Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (3)

Rate this item
(0 votes)
Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (3)

 

Imam Ali as berkata, "Saya begitu mengenal sejarah orang-orang terdahulu dan berbaur sedemikian rupa dengan mereka, sehingga seakan-akan saya hidup bersama mereka dan mendapatkan pengalaman mereka."

Keinginan untuk hidup dan bagaimana menjalani kehidupan membuat seseorang memilih cara terbaik untuk hidup. Ia seperti seorang pelukis yang tertarik menggambar peran terbaik dalam hidupnya. Ia berusaha menemukan bakatnya, untuk mengetahui dunia di sekitarnya dan untuk mengetahui penciptanya serta bagaimana menemukan cara terbaik untuk berhubungan dengan orang lain. Tetapi hidup dengan baik tidak semudah yang kita pikirkan, karena hidup memiliki begitu banyak pasang surut sehingga kadang-kadang sepertinya lebih baik sebelum ini kita telah mendapat pelatihan satu periode bagaimana menjalani kehidupan!


Salah satu cara untuk mengatasi masalah hidup adalah memilih jalan yang benar, menjalani dan mengetahui kehidupan leluhur dan belajar darinya. Ya, merefleksikan kehidupan masa lalu dan menggunakan pengalaman mereka seperti hidup kembali dan sangat bermanfaat. Kita perlu menggunakan pengalaman dan nasihat dari para tokoh dan bagaimana orang-orang dahulu hidup demi menyelamatkan saat-saat berharga dalam hidup.

Imam Ali as mengatakan dengan indah, "Saya begitu mengenal sejarah orang-orang terdahulu dan berbaur sedemikian rupa dengan mereka, sehingga seakan-akan saya hidup bersama mereka dan mendapatkan pengalaman mereka."

Ibrah atau pelajaran adalah bahasa Arab yang berasal dari akar kata 'Abara yang berarti melewati. Melewati permukaan dan penampakan lahiriah peristiwa serta sampai pada kedalaman dan pesan sebuah peristiwa.

Mengambil pelajaran memiliki cakupan yang luas dan mencakup banyak topik. Kisah kaum-kaum terdahulu serta kemunculan dan kejatuhan kekuasaan dan pemerintahan adalah contoh bagi semua orang. Berlalunya usia dan masa muda serta datangnya musim menua adalah nasihat dan teguran. Orang-orang yang tertimpa masalah dan sampai pada keselamatan serta menyaksikan "keenakan setelah kesulitan" menjadi sumber nasihat dan inspirasi bagi orang lain. Kematian manusia juga merupakan pelajaran. Ada bencana alam dan perubahan sosial serta banyak masalah lain yang, jika diterima, dapat menjadi sinyal bagi manusia dan mencegah bahaya dan kerusakan.

Hari ini, kita melihat orang-orang muda di komunitas kehilangan kesegaran dan vitalitas mereka melalui kecanduan narkoba, alkohol dan pil psikotropika. Kita melihat anak perempuan dan anak laki-laki yang keliru dalam pernikahan mereka dengan terlibat dalam cinta yang berapi-api dan menanggung konsekuensi seumur hidup. Siswa yang memilih kursus tanpa konsultasi dan menyia-nyiakan hidup mereka di bidang yang tidak memiliki bakat atau minat di dalamnya. Kita melihat selebriti yang telah mengambil tindakan yang pada akhirnya mempermalukan dan mendiskreditkan mereka sendiri karena keserakahan atau ketenaran mereka. Ini dan banyak contoh lainnya semua bisa menjadi pelajaran.

Orang bijak yang berpikir hidup lebih baik, tidak terburu-buru melewati tindakan manusia, sejarah masa lalu dan kisah-kisah orang, tetapi menggunakannya untuk mengajar. Mereka mencapai kedalaman peristiwa dari penampilan peristiwa dan belajar banyak pesan dan pelajaran. Itulah sebabnya kesalahan mereka kurang dalam hidup mereka dan lebih banyak dalam kesuksesan mereka.

Pesan al-Quran untuk hidup lebih baik adalah mengambil manfaat dari pelajaran dan menerima nasihat. Al-Quran berulang kali menekankan fakta ini dan menyebutkan, "Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan." (QS. Al-Hasyr: 1)

Dalam banyak ayat-ayat suci al-Quran, kisah-kisah para nabi agung dijelaskan untuk diambil pelajaran. Sebagai contoh, kisah Nabi Sulaiman, yang memiliki semua kekayaan dunia serta jin dan manusia melayaninya, dapat berbicara dengan hewan, tetapi ia tidak pernah tertipu oleh harta miliknya. Ia selalu menghambakan dirinya di hadapan Tuhan dengan khusyuk dan berusaha untuk kesejahteraan manusia. Kisah kaum Luth yang lebih mengutamakan berbuat buruk dan melupakan Allah dari dalam hatinya, akhirnya menderita murka ilahi yang parah. Kisah Musa as dan Firaun, yang menarik dan asik didengar, atau kisah para nabi lainnya, adalah salah satu contoh al-Quran bagi orang beriman.

