Menelisik Surat Iran kepada Sekjen PBB

Rate this item
(0 votes)
Menelisik Surat Iran kepada Sekjen PBB

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-e-Ravanchi, hari Selasa mengirimkan sepucuk surat kepada Sekretaris Jenderal PBB dan kepala Dewan Keamanan yang berisi peringatan mengenai upaya penyebaran provokasi konflik dari luar Timur Tengah menuju kawasan.

Dalam surat tersebut, Ravanchi menyinggung indikasi tanda-tanda dari kalangan tertentu di luar kawasan, melalui agitasi, informasi palsu dan berita menyesatkan dengan mengandalkan dukungan sekutunya di Timur Tengah, serta pengerahan pasukan angkatan laut di kawasan demi mengejar kepentingan ilegalnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei baru-baru ini menjelaskan skenario AS di kawasan Timur Tengah dalam tiga kategori antara lain: "politik menyulut friksi antarnegara kawasan Timur Tengah, menebarkan pengaruh politik, ekonomi, dan budaya di negara-negara Muslim, dan politik mengobarkan pertikaian di kalangan umat Islam."

Menurut Rahbar, masalah yang terjadi saat ini di kawasan Teluk Persia tidak bisa dilepaskan dari ketiga skenario AS tersebut. Mengingat sensitivitas kawasan ini, utusan Iran untuk PBB dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal organisasi internasional ini menekankan perlunya dialog antarnegara regional sebagai satu-satunya solusi untuk menyelesaikan perselisihan kawasan, dan menyerukan agar Sekretaris Jenderal PBB mengambil tindakan signifikan dalam masalah tersebut.

Berdasarkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip yang mengatur hubungan internasional dan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, Iran secara konsisten menolak konflik serta perang, dan tidak akan memilih perang sebagai opsi atau strategi untuk mengejar kebijakan luar negerinya.

Ayatullah Khamenei menyikapi retorika politik para pejabat AS tentang sanksi, perang dan negosiasi, dengan mengatakan, "Kami tegaskan tidak akan berperang, dan tidak ada perundingan".

"Tidak akan ada perang, karena kita sebagaimana sebelumnya tidak akan pernah menjadi pemicu awal perang, dan AS juga tidak akan memulai serangan awal karena mereka tahu seratus persen kerugian yang akan ditebusnya. Pasalnya, Republik Islam dan bangsa Iran telah terbukti akan memberikan balasan setimpa atas setiap serangan yang datang," tegas Ayatullah Khamenei.

Republik Islam Iran memandang masalah saat ini di kawasan hanya dapat diatasi dan diselesaikan melalui keterlibatan dan dialog yang konstruktif antara negara-negara di pesisir Teluk Persia.

Dalam hal ini, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah mengusulkan pembentukan forum dialog publik di kawasan Teluk Persia untuk memfasilitasi interaksi regional.

Kini perwakilan Iran di PBB juga menyuarakan seruan senada yang mengingatkan bahwa paragraf 8 resolusi Dewan Keamanan No.598 (1987), yang dikeluarkan pada akhir perang Irak dengan Iran, mendorong Sekretaris Jenderal  supaya mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di kawasan..

Paragraf resolusi tersebut menyangkut kerja sama delapan negara Teluk Persia, termasuk enam negara Arab, anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia, Iran dan Irak, untuk mencegah ketegangan dan mengakhiri konflik. Ravanchi meminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya menerapkan klausul ini yang menyediakan payung hukum internasional untuk meluncurkan dialog regional.

Dalam perspektif Iran, dialog regional akan memperkuat pemahaman dan konsensus bersama tentang berbagai masalah. Dialog-dialog ini dapat mencakup langkah-langkah untuk memperkuat kepercayaan dan langkah bersama perang melawan terorisme dan ekstremisme, serta menjamin kebebasan navigasi dan jalur energi secara bebas. Proses ini pada akhirnya akan mencakup pembentukan pengaturan formal non-agresi serta kerja sama keamanan regional.

Read 621 times