan menggunakannya sebagai tenaga kerja murah. Mereka memenuhi kantong-kantong mereka sendiri dan melemparkan wanita dari kehormatan dan kedudukannya. Saat ini apa yang digembar-gemborkan sebagai kebebasan wanita di Barat adalah lanjutan dari kisah tersebut dan peristiwa itu pula. Oleh karena itu, kezaliman yang ditelah dilakukan terhadap wanita di Barat dan pemahaman salah tentang wanita dalam peninggalan budaya dan sastera Barat tidak ada bandingannya dalam semua periode sejarah. Pada masa lalu di semua tempat juga telah dilakukan penganiayaan terhadap wanita. Namun penganiayaan secara umum, menyeluruh dan dari semua sisi ini khusus pada periode akhir dan bersumber dari peradaban Barat.

 

Wanita dikenalkan sebagai alat kelezatan kaum lelaki dan menyebutnya sebagai kebebasan wanita. Padahal sejatinya adalah kebebasan kaum lelaki cabul untuk menikmati wanita, bukan kebebasan wanita. Bukan saja dalam kancah pekerjaan dan aktifitas industri dan semisalnya, bahkan mereka telah melakukan penganiayaan terhadap wanita di kancah seni dan sastera. Kalian sekarang lihatlah, di dalam cerita-cerita, roman, lukisan dan berbagai macam urusan seni, lihatlah dengan pandangan apa wanita digambarkan? Apakah yang diperhatikan adalah sisi positif dan nilai-nilai yang tinggi yang ada pada wanita? Apakah yang diperhatikan adalah emosionalnya yang lembut, kasih sayang dan karakternya yang penuh kasih yang ditetapkan oleh Allah pada wanita, karakter keibuan, jiwa pengasuhannya terhadap anak dan pendidikan anak ataukah sisi syahwatnya yang menurut mereka adalah cinta? Inipun pemaknaan yang salah dan tidak benar, ini adalah syahwat bukan cinta. Mereka ingin menjadikan wanita dan membiasakannya seperti ini, sebagai makhluk konsumer. Konsumer yang ramah dan dermawan, buruh yang tidak banyak menuntut dan murah. (25/9/1375)

 

Inikah kepribadian untuk seorang wanita?

 

Harus menyingkirkan hijab, ifaf (kehormatan) dan memamerkan diri supaya para lelaki merasa senang. Yang demikian ini penghormatan terhadap wanita ataukah penghinaan terhadap wanita? Barat yang mabuk, gila dan tidak tahu kabar apa-apa ini terpengaruh oleh Zionis mengibarkan ini sebagai penghormatan terhadap wanita, sejumlah orang juga mempercayainya. Kehormatan wanita bukanlah yang bisa menarik perhatian mata para lelaki dan nafsu para penyembah hawa nafsu padanya. Ini bukan kebanggaan bagi seorang wanita. Ini bukan penghargaan bagi wanita. Ini adalah penghinaan terhadap wanita. Kehormatan wanita adalah ketika mampu menjaga hijab, rasa malu dan ifaf kewanitaannya yang ditetapkan oleh Allah pada fitrah wanita dan menggabungkannya dengan kemuliaan keimanannya, menggabungkannya dengan rasa tanggung jawab dan kewajiban. Menggunakan kelembutan pada tempatnya. Menggunakan ketajaman keimanannya pada tempatnya. Gabungan yang halus ini hanya milik para wanita. Gabungan halus kelembutan dan ketajaman ini hanya khusus para wanita.

 

Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari.

Read 1921 times