Dalam kisah-kisah ini, tujuan al-Quran tidak sekadar bercerita, melainkan untuk memberikan panduan melalui kisah-kisah konstruktif ini. Atas dasar inilah bahwa tidak ada satupun kisah kenabian yang menyebutkan tentang hal-hal yang tidak berguna atau kurang berguna yang tidak memiliki peran dalam bimbingan. Misalnya, al-Quran tidak menyebutkan tanggal lahir, tanggal kematian, jumlah anak dan istri para nabi dan sebagainya.

Salah satu kisah berguna yang diajukan al-Quran dan direkomendasikan untuk mengambil pelajaran adalah kisah Nabi Yusuf as. Al-Quran Suci mengatakan, "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (QS. Yusuf: 111).


Ada puluhan poin pelajaran kisah Nabi Yusuf as. Seperti kecemburuan saudara-saudara dan dampaknya yang merusak, upaya makar yang gagal, kelicikan musuh-musuh, Yusuf yang tidak bersalah, menghindari nafsu dan dosa, skandal Zulaikha, kesucian Nabi Yusuf, ... dan banyak lagi pelajaran lainnya. Al-Quran dengan penjelasan ini mendesak orang untuk mengambil pelajaran dari kehidupan masa lalu mereka untuk kehidupan saat ini. Pelajaran pendidikan al-Quran adalah untuk membuka jalan yang lebih baik bagi hidup Anda.

Sama seperti belajar dari masa lalu dan menerima nasihat termasuk ciri khas orang-orang bijak serta memanfaatkannya untuk hidup lebih baik, musyawarah dan konsultasi juga merupakan salah satu darinya. Seorang pria yang mampu menahan dan menghilangkan kesombongan tidak pada tempatnya dan sangat percaya diri akan lebih dinamis dalam mengambil pelajaran dan konsultasi. Ia memilih berbagai pandangan dalam satu tema dan memilih yang terbaik. Para ahli perilaku mengatakan, "Salah satu faktor yang menyebabkan sebagian besar kegagalan adalah 'memaksakan pendapat' dan 'egois' serta 'tidak berkonsultasi dengan orang lain' tentang masalah-masalah penting dalam kehidupan."

Radiasi pikiran dan pemikiran orang lain akan menerangi jalan manusia dan pencerahan ini mempromosikan kebaikan dan kebahagiaan manusia dalam kehidupan pribadi dan sosial. Imam Ali as mengatakan, "Siapa pun yang telah berkonsultasi dengan orang lain, mendapatkan manfaat dari kebijaksanaan dan pengalaman mereka, serta dapat membuat keputusan yang lebih baik."

Tentu saja konsultasi juga memiliki ketentuannya sendiri. Misalnya, orang-orang yang berpikiran maju, berpandangan ke depan, dan teliti dapat memberi kita nasihat yang lebih baik. Berbicara dengan orang berakal dan bijak adalah salah satu cara untuk hidup lebih baik.

Sebuah peribahasa Cina mengatakan, "Jika Anda ingin melakukan sesuatu dengan benar, konsultasikan dengan tiga orang tua." Dalam budaya dan sastra Persia juga mengatakan, "Semakin Anda berkonsultasi, semakin kecil kemungkinan Anda melakukan kesalahan."


Disebutkan bahwa "Dua orang sedang memancing di tepi sungai. Salah satunya adalah seorang nelayan yang berpengalaman dan terampil, tetapi yang lainnya adalah seorang pemuda yang tidak tahu cara memancing. Setiap kali seorang yang berpengalaman menangkap seekor ikan besar, Ia melemparkannya ke dalam wadah es di sebelah tangannya untuk menjaga ikan tetap segar, dan dia bisa menangkap banyak ikan dalam beberapa jam. Tetapi pemuda yang tidak berpengalaman itu, yang bangga akan dirinya, mencoba menangkap ikan tanpa bantuan dari seorang pria yang terampil. Beberapa jam kemudian pemuda itu tidak menangkap ikan dan marah. Ia memasang umpang yang lebih baik ke kailnya, tetapi ia tidak berpengalaman.

Rahasia kesuksesan pemancing berpengalaman itu tidak sulit. Selain umpan yang dibawanya dan dilekatkan pada kaitannya, ia memiliki remah-remah roti yang dimasukkan dalam kantong berongga dan mengirimkannya ke air dengan seutas benang panjang dan ikan-ikan akan berkumpul di sekitarnya. Dalam kegaduhan itu, ikan-ikan terjebak dalam perangkap pemancing ikan yang terampil karena ia mampu menangkap banyak ikan dari air dan pemuda itu tidak akan menangkap ikan tanpa berkonsultasi dan membuang-buang waktu."

Itulah kisah sebagian besar hidup kita. Terutama anak muda dan remaja yang pada awalnya berada di jalan yang sangat melelahkan. Bila sejak awal mereka berkonsultasi dengan oang bijak tentu akan mengambil langkah yang lebih baik dalam hidup mereka. Jika mereka menggabungkan gairah dan kekuatan muda mereka dengan pengalaman dan kecerdikan para orang tua akan menjadi elixir yang dalat mengubah tembaga menjadi emas murni. Dari sini, para pemberi petunjuk tentang agama dan akhlak untuk hidup lebih baik akan menasihat semua orang, khususnya anak-anak muda untuk mempelajari pengalaman dan mencari nasihat dari orang tua dan mereka yang berpengalaman.

Read 740 times