Tafsir Al-Quran, Surat Al-Araf Ayat 24-27

Rate this item
(1 Vote)

 

Artinya:

Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". (7: 24)

 

Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (7: 25)

 

Sebagaimana pada ayat-ayat yang lainnya disebutkan bahwa Allah Swt menerima taubatnya Adam dan Hawa as, tetapi sisa dan kesan dari perbuatan melanggar atau dosa itu tetap negatif. Hal itu dampak dari mengkonsumsi buah pohon terlarang itu serta ketidakpatuhan Adam dan Hawa terhadap perintah Allah Swt. Akhirnya keduanya dikeluarkan dari taman surga dan keduanya ditempatkan di bumi dan menjadi manusia pertama yang menempatinya.

 

Karena itu, ayat-ayat ini menyatakan bahwa Allah Swt berfirman kepada Adam dan Hawa agar keluar dari taman surga ini dan tinggal di muka bumi. Karena bumi adalah tempat bagi kalian dan selama Allah melihat ia merupakan masalahat bagi kalian, maka di bumi kalian tetap tinggal dan hidup. Setelah itu kalian akan meninggalkan dunia untuk selanjutnya pergi ke alam akhirat untuk melakukan hisab, Yakni penghitungan terhadap semua amal perbuatan kalian. Ayat-ayat tadi menyinggung permusuhan di kalangan individu manusia juga permusuhan antara setan dan manusia. Ayat ini mengatakan, kehidupan di muka bumi diwarnai dengan dendam dan permusuhan, berbeda dengan kehidupan di surga yang jauh dari berbagai masalah tersebut

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Memang terkadang perbuatan kedua orang tua dapat memberi pengaruh pada genarasi berikutnya. Ketidakpatuhan Nabi Adam dan Hawa mengakibatkan diturunkannya generasi manusia di muka bumi ini.

2. Dunia adalah tempat perselisihan, pertengkaran dan saling balas dendam, berebut kepentingan dan manfaat merupakan pemuas instink manusia, dan menjadi unsur permusuhan dan bentrokan.

 

Ayat ke 26

 

Artinya:

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (7: 26)

 

Sebagaimana pada ayat-ayat sebelumnya telah disebutkan bahwa dengan godaan setan yang menyesatkan, Adam dan Istrinya Hawa telah memakan buah pohon terlarang itu. Dampak pertama yang terlihat adalah terbukanya aurat kedua manusia pertama ini, sehingga terpaksa mereka berdua berusaha untuk menutupinya dengan daun-daun pohon yang ada disekitarnya. Allah Swt pada ayat ini mengatakan, setelah ditempatkannya Nabi Adam dan Hawa di muka bumi dan awal dari tinggalnya manusia pertama di planet kecil ini, maka Allah menyediakan bahan untuk persiapan pembuatan baju bagi mereka. Bulu-bulu domba dan kulit berbagai binatang dapat digunakan sebagai alat penutup aurat, sehingga tubuh manusia dapat tertutupi, juga ia adalah sejenis keindahan.

 

Masalah ini terus berlanjut hingga saat ini, dimana generasi manusia setelah perjalanan zaman beribu-ribu tahun, Allah Swt tetap menyediakan melalui nikmat-nikmat-Nya yang banyak sekali untuk membuat pakaian-pakaian yang terbaik guna menutup aurat kita. Di sini al-Quran mengatakan, pakaian penutup ini adalah baju yang menutupi badan kita, tetapi pakaian yang terbaik adalah takwa. Yaitu, pakaian yang tidak mengijinkan manusia melakukan perbuatan yang jelek dan jahat. Pakaian takwa adalah pakaian yang dapat menyebabkan bersihnya baju dan jiwa kita, serta senantiasa mencari kemuliaan hidup. Pakaian yang dapat memerdekakan spiritual manusia.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Setan selalu mencari-cari kesempatan agar manusia mau membuka baju dan kain penutup tubuhnya. Namun Allah Swt selalu menyiapkan sebab-sebab terbikinnya alat penutup bagi manusia.

2. Meski keindahan dan kelayakan baju termasuk sesuatu yang diminta dan dicintai oleh Allah Swt dan mengenakan pakaian yang indah dan bagus tidak dilarang selama itu tidak diharamkan.

3. Pakaian manusia yang terbuat dari kapas atau bulu-bulu domba atau kulit binatang yang halal, semua itu diciptakan oleh Allah Swt, dan dengan memperhatikan itu semua harus dapat menjadikan manusia sadar dan waspada dari kekhilafan dan lupa.

 

Ayat ke 27

 

Artinya:

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (7: 27)

 

Dari sana permusuhan setan tidak hanya terhadap Adam dan Hawa, tetapi setan tetap menjadikan permusuhannya dengan generasi manusia. Karena itu Allah Swt dalam ayat ini berpesan kepada anak-anak Adam agar berhati-hati dan waspada. Karena orang-orang tua kalian umat manusia telah tertipu oleh setan, dan setan pun akan berusaha untuk menipu kalian. Setan telah berhasil dengan bisikan dan rayuannya menyesatkan Adam dan Hawa, akhirnya mereka berdua dikeluarkan dari taman surga Allah dan pakaian mereka terlepas dari tubu-tubu mereka, sehingga dengan demikian kejelekan dan malu mereka tersingkap. Setan dan anak turun mereka dapat dengan segala cara melihat kalian umat manusia, tetapi kalian manusia tidak bisa melihat setan. Tetapi dengan kondisi seperti inipun setan tidak bisa menguasai kalian. Mereka tidak bisa memaksa kalian untuk melakukan perbuatan yang melanggar, perbuatan setan hanyalah berbisik dan merayu. Sedang bisikan dan rayuan inilah yang bisa menyebabkan manusia hanyut dan melakukan perbuatan yang melanggar tersebut, sehingga manusia itu tidak beriman kepada Allah dan Hari Kiamat.

 

Dari ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Bahaya senantiasa tersembunyi dan mengintai. Karena itu kita harus bisa menjaga diri dan waspada agar dapat terjauhkan dari penyelewengan. Adam yang disujudi para malaikat saja dapat tertipu rayuan dan bisikan setan yang menyesatkan, sehingga dikeluarkan dari taman surga.

2. Telanjang dan membuka aurat merupakan suatu unsur yang dapat mengeluarkan kita dari rahmat dan anugerah Allah Swt, Karena setiap acara yang membuka aurat akan ditunggangi oleh setan.

3. Bukan hanya setan yang dapat menyesatkan umat manusia, tetapi juga kelompok-kelompok lainnya baik dari bangsa jin ataupun manusia.

4. Iman yang sebenarnya kepada Allah Swt akan menjadi pencegah yang ampuh dari dominasi setan terhadap manusia.

Read 4511 times