کمالوندی

کمالوندی

 

Juru bicara gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mengatakan, langkah yang diambil pejuang revolusioner Palestina, Asem Al Barghouti adalah satu-satunya jalan untuk melawan berlanjutnya penjajahan rezim Zionis Israel.

Pengadilan militer Israel, Ofer, di barat Ramallah, Rabu (24/6/2020) menjatuhkan vonis empat kali hukuman penjara seumur hidup kepada Asem Al Barghouti karena dituduh membunuh dua tentara Israel, dan seorang pemukim Zionis pada akhir tahun 2018 lalu.

Situs berita Palestina, Safa News melaporkan, Jubir Hamas, Hazem Qasem menuturkan, langkah yang diambil Asem Al Barghouti adalah jalan pasti yang akan ditempuh untuk melawan proyek penggabungan sebagian wilayah Tepi Barat oleh Israel, dan ia akan menjamin berhentinya pembangunan distrik Zionis serta terusirnya Israel dari seluruh tanah Palestina.

Israel berencana menggabungkan 30 persen wilayah Tepi Barat ke wilayah pendudukan dengan dukungan prakarsa Presiden Amerika, Kesepakatan Abad.

 

Pasukan Hashd al-Shaabi Irak memasuki Zona Hijau Baghdad setelah pasukan teroris Amerika menyerang markas Kata'ib Hizbullah Irak di distrik al-Dora di selatan Baghdad.

Pasukan teroris AS bersama dengan 40 kendaraan lapis baja menyerang markas Kata'ib Hizbullah Irak di distrik al-Dora pada Jumat (26/6/2020) dini hari. Serangan ini didukung oleh pasukan kontra-terorisme Irak yang berada di bawah AS. Sedikitnya 13 komandan dan anggota Kata'ib Hizbullah Irak ditangkap.

Sementara itu, kubu perlawanan Irak memperingatkan bahwa jika orang-orang yang ditangkap tidak dibebaskan, mereka akan menyerukan pasukannya untuk perang habis-habisan dengan pasukan pendudukan.

Akun Telegram milik pasukan perlawanan Irak menyatakan bahwa semua kelompok perlawanan memberikan waktu 24 jam kepada amerika untuk membebaskan anggota Kata'ib Hizbullah.

Kelompok Ashab al-Kahf Irak juga memperingatkan bahwa jika anggota pasukan Kata'ib Hizbullah tidak dibebaskan, Kedutaan AS di Baghdad akan diserang.

 

Juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Obeida mengatakan rencana rezim Zionis menganeksasi Tepi Barat, Palestina adalah deklarasi perang.

"Jika aneksasi beberapa bagian dari Tepi Barat dilakukan, kubu perlawanan akan mengambil tindakan yang membuat musuh Zionis mengigit jarinya sebagai tanda penyesalan," tegasnya dalam sebuah pernyataan hari Kamis (25/6/2020) seperti dikutip kantor berita Shehab.

Abu Obeida lebih lanjut mengatakan prioritas Hamas adalah mencapai kesepakatan pertukaran tawanan. Kesepakatan ini sebagai bentuk komitmen terhadap para pahlawan Palestina yang ditawan.

Jubir sayap militer Hamas ini menegaskan, para pemimpin rezim penjajah perlu mengetahui bahwa kubu perlawanan punya banyak opsi dalam kasus pertukaran tawanan.

"Larangan-larangan yang dilanggar dalam kesepakatan Wafa al-Ahrar (kesepakatan Shalit) dapat terulang kembali pada kesepakatan baru," ujarnya.

Seorang tentara rezim Zionis, Gilad Shalit ditawan selama operasi yang dilakukan di perbatasan timur Gaza pada 25 Juni 2006. Shalit kemudian ditukar dengan 1.027 tawanan Palestina yang merupakan sebuah pencapaian besar bagi kubu perlawanan.

Israel telah mengumumkan rencananya untuk mencaplok beberapa bagian di Tepi Barat dengan dukungan pemerintahan Donald Trump. Langkah ini merupakan bagian dari prakarsa yang diperkenalkan oleh AS, Kesepakatan Abad.

Di antara butir penting Kesepakatan Abad adalah menetapkan Quds sebagai ibukota rezim Zionis, menyerahkan 30 persen dari wilayah Tepi Barat kepada Israel, menghapus hak kepulangan pengungsi Palestina, dan melucuti senjata kelompok perlawanan. 

 

Ketua Komite Tinggi Revolusi Yaman, Mohammad Ali al-Houthi mengatakan Inggris adalah sekutu Amerika Serikat dalam membunuh dan memblokade rakyat Yaman.

"Inggris mendukung negara-negara yang melancarkan serangan ke Yaman," tulisnya via akun Twitter, Jumat (26/6/2020) seperti dikutip Farsnews.

