Janganlah Fanatik Buta

Rate this item
(0 votes)
Janganlah Fanatik Buta

 

Senang bertemu kembali dengan kalian semua, terimaksih teruntuk waktunya. Telah berbagi kebersamaan dengan cara membaca kalimat tahlil, maulidan dan bersenda gurau bersama.

Sebuah makna dari pengantar yang mana kata ini sering terlupakan teruntuk saat-saat ini. Pengantar yang memiliki makna dalam ialah

“ Membicarakan orang lain tapi (bukan dengan orang lain) dengan sendiri ”

Artinya kita harus memperbanyak silaturahmi, sering bertatap muka dan berdiskusi bersama tanpa memandang bulu, agar tidak terjadi salah paham. Baik dalam berbeda pilihan atau pun dalam berkeyakinan sekalipun .


Kedua, “Janganlah Berfanatik Buta” yang artinya dalam urusan apa pun hendaknya kita tetap rendah hati, menghargai pendapat orang lain, dan jangan sesekali merasa bahwa kita yang paling benar dan menyifati orang lain itu salah. Sebab yang benar hanya berada pada Allah SWT. itulah dua pengantar dari ustaz Ali.


Seperti biasanya dalam seminggu sekali kita mengadakan rutinitas idharah bersama, dalam artian silaturrahmi saling mengunjungi rumah kita masing masing. Walau pun idharah kali ini jauh berbeda, karena terpaksa harus bertempat dirumah kedua saya. Agenda semacam ini tak lain ingin mempererat tali persahabatan, persaudaraan antara sesama muslim dan juga mempererat tali keimanan kita bersama.

Terkait dengan idharah atau silaturrahim ini sebagai mana juga kita ketahui dalam sebuah riwayat dikatakan,” Silaturrahmi merupakan salah satu cara untuk memanjangkan usia”.

Artinya sesiapa yang ingin mencapai usia panjang, maka perbanyaklah silaturrahmi antar sesama saudara, setetangga, seiman dan juga sesama bangsa. Jika hal semacam ini diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari niscaya usia kita akan panjang, ego-ego kesombongan akan binasa dan juga memperoleh kebahagian di dunia wal akhirah.

Inti dari sekian acara tadi, selaku tuan rumah ponpes Darut Taqrib yang diwakili Ustaz Muhammad Alie, beliau menjelaskan sedikit tentang konsep Syiah. Apa itu Syiah ? Sejak kapan syiah muncul ? Syiah dalam sejarah dan macam-macam kelompok yang ada di Syiah ?

Kesimpulannya, bahwasannya kata Syiah memiliki makna pengikut, sebagaimana kata Syiah juga bukan hal baru karena ada di dalam ayat Alquran. Syiah arti katanya pengikut. yaitu mengikuti sunah-sunah Nabi Muhammad Saw dan para keluarganya, seperti Imam Ali, sayyidah Fatimah dan para keturunannya. Umumnya mayoritas kaum Syiah di dunia menamakan diri Syiah Jakfariyah atau Syiah Imamiyah Istna Asyariyah. yaitu Syiah yang meyakini dua belah imam atau pengganti Nabi hingga hari kiamat tiba.

Dan sebenarnya jika kita bandingkan Syiah dengan Ahli Sunah Waljamaah, antara keduanya tidak ada perbedaan, keduanya memiliki makna yang sama yang mana juga memiliki makna “mengikuti”, yakni sama-sama pengikut dan mengamalkan sunah-sunah Nabi, Ahlulbait Nabi dan juga para sahabatnya. lanjut ustaz Ali.

Ada pun awal kemunculan kata Syiah, bahwa kata Syiah jauh muncul sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan di muka bumi ini. yaitu ketika Alquran menyebuhkan kata Syiah untuk pengikut para Nabi sebelumnya. dan diperkuat oleh dalil Al-Qur’an dan dalam buku-buku tafsir, baik tafsir Sunni maupun Syiah.

Terkait pembagian Syiah dalam sejarah, bahwa Syiah sendiri terbagi dalam beberapa kelompok. Diantaranya Syiah Zaidiyah, Ismailiyah dan Syiah Imamiyah Istna Asyariyah yang banyak pengikutnya saat ini di Indonesia. sebagaimana Ahli Sunnah Wal jamah juga terbagi dalam beberapa kelompok.

Ada juga Syiah ekstrim yang berbeda dengan mayoritas Syiah umumnya. yaitu Syiah sempalan yang ajarannya lebih banyak menyulut perpecahan di kalangan kaum muslimin. Kata ust Ali.

Syiah ekstrim ini tidak diakui oleh syiah mayoritas umumnya, karena membahayakan umat Islam yang membutuhkan persatuan dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Justru Syiah ekstrim ini adalah ciptaan musuh Islam untuk menghancurkan Syiah dari dalam, sebagaimana juga ada Sunni esktrim seperti Wahabi Jihadi dan ISIS yang sama-sama ciptaan musuh.

Oleh karenanya kita sebagai pemuda melenial harus memiliki jiwa-jiwa satria akan kebenaran dan juga harus menjunjung tinggi harkat martabat persatuan yang berada di Indonesia. mudahnya dengan cara mengadakan agenda diskusi, bersilaturahmi dan lain sebagainnya.

Teruntuk sahabat-sahabat NU sahabat kuliyah PAI AI terimaksih atas kedatangan kalian semua. Setelah kalian mengetahui sedikit tentang Syiah tidak harus dari kalian menjadi Syiah, tetaplah kalian berpegang teguh pada keyakinan kalian masing-masing.

Jazakumullah Khairan untuk antum semua.

Read 748 times