Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (13)

Rate this item
(0 votes)
Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (13)

 

Empati dan simpati meningkatkan hubungan keluarga dan sosial dan merupakan komponen yang hilang dari hubungan hari ini.

Salah satu faktor terpenting dalam hidup yang lebih baik adalah hubungan sosial yang sehat. Manusia adalah makhluk yang dilahirkan, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Sejak lahir, manusia belajar hidup sosial untuk memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik dan menikmati keamanan fisik dan psikologis. Masyarakat tidak terpisah dari manusia, dan tidak ada manusia yang dapat memisahkan dirinya darinya.

Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita dalam kehidupan sosial, berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, termasuk anggota keluarga, famili, teman, guru, rekan kerja, adalah rutinitas sehari-hari kita. Seseorang yang tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain bukan hanya tidak mendapat manfaat dari hidupnya sendiri tetapi juga menghindari orang lain dan menjadi orang yang kesepian. Untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan saat-saat santai, kita perlu belajar seni berkomunikasi dengan orang lain.

Psikolog percaya bahwa berkomunikasi dengan orang lain adalah kebutuhan psikologis dan sangat penting dalam lingkungan keluarga. Keluarga adalah masyarakat pertama di mana seseorang membuka matanya dan tumbuh. Pengaruh keluarga jauh lebih besar daripada masyarakat dan itu memainkan peran besar dalam memelihara kepribadian seseorang. Memiliki keluarga yang sehat dan dinamis harus mampu menjalin komunikasi secara efektif antara anggota keluarga, dan ini adalah salah satu keterampilan hidup yang penting.

Kepribadian, harga diri, tingkat pembelajaran, kemampuan untuk membuat pilihan, dan pengambilan keputusan yang rasional semuanya tergantung pada hubungan yang baik, rasional, dan intim satu sama lain. Komunikasi yang intim adalah fondasi keluarga yang sehat dan sukses dan mencakup faktor-faktor seperti saling pengertian dan saling menghormati serta kejujuran dan integritas dalam sistem keluarga.

Ketika seorang anak mengamati hubungan intim yang sehat antara orang tuanya, ia belajar sejak kecil. Peran orang tua dalam mengajarkan perilaku yang baik dan sehat sangat kuat. Menurut para ahli dan psikolog, komunikasi intim dalam keluarga memainkan peran penting dalam memiliki kehidupan yang lebih baik karena meningkatkan kesehatan mental individu. Dalam pandangan mereka, keluarga yang anggota-anggotanya mampu mengungkapkan perasaan dan pendapat mereka akan lebih sehat dan lebih sukses daripada mereka yang emosi atau keyakinan anggotanya diabaikan.


Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat keluarga yang anggotanya tidak memiliki hubungan yang pantas dan berprinsip. Mereka tidak bisa bahagia dalam membuat keputusan, berkonsultasi, atau bahkan melakukan percakapan intim satu sama lain.

Untuk hidup lebih baik, kita perlu mempelajari keterampilan dan kemampuan berkomunikasi dengan sukses dan berhasil dengan orang lain, terutama keluarga. Empati dan simpati adalah keterampilan komunikasi penting yang mendekatkan kita pada keluarga yang bahagia. Tidak begitu sulit untuk memperoleh keterampilan hidup yang penting dan esensial, hanya perlu keinginan dan berlatih.

Anda mungkin pernah mendengar pepatah terkenal, "Empati lebih baik daripada satu bahasa." Empati dan simpati adalah hal terpenting dalam berinteraksi dengan orang lain. Empati dan simpati adalah sulit dan aneh bagi orang yang sombong dan egois, tetapi mereka yang memiliki emosi yang kuat biasanya tahu empati dan menggunakannya untuk berurusan dengan orang lain. Empati dengan orang lain jauh lebih sulit daripada simpati, karena empati adalah seni dan keterampilan yang harus dipelajari.

Empati dan simpati memainkan peran penting dalam memiliki keluarga yang sukses dan dalam memperkuat hubungan keluarga apakah itu antara pasangan, orang tua, anak-anak, dan saudara kandung. Ketika kita saling merawat penderitaan dan masalah masing-masing dan memelihara semangat itu dalam diri kita dan keluarga kita, kita pasti telah pergi untuk hidup lebih baik dan menantikan saat-saat indah dalam hidup kita!


