Kewaspadaan Menghadapi Musuh dalam Perspektif Rahbar

Rate this item
(0 votes)
Kewaspadaan Menghadapi Musuh dalam Perspektif Rahbar

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Ahad (23/02) pagi di pembukaan pelajaran Bahtsul Kharij Fiqih (pelajaran untuk tingkat mujtahid) mengapresiasi kehadiran luas rakyat Iran dalam ujian besar pemilu dan tindakan mereka menggagalkan propaganda musuh.

Lebih lanjut Rahbar menekankan masyarakat harus bersikap waspada dalam menghadapi konspirasi musuh yang menargetkan pilar-pilar negara.

Rahbar seraya mengisyaratkan agitasi negatif dan luas mesin-mesin propaganda asing terhadap partisipasi rakyat di pemilu mengingatkan, "Media-media asing telah melancarkan propaganda miring untuk melawan partisipasi rakyat dalam pemilu. Propaganda ini dimulai sejak beberapa bulan lalu dan semakin intensif dilakukan menjelang hari pemilihan."

"Dua hari sebelum pemilu, media-media musuh memanfaatkan kesempatan secara maksimal untuk mengendurkan partisipasi masyarakat dalam pemilu dengan alasan virus corona," ungkap Ayatullah Khamenei.

Image Caption
Menurutnya, permusuhan musuh dengan bangsa Iran tidak terbatas di bidang ekonomi, budaya, keyakinan agama, dan jiwa revolusioner rakyat. Musuh bahkan menentang pemilu bangsa Iran, karena mereka tidak mau menerima sebuah realitas tentang kehadiran rakyat di bilik suara atas nama agama dan untuk mengabdi kepada revolusi.

Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa pelaksanaan pemilu dalam sistem Islami telah meruntuhkan klaim musuh, yang menyebut agama menentang kebebasan dan demokrasi.

"Pemilu di Republik Islam menunjukkan bahwa agama adalah manifestasi utuh dari sebuah demokrasi. Penyelenggaraan 37 pemilu selama 41 tahun terakhir membuktikan perhatian luar biasa sistem Islami terhadap demokrasi," tambahnya.

Amerika Serikat selama bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran terus berupaya melemahkan pemerintahan Republik Islam dan menghancurkan persatuan rakyat Iran. Tak hanya itu, AS berusaha membuat Republik Islam Iran dilanda friksi politik dan sosial dari dalam, namun kewaspadaan bangsa Iran tidak mengijinkan musuh menebarkan pengaruhnya.

Arahan Rahbar dari perspektif ini menekankan dua poin penting dan efektif di dinamika revolusi:

Poin pertama, urgensitas kehadiran rakyat di saat-saat sensitif yang mampu meminggirkan musuh Iran serta menusukkan kekuatan keras dan lunak Iran kepada musuh.

Menurut pandangan sejumlah pengamat, Amerika di agitasinya ini berencana memanfaatkan perang lunak. Berdasarkan teori ini, arus ini ingin memudarkan partisipasi rakyat Iran di pemilu. Sebuah arus yang telah disusun sejak lama, namun ternyata gagal.

Poin kedua di arahan Rahbar adalah penekanan beliau akan kesiapan yang terus meningkat dalam membalas musuh dan agresor.

Ayatullah Khamenei mengajak seluruh masyarakat mengenali musuh dan bersikap waspada di hadapan mereka.

"Dalam menghadapi aktivitas ribuan anggota front musuh terhadap isu-isu yang berhubungan dengan Iran, front bangsa Iran harus mempersiapkan jutaan orang untuk membela dan melakukan serangan balasan di bidang propaganda," tegasnya

Musuh menggunakan beragam metode sejak kemenangan Revolusi Islam untuk merusak sendi-sendi pemerintah Republik Islam, dan dewasa ini fokus mereka adalah mengubah sikap pemerintah dan melemahkan kekuatan defensif Iran.

Amerika tak segan-segan melakuan cara apapun untuk merusak Iran, tapi setiap kali Washington melakukan aksinya, negara ini malah mendapat tamparan balik dari rakyat Iran.

Amerika Serikat pada Jumat (03/01/2020) dalam sebuah aksi terorisnya meneror Syahid Letjen Qasem Soleimani, komandan pasukan Quds IRGC yang tengah berkunjung ke Irak atas undangan resmi pemerintah Baghdad bersama delapan orang lainnya. Sepah Pasdaran Iran (IRGC) pada 8 Januari 2020 membalas kejahatan Amerika tersebut dengan menembakkan 13 rudal ke pangkalan militer Amerika di Ain al-Assad di Provinsi al-Anbar, barat Irak.

Pengalaman selama tahun-tahun ini menunjukkan bahwa peran rakyat senantiasa efektif dan abadi di setiap fenomena seperti ini. Sejatinya rasa tanggung jawab dan kehadiran rakyat di lapangan, berhasil mengusir musuh dan mengubah ancaman menjadi peluang bagi bersinarnya kekuatan rakyat Iran. 

Read 486 times