Urgensitas Kerjasama Strategis Iran-Irak

Rate this item
(0 votes)
Urgensitas Kerjasama Strategis Iran-Irak

Menteri Pertahanan Iran yang memimpin delegasi tinggi militer negara itu dalam lawatannya ke Baghdad, bertemu dengan Menhan Irak.

Brigjen Hossein Dehghan, Menhan Iran dalam pertemuannya dengan Khalid Al Ubaydi, sejawatnya dari Irak mengatakan, situasi kawasan, termasuk krisis dan instabilitas di bidang keamanan bersama Iran-Irak, menyebabkan kerja sama pertahanan yang erat di antara dua negara, menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan.

Lawatan Menhan Iran ke Irak dilakukan di tengah situasi yang sensitif dan dalam kerangka upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan-keamanan dua negara. Kunjungan tersebut menegaskan urgensi diambilnya strategi mendasar untuk menghentikan kejahatan-kejahatan kelompok teroris, yang merupakan faktor utama instabilitas di kawasan.

Fuad Masum, Presiden Irak yang pekan lalu berkunjung ke Tehran, dalam wawancaranya dengan stasiun televisi pemerintah Iran menjelaskan tentang hubungan bilateral Iran dan Irak. "Kita menjalin kerja sama di berbagai bidang berbeda, akan tetapi kita memusatkan konsentrasi pada masalah menjaga keamanan kawasan dan keamanan dua negara, lebih dari masalah lainnya," kata Masum.

Statemen ini menyinggung pernyataan terbaru Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuannya dengan Fuad Masum di Tehran. Dalam pertemuan itu, Rahbar menyebut hubungan Baghdad-Tehran erat dan bersaudara. Rahbar juga menekankan kesiapan Iran untuk memberikan berbagai bantuan yang diperlukan demi kemajuan dan stabilitas Irak.

Saat ini banyak ancaman yang muncul di Irak, dan pergerakan ISIS di kawasan termasuk pendudukan kota Ramadi dan petualangan-petualangan aktor-aktor regional menunjukkan bahwa kapanpun Irak terlepas dari unsur kunci, yaitu persatuan, maka musuh akan memukul Irak dari sisi ini. Oleh karena itu, Rahbar menilai kerja sama dan keselarasan di antara dua negara kawasan menjadi hal yang darurat dalam situasi sensitif seperti sekarang ini.

Kerja sama dalam situasi yang sensitif ini dapat memperkuat upaya nyata memerangi terorisme khususnya dalam menghadapi aksi-aksi teror ISIS di Suriah dan Irak yang membawa dampak sangat buruk bagi kawasan. Pengalaman beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa kehadiran sejumlah banyak kelompok teroris Takfiri di kawasan dengan berbagai bentuknya, menguntungkan rezim Zionis Israel dan pihak-pihak yang menginginkan kawasan tidak aman demi mencapai kepentingannya.

Hari ini, Amerika Serikat mengklaim sedang memerangi terorisme, pertanyaannya adalah, negara mana yang menciptakan kelompok-kelompok teroris seperti Al Qaeda dan ISIS serta mendukungnya. Tidak diragukan lagi, kekuatan-kekuatan interventif terutama Amerika, berperan besar dalam membentuk terorisme dan penyebarannya di kawasan.

Akan tetapi apa yang dibutuhkan oleh negara-negara kawasan dalam masa sensitif sekarang ini adalah keamanan yang harus diraih oleh mereka sendiri. Jika kawasan tidak aman, maka semua akan dirugikan. Kerja sama pertahanan dan keamanan serta perang bersama melawan terorisme menjadi faktor pencipta stabilitas dan keamanan di kawasan. Ini termasuk dari komponen utama kerja sama Iran dan Irak.  

 

Lawatan Menhan Iran ke Irak, dari sudut pandang ini dilakukan untuk memperkuat kerja sama dan penyamaan pikiran soal perkembangan kawasan, khususnya masalah-masalah yang mempengaruhi keamanan Irak yang dipandang Iran sebagai keamanannya sendiri dan kawasan.

Read 1042 times