Ketika kita memiliki masalah, kita suka orang lain berempati dan bersimpati kepada kita. Ketika kita melihat ketidaknyamanan orang lain, terutama jika mereka adalah kerabat dan teman dekat, kita suka berempati dengan mereka dan menunjukkan ekspresi wajah dan penampilan demi menunjukkan empati kita kepada mereka.

Misalkan saudara perempuan Anda bertengkar dengan suaminya dan meninggalkan rumah. Pertama-tama Anda akan merangkulnya, meringankan rasa sakitnya, berbicara dengannya dan mungkin memberikan nasihat atau membimbingnya ke seorang untuk berkonsultasi. Anda mungkin memberi tahu dia, "Ini terjadi pada banyak pasangan dan ini sementara dan hari-hari baik menunggu Anda dan pasangan Anda." Anda menghiburnya dengan kata-kata ini, dan sampai saat ini Anda telah bersimpati dengannya dan tujuan Anda adalah untuk menenangkannya. Tetapi setelah langkah ini Anda harus berempati dengannya karena dia membutuhkan seseorang untuk mendengarkannya dan memahaminya. Dengan empati, kita mencoba menempatkan diri kita pada orang itu dan menangani masalah dari perspektifnya terhadap masalah.

Langkah pertama untuk belajar empati adalah mendengarkan dengan baik. Mendengarkan dengan baik berarti Anda membiarkan diri Anda berbicara tanpa mengganggu kata-kata lawan, dan Anda menganggukkan kepada saat mendengarkan.

Dalam empati kita tidak memiliki hak untuk menghakimi orang lain, tetapi sebaliknya kita dapat mengulangi kata-kata orang lain dan memberi tahu dia bahwa kita telah mendengarkan dengan cermat dan mengerti apa yang dia katakan. Sebagai contoh, saudara perempuan Anda berkata, "Suamiku menyoal pekerjaanku dan kadang-kadang aku tidak tahan lagi dengan leluconnya", dengan menggunakan perilaku empati Anda dapat mengatakan kepadanya, "Sepertinya pertanyaan suami Anda tentang pekerjaanmu dan leluconnya, telah membuat Anda sangat kesal, bukan?"

Dengan cara yang empatik, Anda tidak perlu berbicara sepihak dengan pihak lain, hanya dengan mengulangi kata-katanya Anda dapat memastikan perasaannya. Anda tidak harus membuat penilaian dari lawan, tetapi hanya dengarkan dan teruskan.

Empati adalah tentang memahami apa yang diderita pihak lain, apa yang membuatnya tidak nyaman, dan bagaimana Anda dapat menempatkannya di tempat dan memahami perasaannya. Empati memperkuat hubungan Anda dengan orang lain, memungkinkan Anda memahami mereka dan mereka akan memahami Anda. Empati berarti mengetahui emosi orang lain dan melihat dunia melalui mata mereka.

Menurut psikolog, empati dalam diri seseorang adalah tanda kesadaran diri, kesehatan mental, harga diri dan cinta-diri (bukan narsisme), dan kurangnya empati berarti kekurangan dalam kedewasaan emosional dan kognitif. Kurangnya empati sebenarnya semacam cacat perilaku. Empati mencegah dari sikap ekstrem kanan dan kiri dan fanatisme dalam keyakinan dan membuat hidup lebih fleksibel.

Empati dan simpati adalah komponen yang hilang dari komunikasi saat ini yang memainkan peran penting dalam kelangsungan dan kesehatan keluarga dan hubungan sosial.


Disarankan bahwa dalam empati dan simpati jika Anda dapat memberikan solusi untuk masalah seseorang, pastikan untuk melakukannya tetapi dengan satu syarat! Asalkan dia sendiri meminta bantuan Anda. Anda hanya harus menunjukkan padanya bahwa Anda siap untuk membantunya dan jika Anda bisa, Anda akan melakukannya untuknya dan jika Anda ingin menemukan solusi.

Empati dan simpati memiliki banyak manfaat bagi individu. Ketika kita dapat menjalin komunikasi yang lebih akrab, membantu, bersimpati, dan berempati, kita dan rekan-rekan kita merasa disambut. Empati tumbuh dan memperdalam semangat kita. Ketika Anda mengetahui perasaan orang lain, seolah-olah Anda sendiri pernah mengalaminya. Empati meningkatkan hubungan keluarga dan sosial dan mempromosikan perilaku yang mendukung dan menerima terhadap orang lain.

Read 842 times