Mampukah Teroris Suriah Menang dengan Bantuan Senjata Lebih Canggih?

Rate this item
(0 votes)

Ketua Koalisi Oposisi Nasional Suriah, Ahmad al-Jabra, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Perancis, menekankan urgensi peningkatan kemampuan militer kelompok teroris Free Syrian Army (FSA) dan pentingnya penerimaan senjata canggih bagi kelompok tersebut.

 

Ahmad al-Jabra, Ketua Koalisi Nasional Suriah pada hari Jumat (23/5) bertemu dengan Jean Yves Le Drian, di Paris, mengklaim jika FSA punya persenjataan canggih, maka akan mampu menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

 

Bersamaan dengan aksi anti-Suriah al-Jabra, Komite Pertahanan Senat Amerika Serikat dalam sebuah draf final bujet militer tahun 2015, menyisipkan dana khusus untuk membantu kelompok bersenjata Suriah.

 

Alokasi bantuan militer kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah itu merupakan hasil dari kunjungan terbaru al-Jabra ke Washington dan pertemuannya dengan para pejabat tinggi Amerika Serikat termasuk Presiden Barack Obama. Dalam kunjungan tersebut, pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana sebesar 27 juta USD untuk menggelontorkan bantuan senjata lebih banyak kepada para teroris. Dana itu meningkatkan total bantuan Amerika Serikat kepada kelompok oposisi dan teroris di Suriah hingga 287 juta USD.

 

Barat khususnya Amerika Serikat meningkatkan bantuan militer untuk para teroris di Suriah setelah kegagalan makar politik mereka dalam melimpahkan masalah Suriah ke lembaga-lembaga internasional. Barat dan sejumlah negara Arab pendukung kelompok-kelompok kriminal di Suriah selalu menghadapi kebuntuan setiap kali berusaha melimpahkan krisis Suriah di Dewan Keamanan PBB. Pada kasus terbaru, mereka dibenturkan pada veto dari Rusia dan Cina terhadap draf resolusi yang diprakarsai Perancis. Paris mengusulkan draf resolusi yang berisi perujukan masalah kejahatan anti-kemanusiaan di Suriah kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Sebelumnya, para pendukung teroris Suriah menggunakan intrik senjata kimia untuk mengakhiri riwayat pemerintahan Assad, namun gagal.

 

Tidak seperti sebelumnya yang tampak segan-segan, dengan kondisi sekarang Barat tidak punya pilihan lain kecuali meningkatkan bantuan militer lebih banyak untuk para teroris di Suriah. Program tersebut telah masuk dalam agenda kerja pemerintah Amerika Serikat dan Perancis.

 

Barat merasa perlu melanjutkan program anti-Suriah mereka melalui perlengkapan senjata untuk para ekstrimis, apalagi setelah data dari lapangan menggaris-bawahi berbagai keberhasilan militer Suriah di medan pertempuran melawan teroris. Banyak kota strategis yang direbut oleh militer Suriah.

 

Kekalahan blokade lebih dari satu setengah tahun terhadap penjara pusat di Aleppo, utara Suriah, merupakan keberhasilan terbaru militer Suriah dalam melawan para teroris dan pendukung mereka. Bahkan sekarang, para analis dengan mudah memprediksikan keberhasilan baru militer Suriah di Aleppo dalam beberapa hari mendatang.

 

Akumulasi transformasi krisis Suriah yang dimulai sejak tiga tahun lalu itu, membuktikan kekeliruan Barat dalam menilai Suriah. Bantuan-bantuan militer kepada kelompok-kelompok teroris juga dinilai tidak akan mampu menyulap mimpi Barat untuk mengakhiri pemerintahan Suriah menjadi kenyataan.

Read 1671 times