Ayatullah Salehi Modarres

Rate this item
(0 votes)
Ayatullah Salehi Modarres

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang

Pernyataan dibawah Ini adalah jawaban terhadap pertanyaan yang dikirim kepada Ayatullah oleh Seyyed Ali Ghazi Asgar sebagai penanggung jawab peziarah Iran dan perwakilan Rahbar (Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran) dalam urusan Haji dan Umrah.

Pertanyaannya menyangkut pembantaian dan kejahatan yang dilakukan oleh kekuatan arogan internasional dan agen-agen mereka yang menuduh orang lain sesat (terutama) terhadap Muslim Syiah dan Sunni. Mereka memfitnah Islam di seluruh dunia dan menabur benih perpecahan agama dan pemikiran di kalangan umat Islam tanpa dasar agama atau pemikiran yang benar. Inilah sebabnya mengapa hari ini Islam dan negara-negara Muslim berada dalam situasi sangat sulit.

 Setelah perlunya menolak kemusyrikan, masalah kedua yang perlu ditekankan bagi umat Islam adalah kesatuan umat Islam.

 

بني الاسلام على دعامتين کلمة التوحيد و وحدت الکلمه.

 

"Islam didasarkan pada dua prinsip: Tauhid dan Persatuan".

 Oleh karena itu, hal-hal yang menyebabkan kerusakan pada kehidupan, harta, dan kehormatan kaum muslimin adalah salah satu dosa terbesar dan larangan dalam Islam.

 Islam tidak mengizinkan menghina keyakinan agama dari setiap sekte atau golongan umat Islam yang lainnya.

 Di sisi lain, serangan bunuh diri terhadap Muslim dan pembantaian mereka di berbagai negara adalah salah satu bentuk agama yang melanggar hukum. Salah satu wujud kerusakan dan termasuk dalam dosa tak termaafkan yang pada akhirnya akan membawa mereka ke dalam api neraka.

 Muslim Syiah dan Muslim Sunni harus menyadari plot musuh, pemecah belah umat dan mereka yang menuduh orang lain sesat.

 Ini adalah kewajiban semua Muslim untuk menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya kepada dunia, Islam yang merupakan agama kasih sayang dan kebaikan. Mereka diminta untuk menyebarkan Islam, menjaga persaudaraan dan persatuan mereka.

 

Mohammad Hashem Salehi

 

12/2/92

 

Ayatollah Salehi Modarres - Afghanistan

Read 1951 times