"Ansarullah tidak bertanggung jawab atas kapal tanker Safer. Embargo ekonomi dan wilayah Yaman oleh negara-negara agresor secara langsung menargetkan rakyat Yaman," ujar Ali al-Houthi.

Sebelum ini, Duta Besar Inggris untuk Yaman, Michael Aron menganggap Ansarullah bertanggung jawab atas kebocoran kapal tanker Safer dan pencemaran lingkungan sekitar.

Kapal tanker tua, Safer telah ditambatkan di dekat perairan Provinsi al-Hudaydah, barat Yaman sejak empat tahun lalu. Para agresor Saudi mencegah pasukan Ansarullah untuk memperbaiki tanker tersebut.

 

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menyebut normalisasi hubungan dengan rezim Zionis sebagai kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem dalam wawancara dengan televisi al-Mayadeen, Jumat (26/6/2020) mengatakan, normalisasi hubungan dengan rezim Zionis bertentangan dengan cita-cita dunia Arab.

"Setiap langkah kompromis negara-negara Arab dengan Israel akan memungkinkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencapai tujuan pendudukan rezim Zionis dalam konteks Kesepakatan Abad," jelasnya.

Normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dan rezim Zionis adalah salah satu pilar dari Kesepakatan Abad.

Kesepakatan Abad menetapkan Quds sebagai ibukota rezim Zionis, menyerahkan 30 persen dari wilayah Tepi Barat kepada Israel, menghapus hak kepulangan pengungsi Palestina, dan melucuti senjata kelompok perlawanan. 

 

Duta Besar Qatar untuk AS, Sheikh Meshal Hamad Al Thani menekankan pentingnya hubungan negaranya dengan Iran, karena kedua negara berbagi ladang gas terbesar di dunia.

Sheikh Meshal Al Thani, seperti dikutip Tasnimnews, Jumat (26/5/2020), mengatakan hubungan Doha dengan Tehran adalah penting meskipun ditentang oleh negara-negara yang memblokade Qatar (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir).

"Negara-negara yang memblokade Qatar menghalangi proses mediasi untuk menyelesaikan krisis yang muncul antara mereka dan Doha," ungkapnya.

Doha, tegas Sheikh Meshal Al Thani, tetap bersikeras pada prinsipnya dalam mendukung dialog yang menghormati kedaulatan Qatar.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungannya dengan Qatar pada 5 Juni 2017. Mereka menuding Qatar mendukung terorisme, tetapi alasan sebenarnya adalah kontradiksi kebijakan luar negeri Doha dengan kebijakan luar negeri Riyadh.

Saudi Cs menggunakan kebijakan sanksi dan blokade untuk menekan Qatar. Namun, Qatar berhasil melewati sanksi dan blokade dalam waktu singkat berkat dukungan Republik Islam Iran dan Turki.

Setelah mengatasi kesulitannya, pemerintah Qatar sekarang mengambil sikap untuk melawan pendekatan Arab Saudi. 

 

Pemimpin Koalisi Negara Hukum Irak seraya menyeru semua pihak untuk menahan diri, memperingatkan meletusnya friksi di antara pasukan militer Irak.

Seperti dilaporkan Fars News, Nouri al-Maliki di akun Twitternya saat merespon penangkapan anggota Kataib Hizbullah Irak menuntut penghormatan terhadap pasukan Hashd al-Shaabi.

Ia menulis, "Hashd al-Shaabi memiliki gelar kemenangan yang penting dan manifestasi kekuatan rakyat serta kedaulatan, serta mereka harus dihormati serta karismanya dijaga serta pelanggaran terhadap mereka atau melecehkannya tidak diperbolehkan. Pemerintahan ini untuk kita dan pejuang yang melawan terorisme juga anak-anak kita di mana kita bangga atas jihad dan konsisten mereka. Pelecehan dan tidak menghormati kelompok atau terhadap setiap anasir militer nasional di bawah kedaulatan Irak, tidak diperbolehkan."

Lebih lanjut Nouri al-Maliki menuntut sikap menahan diri dan penyelesaikan kendala serta friksi berdasarkan tanggung jawab nasional serta tanpa intervensi asing. Ia juga memperingatkan pihak-pihak yang ingin menyulut perpecahan di antara kekuatan dan pasukan Irak.

 

Direktur Lembaga Industri Penerbangan, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan, produksi jet tempur Kowsar telah menempatkan Iran di jajaran negara-negara yang menguasai teknologi desain jet tempur bermesin avionik, dan sistem pengendali tembakan generasi ke-4.

Menurutnya, mesin turbojet buatan dalam negeri Owj yang dipasang pada jet tempur Kowsar, memungkinkan pesawat tersebut, terbang hingga ketinggian 50.000 kaki.
 
