Suriah Ungkap Dalang Utama Pemicu Krisis

Rate this item
(0 votes)

Wakil Tetap Suriah untuk PBB mengatakan, tindakan terorisme terhadap rakyat Suriah dilancarkan melalui dukungan Arab Saudi, Qatar dan Turki.

 

Bashar al-Jaafari, Kamis (13/3) menyampaikan hal itu dalam sebuah konferensi pers setelah Utusan Khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi berpidato di Dewan Keamanan PBB, kata kantor berita resmi Suriah (SANA).

 

"Kami telah mengirim 500 surat dengan menyertakan nama lengkap dan tanggal kepada PBB mengenai teroris yang melakukan tindakan keji terhadap rakyat Suriah dengan dukungan Saudi, Qatar dan Turki," tambahnya.

 

"Tapi sayangnya, beberapa anggota PBB bertindak melawan pemerintah Damaskus dan menghalangi proses itu," ujar Jaafari.

 

Dia menegaskan, pemerintah Suriah berkomitmen untuk memerangi terorisme di mana saja sesuai dengan tanggung jawab negara untuk melindungi rakyatnya. Menurutnya, tidak ada yang bisa menyangkal ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teroris di Suriah.

 

"Akhirnya, beberapa perwakilan Dewan Keamanan PBB mengakui keberadaan teroris di Suriah dan fakta di lapangan setelah mereka sebelumnya mengabaikan fakta itu. Namun, beberapa dari mereka sengaja menutup mata, sebab negara mereka terlibat dalam menggerakkan terorisme di wilayah Suriah," kata Jaafari.

 

Kekacauan di Suriah sejak tahun 2011, telah menelan korban tewas sekitar 130.000 orang dan menelantarkan jutaan lainnya.

 

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan dimulainya kembali pembicaraan langsung Jenewa dengan fokus khusus untuk mencari solusi politik bagi krisis di Suriah.

 

"Satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis adalah dialog," kata Ban kepada wartawan awal bulan ini, seraya menambahkan, "Kami bertekad untuk mendudukkan kembali para pihak di meja perundingan di Jenewa."

 

Putaran kedua pembicaraan antara delegasi pemerintah Suriah dan oposisi yang didukung asing di Jenewa, menemui jalan buntu pada pertengahan Februari lalu.

 

Delegasi Suriah mengatakan, upaya memerangi terorisme harus menjadi prioritas utama, tetapi oposisi tetap menegaskan tuntutannya tentang pembentukan pemerintahan transisi dan pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad.

Read 1224 times