Iran-Saudi Butuh Dialog Tegas dan Realistis

Rate this item
(0 votes)
Iran-Saudi Butuh Dialog Tegas dan Realistis

Seorang pengamat senior masalah Timur Tengah mengatakan, normalisasi hubungan Iran dan Arab Saudi membutuhkan sebuah dialog tegas, jelas dan realistis dalam rangka kerja sama regional.

Sabah Zanganeh dalam wawancaranya dengan surat kabar Etemad terbitan Tehran, hari ini, Rabu (18/2) menjelaskan bahwa saat ini perubahan khusus tidak terlihat dalam kebijakan luar negeri Saudi pasca naiknya Salman bin Abdulaziz, Raja baru negara itu.

Ia menambahkan, ÔÇ£Meningkatnya krisis di kawasan dan orientasi kelompok-kelompok Takfiri anti-rakyat dan negara kawasan, menambah tekanan bagi Saudi. Oleh karenanya Riyadh akan terpaksa merevisi kebijakan-kebijakannya.ÔÇØ

Pengamat politik Iran itu menilai perubahan di tingkat Kementerian Luar Negeri Saudi menyebabkan penurunan ekstremisme negara ini di arena regional. ÔÇ£Pengawasan Mohammad bin Nayef, Putra Mahkota Saudi atas Kemenlu negara itu akan menciptakan atmosfir yang lebih realistis di lembaga tersebut, dan realisme ini akan merevisi kebijakan luar negeri Saudi,ÔÇØ ujarnya.

Menurut Zanganeh, pengaruh anasir-anasir regional dan transregional telah menghambat proses pemulihan hubungan Tehran-Riyadh. Ia menerangkan, ÔÇ£Ketegangan Iran-Saudi dan kelalaian atas bahaya perang melawan kelompok-kelompok teroris Takfiri di kawasan, pada akhirnya akan menguntungkan rezim Zionis Israel.ÔÇØ

Zanganeh percaya capaian-capaian dari normalisasi hubungan Iran-Saudi adalah persatuan Dunia Islam.

ÔÇ£Normalisasi hubungan ini akan membantu penyelesaian krisis regional,ÔÇØ tandasnya.

Read 1238 times