Fars News (25/6/2020) melaporkan, Brigjen Afshin Khojeh Fard dalam acara penyerahan tiga jet tempur Kowsar ke Angkatan Udara Iran menuturkan, jet tempur ini sudah dipamerkan di Hari Industri Pertahanan Iran dua tahun lalu. 
 
Ia menambahkan, jet tempur Kowsar adalah pesawat perang canggih yang bertugas memberi dukungan jarak dekat di udara, dan merupakan buatan dalam negeri Iran. Pesawat ini telah menempatkan Iran di jajaran negara-negara pemilik teknologi desain dan produksi jet tempur dengan mesin avionik dan sistem pengendali tembakan generasi ke-4. 
 
Brigjen Khojeh Fard menjelaskan, Kowsar dibuat dalam dua tipe, single cabin dan double cabin. Tipe double cabin selain memiliki kemampuan tempur, juga bisa digunakan sebagai pesawat latih.
 
"Turbojet Owj, adalah mesin jet pertama buatan Iran yang memungkinkan pesawat tempur terbang hingga ketinggian 50.000 kaki, dan dilengkapi dengan berbagai sistem yang kuat serta tahan dalam berbagai situasi operasi dan cuaca, juga bisa dipasang di berbagai merek pesawat dengan bobot maksimal 10 ton" pungkasnya. 

 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi dalam menanggapi laporan tahunan AS tentang terorisme, mengatakan Iran merupakan korban terorisme yang diciptakan dan didukung oleh AS.

"Republik Islam menolak dan mengutuk laporan tahunan AS tentang terorisme karena secara terang-terangan melemparkan kesalahan kepada pihak lain, kebohongan murni, dan standar ganda dalam perang kontra-terorisme," tegasnya dalam sebuah statemen pada Kamis (25/6/2020) malam seperti dikutip IRNA.

Dia mencatat bahwa AS sebagai sponsor utama terorisme negara dan pendukung utama rezim penjajah Zionis, tidak dalam posisi untuk mengklaim dirinya sebagai pihak yang memerangi terorisme.

“Sejarah beberapa dekade terakhir dengan jelas menunjukkan bahwa AS memainkan peran dalam kemunculan beberapa kelompok teroris atau bahkan mendukung mereka, sebagaimana yang diakui oleh beberapa pejabat AS,” ujar Mousavi.

“Selama kampanye pilpres, Presiden AS saat ini Donald Trump secara terbuka mengakui bahwa pemerintahan sebelumnya telah menciptakan Daesh dan kelompok teroris lainnya,” tambahnya.

Mousavi menegaskan bahwa tindakan pengecut dan teroris rezim AS dalam membunuh Letnan Jenderal Syahid Qassem Soleimani – sebagai pahlawan dalam perang kontra-terorisme – adalah contoh nyata dari kejahatan teroris rezim AS.

“Iran adalah korban terbesar dari tindakan teroris yang dilakukan lewat dukungan langsung atau tidak langsung pemerintah AS. Iran telah kehilangan lebih dari 17.000 syahid di jalan ini dan akan selalu berada di garda depan dalam perang melawan terorisme di tingkat global dan regional,” tandasnya.

Menurut Mousavi, penerapan sanksi sepihak serta terorisme ekonomi dan medis yang dilakukan rezim AS terhadap rakyat Iran merupakan contoh terbaru dari aksi teroris Washington terhadap negara-negara independen di dunia.

Departemen Luar Negeri AS dalam laporan tahunannya tentang terorisme yang diterbitkan Rabu lalu, selalu menuding Republik Islam Iran sebagai sponsor terorisme.

 

Seorang perempuan Muslim Amerika Serikat berusia 18 tahun dalam demonstrasi memprotes ketidakadilan terhadap warga kulit hitam, atau Black Lives Matter, di kota Miami pada 10 Juni 2020, mengaku jilbab yang dikenakannya dicopot paksa oleh polisi.

Fars News (25/6/2020) mengutip stasiun televisi CNN melaporkan, polisi kota Miami menangkap Alaa Massri, 18 tahun dalam aksi demonstrasi melawan diskriminasi ras di Amerika, dan membuka paksa jilbab demonstran perempuan Amerika itu.
 
CNN mengabarkan, Alaa Massri setelah ditangkap saat unjuk rasa kemudian dibawa ke lembaga pemasyarakatan Miami-Dade Turner Guilford Knight, di sana ia diminta membuka jilbab untuk pengambilan foto, namun menolak tapi polisi membuka paksa jilbabnya, dan melarangnya mengenakan kembali jilbab selama 7 jam.
 
Pengacara Massri, Khurrum Wahid mengatakan, foto Alaa Massri tanpa jilbab sekarang sudah tersebar luas di media sosial, ini memalukan baginya, bukan saja penangkapan, hak beragama Alaa Massri juga dilanggar polisi.