Para Pemuda Yang Mulia, Bacalah!

Rate this item
(0 votes)
Para Pemuda Yang Mulia, Bacalah!

Ibrahim Mahzam mengatakan:

Saya berada bersama Imam Shadiq as. Malamnya saya kembali ke rumah. Di rumah terjadi percekcokan antara saya dan ibuku. Saya agak keras berbicara dengan ibuku. Keesokan harinya saya menemui Imam Shadiq as. Saat itu saya belum berbicara apa-apa, Imam Shadiq as berkata, “Ada apa engkau berkata agak keras kepada ibumu? Apakah engkau tidak tahu bahwa rahimnya adalah tempat tinggalmu? Dan pangkuannya adalah ayunan yang membelaimu dan payu darahnya adalah wadah yang engkau pakai minum susu?” (Bihar, jilid 74, hal 76)

Bab 4: Wasiat Amirul Mukminin Ali as Kepada Anak-Anaknya

1. Aku berwasiat kepadamu, wahai Hasan dan semua anak-anak dan keluargaku dan orang-orang yang sampai kepadanya surat wasiat ini, agar bertakwa kepada Allah; Tuhan kalian!

2. Kalian jangan meninggalkan dunia kecuali dalam keadaan beragama Islam, berpegang teguhlah pada tali Allah dan janganlah kalian berpecah belah. Dan ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepada kalian saat kalian bermusuhan, maka Dia telah menjadikan hati kalian saling mengasihi [karena berkat Rasulullah dan al-Quran].

3. Sesungguhnya aku mendengar dari Rasulullah Saw berkata bahwa mendamaikan dua pihak lebih utama dari salat dan puasa [sunnah] selama satu tahun.

4. Sesungguhnya kebencian dan permusuhan di tengah-tengah masyarakat akan menghancurkan agama dan masyarakat, dan tiada daya dan kekuatan selain daya dan kekuatan Allah.

5. Takutlah kepada Allah terkait al-Quran, jangan sampai orang lain lebih dahulu dari kalian dalam mengamalkan hukum al-Quran.

6. Takutlah kepada Allah terkait tetangga, sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah mewanti-wanti dalam hal ini.

7. Takutlah kepada Allah terkait rumah Allah, jangan biarkan kosong selama kalian masih hidup. Karena Allah tidak akan memberikan kesempatan kepada orang yang meninggalkan haji dan pahala yang paling minim yang diberikan kepada jemaah haji adalah mengampuni dosa-dosanya yang lalu.

8. Takutlah kepada Allah terkait salat, karena sesungguhnya ia adalah amal yang paling baik dan tiang agama.

9. Takutlah kepada Allah terkait zakat, karena sesungguhnya ia akan memadamkan kemarahan Allah.

10. Takutlah kepada Allah terkait puasa bulan Ramadhan, karena ia adalah tameng yang menghalangi api neraka.

11. Takutlah kepada Allah terkait orang fakir dan miskin dan tetapkan mereka sebagai bagian dari kalian dalam penghidupan kalian.

12. Takutlah kepada Allah terkait berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian, karena sesungguhnya, dua oranglah yang berjuang di jalan Allah; seorang imam yang menjadi pembimbingnya dan orang yang mengikutinya.

13. Takutlah kepada Allah terkait keluarga nabi kalian, jangan sampai mereka dizalimi di hadapan kalian sementara kalian bisa membelanya.

14. Takutlah kepada Allah terkait para wanita dan budak kalian.

15. Jangan takut pada orang-orang yang mencela kalian. Karena Allah yang akan menolak keburukan dan serangan mereka.

16. Jangan meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, karena Allah akan membuat kalian mampu berkuasa untuk memberikan hukuman pada para pelaku kezaliman dan tidak menerima kutukan yang diharapkan mereka untuk kalian.

17. Selamat untuk kalian wahai anakku, karena saling menjalin ikatan dengan sesama  dan tidak bermalas-malasan untuk saling memberi dan berbuat baik.

18. Jangan sampai kalian memutus hubungan dan saling berpaling dan berpecah belah.

19. Salinglah tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, karena sesungguhnya azab Allah sangat pedih. (Bihar, jilid 42, hal 248. Man La Yahdhurul Fakih, jilid 4, hal 190)

Read 1940 times